Anda di halaman 1dari 32

H-30 UTBK 2021

 Kata Penghubung yang Didahului Koma


..., bahkan ... ..., sedangkan ... ..., yaitu ...
..., kecuali ... ..., sementara ... ..., yakni ...
..., melainkan ... ..., seperti ...
..., padahal ... ..., tetapi ...
 Kata Penghubung yang Tidak Didahului Koma
... agar ... ... maka ... ... sekalipun ...
... bahwa ... ... meskipun ... ... supaya ...
... dengan ... ... sampai ... ... walaupun ..
... jika ... ... sehingga ...
... karena ... ... sejak ...
 Kata atau Frasa Penghubung Antarkalimat yang Diakhiri Tanda Koma
Akan tetapi, ... Dalam hal ini, ... Sebagai kesimpulan, ...
Akhirnya, ... Dengan demikian, ... Selanjutnya, ...
Akibatnya, ... Dengan kata lain, ... Sementara itu, ...
Artinya, ... Di samping itu, ... Sesudah itu, ...
Jika demikian, ... Jadi, ... Sesungguhnya, ...
Kalau begitu, ... Karena itu, ... Sungguhpun begitu, ...
Karena itu, ... Meskipun begitu, ... Sungguhpun demikian, ...
Lagi pula, ... Meskipun demikian, ... Untuk itu, ...
Sebaliknya, ... Misalnya, ... Walaupun demikian, ...
Sebelumnya, ... Namun, ...
Sebenarnya, ... Oleh karena itu, ...
Selain itu, ... Oleh sebab itu, ...
Biarpun begitu, ... Pada dasarnya, ...
Biarpun demikian, ... Pada hakikatnya, ...
Contohnya, ... Pada prinsipnya, ...
Jangan lupa, konjungsi tetapi SELALU di tengah kalimat, sedangkan NAMUN selalu di awal
kalimat (walaupun soal NAMUN ini ada perdebatan, tetapi sebagian besar ahli bahasa setuju
bahwa NAMUN adalah konjungsi antarkalimat).

Contoh:
 Anak itu sebenarnya pandai, tetapi malas. ✅
Anak itu sebenarnya pandai. Tetapi, ia malas. ✖
 Anak itu sebenarnya pandai. Namun, ia malas. ✅
Anak itu sebenarnya pandai, namun ia malas. ✖
Hindari:

 ✖ Meski ..., tetapi ...


 ✖ Meskipun ..., tetapi ...
 ✖ Walau ..., tetapi ...
 ✖ Walaupun ..., tetapi ...
 ✖ Namun, ... walau ...
 ✖ Namun, ... walaupun ...
 ✖ Namun, ... meski ...
 ✖ Namun, ... meskipun ...
H-29 UTBK 2021
Huruf miring dipakai untuk menuliskan:
1. Judul buku yang ditulis dalam kutipan
Contoh:
 Habis Gelap Terbitlah Terang adalah buku kumpulan surat yang dituliskan oleh R.A.
Kartini.
 Saya sudah membaca buku Mind Platter karangan Najwa Zebian.
 Kami dianjurkan membaca buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
2. Nama media yang ditulis dalam kutipan
Media yang dimaksud adalah segala media berita/informasi, baik media lama maupun media
baru, BUKAN media sosial atau nama situs.
Contoh:
 Pemberitaan CNN Indonesia cukup bisa diandalkan.
 Pertandingan speak boka semalam disiarkan di RCTI.
 Fauzan “hobi” mengkritik gaya penulisan berita CNBNC Indonesia.
3. Nama ilmiah dalam judul atau tulisan
Contoh:

 Pengaruh Varietas Padi (Oryza sativa L.) dan Jenis Kelamin Keong Emas (Pomacea sp.)
terhadap Daya Rusak Keong Emas pada Tanaman Padi
 Keberadaan Harimau Sumatera (Panthera tigris Sumatra) dan Satwa Mangsanya di
Berbagai Tipe Habitat pada Taman Nasional Tesso Nilo
4. Kata atau ungkapan asing
Termasuk kata yang diambil dari bahasa daerah DAN semua kata dalam KBBI yang diberi label
cak (cakapan).
Contoh:
 Pengaruh Digital Marketing Word of Mouth, dan Kualitas Pelayanan terhadap
Keputusan Pembelian.
 Ungkapan bhinneka tunggal ika dijadikan semboyan negara Indonesia.
 Weltanschauung bermakna ‘pandangan dunia’.
 Dia enggak mau keluar kamar sejak kemarin.
5. Huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata yang dipertegas
Contoh:
 Huruf terakhir kata abad adalah d.
 Dia tidak diantar, tetapi mengantar.
 Dalam bab ini tidak dibahas pemakaian tanda baca.
 Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan lepas tangan.
Catatan
Huruf miring TIDAK dipakai untuk menuliskan:
Nama diri, seperti nama orang, lembaga, atau organisasi, dalam bahasa asing atau bahasa daerah.
Contoh:
 Djakarta Warehouse Project (DWP) 2020 akan berlangsung secara virtual.
 UPS (United Parcel Service) adalah perusahaan internasional dalam bidang transportasi
yang bermarkas di Sandy Springs, AS.
 UNICEF (United Nations Children’s Fund) didirikan oleh Majelis Umum PBB pada 11
Desember 1946.

