Anda di halaman 1dari 8

PERTEMUAN KE-15

A. INFORMASI UMUM
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Kode/Bobot : /2sks
Pokok Bahasan : Teori Presentasi Ilmiah
Pertemuan ke- : 15
Dosen : Tim Dosen MK Bahasa Indonesia

B. KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu memahami dan melakukan presentasi ilmiah dengan baik.

C. MATERI
A. Hakikat Presentasi
Pengkomunikasian karya tulis ilmiah dapat dilakukan secara lisan atau tulis.
Pengkomunikasian secara tulis dilakukan dalam bentuk publikasi melalui media cetak
atau media elektronik. Pengkomunikasian secara lisan dilakukan dalam bentuk
mempresentasikan karya tulis ilmiah tersebut. Yang dimaksud dengan
mempresentasikan atau presentasi karya tulis ilmiah adalah menyampaikan,
menyajikan, mensosialisasikan, mempertanggungjawabkan, atau mempertahan-kan
karya tulis ilmiah yang bersangkutan secara lisan dalam suatu suasana, cara, dan
waktu tertentu. Presentasi tersebut biasanya dilakukan dalam bentuk diskusi kelas,
seminar, ujian komprehensif atau ujian akhir (skripsi, tesis, dan disertasi), dan lain-
lain.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Presentasi


Mengacu kepada Hamilton (1997), tujuan pelaksanaan suatu presentasi lisan
dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu presentasi untuk: (1) memberikan
informasi, (2) untuk melakukan persuasi, dan (3) untuk hiburan. Dalam kaitannya
dengan karya tulis ilmiah, presentasi lisan selalu diacuan untuk tujuan pertama dan
kedua, yaitu untuk memberikan informasi dan untuk melakukan persuasi. Berikut

1
merupakan faktor eksteren dan faktor interen yang mempengaruhi presentasi. Uraian
rinci dari masing-masing faktor tersebut adalah sebagai berikut.
1. Faktor Interen
Faktor interen atau faktor internal merupakan faktor yang berasal dari diri
sendiri. Itulah sebabnya, faktor ini sering juga disebut dengan faktor kedirian. Selama
ini, faktor interen inilah yang berkontribusi besar terhadap keberhasilan seseorang di
dalam mempresentasikan karya tulis ilmiahnya. Faktor interen dapat dibedakan atas
(1) faktor interen yang bersifat psikis dan (2) faktor interen yang bersifat fisik.
Faktor interen yang bersifat psikis berkaitan dengan kejiwaaan, mental, atau
kedalamdirian presenter. Pada hematnya, yang termasuk kedalam faktor interen ini
(diantaranya) adalah sebagai berikut, yaitu: (1) kecerdasan, (2) kesiapan, (3)
penguasaan materi, (4) motivasi, (5) penggunaan sarana pendukung, (6) sikap, (7)
komitmen, dan (8) kosentrasi. Uraian rinci masing-masing faktor psikis adalah
sebagai berikut.
a. Kecerdasan
Penulisan dan presentasi karya tulis ilmiah sangat berkaitan dengan
kecerdasan, baik kecerdasan intelegensi kecerdasan emosi (onal) maupun kecerdasa
spiritual. Ketiga bentuk kecerdasan tersebut akan mewarnai proses pelaksanaan
presentasi, akan menentukan keberkualitasan atau ketidakberkualitasan suatu
presentasi.
b. Kesiapan
Seorang penyaji atau presenter harus memiliki kesiapan penuh untuk
menyajikan atau mempresentasikan karya tulis ilmiah yang ditulisnya. Seorang
presenter yang siap akan dapat menjalani masa presentasi dengan lancar. Kelancaran
tersebut tentu saja akan mendatangkan hasil yang memuaskan. Jika presenter tersebut
adalah seorang mahasiswa, maka ia akan dinyatakan lulus dari ujian skripsi, tesis,
atau disertasi yang dipresentasikannya. Jika presenter tersebut adalah seorang
pemakalah, maka ia akan sukses menyajikan atau menyampaikan makalahnya,
demikian seterusnya.
c. Penguasaan Materi
Materi inilah yang akan disampaikan, didiskusikan, diperdebatkan, dan
dipertahankan kepada segenap audien. Oleh sebab itu, seorang presenter harus

