Anda di halaman 1dari 50

GAMBARAN UMUM KONDISI LAUNDRY RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH INDRASARI RENGAT KABUPATEN


INDRAGIRI HULU TAHUN 2019

Diajukan ke Program Studi D3 Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Padang


Sebagai Persyaratan Dalam Menyelesaikan Pendidikan Diploma 3
Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang

Oleh :

Faaikah
NIM. 181140774

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK


KESEHATAN KEMENKES PADANG
TAHUN 2019
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG
JURURAN D3 KESEHATAN LINGKUNGAN
Tugas Akhir, Juni 2019
Faaikah
Gambaran Umum Kondisi Laundry Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat
Kabupaten Indagiri Hulu Tahun 2019

ABSTRAK
Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas kesehatan dituntut untuk memberikan
pelayanan yang bermutu kepada masyarakat. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan, perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, ramat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit dalam
memberikan pelayanan medik tidak akan berhasil jika tidak ditunjang oleh pelayanan no
medik. Pelayanan non medik diantaranya adalah instalasi gizi/dapur, instalasi logistik,
instalalasi laundry dan instalasi lainnya.
Salah satu bagian penting dari pelayanan kesehatan di Rumah Sakit adalah Pelayanan
Laundry. Pengawasan Linen (laundry) adalah upaya pengawasan terehadap tahap-tahapan
pemcucian linen di Rumah sakit untuk mengurangi resiko gangguan kesehatan dan
lingkungan hidup yang ditimbulkan ( Permenkes No 7 tahun 2019).
Linen merupakan salah satu kebutuhan pasien di Rumah Sakit yang dapat memberikan
dampak kenyamanan dan jaminan kesehatan . Pengelolaan linen yang buruk akan
menyebabkan potensi penularan penyakit bagi pasien, staf dan pengguna linen lainnya.
Pengumpulan linen dikumpulkan dari setiap ruangan rawat inap, kamar operasi, ruang rawat
jalan, ruang bedah, ruang IGD, ruang radiologi dan Laboratorium. Dari data petugas
pengumpul setiap ruangan rata rata per hari nya menghasilkan ± 150 Kg dan pengambilan
dilakukan pagi dan sore setiap hari nya dengan jumlah petugas laoudry 4 orang. Dalam
pengumpulan dan pengakutan linen petugas selalu memakai Alat Pelindung Diri (APD),
seperti Masker, sarung tangan, sepatu bot, penutup kepala, selain itu dilakukan pemeriksaan
tes kesehatan setiap 6 ( enam ) bulan sekali. Diharpakan manajemen pihak rumah sakit lebih
memperhatikan pengelolaan linen di rumah sakit, jika penanganan linen nya buruk maka akan
menurunkan kepuasan pasian rumah sakit.

Kata Kunci :
Kepustakaan : 20 Buah (1994-2019)
HEALTH POLYTECHNIC OF MINISTRY OF HEALTH PADANG
ENVIROMENTAL HEALTH DEVELOPMENT
Scientific Paper, June 2019
Faaikah
General Description of Laudry Condition Indrasari Rengat Regional General Hospital
Indagiri Hulu Regency in 2019

ABSTRACT

Hospital as a health facility is required to provide quality services to the community.


Hospital is a health service institution that organizes health services, an individual in a
comprehensive manner that provides inpatient services, road services, and emergency services.
Hospitals in providing medical services will not succeed if they are not supported by medical
services. Non-medical services include nutrition / kitchen installations, logistics installations,
laundry installations and other installations.
One important part of health services at the Hospital is the Laundry Service. Linen
(laundry) supervision is an effort to monitor the stages of washing linen in the hospital to reduce
the risk of health and environmental problems caused (Permenkes No. 7 of 2019).
Linen is one of the needs of patients in hospitals that can have an impact on comfort and
health insurance. Poor management of linen will cause potential transmission of the disease to
patients, staff and other linen users. Collection of linen was collected from each inpatient room,
operating room, outpatient room, surgery room, emergency room, radiology room and
laboratory. From the data of the collecting staff, each room produces an average of ± 150 Kg per
day and the collection is done in the morning and evening every day with a number of 4 people
laoudry officers. In collecting and collecting linen, officers always wear personal protective
equipment (PPE), such as masks, gloves, boots, headgear, in addition to being tested for health
tests every 6 (six) months. It is expected that the management of the hospital pays more attention
to the management of linen at the hospital, if handling linen is bad, it will reduce the satisfaction
of the hospital.

Keywords : Hospital, Hygiene Officer, Linen


Literature : 20 (1994-2019)
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Subhanahu wata’ala, yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini.
proposal ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah,
Terima kasih penulis sampaikan kepada dosen mata kuliah yang turut
membantu dalam menyelesaikan proposal ini. Penyusunan dan penulisan Proposal
Tugas Akhir ini merupakan suatu rangkaian dari proses pendidikan secara
menyeluruh di Program Studi D3 Jurusan Kesehatan Lingkungan di Politeknik
Kesehatan Kemenkes Padang, dan sebagai prasyarat dalam menyelesaikan
pendidikan D3 kesehatan Lingkungan.
judul Proposal Tugas Akhir ini “GAMBARAN UMUM KONDISI LAUNDRY
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH INDRASARI RENGAT KABUPATEN
INDRAGIRI HULU TAHUN 2019’’
Pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampakaikan rasa terimakasih yang
Sebesar-besarnya atas segala bimbingan , pengarahan dari ibu Sri Lestari Adriyanti,
SKM.M.Kes selaku dosen pembimbing I dan Bapak Asep Irfan,SKM.M.kes Selaku
dosen pembimbing II metode Penelitian Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang.
Ucapan terima kasih ini di tunjukan kepada :

1. Bapak Dr. Burhan Muslim, SKM, M.Si selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Padang.

2. Ibu Hj. Awalia Gusti, S.Pd, M.Kes selaku Ketua Prodi D3 Jurusan Kesehatan
Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang.

3. Bapak Aidil Onasis, SKM, M.Kes selaku Ketua Prodi D3 jurusan Kesahetan
Kemenkes Padang.

4. Bapak /Ibu dosen beserta Staf Politeknik Kemenkes Padang.

5. Teristimewa Suami Tercinta, anak, menantu, cucung dan keluarga yang telah
memberikan semangat.

6. Rekan-rekan seperjuangan dan semua pihak yang tidak dapat di sebutkan


namanya satu persatu.

i
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan proposal ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan, Untuk itu penulis selalu terbuka atas keritik dan saran yang
membangun guna penyempurnaan proposal ini.