UTBK H-28 2021


Menentukan kelas kata:
 Verba (kata kerja) bisa dipakai imbuhan me-, di-, ter-, ber-, dan bisa juga dites dengan
menambahkan jangan/tidak.
 Adjektiva (kata sifat) bisa didahului tidak, lebih, kurang, sangat, atau paling.
 Nomina (kata benda) bisa didahului bukan atau ada.
Misalnya:
 Jangan tidur, jangan makan, jangan berlari, jangan menulis, dsb. Ini berarti verba.
 Paling indah, paling besar, paling luas, paling malas, dsb. Ini berarti adjektiva.
 Bukan makanan, bukan minuman, bukan hewan, bukan mainan, dsb. Ini berarti
nomina.
UTBK H-27 2021
“Kerja sama” atau “kerjasama”?
Jangan bingung lagi. Jika tiap unsur gabungan kata BISA ditambahkan imbuhan, gabungan kata
tersebut HARUS ditulis terpisah.
Kerja: Sama:
bekerja bersama
kerjaan bersamaan
mempekerjakan kebersamaan
mengerjakan kesamaan
pekerja membersamai
pekerjaan membersamakan
pengerjaan mempersamakan
sekerja menyamai
sepekerjaan menyamakan
tekerjakan penyamaan

Karena baik unsur KERJA maupun SAMA sama-sama bisa diberikan imbuhan, itu berarti
gabungan kata kerja sama HARUS ditulis terpisah.
Bagaimana jika gabungan kata diberikan imbuhan?
 Aturan 1. Jika salah satu unsur dalam gabungan kata mendapat awalan atau akhiran, ia
harus ditulis terpisah.
Contoh:
berterima kasih beralih fungsi
bertanggung jawab menolak bala
menanda tangan
 Aturan 2. Jika kedua unsur gabungan kata mendapat awalan dan akhiran, ia harus ditulis
serangkai.
Contoh:
mempertanggungjawabkan menandatangani
ditandatangani menggarisbawahi
dialihfungsikan pertanggungjawaban
Kemudian, ada pula sejumlah gabungan kata yang sudah dianggap padu. Gabungan kata itu
harus ditulis SERANGKAI.
Contoh:
acapkali manakala bilamana olahraga
barangkali matahari belasungkawa saptamarga
beasiswa puspawarna daripada segitiga
bumiputra saputangan darmawisata sukarela
darmabakti sukacita halalbihalal wiraswasta
dukacita sukaria kacamata
hulubalang adakalanya manasuka

UTBK H-26
Dari mana kita bisa mengetahui unsur “keterangan”? Mudah saja, coba lihat, apakah ada
preposisi atau tidak? Preposisi ada banyak, berikut daftarnya:
Preposisi yang Berupa Kata Dasar
 akan  lepas
 antara  lewat
 atas  oleh
 bagi  pada
 buat  per
 dalam  sampai
 dari  sejak
 demi  seperti
 dengan  serta
 di  tanpa
 hingga  tentang
 ke  untuk
 kecuali
Selain itu, ada juga preposisi yang berkorelasi, misalnya:
 antara ... dan ...
 dari ... hingga ...
 dari ... sampai (dengan) ...
 dari ... sampai ke ...
 dari ... ke ...
 dari ... sampai ...
 sejak ... hingga ...
 sejak ... sampai ...
 mulai ... sampai (dengan) ...
Pahami juga peran semantis preposisi
1. Penanda Hubungan Tempat: 5. Penanda Hubungan Pelaku:
 di  oleh
 ke
6. Penanda Hubungan Waktu:
 dari
 hingga  pada
 sampai  hingga
 antara  sampai
 pada  sejak
 semenjak
2. Penanda Hubungan Peruntukan:
 menjelang
 bagi  dari
 untuk
7. Penanda Hubungan Ihwal (Peristiwa):
 buat
 guna  tentang
 mengenai
3. Penanda Hubungan Sebab:
8. Penanda Hubungan Asal (Bahan):
 karena
 sebab  dari
 lantaran
4. Penanda Hubungan Kesertaan atau Cara:
 dengan
 sambil
 bersama
 beserta
UTBK H-25 2021
Ada sekitar 115 bentuk terikat dalam bahasa Indonesia. Perlukah dihafalkan semua? Tidak.
Minimal, biasakan menggunakan beberapa yang cukup lazim ditemui sehari-hari. Bentuk terikat
WAJIB ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Sepuluh di antaranya:
1. "Antar-" harus ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Contoh:
 antarteman  antarbangsa
 antarkota  antarsuku
 antarnegara  antarumat
 antarprovinsi  antarpulau, dsb.
 antarwilayah
2. "Ekstra-" harus ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Contoh:
 ekstrakurikuler  ekstraseluler
 ekstrateresterial  ekstravaganza
 ekstramarital  ekstraparlementer, dsb.
 ekstraposisi
3. "Maha-" harus ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Contoh:
 mahasiswa  maharaja
 mahakarya  mahakuasa
 mahadewa  mahakudus
 mahadewi  mahasuci, dsb.
 mahaguru
PENGECUALIAN
"Maha Esa" dan kata turunan yang mengacu pada nama atau sifat Tuhan ditulis terpisah dengan
huruf awal kapital.
Contoh:
 Tuhan yang Maha Esa ✅, Mahabesar ✅, Mahasuci ✅, Maha Pengasih ✅, dan Maha
Penyayang ✅.
 Tuhan yang Mahaesa ✖, Maha Besar ✖, Maha Suci ✖, Mahapengasih ✖, dan
Mahapenyayang ✖.
4. "Non-" harus ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Contoh:
 nonstop  nonpartai
 nonaktif  nonpribumi
 nonformal  nonverbal
 nonkonvensional  nonnuklir, dsb.
 nonorganik
5. "Pasca-" (BUKAN paska) harus ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Contoh:
 pascasarjana  pascaperang
 pascahujan  pascaliburan
 pascakemarau  pascacedera
 pascagempa  pascakrisis, dsb.
 pascabanjir
6. "Pra-" harus ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Contoh:
 prasekolah  prakilinis
 prasejarah  prakerja
 praduga  pramodern
 prajabatan  prapensiun, dsb.
 prakiraan
7. "Sub-" harus ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Contoh:
 subbab  subkelas
 subdivisi  suborganisasi
 subbagian  subunit
 subbidang  subsektor, dsb.
 subdirektorat
8. "Serba-" harus ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Contoh:
 serbaada  serbabisa
 serbabaru  serbaguna
 serbaindah  serbasusah
 serbakurang  serbasedikit. dsb.
 serbasalah
9. "Super-" harus ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Contoh:
 supercepat  supermewah
 superdamai  supermahal
 superintensif  supernatural
 superjet  supersonik, dsb
 superkomputer

