Anda di halaman 1dari 7

Akad No.

01/DPS-SMD/I/2017
DOKUMEN PERJANJIAN KERJA SAMA
AKAD SYIRKAH MUDHARABAH
USAHA BODY REPAIR

Pada hari ini, Senin, tanggal 01 bulan Juni tahun 2020, telah terjadi kesepakatan kerja
sama berupa SYIRKAH MUDHARABAH untuk usaha perbaikan body kendaraan (body
repair) di PM Noor, Samarinda antara 2 (dua) peserta syirkah yaitu :
No Nama Alamat Tanda Pengenal
1 Novel Reonald Perumh. Bumi Sempaja blok HC 6402052510830003
15, Sempaja Timur, Samarinda
Utara, Kalimantan Timur
2 Indar Jaya Sattu Jl. AW Syahrani blok D/14 RT 3515160807760003
026, Sempaja Selatan,
Samarinda Utara, Kalimantan
Timur

Pihak-pihak di atas bertindak selaku dan atas nama pribadi yang setuju untuk
bergabung dalam usaha bernama BENGKEL INDAR JAYA BARU yang selanjutnya
disebut Para Pihak.
PARA PIHAK telah sepakat mengenai hal-hal sebagai berikut:
1. Perjanjian kerja sama ini dituangkan mengikuti format Akad Syirkah Mudharabah
dan dijalankan mengikuti kaidah hukum-hukum syariah Islam.
2. Syirkah yang dimaksud berupa kegiatan usaha body repair kendaraan yang
sementara beroperasi di Jl. PM Noor, Samarinda.
3. Ketentuan pokok hukum syara’ tentang Syirkah Mudharabah termaktub dalam
Mukadimah Akad Syirkah Mudharabah pada Pasal 1 dokumen ini merupakan satu
kesatuan yang tak terpisahkan dan dimaksudkan untuk dijadikan rujukan.

Pasal 1
Mukadimah Akad Syirkah Mudharabah
(KETENTUAN POKOK HUKUM SYARA’ TENTANG SYIRKAH MUDHARABAH )

1. Syirkah adalah partnership (kerja sama) antara dua orang atau lebih untuk
melakukan aktifitas finansial dalam rangka mendapatkan keuntungan
2. Syirkah Mudharabah adalah syirkah antara dua pihak atau lebih dengan ketentuan
salah satu syarik (partner) memberikan andil modal dan syarik yang lainnya
memberikan kontribusi pengelolaan dalam syirkah yang dibentuk.
3. Akad syirkah Mudharabah harus dilakukan melalui ijab dan qabul antara pihak-
pihak yang berakad, dan di dalamnya harus jelas aktifitas finansial atau usaha
yang disepakati.

Page 1 of 7 paraf pihak 1 paraf pihak 2


4. Legalitas syar’iy syirkah Mudharabah di antaranya disandarkan kepada sabda Rasul
saw:
»‫ما‬
َ ‫ِه‬
ِ ‫م ْنبَ ْين‬
ِ ‫ج ُت‬ َ ‫خان َُه‬
ْ ‫خ َر‬ َ ‫فِإ‬
َ ‫ذا‬ َ ‫حبَ ُه‬
ِ ‫صا‬
َ ‫ما‬ َ ‫خ ْنَأ‬
َ ُ‫ح ُده‬ ْ َ‫مال‬
ُ َ ‫مي‬ َ ‫الش ِري‬
َ ‫ك ْي ِن‬ َّ ‫هيَقُوَأُلنَاثَالِ ُث‬
َ َّ‫«ِإنَّالل‬
Allah ‘Azza wa Jalla telah berfirman: Aku adalah pihak ketiga dari dua pihak yang
ber-syirkah selama salah satunya tidak mengkhianati yang lainnya. Kalau salah
satunya berkhianat, Aku keluar dari keduanya . (HR. Abu Dawud, al-Baihaqi,
dan ad-Daruquthni).
5. Syirkah dibangun di atas asas profit and loss sharing yakni pembagian keuntungan
dan kerugian. Sharing keuntungan dan kerugian itu dilakukan mengikuti kaidah
seperti yang diriwayatkan oleh Abdurrazaq bahwa Ali bin Abi Thalib berkata:
ِ ‫ح ْواعَ لَ ْي‬
‫ه‬ ُ َ‫صطَل‬ َ ‫علَى‬
ْ ِ‫ماا‬ َ ‫ح‬
ُ ‫وال ِرّ ْب‬
َ ،‫ل‬ َ ‫علَىا ْل‬
ِ ‫ما‬ َ ‫اَ ْل‬
َ ُ‫وض ِْيعَة‬
Kerugian itu berdasarkan harta (modal) sedangkan keuntungan berdasarkan apa
yang mereka (para syarik yang bersyirkah) sepakati (lihat, Abdurrazaq, Mushannaf
‘Abd ar-Razâq, hadits no 15087, viii/248, al-Maktab al-Islami, Beirut, 1403)
Kaidah ini diketahui oleh para sahabat dan tidak ada yang mengingkari sehingga
hal itu menjadi kesepakatan bahwa kaidah ini adalah benar menurut syariah.
Kaidah (hukum) ini juga dipegangi oleh asy-Sya’bi, al-Hasan, Ibn Sirin, Qatadah,
al-Hakam, Hamad, Thawus, Ibrahim, Abu Qilabah dan lainnya (lihat, Abdurrazaq,
Mushannaf ‘Abd ar-Razâq, viii/248 dst, al-Maktab al-Islami, Beirut. 1403; Ibn Abiy
Syaibah, Mushannaf Ibn Abiy Syaybah, iv/477-478, Maktabah ar-Rusyd, Riyadh.
1409).
6. Tanggung jawab dalam pengelolaan syirkah adalah tanggung jawab para
pengelola secara bersama-sama tanpa ada perbedaan. Dalam praktik menjalankan
syirkah dimungkinkan adanya pembagian tugas di antara para pengelola, meski
secara tanggung jawab mereka tetap sama.
7. Dalam syirkah terkandung asas amanah dan wakalah, yakni di antara para syarik
saling mengamanahkan dan mewakilkan. Karena itu keputusan yang dibuat oleh
salah seorang pengelola tidak boleh dianggap sebagai keputusan personal tetapi
secara syar’i merupakan keputusan syirkah atau para pengelola.
8. Jangka waktu syirkah adalah jangka waktu yang disepakati oleh para syarik ketika
akad untuk berlangsungnya kerja sama usaha tersebut dimana pada akhir jangka
waktu itu bisa dilakukan peninjauan ulang secara total atau sebagian terhadap
akad syirkah untuk kemudian bisa dilanjutkan kembali baik tanpa atau disertai
perubahan isi akad, atau akad syirkah tersebut dibubarkan. Dalam semua itu
disertai dengan penghitungan rugi laba dan pembagian keuntungan.
9. Selama jangka waktu syirkah itu dimungkinkan untuk disepakati untuk dibagi
dalam periode yang lebih pendek untuk penghitungan rugi laba dan pembagian
keuntungan, dan syirkah terus berjalan tanpa perlu diperbarui akadnya.
10. Akad syirkah merupakan ‘aqdun mustamirrun yaitu akad yang berlangsung selama
jangka waktu tertentu dan seolah-olah akad tersebut terus diperbarui seiring
bergulirnya waktu.
11. Akad syirkah termasuk ‘aqdun jâ`izun yaitu akad yang dibolehkan bagi kedua
pihak untuk membatalkan akad sesuai keinginannya tanpa bergantung kepada
persetujuan pihak lain. Namun jika pembatalan itu minimal diduga kuat akan
mendatangkan dharar kepada pihak lainnya, maka pembatalan itu sesuai kaidah
dharar tidak boleh dilakukan.
12. Jika salah seorang syarik mundur, maka harus dilakukan penghitungan rugi laba
dan pembagian keuntungan berdasarkan cash basis. Selanjutnya syirkah bisa
dilanjutkan untuk para syarik yang tidak mengundurkan diri tanpa harus dilakukan
akad baru, hanya saja perlu dilakukan penyesuaian yang diperlukan misalnya
dalam hal komposisi modal dan besaran sharing keuntungan dikarenakan
berkurangnya syarik dari jumlah semula sehingga berkonsekuensi terjadi
perubahan pada jumlah dan komposisi modal dan besaran sharing keuntungan.

Page 2 of 7 paraf pihak 1 paraf pihak 2


13. Dalam akad syirkah semua syarik dimungkinkan menetapkan syarat terhadap
mereka dengan ketentuan syarat tersebut tidak bertentangan dengan syariah.
14. Modal syirkah bisa berupa uang atau harta selain uang. Jika berupa harta selain
uang maka pada saat akad harus ditentukan nilai nominalnya sehingga bisa dilebur
dengan modal keseluruhan menjadi satu kesatuan. Modal tersebut harus
diserahkan pada saat akad, tidak boleh diutang.
15. Selama berlangsungnya syirkah dimungkinkan dilakukan perubahan klausul akad,
perubahan modal, besaran sharing keuntungan, dan masuknya syarik baru, tentu
dengan disertai perubahan dan penyesuaian yang diperlukan.

