Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ameylia Nurhidayah

NIM : 210721611684

Offering : K/A

Mata Kuliah : Geografi Ekonomi dan Industri

Mata Pencarian Penduduk Kabupaten Blora

Kabupaten Blora merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi


Jawa Tengah. Secara astronomis Kabupaten Blora terletak di antara 111°016’ s/d
111°338’ Bujur Timur dan diantara 6°528’ s/d 7°248’ Lintang Selatan. Secara
administratif Kabupaten Blora sebelah timur berbatasan langsung dengan Kabupaten
Bojonegoro, sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Rembang, sebelah barat
berbatasan dengan Kabupaten Grobogan, dan sebelah selatan berbatasan dengan
Kabupaten Ngawi. Kabupaten Blora terdiri dari 16 kecamatan, 271 desa, dan 24
kelurahan. Luas wilayah adminisrasi Kabupaten Blora yaitu 195.582.074 ha km2
dengan ketinggian 96,00 – 280 mdpl.

Sebelum terjadi penjarahan hutan jati, Kabupaten Blora memiliki hutan jati
terluas yang merupakan komoditas unggulan, disusul lahan sawah seluas 46.186,99 ha
dan lahan tegalan seluas 26.315,34 ha. Tanah di Kabupaten Blora merupakan
perbukitan yang terdiri atas hutan jati dan tegalan. Pola penggunaan tanahnya yaitu
24,48% tanah sawah, 1,5% irigasi teknis, 29,99% tanah kering, 0,56% tanah
perkebunan, 43,47% tanah hutan. Mata pencarian dominan penduduk Blora adalah
petani. Masyarakat memanfaakan lahan pertanian sebagai salah satu sumber
penghidupan. Komoditi unggulannya adalah padi, jagung, dan palawija. Hasil
pertanian tersebut sangat mencukupi untuk memenuhi permintaan pasar, untuk
kapasitas penjualan tergantung kebutuhan warga, ada yang dijual ada juga yang
dikonsumsi sendiri. Selain itu hasil dari penjualan hasil panen juga dapat digunakan
sebagai modal bisnis lainnya. Sedangkan komoditas yang bisa dikembangkan menjadi
unggulan yaitu tanaman waluh (labu) karena dapat dimanfaatkan sebagai salah satu
bahan pembuatan makanan khas Blora, seperti stik waluh, brownis waluh, egg roll
waluh. Berkembangnya industri rumahan yang menggunakan bahan baku waluh,
mengakibatkan harga waluh kini naik karena tingginya permintaan untuk dijadikan
sebagai bahan baku utama makanan khas Blora.

Peranan sektor pertanian bagi masyarakat Blora adalah sebagai sumber


penghasil bahan kebutuhan pokok, sandang, pangan, serta menyediakan lapangan
pekerjaan bagi sebagian besar penduduk di Kabupaten Blora. Selain itu, adanya pabrik
gula di Kecamatan Todanan, tentunya dapat mendorong petani setempat untuk
menanam tebu kemudian hasilnya bisa dijual ke pabrik terdekat, sehingga dapat
menumbuhkan perekonomian masyarakat sekitar. Sebagai salah satu lumbung padi di
Jawa Tengah, tentunya kemajuan Blora masih bisa ditingkakan melalui pola cocok
tanam dengan menggunakan teknologi yang lebih modern dalam menghasilkan padi
yang berkualitas dan produktifitas yang meningkat. Secara umum kondisi
perekonomian wilayah Kabupan Blora menunjukan adanya peningkatan baik dari segi
nilai produksi maupun segi pertumbuhan sektoral.

Anda mungkin juga menyukai