Kombinasi dengan Tanda Hubung


Kapan bentuk terikat diikuti tanda hubung (-)? Ketika kata yang mengikutinya diawali huruf
kapital.
Contoh:
 anti-Amerika
 pasca-Perang Dunia II
 pra-Revolusi 1917
 non-Islam, dsb.
UTBK H-24 2021
Bagaimana menentukan objek?
Setelah predikat tersebut adalah objek
 Objek
Objek adalah nomina atau frasa nominal yang melengkapi verba transitif yang 1) dikenai
perbuatan yang terdapat dalam predikat verbal atau 2) yang ditimbulkan sebagai hasil
perbuatan yang terdapat dalam predikat verbal.
Bagaimana menentukan pelengkap?
1. Predikat verba?
2. Predikat verba SELAIN berawalan me- atau kombinasi afiks me-kan?
3. Kalimat tersebut TIDAK BISA diubah ke dalam kalimat pasif?
Setelah predikat tersebut adalah pelengkap.
 Pelengkap
Pelengkap adalah nomina, frasa nominal, adjektiva, atau frasa adjektival yang merupakan
bagian dari predikat verbal yang menjadikannya predikat yang lengkap.
Predikat verba berimbuhan me- atau kombinasi afiks me-kan bisa jadi diikuti objek. Predikat
verba berimbuhan ber-/di-/ter- bisa jadi diikuti pelengkap. Kenapa “bisa jadi”? Karena predikat
verba berimbuhan me- bisa jadi tidak diikuti objek.

Misalnya:
 Saya (S) membaca (P).  kalimat utuh
 Saya (S) membaca (P) buku (O).  kalimat utuh
Namun, predikat verba berimbuhan me-kan HARUS diikuti objek.
Misalnya:
 Saya (S) memberikan (P).  bukan kalimat utuh
 Kalimat di atas pasti menggantung. Karena itu harus ada objek.
 Saya (S) memberikan (P) hadiah (O).  kalimat utuh
Sementara itu, kalimat bepredikat verba selain me- atau kombinasi afiks me-kan (dan variasi
lainnya, tadi saya lupa sebutkan di atas: me-i, memper-kan, atau memper-i, semua yang bisa
dibuat ke dalam bentuk pasif), bisa jadi diikuti pelengkap atau keterangan.
Misalnya
 Dia (S) bekerja (P).  kalimat utuh
 Dia (S) bekerja (P) di kantor (K).  kalimat utuh
 Dia (S) bermain (P).  kalimat utuh
 Dia (S) bermain (P) bola (Pel.).  kalimat utuh

H-23 UTBK 2021


Nama diri (proper name) adalah kata benda yang mengacu pada satu entitas tertentu, sedangkan
nama jenis (common name) adalah kata benda yang menunjukkan jenis umum benda atau
konsep.
Apakah semua kata asing dalam tulisan harus ditulis miring? Apakah penulisan kepanjangan
suatu singkatan harus selalu diawali huruf kapital?
Sederhananya, nama diri adalah semua “yang ada namanya”.
 nama orang
 nama tempat
 nama partai
 nama lembaga
 nama organisasi
 nama acara, dll.
Nama diri diawali dengan huruf kapital untuk menunjukkan keunikannya, sedangkan nama jenis
tidak diawali dengan huruf kapital.
Beberapa kata dapat berperan sebagai nama diri dan nama jenis tergantung dari konteks
penggunaannya, misalnya Minggu dan Bumi. Contoh
>> Pak Ahmad datang pada hari Minggu yang lalu.
Minggu = nama diri
>> Pak Ahmad datang dua minggu lalu.
minggu = nama jenis
Notes:
 Nama diri TIDAK boleh ditulis dengan huruf miring.
 Nama jenis TIDAK ditulis dengan huruf kapital.
 bahasa Indonesia = bahasa yang digunakan orang Indonesia
 Bahasa Indonesia = nama mata pelajaran

H-22 UTBK 2021


Mana yang harus dipakai? Ber- atau be-?
Kuncinya:
Ber- + kata yang suku kata pertamanya mengandung unsur "ER"  “r” pada imbuhan “ber-”
harus luluh (menjadi be-).
Misalnya:
 cER-min
 kER-ja
 dER-ma
 tER-nak
 rER-bang

Ketika kata-kata di atas mendapat imbuhan “ber-”, huruf r-nya harus luluh.
Jadi, penulisan imbuhan yang benar:
 Becermin
 Bekerja
 Bederma
 Beternak
 Beterbangan
Sementara itu, jika imbuhan ber- bertemu kata "partisipasi", misalnya, tetap BERpartisipasi.
Bukan "bepartisipasi". ✖
Bagaimana dengan merek, keringat, cerah, gerak, kerabat, cerai, dll.?
Perhatikan:
 Me-REK
 Ke-RI-ngat
 Ce-RAH
 Ge-RAK
 Ke-RA-bat
 Ce-RAI, dll.
Kata-kata di atas tidak mengandung unsur “er” pada SUKU KATA PERTAMA. Huruf “r” ada
pada suku kata kedua. Jadi, kalau ditambahkan imbuhan “ter-” dan “ber-”, huruf “r” pada
imbuhan TIDAK melebur/luluh.
Sebetulnya, sesederhana itu saja. Jadi, perhatikan apakah ada unsur "ER" dalam suku kata
pertama. Kalau ada, berarti imbuhan ber-/ter- harus luluh menjadi be-/te-.