Padang, Juni 2019

FAAIKAH

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL................................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1


A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Permasalahan................................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 3
1. Tujuan Umum ......................................................................................... 3
2. Tujuan Khusus ........................................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 3
E. Ruang Lingkup ............................................................................................. 3

BAB II TINJAUANPUSTAKA .............................................................................4


A. Konsep Rumah Sakit .................................................................................... 4
B. Linen ............................................................................................................ 5
1. Jenis Linen ................................................................................................ 5
2. Bahan Linen.............................................................................................. 6
3. Pengelolaan Linen .................................................................................... 6
4. Perlakuan Linen ........................................................................................ 7
5. Peran dan Fungsi Pengelolaan Linen ....................................................... 9
C. Kerangka Pikir ........................................................................................... 11
D. Definisi Operasional................................................................................... 11

BAB III METODEPENELITIAN ......................................................................14


A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 14
B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................... 14
C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 14
D. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 14
E. Pengolahan Data......................................................................................... 14
F. Menganalisis Data........................................................................................ 15

BAB IVPEMBAHASAN ...................................................................................... 16


A. Profil Umum Lokasi Penelitian...................................................................16
B. Karakteristik Responden .............................................................................17
C. Hasil Penelitian .......................................................................................... 19
D. Pembahasan ............................................................................................... 21

DAFTARKEPUSTAKAAN ................................................................................31
LAMPIRAN

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Defenisi Operasional ............................................................................. 11

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Umur Petugas Laundry di Rumah Sakit Umum
Daerah Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2019 ................. 17

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Petugas Laundry di Rumah Sakit
Umum DaerahIndrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2019 ....... 18

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Lama Bekerja Petugas Laundry di Rumah Sakit
Umum Daerah Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2019 ...... 18

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pendidikan Petugas Laundry di Rumah Sakit


Umum Daerah Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2019 ...... 19

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pengumpulan Linen oleh Petugas Laundry di


Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri
Hulu Tahun 2019 .......................................................................................... 19

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Penerimaan Linen oleh Petugas Laundry di


Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri
Hulu Tahun 2019 .......................................................................................... 20

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pencucian Linen oleh Petugas Laundry di


Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2019 ................................................................................................... 20

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Pengangkutan Linen oleh Petugas Laundry


di Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri
Hulu Tahun 2019 .......................................................................................... 21

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Alat Pelindung Diri Bagi (APD) Bagi
Petugas Laundry di Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2019 .......................................................... 21
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran : Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas kesehatan dituntut untuk memberikan
pelayanan yang bermutu kepada masyarakat. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan, perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, ramat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit dalam
memberikan pelayanan medik tidak akan berhasil jika tidak ditunjang oleh pelayanan no
medik. Pelayanan non medik diantaranya adalah instalasi gizi/dapur, instalasi logistik,
instalalasi laundry dan instalasi lainnya.
Salah satu bagian penting dari pelayanan kesehatan di Rumah Sakit adalah
Pelayanan Laundry. Pengawasan Linen (laundry) adalah upaya pengawasan terehadap
tahap-tahapan pemcucian linen di Rumah sakit untuk mengurangi resiko gangguan
kesehatan dan lingkungan hidup yang ditimbulkan ( Permenkes No 7 tahun 2019).
Linen merupakan salah satu kebutuhan pasien di Rumah Sakit yang dapat
memberikan dampak kenyamanan dan jaminan kesehatan . Pengelolaan linen yang buruk
akan menyebabkan potensi penularan penyakit bagi pasien, staf dan pengguna linen
lainnya.
Pihak Rumah Sakit masih memandang Managemen Laundry sebagai hal yang
kurang penting. Disebabkan kesadaran pihak managemen Rumah sakit yang memahami
akan standar managemen Laundry. Akibatnya pihak rumah sakit tidak memperhatikan
lokasi laundry yang tepat, juga mengabaikan peralatan laundry yang benar
Masih banyak rumah sakit yang tidak memiliki mesin laundru standar rumah sakit,.
Padahal mesin laundry standar Rumah Sakit harus menggunakan suhu air panas sekitar 70
– 90 derajat C. Selain itu harusnya Rumah Sakit menggunakan deterjen dan desinfektans
yang ramah lingkungan.
Linen merupakan semua bahan/alat yang terbuat dari alat tenun. Linen di Rumah
sakit sangat dibutuhkan pada semua ruangan dalam melakukan pelayanan. Kebutuhan
setiap ruangan terhadap linen bervariasi, baik jenis , jumlah dan kondisinya.
Pengelolaan linen rumah sakit di Indonesia selama ini masih terdapat kendala-
kendala dalam pengelolaan linen di Rumah sakit. Kendala-kendala tersebut antara lain
1
seperti : kualitas linen rumah sakit yang kurang baik, adanya noda yang tidak hilang pada
linen saat pencucian, ketepatan penyediaan linen di ruangan, tidak adanya pemisahan linen
kotor infeksius dan linen non infeksius, dan lain sebagainya.
Penelitian Aini dan kawan-kawan , tentang pengelolaan Linen di Instalasi rawat
Inap Rumah Sakit Umum daerah Indrasari Rengat menyatakan bahwa dalam perencanaan
linen masih kurang baik, dimana perkiraan kebutuhan bertdasarkan metode asumsi dan
perkiraan saja. Pelaksanaan pengelolaan linen dalam pemeliharaan linen belum berjalan
dengan baik, penyediaan linen di ruangan kurang baik, karena tidak sesuai dengan stok
yang ada.
Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat Inhu merupakan Rumah sakit
Kabupaten Indragiri Hulu Type C dengan jumlah tempat tidur sebanyak 153 didukung
sebanyak 400 tenaga termasuk honorer. Jumlah linen yang dihasilkan rata-rata 150 Kg
perhari. Dalam sebulan rata rata 4500 Kg
Penanganan Laundry di Rumah Sakit ini di dukung oleh 4 orang tenaga honorer
yang dalam pekerjaan sehari-hari masih belum maksimal. Hal ini dapat dilihat masih
tercampur linen infeksius dengan non infensius, troli tidak standar, kurang pemakaian
APD oleh petugas, seperti Masker, Sarung Tangan, tutup kepala, sepatu boot.
Apabila hal diatas dibiarkan terus menerus maka akan menimbulkan gannguan
kesehatan pasien dan petugas. Oleh sebab itu penulis tertarik meneliti Bagaimana
penanganan Laundry di Rumah Sakit Indrasari Rengat tahun 2019

B. Permasalahan
Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana penanganan
Laundry di Rumah Sakit Umum Derah Indrasari Rengat Inhu Tahun 2019?"

2
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran bagaimana penanganan Laundry di Rumah Sakit Umum
Daerah Indrasari Rengat Inhu
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui proses pengumpulan linen oleh petugas
b. Diketahui proses penerimaan linen oleh petugas
c. Diketahui proses pencucian linen oleh petugas
d. Diketahui proses pengangkutan linen oleh petugas
e.. Diketahui kelengkapan APD petugas

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini bagi:
1. Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat
Sebagai bahan perbaikan dalam menangani laundry yang seuai dengan standar
akreditasi
2. Bagi Penulis
Mendapatkan pengalaman dalam melakukan penelitian terhadap penanaganan
Laundry di rumah sakit

E. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup penelitian ini meliputi:
1. Mengetahui proses pengumpulan linen oleh petugas
2. Mengetahui proses penerimaan linen oleh petugas
3. Mengetahui proses pencucian linen oleh petugas
4. Mengetahui proses pengangkutan linen oleh petugas
5. Mengetahui Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Rumah Sakit


Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan
fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif)
dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan
pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik 6. Berdasarkan Undang-
Undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang dimaksudkan dengan rumah sakit
adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat.7
Rumah Sakit Umum mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan upaya
pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan
penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan
peningkatan dan pencegahan serta pelaksanaan upaya rujukan. 7
Dimana untuk menyelenggarakan fungsinya, maka Rumah Sakit umum
menyelenggarakan kegiatan :
a. Pelayanan medis
b. Pelayanan dan asuhan keperawatan
c. Pelayanan penunjang medis dan nonmedis
d. Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan rujukan e.
Pendidikan, penelitian dan pengembangan Administrasi
umum dan keuangan

B. LINEN
Linen adalah bahan / kain yang digunakan di rumah sakit untuk kebutuhan pembungkus
kasur, bantal, guling, selimut, baju petugas, baju pasien dan alat instrument steril lainnya.
Jenis kain yang banyak digunakan seperti katun jepang, drill, flanel, bahan anti air dan anti
bakteri, dll.Laundry rumah sakit adalah tempat pencucian linen rumah sakit yang dilengkapi

4
dengan sarana penunjangnya berupa mesin cuci, alat dan disinfektan, mesin uap (steam
boiler), pengering, meja, dan mesin set.
Peran linen sangat penting bagi nilai jual ruangan.Selain itu pengelolaan linen yang
kurang baik dapat menyebabkan timbulnya infeksi.Jenis linen menurut kontaminasinya ada 2
yaitu linen infeksius dan linen non infeksius.Linen infeksius adalah linen yang terkena cairan
tubuh pasien seperti feses, muntahan, darah, dan air seni.Linen non infeksius adalah linen
yang tidak terkena cairan tubuh manusia.Menurut nodanya, linen terbagi menjadi 3 yaitu:

1. Jenis Linen
Ada beberapa macam jenis linen yang terdapat di Rumah Sakit, yaitu:
a. Linen Bersih (clean linen) Menurut Peninsula Comunity Health (2012) linen
bersih (clean linen) adalah linen yang tidak digunakan sejak terakhir di
laundry.
b. Linen Kotor non Infeksius Linen kotor yang sudah digunakan baik terkena
darah ataupun cairan tubuh lain; dan semua linen yang digunakan oleh pasien
yang terkena infeksi (baik kotor/ternoda ataupun tidak) (Pennisula Community
Health, 2012). Ada penjelasan lain menurut Laundry Management Policy
(2013) linen kotor non infeksius adalah linen yang sudah digunakan tetapi
tetap kering.
c. Linen Kotor Infeksius Adalah linen yang terkontaminasi dengan darah/ cairan
tubuh yang masih basah atau linen yang sudah digunakan oleh pasien dari
sumber isolasi (Laundry Management Policy, 2013). Menurut Depkes RI
(2004) linen kotor terinfeksi adalah linen yang terkontaminasi dengan darah,
cairan tubuh dan feses terutama yang berasal dari Infeksi TB Paru, infeksi
Salmonella dan Shigella (sekresi dan eksresi), HBV dan HIV (jika terdapat
noda darah) dan infeksi lainnya yang spesifik (SARS).

5
2. Bahan Linen
Biasanya bahan linen terbuat dari:
a. Katun 100%
b. Wool
c. Kombinasi seperti 65 %acolinic dan 35% Wool
d. Silk
e. Belacu
f. Flanel
g. Tetra
h. CVC 50% - 50%
i. Polyester
j. Twrill/drill
Pemilihan bahan linen hendaknya disesuaikan dengan fungsi dan cara perawatan
dan penampilan yang diharapkan.

3. Pengelolaan Linen
Pengelolaan linen di rumah sakit merupakan tanggung jawab dari penunjang
medik.Saat ini struktur pengelolaan linen sangat beragam. Pada umumnya diserahkan
pada bagian rumah tangga atau bagian pencucian dan sterilisasi bagian sanitasi, bahkan
pencucian linen dapat dikontrakkan pada pihak ketiga (di luar rumah sakit) atau yang
kita kenal dengan metode out sourcing. Hal ini berdasarkan pemikiran bahwa:
a. Beban kerja berbeda di setiap rumah sakit
b. Adanya keterbatasan lahan di rumah sakit
c. Adanya keterbatasan tenaga kesehatan
d. Manajemen perlu berkonsentasi pada Core Bisnis yaitu jasa layanan kesehatan
yang artinya perawatan dan pengobatan.
Kewenangan, pengaturan dan struktur organisasi unit pengelolaan linen diserahkan
sepenuhnya kepada direktur rumah sakit, di sesuaikan dengan kondisi di rumah sakit
masing-masing. (Departemen Kesehatan RI, 2004:7)

6
4. Perlakuan Linen (Laundry)
Pengawasan linen adalah upaya pengawasan terhadap tahapan-tahapan pencucian
linen di rumah sakit untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan dan lingkungan hidup
yang ditimbulkan. Linen merupakan salah satu kebutuhan pasien dirumah sakit yang
dapat memberikan dampak kenyamanan dan jaminan kesehatan. Pengelolaan linen yang
buruk akan menyebabkan potensi penularan penyakit bagi pasien, staf dan pengguna
linen lainnya. Untuk mewujudkan kualitas linen yang sehat dan nyaman serta aman,
maka dalam pengelolaan linen di rumah sakit harus memenuhi ketentuan sebagai berikut
(PMK Nomor 07, 2019):
a. Suhu air panas untuk pencucian 70°C dalam waktu 25 menit atau 95°C dalam
waktu 10 menit.
b. Penggunaan jenis deterjen dan desinfektan untuk proses pencucian dilengkapi
Informasi Data Keamanan Bahan (MSDS) agar penanganan risiko paparannya
dapat tertangani secara cepat dan tepat.
c. Standar kuman bagi linen dan seragam tenaga medis bersih setelah keluar dari
proses cuci tidak mengandung 20 CFU per 100 cm persegi.
d. Pintu masuk linen kotor dan pintu keluar linen bersih harus berbeda atau searah.
e. Jarak rak linen dengan plafon : 40 cm.
f. Dilakukan identifikasi jenis B3 yang didigunakan laundry dengan membuat daftar
inventori B3 dapat berupa tabel yang berisi informasi jenis B3, karakteritiknya,
ketersediaan MSDS, cara pewadahan, cara penyimpanan dan simbol limbah B3.
g. Penggunaan jenis deterjen dan desinfektan untuk proses pencucian dilengkapi
Informasi Data Keamanan Bahan (MSDS) agar penanganan risiko paparannya
dapat tertangani secara cepat dan tepat.
h. Ditempat laundry tersedia keran air keperluan higiene dan sanitasi dengan tekanan
cukup dan kualitas air yang memenuhi persyaratan baku mutu, juga tersedia air
panas dengan tekanan dan suhu yang memadai.

