Makalah Proses Berpikir Dan Pemecahan Masalah
Makalah Proses Berpikir Dan Pemecahan Masalah
KELOMPOK 2
AFRILLYA SANDOVA PO72201201633
DEA KURNI SEPTIANI PO72201201637
FRENGKI HARDIANSYAH P.P PO72201201641
NUR AINUN PO72201201650
NUR ANNISA PO72201201651
SRI WAHYUNI PO72201201661
DOSEN PEMBIMBING
ARTIA DIARINA, SKM., MKM
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ................................................................................................ 4
BAB II ................................................................................................................. 6
PENUTUP ........................................................................................................ 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui apa itu berpikir dan pemecahan masalah serta
mengetahui bagaimana langkah-langkah dalam proses berpikir dan strategi
unutuk memecahkan masalah. juga untukk tahu bgaimana proses berpikir dan
pemecahan masalah secara kreatif.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
5. Berpikir rasional
Untuk menghadapi suatu situasi dalam memecahkan masalah
digunakanlah cara-cara berpikir logis. Dengan berpikir rasional,
sangat diperlukan keaktifan akal kita dalam memecahkan masalah.
7
3. Berpikir evaluatif, merupakan proses berpikir secara kritis untuk
menilai baik atau buruk, tepat atau tidak, bahkan bermanfaat atau
tidaknya sebuah gagasan. Karena proses ini merupakan proses
berpikir yang bebas, maka seseorang bisa saja untuk menambah
atau mengurangi gagasan.
4. Berpikir analogi, merupakan berpikir yang didasarkan pada
pengenalan kesamaan. Biasanya, dengan menggunakan
perbandingan atau kontras. Dalam cara berpikir ini, orang
beranggapan bahwa kebenaran dari fenomena-fenomena yang
pernah dialaminya berlaku pula bagi fenomena yang sekarang.
Kesimpulan dipercaya. yang diambil dari berpikir analogi ini
kebenarannya kurang dapat Kebenarannya ditentukan oleh
faktor ”kebetulan” dan bukan berdasarkan perhitungan yang tepat,
dengan kata lain validitas kebenarannya sangat rendah.
8
c. Mengabstraksikan yaitu menyisihkan, membuang ciri-ciri yang
tidak hakiki. menangkap ciri-ciri yang hakiki. Pada contoh di atas,
ciri-ciri yang hakiki itu ialah makhluk hidup yang berbudi.
10
suatu masalah yang mempertanyakan “siapa yang pertama kali
menerbangkan pesawat terbang?”. Pertannyaan demikian bukanlah suatu
masalah.
b. Terdapat beberapa alamat pertanyaan. Oleh karena itu diperlukan
beberapa tipe sistematika dan pengorganisasian pemecahan, lalu
Pemecahan masalah mempunyai beberapa alternatif penyelesaian
(solution). Sementara pernyataan sederhana pada umumnya memerlukan
suatu penyelesaian yang pasti.
11
Lakukan brainstorming dan hasilkan sebanyak mungkin solusi dalam
menangani masalah. Coba mulai mendiskusikan dengan kolega atau
teman terpercaya terkait solusi pemecahan masalah tersebut. Selain
itu, mendiskusikan dengan kelompok pemecahan masalah lintas-
fungsional juga dapat membantu. Proses ini pada akhirnya akan
membantu dalam melihat masalah dari berbagai perspektif.
4. Mengambil keputusan terkait solusi yang tepat
Evaluasilah solusi yang dibuat pada langkah sebelumnya. Coba
timbang pro dan kontra jangka pendek dan jangka panjang setiap
solusi tersebut. Serta juga harus mulai mengevaluasi kelayakan
setiap solusi tersebut. Tanyakan pada diri sendiri, seberapa jauh diri
kita mampu mengimplementasikan solusi masalah tersebut
5. Mengambil tindakan.
Tahap terakhir adalah mengambil tindakan terhadap pertimbangan
sebelumnya. Berdasarkan pertimbangan pro dan kontra setiap solusi,
disarankan untuk fokus mengambil tindakan solusi dengan risiko
rendah dan yang sesuai dengan prioritas serta tujuan masa depan.
Setelah menerapkan solusi tersebut, evaluasi bagaimana solusi itu
berhasil atau tidak berhasil diterapkan. Jika solusinya tidak
sepenuhnya mengatasi masalah, kemudian dapat berpindah ke
tahapan sebelumnya untuk mengatasi masalah.
12
2. Membuat suatu rencana atau cara untuk menyelesaikannya
Membuat suatu rencana atau cara untuk menyelesaikannya, maksudnya
adalah merumuskan model matematika dari soal yang diberikan. Untuk
itu, perlu adanya aturan-aturan tertentu yang dibuat oleh siswa selama
proses pemecahan masalah berlangsung sehingga dapat dipastikan
tidak akan ada satupun alternatif yang terabaikan. Kemampuan ini
sangat tergantung dari pengalaman siswa dalam menjawab soal.
Semakin banyak variasi pengalaman siswa, ada kecenderungan siswa
lebih kreatif dalam menyusun rencana.
3. Melaksanakan rencana
Melaksanakan rencana, yaitu menyelesaikan model matematika yang
telah dirumuskan. Dengan kata lain siswa meyelesaikan soal itu dengan
cara yang telah dirumuskan pada tahap dua.
4. Menelaah kembali terhadap semua langkah yang telah dilakukan
Menelaah kembali terhadap semua langkah yang telah dilakukan, yaitu
berkaitan dengan penulisan hasil akhir sesuai permintaan soal,
memeriksa setiap langkah kerja, termasuk juga melihat alternatif
penyelesaian yang lebih baik.
Sementara, menurut Wessels ada empat langkah yang harus ditempuh
dalam memecahkan suatu masalah, yaitu:
1. Memahami masalah
Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan memahami secara
tepat masalah yang sedang dihadapi. Untuk memahami masalah
diperlukan representasi situasi akurat tentang masalah yang sedang
dihadapi. Pada tahap ini, individu perlu melakukan diagnosis terhadap
sebuah situasi, peristiwa atau kejadian, untuk memfokuskan perhatian
pada masalah sebenarnya bukan pada gejala-gejala yang muncul
(Lasmahadi, 2005). Pada beberapa masalah, perlu digunakan diagram
atau notasi tertentu (misalnya x, y, dan z) untuk mempermudah
identifikasi dan pemahaman masalahnya (Kangguru, 2007).
2. Menyeleksi solusi
Setelah menentukan akar masalah yang sedang dihadapi, maka langkah
selanjutnya adalah merencanakan strategi pemecahan yang akan dan
mungkin dapat ditempuh. Copi (Woolfolk & Nicolich, 2004: 324)
13
mengemukakan bahwa salah satu metode yang cukup tepat untuk
diaplikasikan adalah pemikiran analitik (membuat alasan dengan
analogi). Metode ini memberi batas pencarian solusi pada situasi yang
memiliki beberapa kesamaan dengan dengan situasi yang sedang
dihadapi.
3. Memutuskan rencana
Tahap ini ditandai dengan pemilihan dan pengaplikasian suatu rencana
yang telah diseleksi dan dianalisis secara matang untuk memecahkan
suatu masalah. Memutuskan rencana berarti individu telah
mempertimbangkan semua kemungkinan dari masing-masing solusi
yang ada dan memilih solusi yang dianggap terbaik dari sekian solusi
yang ada.
4. Mengevaluasi hasil
Tahapan selanjutnya adalah mengevaluasi hasil yang telah dicapai.
Tahap ini meliputi verifikasi fakta, baik yang menguatkan maupun yang
melemahkan pilihan-pilihan yang ada.
14
1. Tahap Preparasi
Pada tahap preparasi (persiapan), pikiran harus mendapat sebanyak
mungkin informasi yang relevan dengan masalah yang sedang dihadapi.
Si pemikir harus benar-benar mengoptimalkan pikirannya untuk mencari
pemecahan masalah melalui hubungan antara inti permasalahan, aspek
masalah, serta informasi yang dimiliki.Contoh: Pikiran akan berusaha
untuk mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang relevan dengan
masalah.
2. Tahap Inkubasi
Tahap inkubasi adalah tahap berpikir kreatif dan pengatasan masalah di
mana kejadian mental yang tadinya digerakkan oleh persiapan yang
direncanakan secara intensif, mencapai pencerahan mandiri sehingga
tercapai pemahaman yang mengarah pada pengatasan masalah. Pada
tahap inkubasi, ketika proses pemecahan masalah menemui jalan buntu,
biarkan pikiran beristirahat sebentar. Sementara itu pikiran bawah sadar
kita akan terus bekerja secara otomatis mencari pemecahan masalah.
Proses inkubasi yang tengah berlangsung itu akan sangat tergantung
pada informasi yang diserap oleh pikiran. Semakin banyak informasi,
akan semakin banyak bahan yang dapat dimanfaatkan dalam proses
inkubasi. Ciri-ciri utama tahap inkubasi adalah sebagai berikut.
a. Inkubasi banyak tergantung dari persiapan yang intensif dan berhati-
hati
b. Inkubasi tidak memerlukan kesadaran berpikir dalam menangani
masalah.
c. Inkubasi meningkatkan berfungsinya belahan otak kanan atau
imajinasi kreatif dengan permunculan pengatasan masalah
kreatif.Contoh: Pikiran akan beristirahat sebentar ketika berbagai
pemecahan berhadapan dengan jalan buntu. Pada tahap ini, proses
pemecahan masalah berlangsung terus dalam alam bawah sadar kita
3. Tahap Iluminasi
Pada proses keempat, yakni iluminasi (inspirasi), proses inkubasi
berakhir, karena si pemikir mulai mendapatkan ilham serta serangkaian
pengertian (insight) yang dianggap dapat memecahkan masalah.Contoh:
Masa inkubasi akan berakhir ketika pemikir memperoleh semacam
15
ilham, serangkaian insight yang memecahkan masalah. Misalnya
seperti: Aha!. Secara tiba-tiba pemecahan masalah muncul dengan
sendirinya.
4. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi terjadi setelah muncul pemecahan masalahnya, dengan
tujuan untuk menilai apakah pemecahan masalah tersebut sudah tepat
atau tidak. Bila ternyata cara yang diajukan tidak dapat memecahkan
masalah, si pemikir harus memulainya lagi dari awal pentahapan, untuk
mencari ilham baru yang lebih tepat.
5. Tahap Revisi
Apabila cara pemecahan masalah tersebut sudah tepat atau mungkin
masih memerlukan penyesuaian dan perbaikan-perbaikan di sana-sini,
maka tahap ini adalah tahap revisi, yaitu perbaikan dalam pemecahan
masalah agar dapat menjadi lebih tepat.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berpikir adalah proses tingkah laku dengan menggunakan pikiran untuk
mencari makna dan pemahaman terhadap sesuatu, membuat pertimbangan
dan keputusan atau penyelesaian masalah. Secara sederhana, berpikir adalah
memproses informasi secara mental.
Pemecahan masalah merupakan salah satu upayah untuk mendapatkan
yang lebih tepat dalam mencapai tujuan ketika tujuan tersebut belum dapat
tercapai. Seseorang yang menghadapi satu tujuan akan menghadapi persoalan
dan dengan demikian seseorang akan terpacu untuk mencapai tujuan tersebut
dengan berbagai usaha atau cara.
Unsur kreatif sangat diperlukan dalam proses berpikir untuk
menyelesaikan suatu masalah. Semakin kreatif seseorang, maka semakin
banyak alternatif penyelesaiannya. Berpikir kreatif adalah suatu cara berpikir di
mana seseorang mencoba menemukan hubungan-hubungan baru untuk
memperoleh jawaban baru terhadap masalah. Dalam berpikir kreatif ini,
seseorang dituntut untuk dapat memperoleh lebih dari satu jawaban terhadap
suatu persoalan. Maka dari itu, diperlukan yang namanya imajinasi.
3.2 Saran
Kita harus belajar dan mengetahui bagaimana berpikir dengan baik dan
menyelesaikan masalah secara kreatif agar masalah tersebut dapat
terselesaikan dengan mudah serta memngetahui strategi dan langkag-langkah
dalam pemecahan masalah sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
17
DAFTAR PUSTAKA
18