H-21 UTBK 2021


Partikel -lah, -kah, -tah HARUS selalu ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
1. -lah
Partikel -lah HARUS ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh:
 Jalan hidup seseorang SIAPALAH yang bisa menentukan, kira-kira hal tersebut yang
terlintas di dalam hati Dian Nur Cahyono (28).
 Ia menilai pemerintah INDONESIALAH yang seharusnya membayar denda overstay
sebesar Rp110 juta itu.
 “Dalam setiap bencana yang melanda, hanya kepada TUHANLAH kita memohon
perlindungan,” kata Rhoma Irama lewat akun YouTube GP Records.
2. -kah
Partikel -kah HARUS ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh:
 MAMPUKAH mobil berkapasitas 1,5 liter dan 1,3 liter tersebut taklukkan Tol Trans
Sumatra?
 Sudah SIAPKAH kamu menyambangi Sumatera Utara dan menyaksikan indahnya air
terjun Sipiso-piso?
 Lantas, di MANAKAH posisi yang cocok untuk Takumi Minamino di Liverpool?
3. pun
Partikel pun HARUS ditulis TERPISAH dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh:
 Arsenal disebut tidak akan meraih gelar juara apa PUN saat ini, bahkan jika dilatih Pep
Guardiola sekalipun.
 Kuliah di mana PUN, di jurusan apa PUN, tidak menjamin lulus bisa langsung kerja di
tempat sesuai yang kita bayangkan.Jangankan dua kali, satu kali PUN engkau belum
pernah berkunjung ke rumahku.
 Jangankan dua kali, satu kali PUN engkau belum pernah berkunjung ke rumahku.
Ingat!
Partikel pun yang merupakan UNSUR kata penghubung ditulis SERANGKAI.
Ada 11 pun yang harus ditulis serangkai:
 2A  2K
1. adapun 1. kalaupun
2. ataupun 2. kendatipun
 2M
 2B 1. maupun
1. bagaimanapun 2. meskipun
2. biarpun
 2S
1. sekalipun  1W
2. sungguhpun 1. Walaupun

Contoh:
 Posturnya kecil layaknya anak-anak usia sekolah dasar WALAUPUN usianya menginjak
14 tahun.
 BAGAIMANAPUN, perekonomian tidak akan bergerak jika wabah COVID-19 ini masih
merajalela.
4. per
Partikel per HARUS ditulis TERPISAH dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh:
 Mereka masuk ke dalam ruang rapat satu PER satu.
 Harga kain itu Rp50.000 PER meter.
 Saat ini harga minyak dunia sudah berada di bawah 20 dolar AS PER barel.
Bedakan per sebagai PARTIKEL dan per sebagai KATA DEPAN (preposisi).
 Partikel:
Per = demi, tiap, mulai
 Preposisi:
Per = bagi, dengan

 Contoh per sebagai preposisi:


Disambung bila ...
 seperdua (1/2)
 seperenam belas (1/16
 tiga perempat (3/4)
 dua persepuluh (2/10)
 tiga dua-pertiga (3 2/3)

 Contoh per sebagai preposisi:


Dipisah bila ...
 Dia menghubungi saudaranya PER telepon.
 Artinya:
 Dia menghubungi saudaranya DENGAN telepon.
H-20 UTBK 2021
Hukum D-M merupakan salah satu sifat utama bahasa Indonesia.
Hukum D-M merupakan salah satu pembeda antara bahasa Indonesia (dan berbagai bahasa
dalam rumpun Austronesia) dengan bahasa yang tergolong ke dalam rumpun Indo-Eropa, seperti
bahasa Belanda dan Inggris, yang memiliki struktur M-D (menerangkan-diterangkan).
Contoh: "kapal terbang" dan kalimat "Ali makan."

Dalam kata majemuk "kapal terbang", kata kapal diterangkan oleh kata terbang. Demikian juga
dalam kalimat "Ali makan," Ali diterangkan oleh makan.
Dalam membentuk frasa, kita, pada umumnya, menyusunnya seperti itu, yaitu pokok, yang
utama, yang diterangkan kita letakkan di depan, sedangkan keterangan atau penjelasannya kita
letakkan sesudah unsur pokok itu. Inilah yang ditonjolkan oleh istilah hukum D-M itu.
Prinsip yang sama bisa kita temui pada frasa "gadis cantik" alih-alih "cantik gadis" sebagai
terjemahan beautiful girl, "buku baru" alih-alih "baru buku" sebagai terjemahan new book, dsb.

H-19 UTBK 2021


Prinsip K-P-S-T
Aturan pertama:
 me-/pe- + K + huruf vokal = meng-/peng-
 me-/pe- + P + huruf vokal = mem-/pem-
 me-/pe- + S + huruf vokal = meny-/peny-
 me-/pe- + T + huruf vokal = men-/pen-
Contoh:
Memperoleh ✅ atau memeroleh ✖? Memperhatikan ✅ atau memerhatikan ✖? Mempengaruhi ✖
atau memengaruhi ✅?
Kuncinya ada pada kata dasar  cari tahu kata dasarnya
Contoh:
Menertawakan ✖ atau mentertawakan ✅? Menersangkakan ✖ atau mentersangkakan ✅?
Menerpurukkan ✖ atau menterpurukkan ✅?
Aturan kedua:
pe- + P + huruf konsonan (khususnya R) = pem-
Contoh:
 pe- + protes = pemrotes
 pe- + proses = pemroses
 pe- + program = pemrogram
 pe- + prakarsa = pemrakarsa
 pe- + prakiraan = pemrakiraan
 pe- + produksi = pemroduksi
 pe- + propaganda = pemropaganda

Pengecualian:
 Kata mempunyai BAKU, memunyai TIDAK BAKU.
 Kata mengkaji dan mengaji sama-sama berasal dari kata kaji, tetapi penulisannya
memang dibedakan. Kata mengkaji (mempelajari, menyelidiki, dsb.) dibakukan untuk
membedakan dengan mengaji (membaca atau mempelajari Alquran). Keduanya sama-
sama berasal dari kata "kaji". Jadi, keduanya benar, baik mengaji maupun mengkaji.