2
menguasai materi yang akan disampaikannya. Logikanya, seorang presenter pasti
menguasai materi yang akan disampaiknnya. Sebab, bukankah karya tulis ilmiah
yang akan dipresentasikan tersebut adalah karya tulisnya sendiri. Sungguhpun
demikian, tidak ada salahnya bila ia mengkaji ulang kembali apa yang telah ditulisnya
tersebut.
d. Motivasi
Motivasi merupakan sebuah daya dorong untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu. Semakin kuat daya dorong tersebut semakin secepatnyalah
seseorang untuk berbuat. Seorang presenter harus memiliki motivasi yang kuat untuk
tampil dengan baik. Dengan motivasi tersebut, ia akan melakukan apa saja agar
penampilannya tidak mengecewakan.
e. Alat Bantu
Sarana pendukung merupakan hal yang sangat vital pada suatu kegiatan
presentasi. Sarana tersebut akan menjembati materi yang disampaikan. Saat ini sarana
pendukung dimaksud adalah dalam bentuk media elektronika seperti laptop dan
infokus. Seorang presenter harus menguasai media elektronika tersebut agar ia dapat
lebih sukses dalam presentasi yang dijalaninya.
f. Sikap
Seorang penyaji atau presenter harus memiliki sikap yang positif terhadap
segenap dinamika yang berkembang selama proses presentasi. Kemampuan
menempatkan diri dengan baik, mendengarkan setiap tanggapan yang disampaikan
pendengar, memperlihatkan empati, penggunaan bahasa yang santun dan cerdas, dan
lain-lain sebagainya merupakan bagian dari sikap yang baik.
g. Komitmen
Berusaan untuk selalu menjadi yang terbaik dalam setiap presentasi,
merupakan suatu komitmen yang harus selalu dipertahankan oleh seorang presenter.
Komitmen tersebut akan selalu memotivasinya untuk memperbaiki diri dan
meningkatkan segenap potensi yang dimiliki.
h. Konsentrasi
Konsentrasi mendengar juga dapat terganggu oleh banyaknya istilah-istilah
asing yang baru atau tidak dikenal. Anda mugkin pernah mendengarkan pembicara
yang senang menggunakan kata-kata asing tanpa berusaha menjelaskan apa yang
dimaksud atau istilah-istilah teknis yang diketahui hanya oleh kelompok terbatas. Hal

3
ini mungkin membuat anda kehilangan gairah untuk mendengarkan dengan baik. Hal
serupa berlaku pula bagi anda saat menjadi pembicara.
Faktor interen yang bersifat fisik berkaitan dengan kondisi fisik atau keadaan
tubuh. Pada hematnya, yang termasuk kedalam faktor ini (di antaranya) adalah
sebagai berikut, yaitu: (1) kodisi kesehatan dan (2) kelengkapan organ tubuh Uraian
rinci dari masing-masing faktor tersebut adalah sebagai berikut.
a. Kesehatan
Seorang penyaji atau presenter harus memiliki kesehatan yang baik ketika
memprsentasikan karya tulis ilmiahnya. Kenyataan selama ini menginformasikan
bahwa sangat banyak presenter pemula (mahasiswa) yang tidak meperhatikan hal ini.
Mereka terlalu menghabiskan energi untuk mempersiapkan presentasinya. Mereka
memikirkan atau mengerjakan ini dan itu sampai larut malam. Padahal mereka perlu
istirahatyang cukup sebab besoknya mereka harus tampil untuk mempresentasikan
skirpsi, tesis, atau disertasinya. Hal itu lebih diperparah oleh karena pada pagi harinya
mereka tidak sarapan.
b. Kelengkapan dan Kesempurnaan Organ Tubuh
Kelengkapan dan kesempurnaan organ tubuh bagi sebagian orang-orang
tertentu mungkin hal ini tidak terlalu menghambat proses presentasinya. Hal itu
disebabkan ada alat bantu yang memberikan kemudahan. Akan tetapi, secara umum ia
tetap merupakan sesuatu yang akan memberikan pengaruh bagi keberhasilan proses
presentasi. Hal tersebut lebih terasa pada bila kelengkapan organ tubuh tersebut
terjadi pada organ yang vital seperti organ tangan, organ mata untuk melihat, dan
organ telinga untuk mendengar.
2. Faktor Eksteren
Yang dimaksud dengan faktor eksteren atau faktor eksternal adalah segala
sesuatu yang berasal dari luar diri seorang presenter. Itulah sebabnya faktor ini sering
juga disebut dengan faktor luar diri. Pada hematnya, yang termasuk kedalam faktor
eksteren ini (diantaranya) adalah sebagai berikut, yaitu: (1) audien, (2) kondusifitas
ruangan, (3) kondusifitas iklim, dan (4) waktu. Uraian rinci dari masing-masing
faktor eksteren tersebut adalah sebagai berikut.
a. Audien