7
Agar linen yang dikelola tidak menimbulkan gangguan kesehatan kepada pasien dan
petugas harus menemenuhi standar yaitu: 8
a. Pengumpulan
1) Pemilahan antara linen infeksius dan non infeksius di mulai dari sumber
dan dimasukan linen ke dalam kantong plastik sesuai jenis serta di \beri
label
2) Menghitung dan mencatat linen di ruangan
3) Dilarang melakukan perendaman linen klotor di ruangan sumber
b. Penerimaan
1) Mencatat linen yang diterima dan telah dipilah antara infeksius dan non
infeksius
2) Linen dipilah berdasarkan tingkat kekotorannya
c. Pencucian
1) Menimbang berat linen untuk menyesuaikan dengan kapasitas mesin cuci
dan kebutuhan deterjen dan desinfektan
2) Membersihkan linen kotor dari tinja, urin, dan darah dan muntahan dengan
menggunakan mesin cuci infeksius
3) Mencuci di kelompokkan berdasarkan tingkat kekotorannya
4) Pengeringan linen dengan mesin pengering ( Dryer) sehingga didapat
hasil pengeringan yang baik
5) Penyeterikaan dengan mesin setrika uap, mesin flat ironer sehingga
didapat hasil setrikaan yang baik
6) Linen bersih harus di tata sesuai jenisnya dan sistem stok linen ( Minimal
4 bagian) dengan First In Firs Out
7) Distribusi dilakukan berdasarkan kartu tanda terima dari npetugas
penerima, kemudian petugas menyerahkan linen bersih kepada petugas
ruangan sesuai kartu tanda terima
d. Pengangkutan
1) Kantong untuk membungkus linen bersih harus dibedakan dengan kantong
yang digunakan untuk membungkus linen kotor
2) Menggunakan kereta yang berbeda dan tertutup antara linen bersih dan
kotor Untuk kereta linen kotor didesain dengan pintu membuka ke atas

8
dan untuk linen bersih dengan pintu membuka ke samping, dan pada setiap
sudut sambungan permukaan kereta harus di tutup dengan pelapir ( siller)
yang kuat agar tidak bocor.
3) Kereta dorong harus di cuci dengan desinfektans setelah digunakan
mengangkut linen kotor.
4) Waktu pengangkutan linen bersih dan kotor tidak boleh dilakukan
bersamaan
5) Linen bersih diangkut dengan kereta dorong yang berbeda warna
6) Rumah sakit yang tidak mempunyai Laundry sendiri, pengangkutannya
dari dan ke tempat laundry harus menggunakan mobil khusus
e. APD Bagi Petugas
Menurut Marsum dkk,2009 proses pengelolaan kain linen laundry diawali
dengan petugas linen laundry mengambil kain linen yang kotor non infeksius dan
linen yang infeksius disetiap ruangan seperti di perkantoran / administrasi,
poliklinik/rawat jalan, unit gawat darurat, ruang rawat inap, unir khusus (intensive
care unit, neonatal intensive care unit, ruang isolasi), dan kamar operasi. Menurut
KepMenKes 1204/Menkes/SK/X/2004 petugas pengelola sampah harus
menggunakan alat pelindung diri yang terdiri dari :
1) Topi /helm
2) Masker
3) Pelindung mata
4) Pakaian panjang
5) Apron
6) Pelidung kaki /sepatu boot
7) Sarung tangan

5. Peran dan Fungsi Pengelolaan Linen


Peran pengelolaan manajemen linen di rumah sakit cukup penting. Diawali dari
perencanaan, salah satu subsistem pengelolaan linen adalah proses pencucian. Alur
aktivitas fungsional dimulai dari linen kotor, penimbangan, pemilahan, proses
pencucian, pemerasan, pengeringan, sortir noda, penyetrikaan, sortir linen rusak,
pelipatan, merapikan mengepak, atau mengemas, menyimpan, dan mendistribusikan ke

9
unit-unit yang membutuhkannya, sedangkan linen yang rusak dikirim kekamar jahit
(Depkes RI, 2004). Untuk melaksanakan aktivitas tersesebut dengan lancar dan baik,
maka diperlukan alur yang terencana dengan baik, peran sentral lainnya adalah
perencanaan, pengadaan, pemusnahan, kontrol dan pemeliharaan fasilitas kesehatan,
dan lain-lain, sehingga linen dapat tersedia di unit-unit yang membutuhkan.

10
C. Kerangka Pikir
Variabel Independen Variabel Dependen

1.Proses Pengumpulan linen


2. Proses Penerimaan Linen Penanganan Linen yang sesuai
3. Proses Pencucian Linen Standar (permenkes no 7
4.Proses Pengangkutan Linen tahun 2019)
5. Kelengkapan APD

D. Definisi Operasional
Tabel 2.1
Definisi Operasional
N Variabel Definisi Cara Alat Hasil Skala
o Operasional Ukur Ukur
1 Proses Adalah Penga Ceklis Sesuai Ordinal
Pengu kegiatan matan apabila
mpulan mengambil dilakukan
linen linen dari pagi dan sore
bangsal rawat Tidak sesuai
inap dan rapat apabila
jalan di RSUD dilakukan
Indrasari satu klai
Rengat yang dalam satu
dilakukan oleh hari
petugas
Laundry setiap
hari
2 Proses Adalah matan Ceklis Sesuai Ordinal
Peneri kegiatan Apabila
maan mencatat linen dilakukan
Linen infeksius dan pencatatan
infeksius dan
berdasarkan pemilihan
kekotoran oleh bersasarkan
petugas kekotoran
laundry di Tidak sesuai
RSUD Apabila

11
Indrasari hanya dicatat
Rengat saja tanpa
pemilahan
3 Proses Adalah Penga Ceklis Sesuai Ordinal
Pencuc kegiatan yang matan Apabila
ian dilakukan oleh dilakukan
Linen petugas penimbangan
laundry ,penyesuaika
berupa; n dengan
menimbang mesin
linen, pencucian,
menyesuaikan membersihka
dengan n dari
kapasitas, kotoran (urin,
membersihkan tinja darah
linen dari dan muntah)
kotoran, dan mencuci
mencuci berdasarkan
berdasarkan tingkat
tingkat kekotoran
kekotoran Tidak Sesuai
Apabila satu
langkah saja
dari keempat
langkah
tersebut tidak
tidak
dilakukan
4 Proses Adalah Penga Ceklis Sesuai Ordinal
Pengan kegiatan matan Apabila
gkutan membungkus dilakukan
:Linen linen dengan pembungkusa
kantong yang n dengan
berbeda, warna yang
mengantarkan berbeda ,

12
linen dengan pengangkuta
troli (kereta n dengan
dorong) yang warna yang
berbeda warna, berbeda dan
tidak tidak
bersamaan bersamaan
pengangkutan antara linen
linen kotor dan bersih dan
bersih kotor
Tidak Sesuai
Apabila tidak
dilakukan
pembedaan
bungkusan
linen kotor
dan bersih,
troli
pengangkuta
n bersamaan
antara linen
kotor dan
bersih
5 Pemak Adalah Penga Ceklis Sesuai Ordinal
ainan kelengkapan matan Apabila
APD pelindung yang petugas
oleh dipakai oleh memakai alat
Petugas petugas pada pelindung
saat bekerja secara
yakni lengkap
Masker, sarung ketika
tangan, apron, bekerja dan
sepatu boot, melakukan
penutup kepala pemeriksaan
dan kesehatan
pemeriksaan secara

13
berkala 1 x berkala
dalam 6 bulan Tidak Sesuai
Apabila APD
tidak lengkap
dan tidak
memeriksaka
n diri dalam
1 x 6 bulan
Penangan Adalah Penga Ceklis Sesuai
an Linen penanganan matan Apabila

yang linen mulai dari Tidak Sesuai


Apabila
sesuai pengumpulan,
pengumpulan,
Standar penerimaan,
penerimaan,
(permenk pencucian dan
pencucian dan
es no 7 pengangkutan
pengangkutan
tahun serta pemakaian
serta
2019) APD oleh
pemakaian
petugas yang
APD oleh
sesuai ketentuan
petugas yang
tidak sesuai
ketentuan

14
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu mengetahui proses penanganan linen di
Rumah Sakit Umum daerah Indrasari Rengat.