H-18 UTBK 2021


Penggunaan titik dua (:)
1. Tanda titik dua (:) dipakai pada akhir suatu PERNYATAAN LENGKAP yang diikuti
pemerincian atau penjelasan.
Contoh:
Kami memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
Perhatikan:
 Kami memerlukan perabot rumah tangga.  Pernyataan lengkap
 Kursi, meja, dan lemari.  Pemerincian
2. Tanda titik dua TIDAK DIPAKAI jika perincian atau penjelasan itu MERUPAKAN
PELENGKAP yang mengakhiri pernyataan.
Contoh:
Kami memerlukan kursi, meja, dan lemari.
Perhatikan!!!
Kami memerlukan kursi, meja, dan lemari.  Pernyataan lengkap
Artinya, bila ditulis:
Kami memerlukan: kursi, meja, dan lemari. ✖ Salah
Kenapa? Karena ... Mereka memerlukan.  BUKAN pernyataan lengkap
Ingat!
Gunakan titik dua (:) pada akhir suatu PERNYATAAN LENGKAP yang diikuti pemerincian
atau penjelasan.
Singkat cerita ...
✖... di antaranya:

✖... antara lain:

✅... berikut ini:

✅... sebagai berikut:

H-17 UBTK 2021


Mengecek kalimat efektif:
1. Cek apakah kalimat tsb. memiliki subjek dan predikat
2. Kata-kata yang digunakan hemat
3. Cek apakah kalimat tsb. memiliki kesejajaran bentuk
4. Tegas secara makna
5. Logis
SYARAT KALIMAT EFEKTIF
1. Sesuai PUEBI
Sebuah kalimat efektif harus menggunakan EJAAN dan TANDA BACA yang tepat. Kata
BAKU pun mesti diperhatikan. Jadi, jangan sampai kata yang ditulis ternyata tidak tepat
ejaannya.

2. Sistematis
Sebuah kalimat setidaknya HARUS memiliki subjek dan predikat (baru kemudian
ditambahkan objek, pelengkap, atau keterangan).

3. Tidak boros dan bertele-tele


Kalimat yang efektif adalah kalimat yang tidak menghambur-hamburkan kata dan
terkesan bertele-tele. Susunan kalimat harus ringkas agar pembaca mudah memahami
gagasan yang dituangkan.

4. Tidak Ambigu
Sebuah kalimat tidak boleh bersifat ambigu atau multitafsir. Dengan susunan kata yang
ringkas, sistemastis, dan sesuai kaidah kebahasaan, pembaca bisa dengan mudah
memahami ide suatu kalimat.
CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF
1. Kesepadanan struktur
a. Apakah kalimat tersebut memiliki subjek dan predikat?
Contoh:
 Para demonstran ke luar dari ruang sidang. (tidak efektif)
 Para demonstran keluar dari ruang sidang. (efektif)
Perhatikan:
Ke luar = adverbia (mengisi keterangan)
Keluar = verba (mengisi predikat)
b. Jangan taruh preposisi di depan subjek karena akan mengaburkan pelaku dalam kalimat
tersebut.
Contoh:
 Bagi semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (tidak efektif)
 Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (efektif)

c. Hati-hati menggunakan “yang” di depan predikat karena bisa membuatnya menjadi


perluasan subjek.
Contoh:
 Dia yang pergi meninggalkanku. (tidak efektif)
 Dia pergi meninggalkanku. (efektif)

d. Tidak bersubjek ganda (bukan berarti subjek tidak boleh lebih dari satu, melainkan lebih
pada menggabungkan subjek yang sama).
Contoh:
 Adik demam sehingga adik tidak dapat masuk sekolah. (tidak efektif)
 Adik demam sehingga tidak dapat masuk sekolah. (efektif)
2. Kehematan kata
Hindari menyusun kata-kata yang bermakna sama dalam sebuah kalimat. Ada dua hal yang
memungkinkan kalimat menjadi boros sehingga tidak efektif, yaitu kata jamak dan kata-kata
bersinonim.
Contoh kata jamak:
 Para siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (tidak efektif)
 Siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (efektif)
Contoh kata sinonim:
 Ia masuk ke dalam ruang kelas. (tidak efektif)
 Ia masuk ruang kelas. (efektif)
Perhatikan:
 Masuk (sudah pasti) ke dalam
 Turun (sudah pasti) ke bawah
 Naik (sudah pasti) ke atas
 Mundur (sudah pasti) ke belakang
 Maju (sudah pasti) ke depan
3. Kesejajaran bentuk (paralelisme)
Kalimat efektif haruslah berimbuhan pararel dan konsisten. Jika pada sebuah fungsi digunakan
imbuhan me-, selanjutnya imbuhan yang sama digunakan pada fungsi yang sama. Ini maksudnya
ketika dua atau lebih bagian dari seluruh kalimat membentuk pola yang sama.
Sederhananya:
 verba, verba, dan verba
 ajektiva, ajektiva, dan ajektiva.
 nomina, nomina, dan nomina.
Verba = kata kerja
Ajektiva = kata sifat
Nomina = kata benda
Contoh:
 Dia pandai (a), rajin (a), dan seorang juara (n). (tidak efektif)
 Mereka dilarang mengobrol (v), menyontek (v), dan tidur (v). (efektif)
4. Ketegasan makna
Hati-hati saat membuat kalimat perintah, larangan, atau anjuran yang umumnya diikuti partikel
lah atau pun. Partikel adalah kata yang terkait dengan kata lain.
Ada setidaknya empat partikel yang sering kali salah tulis. Ada yang seharusnya ditulis
serangkai, tetapi malah dipisah, dan bagitu pula sebaliknya. (Ada di H-21 UTBK)
Contoh:
 Kamu sapulah lantai rumah agar bersih! (tidak efektif)
 Sapulah lantai rumahmu agar bersih! (efektif)
5. Logis
Suatu kalimat bisa jadi benar secara tata bahasa, tetapi belum tentu logis.
Contoh:
 Mayat pria yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di kampung. (tidak
efektif)
 Sebelum ditemukan tak bernyawa, pria itu sering mondar-mandir di kampung. (efektif)
“Kejar-kejaran dengan polisi” Polisi jelas mengejar orang yang diduga penjahat, tetapi si
pelanggar tidak mungkin mengejar polisi.

H-16 UTBK 2021


Pemakaian huruf kapital:
1. Huruf pertama awal kalimat (kecuali nama merek yang diawali huruf kecil karena itu
merupakan identitas)
2. Huruf pertama unsur nama diri, termasuk julukan (Bapak Koperasi Indonesia, Kota
Pelajar, Negeri Sakura, Zamrud Khatulistiwa, dsb.)
3. Huruf pertama kalimat dalam petikan langsung
4. Huruf pertama setiap kata nama agama, dan kitab suci
5. Gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, akademik + nama
6. Huruf pertama unsur nama gelar yang dipakai sebagai sapaan
7. Unsur nama jabatan dan pangkat + nama
8. Nama bangsa, suku bangsa, negara, dan bahasa (bangsa Indonesia, negara Indonesia,
suku Dani, bahasa Arab, dsb.)
INGAT:
 bahasa Indonesia = bahasa yang digunakan orang Indonesia
 Bahasa Indonesia = nama mata pelajaran
9. Nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya (bulan Agustus, hari Jumat, hari
Idulfitri, hari Natal, dsb.
10. Unsur nama peristiwa sejarah (Konferensi Asia Afrika, Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia, Perang Dunia II, dsb.)
11. Huruf pertama nama geografi (Bukit Barisan, Gunung Bromo, Kota Bandung, Desa
Sukajati, dsb.)
12. Huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan (Pak, Bu, Kak, Dik, Mas, Bang,
Mbak, Non, dsb.)
*Selebihnya ada di bookmark yaaaa*
H-15 UTBK 2021
Keduanya menyatakan PERTENTANGAN dengan keadaan sebelumnya.
 Namun, ...
 Akan tetapi, ....
Konjungsi ini menyatakan KONSEKUENSI.
 Dengan demikian, ...
Keduanya menyatakan AKIBAT.

 Oleh karena itu, ...


 Oleh sebab itu, ...
Bedakan antara “konsekuensi” dan “akibat”.
Contoh:
1. Kedua belah pihak telah menyetujui seluruh persyaratan. Dengan demikian, mereka harus siap
menanggung segala risiko yang mungkin terjadi.
Contoh:
2. Ibu sudah melarang anak-anaknya keluyuran sehabis Magrib, tetapi mereka tak menghiraukan.
Oleh karena itu, ibu marah dan langsung menggembok pagar.
*Selebihnya lihat link di bawah ini yaa*
https://twitter.com/fauzanalrasyid/status/1271362877153112068
H-14 UTBK 2021
Apa kunci menghafalkan kata baku? Harus sering digunakan, lama-lama pasti terbiasa. Kalian
bisa coba lihat polanya, seperti analisis, hipotesis, dsb. Jadi, alih-alih menghafalkan semua, kita
perlu juga memahami polanya.
*Selebihnya lihat link di bawah ini yaa okeeee*
https://twitter.com/fauzanalrasyid/status/1310201332372877312
H-13 UTBK 2021
Kapitalisasi kata ulang
Dalam judul, kata ulang yang dikapitalisasi kedua katanya hanya kata ulang utuh dan semu.
Contoh:
 Tujuh Gejala Kanker Paru-Paru
 Serba-serbi Jam Tangan Mekanik
 Waspada Sindrom Baru Corona Mengintai Anak-Anak
 Tolong-menolong dalam Kebaikan
KATA ULANG
Kata ulang adalah bentuk kata yang diperoleh melalui proses reduplikasi atau pengulangan, baik
secara keseluruhan, sebagian, maupun perubahan.
1. Kata Ulang Utuh
 Kata ulang yang mengulang seluruh bentuk kata, baik kata dasar maupun kata berimbuhan.
Disebut pula dwilingga.
Contoh:
Anak-anak, jenis-jenis, jawaban-jawaban, pertanyaan-pertanyaan, ibu-ibu, bapak-bapak, sekolah-
sekolah, dsb.
2. Kata Ulang Sebagian
 Kata ulang yang pengulangan katanya hanya terjadi pada sebagian kata saja. Disebut juga
dwipurna.
Contoh:
Lelaki, sesama, sesekali, pepohonan, bebatuan, dedaunan, leluhur, leluasa, dsb.
3. Kata Ulang Berimbuhan
 Kata ulang yang mendapat pengulangan kata pada kata dasarnya serta mendapatkan imbuhan
dalam pengulangannya.
Contoh:
Bersalam-salaman, bermaaf-maafan, berpeluk-pelukan, berpegang-pegangan, tarik-menarik,
tolong-menolong, pukul-memukul, dsb.
4. Kata Ulang Semu
 Kata ulang ini sebenarnya adalah kata dasar, tetapi struktur katanya terlihat seperti kata ulang
utuh.
Contoh:
Kupu-kupu, kura-kura, paru-paru, ubur-ubur, ubun-ubun, cumi-cumi, pura-pura, laba-laba,
kunang-kunang, aba-aba, hati-hati, lumba-lumba, dsb.
5. Kata Ulang Berubah Bunyi
 Kata ulang yang kata dasarnya mendapat atau mengalami perubahan bunyi. Disebut juga
dwilingga salin suara.
Contoh:
Sayur-mayur, bolak-balik, lauk-pauk, gerak-gerik, teka-teki, serba-serbi, mondar-mandir,
gonjang-ganjing, dsb.
H-12 UTBK 2021
Kata pemerinci dibagi dua: lengkap dan taklengkap.
Lengkap:
Kata pemerinci lengkap diikuti oleh semua anggotanya.
1. ..., terdiri atas ...
2. ..., mencakup ...
3. ..., meliputi ...
4. ..., yaitu ...
5. ..., yakni ...
Contoh
 Kolak, makanan sederhana yang biasa menjadi takjil untuk berbuka puasa, dibuat dari
TIGA bahan utama, yaitu pisang, santan, dan gula aren.
 KTT BRICS diikuti LIMA negara, yakni Rusia, India, Tiongok, Brasil, dan Afrika
Selatan.
Taklengkap:
Kata pemerinci taklengkap hanya diikuti oleh sebagian anggotanya.
1. ..., antara lain ...
2. ..., seperti ...
3. ..., contohnya ...
4. ..., misalnya ...
Contoh:
 Ada beberapa bahan utama untuk membuat nastar, misalnya kuning telur, tepung terigu,
gula pasir, dan nanas.
 KTT APEC dihadiri banyak negara, antara lain Indonesia, Rusia, Jepang, dan Amerika
Serikat.
Kata pemerinci lengkap bisa diikuti frasa dan sebagainya (dsb.), dan lain-lain (dll.), atau dan
seterusnya (dst.), sedangkan kata pemerinci taklengkap TIDAK BOLEH diikuti frasa-frasa
tersebut.
Contoh
Saya membeli banyak perabot baru, ANTARA LAIN meja, kursi, dan sebagainya.
✖ SALAH! "Antara lain" adalah jenis pemerinci taklengkap