Pasal 2
RUANG LINGKUP USAHA

1. Usaha Syirkah Mudharabah ini adalah usaha body repair kendaraan bernama
Bengkel Indar Jaya Baru yang sementara bertempat di Jl. PM Noor, Samarinda.
2. Pengembangan jenis usaha baru atau perluasan ruang lingkup usaha akan
ditentukan melalui keputusan bersama para syarik.

Pasal 3
PENGELOLA DAN PENGELOLAAN SYIRKAH

1. Para syarik sebagai satu kesatuan dan secara bersama mengelola syirkah.
2. Para syarik memiliki tanggung jawab yang sama dalam pengelolaan dan
pengembangan syirkah.
3. PARA PIHAK menyepakati pembagian tugas secara umum sebagai berikut:
a. Team Leader and Operation : INDAR JAYA SATTU
i. menjalankan pengelolaan usaha dan operasional teknis secara umum.
ii. melakukan perekrutan tenaga kerja teknis yang berkaitan dengan
pekerjaan body repair.
b. Finance and Administration : NOVEL REONALD
i. Melakukan pencatatan dan pengelolaan keuangan baik secara cash
(tunai) maupun yang berada di rekening nomor 148-00-1752935-8 atas
nama INDAR JAYA SATTU yang merupakan rekening yang digunakan
untuk dan khusus hanya untuk keuangan syirkah ini (Bengkel Indar Jaya
Baru).
ii. Melakukan pencatatan dan tugas-tugas administrasi secara umum.
iii. memantau dan memberikan masukan langsung terhadap pengelolaan
operasional usaha.
iv. memberikan masukan terhadap perekrutan tenaga manajemen.

Page 3 of 7 paraf pihak 1 paraf pihak 2


Pasal 4
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Keputusan strategis dalam pengelolaan syirkah diputuskan secara kolegial atau


bersama-sama oleh PARA PIHAK apabila berdampak ke Bisnis secara signifikan,
seperti namun tidak terbatas pada kerja sama (termasuk pemutusannya) dengan
pihak bengkel variasi, bengkel mobil umum, atau pihak-pihak lain semacam itu.
2. Keputusan yang bersifat operasional dapat ditetapkan secara bersama-sama oleh
para syarik, maupun ditetapkan oleh masing-masing syarik sesuai dengan lingkup
tugas yang menjadi tanggung jawabnya dengan mengedepankan pemaksimalan
keuntungan untuk syirkah ini.
3. Pada tahun pertama proyek berjalan, pertemuan pembahasan berjalannya
pengelolaan dan perkembangan usaha dilakukan setiap awal bulan. Pada tahun
kedua dan seterusnya, pertemuan dilakukan per 3 (tiga) bulan atau bilamana
diperlukan.

Pasal 5
PENYERTAAN MODAL

1) Modal Syirkah Mudharabah ini adalah uang senilai Rp.125.000.000,- (seratus dua
puluh lima juta rupiah).
2) Modal yang akan dikelola dalam usaha ini diserahterimakan oleh NOVEL REONALD
selaku pemodal tunggal kepada INDAR JAYA SATTU selaku Team Leader sehari
setelah akad Syirkah Mudharabah ini ditandatangani melalui mekanisme transfer
dari rekening Bank Syariah Mandiri atas nama PT. NOVA BERSAUDARA JAYA ke
rekening Bank Mandiri dengan nomor 148-00-1752935-8 atas nama INDAR JAYA
SATTU.
3) PARA PIHAK sepakat untuk meminjamkan hartanya yang tercantum pada daftar
peralatan masing-masing syarik kepada Bengkel Indar Jaya Baru tanpa meminta
pungutan sewa atas pemakaian peralatan tersebut selama jangka waktu 6 (enam)
bulan semenjak tanggal dimulainya syirkah ini. Lalu, per tanggal 01 Desember
2020, harta tersebut diakuisisi oleh Bengkel Indar Jaya Baru dengan cara mencicil
selama 12 bulan ke masing-masing pemilik dan kemudian peralatan tersebut
dianggap sebagai aset syirkah.
4) Workshop dimana usaha body repair kendaraan ini beroperasi, yakni di Jl. PM Noor,
Sempaja, Samarinda, oleh pemiliknya (Novel Reonald) digratiskan pemakaiannya
dari dimulainya syirkah ini sampai dengan tanggal 30 November 2020. Dan
semenjak tanggal 01 Desember 2020, Bengkel Indar Jaya Baru menyewa workshop
tersebut senilai Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) per bulan yang pembayarannya
dilakukan setiap awal bulan kepada Novel Reonald.
5) Novel Reonald juga menggratiskan pemakaian listrik dan air di workshop yang
dimaksud di atas dengan pemakaian yang wajar dari dimulainya syirkah ini sampai
dengan tanggal 30 November 2020. Dan semenjak tanggal 01 Desember 2020,
Bengkel Indar Jaya Baru membayar pemakaian listrik dan air secara persepadanan
atau dapat memasang meteran listrik dan air secara mandiri.
6) Pelaksanaan pencatatan dan pengelolaan manajemen Bengkel Indar Jaya Baru
akan dibantu oleh karyawan PT. Nova Bersaudara Jaya yang merupakan karyawan
perusahaan milik Novel Reonald dari dimulainya syirkah ini sampai dengan tanggal
30 November 2020. Dan semenjak tanggal 01 Desember 2020, Bengkel Indar Jaya
Baru membayar jasa pencatatan dan pengelolaan manajemen tersebut senilai
Rp.1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) per bulan yang pembayarannya

Page 4 of 7 paraf pihak 1 paraf pihak 2


dilakukan setiap awal bulan kepada Novel Reonald; kecuali bila Para Pihak sepakat
untuk melakukan perekrutan karyawan untuk melakukan tugas-tugas itu.
Pasal 6
PEMBAGIAN KEUNTUNGAN

1. Pembagian keuntungan/profit hasil usaha Syirkah Mudharabah ini dibagikan kepada


PARA PIHAK berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.
2. PARA PIHAK telah menyepakati bahwa persentase/porsi pembagian keuntungan
usaha Syirkah Mudharabah ini adalah sebagai berikut:
a. NOVEL REONALD mendapatkan porsi 50 % dari keuntungan bersih usaha.
b. INDAR JAYA SATTU mendapatkan porsi 50 % dari keuntungan bersih usaha.
3. Pembagian keuntungan dilakukan setelah menyisihkan modal serta mengutamakan
kepentingan konsumen.
4. Pembagian keuntungan dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali setelah proyek
mengalami keuntungan yang diketahui dari audit keuangan yang dilakukan PARA
PIHAK secara bersama atau bilamana diperlukan menggunakan auditor keuangan
independen.
5. Pada 6 (enam) bulan pertama yang berakhir pada 30 November 2020 dan 6
(enam) bulan kedua yang berakhir pada 31 Mei 2021, keuntungan bersih dihitung
dari pendapatan kotor dikurangi biaya-biaya operasional syirkah dan modal.
6. Pada 6 (enam) bulan ketiga yang berakhir pada 30 November 2021 dan
seterusnya, keuntungan bersih dihitung dari pendapatan kotor dikurangi biaya-
biaya operasional syirkah, dan penyusutan aset, serta modal.

Pasal 7
PEMBAGIAN KERUGIAN

1. Apabila terjadi Kerugian yang menyebabkan usaha macet dan tidak dapat
dilanjutkan lagi, maka akan dilakukan Pembagian Kerugian.
2. Kerugian diketahui dari Laporan Laba Rugi yang disajikan oleh konsolidasi PARA
PIHAK atau hasil auditor keuangan independen.
3. Pembagian kerugian dalam Syirkah Mudharabah ini dilakukan berdasarkan
ketentuan syariah, yaitu sebagai berikut:
a. Kerugian finansial ditanggung oleh pemodal sebesar modal yang disetorkannya.
b. Kerugian non finansial, seperti tenaga, waktu dan pikiran, ditanggung oleh
PARA PIHAK Selaku Pengelola.

Pasal 8
JANGKA WAKTU DAN PERIODE SYIRKAH

1. PARA PIHAK telah menyepakati jangka waktu syirkah Mudharabah berlaku sejak
ditandatanganinya akad syirkah Mudharabah yaitu pada tanggal 01 bulan Juni tahun
2020 sampai dengan 31 Mei 2022.
2. Pada saat berakhirnya jangka waktu akad syirkah ini dimungkinkan untuk:

Page 5 of 7 paraf pihak 1 paraf pihak 2


a. Dilakukan peninjauan ulang terhadap klausul-klausul akad Syirkah Mudharabah
ini baik secara total atau sebagian untuk kemudian Syirkah Mudharabah ini bisa
dilanjutkan kembali baik tanpa atau disertai perubahan isi akad.
b. Dilakukan pembubaran Syirkah.
c. Pada masing-masing kondisi yang disebutkan pada pasal 8 (2), harus disertai
dengan penghitungan rugi laba dan pembagian keuntungan.
3. Jangka waktu Syirkah Mudharabah ini dibagi dalam beberapa periode dengan
ketentuan:
a. Setiap periode memiliki selang waktu 6 (enam) bulan.
b. Pada setiap akhir periode dilakukan penghitungan rugi laba dan pembagian
keuntungan.
c. Pada setiap akhir periode, Syirkah Mudharabah ini dilanjutkan kembali dimana
akadnya diperbarui secara otomatis.

Pasal 10
PERUBAHAN AKAD

Selama berlangsungnya Syirkah, dimungkinkan untuk dilakukan perubahan klausul


akad Syirkah Mudharabah ini sesuai kesepakatan PARA PIHAK dengan tetap mengacu
kepada ketentuan hukum syara’.

Pasal 11
PENAMBAHAN SYARIK BARU ATAU PENGUNDURAN DIRI SYARIK

1. Selama berlangsungnya Syirkah Mudharabah ini, dimungkinkan adanya penambahan


modal atau peningkatan andil modal oleh Para Pihak.
2. Selama berlangsungnya Syirkah Mudharabah ini, dimungkinkan bergabungnya
Syarik baru atas persetujuan semua Syarik dengan disertai penyesuaian yang
diperlukan khususnya dalam hal komposisi modal dan porsi pembagian keuntungan.
3. Apabila ada Syarik Pengelola meninggal dunia atau sakit atau sebab lain sehingga
berhalangan tetap dan tidak dapat melanjutkan proyek ini, maka dianggap
mengundurkan diri untuk kemudian hak-hak nya diperhitungkan sampai dengan
periode 3 (tiga) bulan syirkah berakhir.
4. Apabila ada Syarik Pemodal meninggal dunia, maka hak-hak sebagai Pemodal tetap
ada untuk kemudian dialihkan ke Ahli Waris yang berhak menerima dengan hak
serta ketentuan seperti halnya Syarik Pemodal.
5. Selama berlangsungnya akad Syirkah Mudharabah ini, masing-masing pihak boleh
mengundurkan diri tanpa harus menunggu persetujuan PARA PIHAK kecuali jika
menimbulkan dharar maka pengunduran diri tersebut harus dengan persetujuan dari
pihak lainnya.
6. Apabila salah satu pihak hendak mengundurkan diri, maka wajib menginformasikan
rencana pengunduran dirinya minimal 2 (dua) bulan sebelumnya.
7. Dalam hal ada pihak yang mengundurkan diri, maka:
a. Penghitungan rugi laba, pembagian keuntungan dan pengembalian modal
dilakukan selambat-lambatnya 4 (empat) bulan dari tanggal Syarik
mengundurkan diri.

Page 6 of 7 paraf pihak 1 paraf pihak 2


b. Bilamana ada setidaknya 2 (dua) syarik yang masih ingin melanjutkan syirkah ini,
maka Syirkah Mudharabah ini akan terus dilanjutkan oleh PARA PIHAK yang tidak
mengundurkan diri disertai penyesuaian yang diperlukan terutama dalam hal
komposisi modal dan porsi pembagian keuntungan, kecuali jika PARA PIHAK
memutuskan lain (pembubaran syirkah).

Pasal 12
PERSELISIHAN
1. Jika terjadi perselisihan, PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya secara
musyawarah.
2. Jika perselisihan antara PARA PIHAK tidak dapat diselesaikan dengan musyawarah
maka PARA PIHAK sepakat untuk menunjuk pihak ketiga yang disepakati oleh PARA
PIHAK sebagai yang dipercaya untuk memberikan jalan keluar.

Pasal 13
LAIN-LAIN
1. Akad ini dibuat PARA PIHAK dalam keadaan sadar tanpa tekanan pihak manapun.
2. Dokumen ini dibuat dalam 2 (dua) rangkap yang memiliki kekuatan hukum yang
sama. Masing-masing salinan dipegang oleh setiap syarik.

Samarinda, 01 Juni 2020


Pihak Bersyirkah,

Novel Reonald Indar Jaya Sattu

Saksi,

Muliadi

Page 7 of 7 paraf pihak 1 paraf pihak 2

Anda mungkin juga menyukai