4
Audien atau pendengar adalah orang yang menjadi target dari pesan yang
hendak disampaikan pada suatu penyajian/presentasi karya tulis ilmiah. Dari sisi
unsur komunikasi, pendengar termasuk salah satu dari tiga unsur utama komunikasi.
Unsur-unsur komunikasi tersebut adalah (1) pembicara atau presenter (komunikator),
(2) pesan atau materi presentasi (komuniken), dan (3) pendengar (komunikan).
Keberadaan pendengar dengan segala dinamika latang belakangnya (misalnya: jenis
kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan, hobi, karakter, motivasi kehadiran, dan lain-lain
sebagainya) sangat besar pengaruhnya terhadap kesuksesan seorang presenter. Oleh
sebab itu, dalam kaitannya dengan pendengar, seorang presenter harus mampu
menempatkan dirinya dengan baik. Dengan kemampuan memposisikan diri tersebut
diharapkan presenter (1) tidak terpengaruh oleh keberadaan pendengarnya, (2) tidak
terlalu tersanjung, takut, atau segan dengan pendengarnya, (3) tidak terlalu
berseberangan dengan pendengarnya, dan lain-lain. Pendengar yang terlalu sedikit
atau terlalu banyak juga merupakan suatu hal tersendiri sebagai faktor yang
mempengaruhi keberhasilan suatu presentasi.
b. Kondusifitas Ruangan
Ruang presentasi yang nyaman sangat disenangi oleh setiap presenter.
Kondusifitas ruangan tersebut dapat dicermati dari beberapa indikator, misalnya (1)
ketersediaan mobiler ruangan (kursi) yang memadai, (2) penataan ruangan yang
menarik, (3) ketersediaan alat-alat sond sistem yang mencukupi, (4) AC yang
menyejukkan, (5) cahaya dan listrik yang tidak bermasalah, (6) bau udara yang
lembut, (7) kelengkapan alat bantu (laptop dan infokus), dan (8) posisi atau tata letak
spanduk yang memikat.
c. Kondusifitas Iklim
yang dimaksud dengan iklim presentasi adalah suasana yang berkembang
selama proses presentasi. Suasana tersebut sangat banyak pengaruhnya terhadap
keberhasilan seorang presenter. Suasana yang kondusif tersebut sangat dipengaruhi
oleh berbagai hal, misalnya: (1) apresiasi yang positif dari pendengar, (2) kelihayan
moderator yang memandu jalanya presentasi, (3) ketersediaan sarana yang
dibutuhkan, dan (3) penataan ruangan yang menarik.
d. Waktu

5
Waktu yang terlalu lama atau terlalu singkat merupakan hal yang perlu
dicermati oleh seorang presenter. Persoalan waktu ini paling sering dihadapi oleh
presenter pada sesi paralel sebuah seminar. Pada sesi tersebut, tidak jarang panitia
seminar menampilkan dua, tiga, atau empat penyaji secara bersamaan. Akibatnya,
waktu penyajian dan memberikan tanggapan balik untuk masing-masing presenter
sangat tidak memadai. Hal yang sama juga akan dirasakan oleh pendengar. Tentu saja
hal yang seperti itu kurang atau tidak memuaskan (teutama) presenter maupun
pendengar.