Saya membeli banyak perabot baru, YAITU meja, kursi, dan sebagainya.
✅ BENAR! "Yaitu" adalah jenis pemerinci lengkap

1. Frasa dan sebagainya (dsb.) digunakan untuk menyatakan perincian lebih lanjut yang
bentuknya sejenis.
 Juan ke toko buku membeli berbagai alat tulis, yaitu pensil, pulpen spidol, dan
sebagainya.
2. Frasa dan lain-lain (dll.) digunakan untuk menyatakan perincian yang beragam.
 Banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, penebangan liar, sampah yang dibuang
sembarangan, dan lain-lain.
3. Frasa dan seterusnya (dst). digunakan untuk menyatakan perincian yang berjenjang atau
berkelanjutan secara berurutan.
 Mereka diminta mempelajari buku Bahasa Indonesia dari Bab I, II, dan seterusnya.
H-11 UTBK 2021
1. SINGKATAN yang terdiri atas HURUF AWAL setiap kata nama lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi ditulis
dengan huruf kapital TANPA tanda titik.
CONTOH:
 NKRI = Negara Kesatuan Republik Indonesia
 UI = Universitas Indonesia
 PBB = Perserikatan Bangsa-Bangsa
 WHO = World Health Organization
 PGRI = Persatuan Guru Republik Indonesia
 KUHP = Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
2. SINGKATAN yang terdiri atas HURUF AWAL setiap kata yang bukan nama diri ditulis
dengan huruf kapital TANPA tanda titik.
CONTOH:
 PT = perseroan terbatas
 MAN = madrasah aliah negeri
 SD = sekolah dasar
 KTP = kartu tanda penduduk
 SIM = surat izin mengemudi
 NIP = nomor induk pegawai
3. SINGKATAN yang terdiri atas TIGA huruf atau lebih DIIKUTI dengan tanda
TITIK.CONTOH:

 hlm. = halaman
 dll. = dan lain-lain
 dsb. = dan sebagainya
 dst. = dan seterusnya
 sda. = sama dengan di atas
 ybs. = yang bersangkutan
 yth. = yang terhormat
 ttd. = tertanda (BUKAN tanda tangan)
 dkk. = dan kawan-kawan
4. SINGKATAN yang terdiri atas DUA huruf yang lazim dipakai dalam surat-menyurat masing-
masing DIIKUTI oleh tanda TITIK.
CONTOH:
 a.n. = atas nama
 d.a. = dengan alamat
 u.b. = untuk beliau
 u.p. = untuk perhatian
 s.d. = sampai dengan
5. SINGKATAN nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat DIIKUTI dengan tanda TITIK
pada setiap unsur singkatan itu.
CONTOH:
 A.H. Nasution = Abdul Haris  M.Si. = magister sains
Nasution  S.E. = sarjana ekonomi
 H. Hamid = Haji Hamid  S.Sos. = sarjana sosial
 W.R. Supratman = Wage Rudolf  Sdr. = saudara
Supratman  Tn. = tuan
 M.B.A. = master of business  Ny. = nyonya
administration  Prof. Alwi = Profesor Alwi
 M.Hum. = magister humaniora

6. AKRONIM/KONTRAKSI bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku kata
atau gabungan suku kata DITULIS dengan HURUF KECIL.
CONTOH:
 iptek = ilmu pengetahuan dan teknologi
 pemilu = pemilihan umum
 puskesmas = pusat kesehatan masyarakat
 rapim = rapat pimpinan
 rudal = peluru kendali
 tilang = bukti pelanggaran
H-10 UTBK 2021
Penulisan angka dan bilangan. Ditulis dengan HURUF jika ...
1. Bilangan tersebut dapat dinyatakan dengan SATU atau DUA kata.
Contoh:
 Mereka menonton drama itu sampai TIGA kali.
 Koleksi perpustakaan itu lebih dari SATU JUTA buku.
 Minibus ini mampu memuat hingga LIMA BELAS penumpang.
 Video musik ini telah ditonton lebih dari LIMA JUTA kali di YouTube.
Kecuali bilangan tersebut dipakai secara berurutan dalam perincian.
Contoh:
 Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5 orang
abstain.
 Kendaraan yang dipesan untuk angkutan umum terdiri atas 50 bus, 100 minibus, dan 250
sedan.
2. Bilangan tersebut terletak pada awal kalimat.
Contoh:
✅ Lima puluh siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah.

✖ 50 siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintahdaerah.

✅ Seratus orang warga telah mendapatkan bantuan pemerintah.

✖ 100 orang warga telah mendapatkan bantuan pemerintah.

Perhatikan:
Apabila bilangan pada awal kalimat TIDAK BISA dinyatakan dengan satu atau dua kata,
susunan kalimatnya diubah.
Contoh:
✖ 250 orang peserta diundang panitia.

✖ Dua ratus lima puluh orang peserta diundang panitia.


✅ Panitia mengundang 250 orang peserta.

3. Angka dengan bilangan besar bisa ditulis SEBAGIAN dengan huruf supaya lebih mudah
dibaca.
Contoh:
 Dia mendapatkan bantuan 250 juta rupiah untuk mengembangkan usahanya.
 Proyek pemberdayaan ekonomi rakyat itu memerlukan biaya Rp10 triliun.
 Pemerintah menyuntikkan dana sebesar 2,5 miliar rupiah untuk mendorong industri
pariwisata.
Ditulis dengan ANGKA jika ...
1. Menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, isi, dan waktu serta (b) nilai uang.
Contoh:
1) Ukuran panjang, berat, luas, isi, dan waktu
 0,5 sentimeter
 5 kilogram
 4 hektare
 10 liter
 2 tahun 6 bulan 5 hari
 1 jam 20 menit

2) Nilai uang
 Rp15.000
 $200,50
 £5,25
 ¥100
2. Menomori alamat, seperti jalan, rumah, apartemen, atau kamar.
3. Menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.
Perhatikan juga penulisan bilangan tingkat.
Contoh:
✖ Adikku masih duduk di bangku kelas 11 SMA.

✅ Adikku masih duduk di bangku kelas XI SMA.

✖ Ujian Nasional untuk siswa kelas 6 SD, 9 SMP, dan 12 SMA dibatalkan.

✅ Ujian Nasional untuk siswa kelas VI SD, IX SMP, dan XII SMA dibatalkan.

Contoh:
✅ Indonesia merdeka pada abad ke-20.

✅ Indonesia merdeka pada abad XX.

✅ Indonesia merdeka pada abad kedua puluh.

✅ Uni Soviet mengalahkan Nazi pada Perang Dunia Ke-2.

✅ Uni Soviet mengalahkan Nazi pada Perang Dunia II.

✅ Uni Soviet mengalahkan Nazi pada Perang Dunia Kedua.

H-9 UTBK 2021


Menuliskan simbol mata uang
1. Rp adalah simbol mata uang, BUKAN singkatan
2. Penulisan yang salah
✖ Rp. 5.000,-

✖ Rp 5.000

✖ Rp.5000,-

✖ Rp.5.000

3. Penulisan yang benar menurut PUEBI


✅ Rp5.000,00

 Tidak boleh ada spasi antara Rp dan nilai nominal


 Tambahkan “,00”, bukan “,-“ setelah nilai nominal
4. Variasi lain:
✅ 5.000 rupiah

✖ 5.000 Rupiah

5. Hal serupa berlaku bagi simbol mata uang lain


✅ $500

✅ 500 dolar

✖ $ 500

✖ 500 Dolar

H-8 UTBK 2021

H-7 UTBK 2021


H-6 UTBK 2021
H-5 UTBK 2021
Penulisan nama Latin dalam judul (skripsi, tesis, makalah, jurnal ilmiah, dsb.)
✅ BENAR

✖ SALAH
Semua penulisan judul yang mengadung penamaan Latin harus:
1. ditulis cetak miring (di mana pun letaknya, judul ataupun isi teks), dan
2. huruf pertama dalam kedua kata selalu kapital (di mana pun letaknya, judul ataupun isi
teks).
Ini tidak hanya berlaku pada tingkatan spesies, tetapi juga familia. Sementara itu, genus biasanya
tidak ditulis miring (sejujurnya untuk bagian ini saya tidak tahu alasannya)

H-4 UTBK 2021


H-3 UBTK 2021
H-2 UTBK 2021
H-1 UTBK 2021
*Selesai*

1. The text mainly concerned about thunderstorm


2. The cause of thunderstorm is the rapid upward movement of warm, most air. And they can
occur inside warm, moist air masses and at fronts.
3. To explain the reader about what is thunderstorm, and also to explain about how this
thunderstorm happens
4. The text explains us about how the season happens and changes regularly
5. Because the earth tilts back and forth as it goes around the sun.
6. to inform the reador about how the season happens, and to tell the reader why the season come
to us regularly

Anda mungkin juga menyukai