B. Waktu dan Tempat


1. Waktu pelaksanaan : direncanakan akan dilaksanakan dari Bulan April sampai
Mei 2019
2. Tempat
Lokasi penelitian ini Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat kabupaten
Indragiri Hulu Propinsi Riau tahun 2019

C. Populasi dan Sample


Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ruangan penghasil linen kotor
dan 4 orang petugas laundry di tambah 1 orang lagi sebagai petugas pengganti. Jadi
jumlah sampel keseluruhan berjumlah 5 orang. Sampel adalah seluruh bagian
penghasil linen dan petugas sebanyak 5 orang .

D. Metode Pengumpulan Data


1. Observasi
Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi atau pengamatan
ketika kegiatan yang diteliti berlangsung
2. Data sekunder
Sumber data sekunder berasal dari SOP instalasi laundry dan protap alur rumah
sakit dan profil Rumah Sakit Indrasari Rengat

E. Pengolahan Data
1. Reduksi data
Reduksi data dilakukan dengan memilih data-data dari hasil wawancara, observasi
dan telaah dokumen yang diperlukan dalam penelitian, data-data yang tidak
15
berkaitan dengan penelitian akan dipisahkan dan tidak dilakukan analisis
selanjutnya,sementara data yang penting diolah untuk dianalisis lebih lanjut.
2. Penyajian data
Data-data yang telah direduksi kemudian dibuat dalam bentuk uraian singkat.

F. Menganalisis Data
Tehnik analisis data dengan cara domain analisis,domain analisis adalah tehnik yang
mendeskripsikan variabel-variabel penelitian dan dilakukan penafsiran.penafsiran
dilakukan atas dasar pedoman Kesehatan Lingkungan Rumah sakit Nomor 7 tahun
2019

16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Umum Lokasi Penelitian


Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rengat Kabupaten Indragiri Hulu pada
awalnya berlokasi di Kota Rengat Kecamatan Rengat (sekarang Puskesmas Rawat
Inap Sipayung Rengat) yang berdiri pada tahun 1965 bertepatan dengan
ditetapkannya Kota Rengat Sebagai Ibukota Kabupaten Indragiri Hulu sesuai
dengan Undang–undang Nomor : 6 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah
tingkat II Indragiri Hulu.
Seiring dengan pengembangan wilayah yang dilakukan oleh Pemerintah
Daerah Tingkat II Kabupaten Indragiri Hulu, maka kantor–kantor pemerintah dan
Kantor Pelayanan Publik di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri
Hulu dipindahkan ke Desa Pematang Reba Kecamatan Rengat Barat. Hal ini
dilakukan karena keterbatasan lahan untuk pengembangan lebih lanjut pusat
pemerintahan karena pada Kecamatan Rengat jumlah lahan untuk pengembangan
kantor – kantor dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat sudah tidak
memugkinkan lagi ditambah dengan adanya jalan lintas timur sumatera yang
menguhubungkan Propinsi Riau dengan Propinsi Jambi yang dipandang sebagai
faktor yang sangat menentukan pengembangan kabupaten di daerah ini.
Oleh karena itu maka Rumah Sakit Umum Daerah Rengat pada Bulan
Desember 1991 menempati gedung baru yang berlokasi di Desa Pematang Reba
Kecamatan Rengat Barat tepat didepan jalan lintas timur tersebut. Pemindahan
Lokasi dan operasional secara lengkap RSUD Rengat di Desa Pematang Reba ini
disertai dengan perubahan nama dari RSUD Rengat menjadi Rumah Sakit Umum
Daerah Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu. Rumah Sakit Umum Daerah
Indrasari Rengat sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor : 194 / Menkes / SK / II / 1993 tertanggal 26 Februari 1993
merupakan Rumah sakit pemerintah Tipe C yang berada dalam wilayah Pemerintah
Daerah Indragiri Hulu Propinsi Riau.
Sebagaimana rumahsakit pemerintah lainnya Rumah Sakit Umum Indrasari
Rengat juga diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien
khususnya masyarakat Kabupaten Indragiri Hulu dan sekitarnya secara menyeluruh
mencakup upaya peningkatan kesehatan (promotif), upaya pencegahan penyakit

16
(preventif), upaya pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dengan terpadu, merata dan
berkesinambungan. Upaya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu ini ditujukan kepada semua
lapisan masyarakat yang memang membutuhkan jasa pelayanan kesehatan baik
pasien umum, pasien yang memakai asuransi kesehatan maupun pasien tidak
mampu (pasien miskin).

B. Karakteristik Responden
1. Distribusi Frekuensi Umur Petugas Laundry
Dibawah ini dapat dilihat distribusi freuensi umur responden di Rumah
Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2019.

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Umur Petugas Laundry di Rumah Sakit Umum Daerah
Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2019

No Umur (Tahun) f %
1 <24 1 20
2 28 1 20
3 35 2 40
4 45 1 20
Jumlah 5 100

Pada tabel 4.1 dapat kita lihat umur dari 5 responden sebagian besar
berumur 35 tahun dengan jumlah 2 orang (40%).

2. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Petugas Laundry


Dibawah ini dapat dilihat distribusi frekuensi Jenis Kelamin responden
di Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2019.

17
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Petugas Laundry di Rumah Sakit Umum
Daerah Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2019

No Jenis Kelamin f %
1 Perempuan 5 0100
2 Laki-laki 0

Jumlah 5 100

Pada tabel 4.2 dapat kita lihat jenis kelamin dari 5 responden seluruhnya
adalah perempuan dengan jumlah 5 orang (100%).

3. Distribusi Frekuensi Lama Bekerja Petugas Laundry


Dibawah ini dapat dilihat distribusi frekuensi lama bekerja responden di
Rumah Sakit Umum Daerah IndrasariRengat Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2018.

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Lama Bekerja Petugas Laundry di Rumah Sakit Umum
Daerah Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2019.

No Lama Bekerja (Tahun) f %


1 1 2 40
2 2 1 20
3 3 1 20
4 4 1 20
Jumlah 5 100

Pada tabel 4.3 dapat kita lihat lama bekerja dari 5 responden sebagian
besar adalah 1 tahun dengan jumlah 2 orang (40%).

4. Distribusi Frekuensi Pendidikan Petugas Laundry


Dibawah ini dapat dilihat distribusi frekuensi pendidikan responden di
Rumah Sakit Umum Daerah IndrasariRengat Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2019.

18
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Pendidikan Petugas Laundry di Rumah Sakit Umum
Daerah Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2019.

No Pendidikan f %
1 SMA 2 40
2 SMP 3 60
3 SD 0 0
4 Tidak Sekolah 0 0
Jumlah 5 100

Pada tabel 4.4 dapat kita lihat pendidikan dari 5 responden sebagian
besar adalah tingkat SMP dengan jumlah 3 orang (40%).

C. Hasil Penelitian
1. Distribusi Frekuensi Pengumpulan Linen oleh Petugas
Dibawah ini dapat dilihat distribusi frekuensi pengumpulan linen oleh
petugas di Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri
Hulu Tahun 2019.

Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Pengumpulan Linen oleh Petugas Laundry di Rumah
Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2019.

No Pengumpulan f %
1 Sesuai 4 80
2 Tidak Sesuai 1 20
Jumlah 5 100

Pada tabel 4.5 dapat kita lihat pengumpulan linen oleh petugas
sebagian besar telah sesuai dengan standar Perkemenkes No. 7 Tahun 2019 yaitu
sebanyak 4 orang (80%) sedangkan yang tidak sesuai yaitu sebanyak 1 orang
(20%).

2. Distribusi Frekuensi Penerimaan Linen oleh Petugas


Dibawah ini dapat dilihat distribusi frekuensi penerimaan linen oleh petugas
di Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu Tahun
2019.

19
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Penerimaan Linen oleh Petugas Laundry di Rumah
Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2019.

No Penerimaan f %
1 Sesuai 4 80
2 Tidak Sesuai 1 20
Jumlah 5 100

Pada tabel 4.6 dapat kita lihat peneriman linen oleh petugas sebagian
besar telah sesuai dengan standar Perkemenkes No. 7 Tahun 2019 yaitu sebanyak
4 orang (80%) sedangkan yang tidak sesuai yaitu sebanyak 1 orang (20%).

3. Distribusi Frekuensi Pencucian Linen oleh Petugas


Dibawah ini dapat dilihat distribusi frekuensi pencucian linen oleh petugas di
Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu Tahun
2019.

Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Pencucian Linen oleh Petugas Laundry di Rumah Sakit
Umum Daerah Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2019.

No Pencucian f %
1 Sesuai 3 60
2 Tidak Sesuai 2 40
Jumlah 5 100

Pada tabel 4.7 dapat kita lihat pencucian linen oleh petugas sebagian
besar telah sesuai dengan standar Perkemenkes No. 7 Tahun 2019 yaitu sebanyak
6 orang (60%) sedangkan yang tidak sesuai yaitu sebanyak 2 orang (40%).

4. Distribusi Frekuensi Pengangkutan Linen oleh Petugas


Dibawah ini dapat dilihat distribusi frekuensi pengangkutan linen oleh
petugas di Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri
Hulu Tahun 2019.

20
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Pengangkutan Linen oleh Petugas Laundry di Rumah
Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2019.

No Pengangkutan f %
1 Sesuai 5 100
2 Tidak Sesuai 0 0
Jumlah 5 100

Pada tabel 4.8 dapat kita lihat pengangkutan oleh petugas seluruhnya
telah sesuai dengan standar Perkemenkes No. 7 Tahun 2019 yaitu sebanyak 5
orang (100%).

5. Distribusi Frekuensi Alat Pelindung Diri (APD) Bagi Petugas


Dibawah ini dapat dilihat distribusi frekuensi alat pelindung diri (APD) bagi
petugas di Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri
Hulu Tahun 2019.

Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Alat Pelindung Diri (APD) Bagi Petugas Laundry di
Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2019.

No Alat Pelindung Diri (APD) f %


1 Sesuai 2 40
2 Tidak Sesuai 3 60
Jumlah 5 100

Pada tabel 4.9 dapat kita lihat alat pelindung diri (APD) bagi petugas
sebagian besar telah tidak sesuai dengan standar Perkemenkes No. 7 Tahun 2019
yaitu sebanyak 2 orang (40%) sedangkan yang tidak sesuai yaitu sebanyak 3
orang (60%).

D. Pembahasan
1.Pengumpulan Linen
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada petugas laundry di
Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu
pengumpulan linen oleh petugas sebagian besar telah sesuai dengan standar
Perkemenkes No. 7. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi yang menyatakan
paling banyak petugas melakukan pengumpulan linen pada waktu pagi dan sore.

21
Proses pengumpulan linen dikumpulkan dari setiap ruangan rawat inap,
kamar operasi, ruang rawat jalan, ruang kebidanan, ruang anak, ruang VIP,
ruang Interna, ruang ICU, ruang bedah, ruang UGD, ruag radiologi dan
laboratorium oleh petugas laundry. Pada setiap ruangan tesebut sudah tersedia
keranjang linen kotor dimana keranjang berwarna kuning untuk linen infeksius
dan keranjang berwarna hitam untuk linen noninfeksius.Petugas pengumpul juga
mencatat dan menghitung jumlah linen yang dihasilkan dari setiap ruangan.
Setiap ruangan rata-rata menghasilkan ±10 kg. Serta waktu pengambilan linen
oleh petugas laundry adalah pagi dan sore.

2. Penerimaan Linen
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada petugas laundry di
Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu
penerimaan linen oleh petugas sebagian besar telah sesuai dengan standar
Perkemenkes No. 7. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi yang dilakukan
sebagian besar petugas mencatat linen kotor yang sudah dibawa dari setiap
ruangan yang merupakan sumber penghasil linen kotor dan pada proses
penerimaan linen petugas laundry diruangan pencucian, linen kembali
dipisahkan berdasarkan tingkat kekotorannya.

3. Pencucian Linen
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada petugas laundry di
Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu
pencucian linen oleh petugas sebagian besar telah sesuai dengan standar
Perkemenkes No. 7. Hal ini dapat dilihat dari perilaku petugas dalam
melaksanakan perlakuan terhadap linen yang akan dicuci berdasarkan lembar
observasi.
Pada proses pencucian sebelumnya dilakukan penimbangan dengan tujuan
supaya dapat diketahui rata-rata linen yang akan dicuci dan tidak melebihi
kapasitas mesin cuci. Rata-rata kapasitas mesin cuci untuk linen infeksius
adalah 10 kg dan rata-rata kapasitas mesin cuci untuk linen noninfeksius adalah
25 kg. Linen infeksius direndam dengan larutan chlorin selama ±5-10 menit.

22
Pencucian dilakukan dengan memisahkan linen berdasarkan jenis seperti:
pencucian jenis baju, jenis sprei, jenis selimut, dll.
Pada proses pengeringan petugan laundry menggunakan mesin pengering
dengan mengatur suhu sesuai dengan tingkat ketebalan kain. Linen yang telah
kering di setrika secara manual untuk linen jenis baju dan menggunakan setrika
khusus berukuran agak besar sepeti linen jenis sprei, selimut atau handuk.
Khusus ruangan kamar operasi (OK) linen yang telah dikeringkan disterilkan di
Central Sterile Supply Departement (CCSD) terlebih dahulu.
Pengeringan linen dilakukan dengan menggunakan mesin pengering. Setelah
itu linen disetrika dengan cara manual dan menggunakan mesin flat ironer
untuk ukuran linen yang agak berat dan besar. Pencucian linen di rumah sakit
ini dilakukan dengan sistem First In First Out (FIFO) dan didistribusikan
berdasarkan kartu tanda terima.

4. Pengangkutan Linen
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada petugas laundry di
Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu
pengangkutan linen oleh petugas ssudah sesuai dengan standar Perkemenkes
No. 7. Petugas melakukan proses pengangkutan dengan kereta dorong yang
berbeda yaitu kereta dorong pengangkut linen infeksius dan kereta linen
pengangkut linen noninfeksius.
Hal ini dapat dibedakan melalui warnanya. Namun kereta dorong
pengangkut linen yang di gunakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari
Rengat Kabupaten Indragiri Hulu tidak didesain menggunakan tutup karena
setiap pengangkutan linen, linen telah dibungkus menggunakan plastik laundry
dan hanya ditutup kain diatasnya. Kereta dorong yang digunakan untuk
mengangkut linen infeksius biasanya hanya dicuci 1x sehari atau kadang hanya
bila kotor saja.

5. Alat Pelindung diri (APD) bagi petugas


Penerapan alat pelindung diri oleh petugas laundry di Rumah Sakit Umum
Daerah Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu khususnya di Instalasi
Laundry belum sepenuhnya sesuai dengan Perkemenkes Nomor 7 Tahun

23
2019. Seperti yang terdapat dalam Perkemenkes Nomor 7 Tahun 2019 yang
mana menyatakan petugas yang bekerja dalam pengelolan laundry linen harus
menggunakan alat pelindung diri seperti masker, sarung tangan, apron, sepatu
boot, penutup kepala, selain itu dilakukan pemeriksaaan kesehatan secara
berkala, serta harus memperoleh imunisasi hepatitis B setiap 6 (enam) bulan
sekali.
Namun kenyataan yang didapatkan dilapangan masih ada petugas laundry
yang sesekali ditemukan tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
dengan lengkap dengan alasan tidak nyaman, pemeriksaan kesehatan petugas
belum dilakukan secara berkala dan petugas belum pernah mengikuti
pelatihan / tidak berijazah.

24
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, dapat diambil beberapa
kesimpulan yaitu:
1. Pada proses pengumpulan dimulai dari pemilahan antara linen infeksius
dengan noninfeksius dari sumber dan proses pengumpulan telah sesuai
dengan standar Perkemenkes No. 7. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi
yang menyatakan paling banyak petugas melakukan pengumpulan linen pada
waktu pagi dan sore.
2. Pada proses penerimaan linen telah sesuai dengan standar Perkemenkes No.
7, dimana dapat dilihat bahwa petugas laundry menimbang linen dan
memisahkan linen berdasarkan tingkat kekotoran linen.
3. Pada proses pencucian telah sesuai dengan standar Perkemenkes No. 7. Pada
tahap ini dilakukan penimbangan dan pemisahan jenis linen dan linen
dikeringkan dengan mesin pengering dan disetrika dengan cara manual dan
menggunakan mesin flat ironer agar hasil setrikaan rapi.
4. Pada proses pengangkutan linen telah sesuai dengan standar Perkemenkes
No. 7. Kereta pengangkut linen yang di gunakan oleh Rumah Sakit Umum
Daerah Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu tidak didesain
menggunakan tutup karena setiap pengangkutan linen, linen telah dibungkus
menggunakan plastik laundry dan hanya ditutup kain diatasnya. Kereta
dorong yang digunakan untuk mengangkut linen infeksius biasanya hanya
dicuci 1x sehari atau kadang hanya bila kotor saja.
5. Masih ada petugas laundry yang sesekali ditemukan tidak menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) dengan lengkap dengan alasan tidak nyaman,
pemeriksaan kesehatan petugas belum dilakukan secara berkala dan petugas
belum pernah mengikuti pelatihan / tidak berijazah. Sehingga belum
sepenuhnya sesuai dengan PMK RI Nomor 07 Tahun 2019.

25
B. Saran
1. Bagi Instansi
a. Diharapkan pada penanganan linen lebih ditingkatkan lagi dari segi
kesehatannya.
b. Diharapkan kepada pimpinan Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari
Rengat Kabupaten Indragiri Hulu dapat menyelenggarakan pelatihan
dan kegiatan pemeriksaan kesehatan dengan tujuan untuk melatih
petugas yang ada untuk meningkatkan pengetahuan dan kinerja petugas
untuk masa datang.
c. Diharapkan kepada rumah sakit untuk lebih memenuhi fasilitas
kebutuhan bagian laundry apabila dirasa kurang cukup memenuhi
syarat. Contohnya melakukan penggantian kereta dorong secara
berkala.
d. Diharapkan dibuat standar pengantian linen baru agar kwalitas dan
kepuasan pasien terhadap pelayanan di rumah sakit Permata Medika
tetap terjaga.
e. Diharapkan pihak rumah sakit membuat prosedur kerja pada pelayanan
linen.

2. Bagi Petugas
a. Diharapkan kepada setiap petugas laundry untuk mematuhi setiap
peraturan yang telah diterapkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah
Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu terutama dalam hal
kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD).
b. Diharapkan bagi petugas laundry untuk lebih sadar akan pentingnya
penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di lingkungan kerja.

3. Bagi Peneliti Lain


Diharapkan penelitian selanjutnya dapat meneliti kinerja petugas laundry
dengan hasil kerja petugas.

26
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa rata-rata jumlah linen kotor perbulan di
Rumah Sakit Emanuel Banjarnegara adalah bulan Maret (165 kg) , April (159 kg), dan Mei
(170,5 kg). Jenis linen yang laundry adalah sprei, sarung bantal, sarung guling, stik laken,
baju operasi petugas, baju operasi pasien, jas operasi, selimut, perlak, duk lubang, baju bayi,
perlak, korden.

Hasil checklist menunjukan tahap pengumpulan termasuk katagori baik (100%), tahap
pengangkutan termasuk katagori kurang baik (50%), tahap penerimaan termasuk katagori
baik (100%), tahap pencucian termasuk katagori cukup baik (70%), tahap pengeringan
termasuk katagori cukup baik (66,67%), tahap penyetrikaan termasuk katagori kurang baik
(50%), tahap penyimpanan termasuk katagori cukup baik (75%), tahap pendistribusian
termasuk katagori kurang baik (50%) dan tahap sterilisasi katagori baik (100%), tahap
penggantian linen katagori baik(100%) dan tahap pemasangan linen bersih katagori baik
(100%).Hasil pemeriksaan mikrobiologi spora spesies Bacillus sp. pada seprei (0,62 inc2),
sarung bantal(19,22 inc2), sarung guling (4,96%) dan selimut (127,72 inc 2) masih dibawah
standar yang ditetapkan
Kepmenkes Republik Indonesia nomor 1204/MENKES/SK/X/2004 sebesar 6 x 103per inc
persegi.

23
MASTER TABEL
OBSERVASI
No Nama Umur Jenis Kelamin Lama Kerja Pendidikan PENGUMPUL PENERIMA PENCUCIAN PENGANGKUTAN APD
PENGKAT PENKAT PENCKAT PENGKAT
1 2 3 1 2 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 1 2 3 APDKAT
1 Putri 35 1 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1
2 Mirna 45 1 4 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2
3 Sari 24 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1
4 Imar 35 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2
5 Dewi 28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1
Mean: 1,8 Mean: Mean: 1,6 Mean: 5,4 Mean: 5,4

Pengumpul Penerima Pencucian Pengangkutan APD


1= Sesuai < 1,8 1= Sesuai < 1,8 1= Sesuai < 1,6 1= Sesuai < 5,4 1= Sesuai < 5,4
2= Tidak sesuai > 1,8 2= Tidak sesuai > 1,8 2= Tidak sesuai > 1,6 2= Tidak sesuai > 5,4 2= Tidak sesuai > 5,4
DAFTAR PUSTAKA

1. Adisasmito W., 2008. Audit Lingkungan Rumah


2. Sakit. Rajawali Pers, Jakarta.
3. Alfian Mubarak, 2014, Studi Sanitasi Pengelolaan
4. Linen Di Rumah Sakit Umum Daerah Hj.
5. Anna Lasmanah Banjarnegara, Banjarnegara;
6. KementrianKesehatanRI Politeknik KesehatanKemenkesSemarang Jurusan
Kesehatan Lingkungan.
7. Departemen Kesehatan republik Indonesia, 2009. Undang-Undang Kes. RI No.
36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, Jakarta; DepartemenKesehatan.
8. Djasio Sanoprie, dkk, 1989. Komponen SanitasiRumah Sakit Untuk Institusi
Pendidikan Tenaga Sanitasi, Jakarta: Pusat PendidikanTenaga Kesehatan.
9. http://eprints.undip.ac.id/6476/1/Manajemen Linen Rumah Sakit – Bambang
Shofari.pdf-- Manajemen Linen Rumah Sakit , tanggal akses 09 Februari 2014
pukul 08.00 WIB.
10. http://savitrirachmawati.wordpress.com/2012/12/13/bacillus-sp/
11. http://tahubronta.wordpress.com/2011/02/05/rumah-sakit-umum-banjarnegara-jl-
sudirman-no-42-banjarnegara-telp-0268%C2%A0-91464%C2%A0%C2%A0-
fax-%C2%A0-0268 -59-2462/, tanggal akses 09 Februari 2014 pukul 08.00
WIB.
12. http://www.slideshare.net/yusufbadurohman/pedoman-manajemen-linen-rs,
tanggal akses 09 Februari 2014 pukul 08.00 WIB.
13. http://www.slideshare.net/yusufbadurohman/pengelolaan-linen-kotor, tanggal
akses 09 Februari 2014 pukul 09.00 WIB.
14. Indonesia, Dirjen PPM dan PLP, 1994 PedomanSanitasi Rumah Sakit di Rumah
Sakit,Departemen Kesehatan RI. Jakarta
15. Kepmenkes RI nomor 1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
16. Sapta Raharas, 1997. Manajemen Linen dan Laundrydi Rumah Sakit, Pokja
Kajian PelayananKesehatan, Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia
Jakarta

21
17. Suharsini Arikunto, 1998, Pedoman Penelitian SuatuPendekatan Praktis,
Jakarta; Rineka Cipta
18. Tri Cahyono, 2014, Pedoman Penulisan Proposal
19. Penelitian dan Karyatulis Ilmiah / Skripsi
20. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2009 Tentang
Kesehaatan Lingkungan Rumah Sakit

22
1. Proses Pengumpulan Linen
No kegiatan Ya Tidak

1. Petugas mengambil linen pagi saja.

2. Petugas mengambil linen sore saja.

3. Petugas mengambil linen pagi dan sore

2. Proses Penerimaan Linen


No kegiatan Ya Tidak

1. Petugas mencatat linen infeksius dan no infeksius

2. Petugas memilah berdasarkan tingkat kekotoran


linen

3. Peroses Pencucian Linen


No kegiatan Ya Tidak

1. Petugas petugas menimbang linen sesuai


kapasitas mesin serta kebutuhan detergen
dan desinfektan.
2. Petugas membersihkan linen dari tinja,
urine dan darah serta muntahan pasien
dengan mesin cuci infeksius.
3. Petugas mengelompokan tingkat kekototan
linen.

4. Petugas menggunakan mesin pengering


sehingga di dapat hasi yang baik.
5. Petugas menata linen bersih sesuai jenis
dan sistem stok ( minimal 4 bagian )
dengan First In First Out.
6. Petugas mendistribusikan linen sesuai
kartu tanda terima.
4. Pengangkutan Linen
No kegiatan Ya Tidak

1. Kantong linen bersih harus dibedakan


dengan linen kotor oleg petugas.
2. Kereta dorong harus tertutup dan berbeda
warna.
3. Kereta dorong harus dicuci dengan
desinfektan setelah mengangkut linen
kotor.
4. Watu mengangkut linen kotor tidak boleh
bersamaan dengan linen bersih.
5. Linen bersih diangkut dengan kereta
dorong yang berbeda warna.

5. Alat Pelindung Diri Bagi Petugas


No kegiatan Ya Tidak

1. Petugas memakai APD berupa masker,


sarung tangan,apron,sepatu boot,penutup
kepala.
2. Pemeriksaan Kesehehatan secara berkala
(MCU)
3. Memperoleh imunisasi Hepatitis B setiap 6
( enam ) bulan sekali.
HASIL OLAH DATA

KARAKTERISTIK RESPONDEN

Umur responden

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 24 Tahun 1 20.0 20.0 20.0

28 Tahun 1 20.0 20.0 40.0

35 Tahun 2 40.0 40.0 80.0

45 Tahun 1 20.0 20.0 100.0

Total 5 100.0 100.0

Jenis Kelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Perempuan 5 100.0 100.0 100.0

Lama Bekerja

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1 2 40.0 40.0 40.0

2 1 20.0 20.0 60.0

3 1 20.0 20.0 80.0

4 1 20.0 20.0 100.0

Total 5 100.0 100.0


HASIL OLAH DATA

Pendidikan Responden

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SMA 2 40.0 40.0 40.0

SMP 3 60.0 60.0 100.0

Total 5 100.0 100.0

ANALISA UNIVARIAT

PENGUMPUL

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sesuai 4 80.0 80.0 80.0

Tidak
1 20.0 20.0 100.0
Sesuai

Total 5 100.0 100.0

PENERIMAAN

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sesuai 4 80.0 80.0 80.0

Tidak
1 20.0 20.0 100.0
Sesuai

Total 5 100.0 100.0


HASIL OLAH DATA

PENCUCIAN

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sesuai 3 60.0 60.0 60.0

Tidak
2 40.0 40.0 100.0
Sesuai

Total 5 100.0 100.0

PENGANGKUTAN

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sesuai 5 100.0 100.0 100.0

APD Bagi Petugas

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sesuai 2 40.0 40.0 40.0

Tidak
3 60.0 60.0 100.0
Sesuai

Total 5 100.0 100.0


LAMPIRAN

Salah satu mesin cuci non infeksius Salah satu gambar mesin pengering

Laken dipisah antar laken infeksius dan


Salah satu gambar mesin infeksius
laken non infeksius

Mesin setrika yang digunakan oleh RSUD

Anda mungkin juga menyukai