C. Tahap-tahap Presentasi
Presentasi dapat dilaksanakan dengan efektif apabila memperhatikan
pentahapan yang dipersyaratkan, terutama bagi calon presenter pemula. Pada
umumnya, pelaksanaan presentasi biasanya dilakukan secara bertahap. Tahapan
tersebut dapat diklasifikasikan atas tiga tahap, yaitu (1) tahap pesiapan, (2)
penampilan, dan (3) pascapenampilan. Uraian rinci dari masing-masing tahap
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Tahap Persiapan Presentasi
Tahap ini sering juga disebut dengan tahap prapresentasi. Sesuai dengan
namanya, maka hal-hal yang dipikirkan, diperhatikan, dipersiapkan, dan
dilaksanakan pada tahap ini diacukan kepada keberhasilan proses presentasi yang
akan dilaksanakan. Oleh sebab itu, persiapan sebelum prsentasi sangat penting untuk
dilakukan.
Sangat banyak kegiatan yang dapat dilakukan pada tahap persiapan ini.
Persiapan yang dilakukan oleh penyaji yang satu tidak selalu sama dengan penyaji
yang lainnya. Sekalipun bervariasi, pada umumnya hal-hal yang dipikirkan,
diperhatikan, dipersiapkan, dan dilaksanakan pada tahap ini adalah sebagai berikut,
yaitu: (1) tulisan jadi, (2) percaya diri, (3) pengajuan, (4) menentukan tujuan, (5)
mencang materi sajian, (6) prediksi pendengar, (7) prediksi waktu, (8) prediksi
tempat, (9) persiapan media, (10) latihan, (11) pakaian, dan (12) aspek penilaian.
Uraian rinci dari masing-masing aspek tersebut adalah sebagai berikut.
2. Tahap Pelaksanaan Presentasi

6
Yang dimaksud dengan tahap prsentasi adalah tahap menyampaikan,
menyajikan, mensosialisasikan, mempertanggungjawabkan, atau mempertahankan
karya tulis ilmiah secara lisan dalam suasana, cara, dan waktu tertentu.
Sebagaimanahalnya pada tahap persiapan, pada tahap presentasi ini juga perlu
dipikirkan, diperhatikan, dan dilaksanakan beberapa hal berikut, misalnya: (1)
kehadiran, (2) cara mengawali presentasi, (3) perhatikan alokasi waktu, (4) jangan
(terlalu) menggurui, (5) fleksibel atau tidak terlalu ngotot terhadap reaksi pendengar,
(6) perhatikan sikap, (7) dengarkanlah tanggapan yang disampaikan pendengar, (8)
perhatikan intonasi suara, (9) perhatikan ekspresi, (10) perhatikan gerakan, (11)
tanggap terhadap situasi yang berkembang, (12) pastikan posisi ketika saat
penyampaian materi, (3) jangan membacakan, tetapi menyajikan, (14) perhatikan
penggunaan bahasa, (15) perhatikan penggunaan ilustrasi, (16) perhatikan cara
duduk, (17) perhatikan penggunaan media, dan (18) cara mengakhiri presentasi.
Uraian rinci dari masing-masing aspek tersebut adalah sebagai berikut.
3. Tahap Pascapresentasi
Setelah dan menjelang presentasi berikutnya sangat banyak hal yang dapat
dilakukan oleh “mantan” presenter. Pada hematnya, dan yang paling utama, hal
tersebut mengacu kepada evaluasi, yaitu mengevaluasi hasil yang diperoleh, meninjau
ulang apa-apa yang telah dilakukan, dan yang akan dilakukan selanjutnya, dan lain-
lain sebagainya.
Seorang presenter, sekaligus adalah evaluator terhadap proses presentasi yang
dilakukannya. Selain itu, teman atau kolega yang dipercaya juga dapat dijadikan
evaluator. Teman atau kolega tersebut tentu saja teman atau kolega yang menghadiri
presentasi yang telah dilakukan. Menggunakan teman sejawat yang dapat dipercaya
sebagai evaluator sangat bermanfaat bagi kegiatan presentasi selanjutnya. Hal
tersebut disebabkan karena (1) teman sejawat biasanya dapat bersikap lebih objektif,
(2) teman sejawat mengetahui apa-apa yang luput dari pengamatan pribadi, (3) teman
sejawat dapat lebih kritis memberikan masukan.
Evaluasi dapat dilakukan terhadap berbagai aspek dari keseluruhan aktivitas
presentasi, terutama terhadap masa persiapan presentasi dan penampilan presentasi.
Pada kedua masa tersebut dapat diajukan berbagai hal, baik terhadap hal-hal yang
perlu dihindari, diperbaiki atau dipertahankan. Dalam kaitan ini, dapat diajukan

7
beberapa pertanyaan sebagai pemandu.Semakin banyak dan semakin mendalam
aspek yang dipertanyakan semakin diperolehlah informasi yang dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai