Disusun oleh :
NIM 40040318650032
PROGRAM STUDI
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
TAHUN 2021
HALAMAN PENGESAHAN INDUSTRI
NIM 40040318650032
Mengetahui, Menyetujui,
Operation Division Head. Pembimbing Lapangan
Mengetahui,
Divisi HRD,
ii
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH VOKASI
NIM. 40040318650032
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Prodi Teknologi Rekayasa Dosen Pembimping
Otomasi SV Undip Kerja Praktik
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
nikmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga dapat terselesaikannya laporan praktik
industry di PT. FUMIRA Semarang dengan sebagik-baiknya dan tepat waktu
yang telah ditentukan. Laporan praktik industri ini mengambil bahasan khusus
mengenai “Sistem Pengoperasian dan Perawatan Mesin Shearline I di PT.
FUMIRA (Semarang Factory)”. Laporan praktik industri ini disusun dalam
rangka memenuhi syarat mata kuliah magang di Jurusan Teknologi Rekayasa
Otomasi, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro.
1. Kedua orang tua saya yang telah merawat dan memberikan support dan
motivasi semangat dalam menuntut ilmu.
2. Ibu Dr. Ida Hayu Dwimawanti, M.M selaku Wakil Dekan I Sekolah
Vokasi Universitas Diponegoro.
3. Bapak Much. Azam, M. Si. selaku Kepala Program Studi Teknologi
Rekayasa Otomasi, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro atas waktu
yang telah diberikan untuk memeriksa dan memberikan saran serta
petunjuk untuk program magang di Program Studi Teknologi Rekayasa
Otomasi.
4. Bapak Ir. H. Saiful Manan, MT selaku dosen pembimbing magang/kerja
praktik Program Studi Teknologi Rekayasa Otomasi, Sekolah Vokasi,
Universitas Diponegoro.
5. Bapak Widiyanto selaku Kepala pabrik PT. Fumira Semarang yang telah
memberikan izin untuk menjalakan program magang di PT. Fumira
Semarang serta memberi masukan untuk melakukan kerja lapangan di PT.
Fumira Semarang
iv
6. Bapak Yusuf, selaku Wakil kepala pabrik PT. Fumira Semarang sekaligus
pembimbing lapangan yang telah bersedia membantu penulis untuk bisa
masuk dan melaksanakan program magang di PT. Fumira Semarang serta
banyak memberikan informasi.
7. Bapak Setiawan selaku kepala Elektrikal PT. Fumira Semarang yang telah
bersedia membantu dan memberikan arahan dalam menjalankan program
kerja lapangan di PT. Fumira Semarang serta memabntu dalam proses
penulisan laporan.
8. Ibu Indriati Dyah Lestari, AMd selaku HRD PT. FUMIRA (Semarang
Factory).
9. Seluruh jajaran staf dan pegawai di PT. FUMIRA Semarang
10. Teman-teman mahasiswa Teknologi Rekayasa Otomasi yang telah
mendukung, memotivasi, memberikan arahan, saran dan kritikan demi
terselesainya Laporan Magang/Kerja Praktik.
11. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan dalam
laporan kerja praktik/magang.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah memberikan
bimbingan dan motivasi kepada penulis. Penylis menyadari bahwa laporan ini
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangan mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan laporan praktik
industri/magang ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis maupun
pembaca.
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
BAB IV PENUTUP.............................................................................................. 75
4.1 Kesimpulan..............................................................................................75
4.2 Saran........................................................................................................76
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 77
LAMPIRAN...........................................................................................................78
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
Gambar 29. Human Machine Interface............................................................................. 63
Gambar 30. Solenoid Valve.............................................................................................. 64
Gambar 31. Pneumatic Clutch...........................................................................................65
Gambar 32. Kompresor..................................................................................................... 66
Gambar 33. Counter.......................................................................................................... 66
Gambar 34. Box Panel Shearline 1................................................................................... 69
Gambar 35. Panel Uncoiler Shearline 1............................................................................ 70
Gambar 36. Pertemuan Pertama dengan Pihak Perusahaan.............................................. 82
Gambar 37. Pengarahan di Lapangan oleh Kepala Produksi dan Kepala HRD PT.
FUMIRA (Semarang Factory)...........................................................................................82
Gambar 38. Foto Bersama Teman-Teman Magang PT. FUMIRA (Semarang Factory).. 82
Gambar 39. Operator Melakukan Proses Pembentukan Gelombang Menggunakan Mesin
Corrugating........................................................................................................................83
Gambar 40. Diskusi Bersama Kepala Elctrical PT. FUMIRA (Semarang Factory)......... 83
Gambar 41. Screenshoot Form Presensi Seminar Magang............................................... 84
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
10
Sekolah Vokasi Undip saat ini memiliki program studi yang
berupaya untuk membentuk mahasiswa yang berkualitas dan berkarakter
untuk menjadi tenaga terapan melalui pendidikan Sarjana Terapan (STr).
Kompetensi STr mendukung para mahasiswa untuk menjadi seorang
creator, innovator, praktisi, bahkan job creator/entrepreuner. Kompetensi
tersebut mendukung para lulusan memanfaatkan potensinya untuk tetap
menjadi tenaga kerja yang produktif dan tidak bergantung dengan kondisi
lapangan pekerjaan.
11
Galvanizing Line), Shearline, dan Corrugating. Perusahaan yang bergerak
di bidang industri manufaktur baja ini menghasilkan lembaran baja dengan
proses galvanis dan menghasilkan berbagai macam bentuk gelombang
sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pada setiap bagian-bagian tersebut
terdapat banyak sekali komponen-komponen yang digunakan untuk
menunjang proses produksi. Maka dari itu, dalam magang industri kali ini
penulis mencoba untuk memaparkannya dalam laporan yang berjudul
“Sistem Pengoperasian dan Perawatan Mesin Shearline I di PT. FUMIRA
(Semarang Factory)”.
12
1.4 Tujuan Magang
BAB I PENDAHULUAN
13
mencakup beberapa hal lainnya, yaitu rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan dan manfaat dari kegiatan magang yang dilakukan.
14
BAB II
GAMBARAN UMUM OBYEK
15
g. Pada tahun 1989 G.I.line-2 coil to coil direstrukturisasi dan mulai
produksi tanggal, 9 April 1990;
h. Pada tahun 1997, PT. FUMIRA mendirikan pabrik kedua yang
terletak di Kawasan Industri Bekasi
i. Tanggal 22 Desember 1997 G.I.line-1 stop produksi / mesin
dimatikan dan baru pada bulan September 2001 mulai dioperasikan
dan produksi lagi;
j. Tanggal 9 Juli 2007 mesin Color Line dipindahkan ke PT. FUMIRA
Bekasi;
k. Menyusul mesin color line, pada bulan November 2007 mesin
forming untuk semua tipe mesin dipindahkan ke PT.FUMIRA
Bekasi;
l. Pada tanggal 18 Februari 2008 mesin Authomatic Shearline
dipindahkan juga ke PT. FUMIRA Bekasi;
m. Bulan Mei 2009 mesin bending dipindah ke PT. FUMIRA Bekasi.
16
“Menjadi penghasil baja lembaran lapis seng yang dikenal dan
selalu terdepan dalam mutu dan pelayanan melalui perbaikan yang
berkesinambungan.”
17
(Sumber : Arsip Perusahaan)
Pada bagian ini akan diuraikan tugas dan tanggung jawab sumber
daya manusia yang berada di PT. FUMIRA Semarang Factory berdasarkan
Dokumen Pendukung dimulai dari pimpinan departemen hinggan section
head. Berikut tugas dan tanggung jawab Sumber Daya Manusia Jabatan
pada PT. FUMIRA Semarang.
18
Mengawasi dan mengevaluasi semua hasil pekerjaan bawahan
Mengajukan permohonan anggaran / budget untuk perbaikan
semua mesinmesin produksi dan mesin-mesin pendukung
Berkoordinasi dan komunikasi dengan Operation Manager untuk
semua kegiatan proses produksi agar berjalan lancar dan
memenuhi target
Melakukan approval untuk Work Order eksternal dan internal
Melakukan release PR Maintenance
Membuat Work Order
Melakukan penambahan Master Data
Tugas Tambahan : Memberikan saran dan membantu operator
bila ada kerusakan pada mesin-mesin produksi, agar cepat
terselesaikan; Berkoordinasi dengan bagian lainnya agar target
produksi bisa tercapai; Memperbaiki kerusakan mesin apabila
sewaktu-waktu diperlukan diluar jam kerja.
19
Mengajukan Purchasing Request untuk permohonan
pembelian sparepart dan service eksternal dengan
persetujuan dari atasan
Melakukan Reservasi untuk permohonan material yang
dibutuhkan di bagian electric maintenance melalui
program SAP
Mengajukan permintaan barang diluar sparepart (sarung
tangan, masker,ear plug) melalui system SAP
Tugas Tambahan : Melaksanakan tugas lain yang
diberikan atasan yang berhubungan dengan kegiatan
operasional perusahaan; Bekerja sama dengan
departement lain apabila ada permintaan; Memeriksa
persediaan spare part di bagian elektrik
20
Membuat perencanaan budget bulanan dan tahunan
Membuat Work Order baik internal maupun eksternal
Mengajukan Purchasing Request untuk permohonan
pembelian sparepart dan service eksternal dengan
persetujuan dari atasan
Membuat Work Order sesuai schedule atau order
pekerjaan teknik
Melakukan Reservasi untuk permohonan material yang
dibutuhkan di bagian mechanical maintenance melalui
program SAP
Melakukan Reservasi untuk permohonan material yang
dibutuhkan di bagian mechanic maintenance melalui
program SAP
Mengajukan permintaan barang diluar spar
Tugas Tambahan : Membantu melaksanakan tugas-tugas
lain diluar tugas pokok sesuai perintah atasan yang
berkaitan dengan operasional perusahaan
21
Membuat Work Order sesuai schedule
Melakukan Reservasi untuk permohonan material yang
dibutuhkan di bagian Diesel Maintenance melalui program
SAP
Melakukan Reservasi untuk permohonan material yang
dibutuhkan di bagian mechanic maintenance melalui
program SAP
Mengajukan permintaan barang diluar sparepart (sarung
tangan, masker,ear plug) melalui system SAP
Tugas Tambahan : Membantu melaksanakan tugas-tugas
lain diluar tugas pokok sesuai perintah atasan yang
berkaitan dengan operasional perusahaan; Membantu
operator bila ada kerusakan-kerusakan part mesin produksi;
Membantu departemen lain apabila dibutuhkan
22
Memberikan masukan kepada atasan terkait proses produksi dan
memberikan laporan apabila terjadi masalah pada saat proses
produksi
Membuat Reservasi untuk bahan-bahan yang diperlukan untuk
kelancaran proses produksi dan packing
Tugas Tambahan : Melaksanakan tugas yang diberikan oleh
Atasan (Operation Division Head) yang masih berhubungan
dengan kegiatan operasional kantor
23
4) Supply Chain Department Head
Mengawasi dan mengelola keseluruhan rantai pasokan dan
strategi logistik serta operasi untuk memaksimalkan efisiensi dan
produktivitas proses.
Mengembangkan dan menjaga hubungan baik dengan vendor dan
distributor.
Merencanakan, menerapkan dan memantau strategi rantai
pasokan secara keseluruhan dan untuk memaksimalkan efisiensi
dan produktivitas.
Bertanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan material dan
barang untuk kelancaran proses produksi
Memastikan ketersediaan stock material dan barang yang
dibutuhkan
Membuat perjanjian dengan pihak ketiga / supplier terhadap
kebutuhan barang atau repair mesin
Mengkoordinir semua kebutuhan material, barang dan sparepart
yang dibutuhkan
Mengawasi dan menganalisa kebutuhan dan stock
barang/sparepart
Tugas Tambahan : Melaksanakan tugas yang diberikan oleh
Atasan yang masih berhubungan dengan kegiatan operasional
kantor.
24
Memeriksa tagihan pembelian barang, sebelum diproses
dan diserahkan ke bagian Finance.
Berkoordinasi dengan bagian lain untuk kesesuaian
spesifikasi barang dan waktu pengiriman.
Menyeleksi, memilih dan mengevaluasi Supplier.
Tugas Tambahan : Melaksanakan tugas-tugas lain yang
operasional Perusahaan.
25
Tugas Tambahan : Melaksanakan tugas-tugas lain yang
diberikan atasan (Supply Chain Department Head) yang
berhubungan dengan kegiatan operasional Perusahaan.
26
Bertanggung jawab atas akurasi data Main Material, Sub
Material dan Spareparts yang tersedia.
Membuat PO STO setelah mendapat informasi dari
FUMIRA Cibitung sesuai dengan Material Request yang
di buat oleh bagian PPIC.
Melakukan cek fisik pada material yang datang dari
FUMIRA Cibitung, disesuaikan dengan packing list yang
diterima (CR, Zinc, Panaloy, Stapping dan Plastik)
Melakukan Good Received untuk semua penerimaan
barang.
Melakukan Good Issued atas barang-barang yang akan
dikeluarkan, setelah pihak user melakukan Reservasi.
Bertanggung jawab atas barang-barang sisa hasil produksi
berupa waste dan hasil limbah produksi.
Tugas Tambahan : Membantu tugas section lainnya dalam
satu departemen apabila dibutuhkan; Mengontrol CR yang
langsir dari gudang ke pabrik; Melaksanakan tugas-tugas
lainnya atas perintah atasan (Supply Chain Department
Head) diluar tugas pokok, yang berhubungan dengan
kegiatan operasiona perusahaan.
a) HR Section
Menghimpun dan mengelola data karyawan dan
kecukupan karyawan.
Membuat program training bagi karyawan dan
mengkoordinir pelaksanaan training karyawan baik
internal maupun eksternal.
Mengevaluasi dan mengkoordinir kegiatan rencana
pengembangan kemampuan kerja karyawan dan membuat
program training, promosi, mutasi dan demosi.
27
Melakukan proses requitment karyawan.
Membina hubungan baik dengan instansi terkait
( Disnaker, BPJS Kesesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan)
dan lingkungan sekitar.
Menangani pengadaan kesejahteraan karyawan seperti
fasilitas seragam kerja, sepatu kerja dan kelengkapan
keselamatan kerja.
Tugas Tambahan : Berkoordinasi dengan bagian terkait
perihal jadwal siswa Praktek; Membuat pengumuman dan
Surat Keterangan sesuai kebutuhan; Melaksanakan
pekerjaan yang diberikan oleh atasan (Operation Division
Head) sehubungan dengan pekerjaannya.
b) GA Section
Memastikan / memonitor bahwa setiap perijinan dan
dokumen legal terpenuhi
Memastikan / memonitor bahwa rekening Telphone, PAM,
Listrik, ABT dan PBB terbayar tepat waktu
Membina hubungan baik dengan instansi terkait (Pemda
dan aparat pemerintah setempat)
Menangani porses CSR untuk lingkungan sekitar
Monitoring pemeriksaan kualitas limbah pabrik dan
pelaporan
Mengatur pelaksanaan makan atau catering bagi karyawan
Mengatur dan mengkoordinir tugas dan tanggung jawab
Driver (antar jemput karyawan, tugas luar dan lain
sebagainya)
Menangani fasilitas Perjalanan Dinas bagi staff dan
karyawan
Memastikan keamanan aset perusahaan terjaga
Penanganan urusan keamanan di lingkungan pabrik
terhadap gangguan baik dari dalam maupun luar pabrik,
28
yang bersumber dari faktor manusia maupun barang-
barang dan peralatan produksi, termasuk bencana alam
Penanganan urusan ketertiban, disiplin pekerja dan
menegakkan tata tertib Perusahaan
Tugas Tambahan : Melaksanakan pekerjaan yang
diberikan oleh atasan (Operation Division Head)
sehubungan dengan pekerjaannya.
6) Quality Assurance Department
29
Memantau peralatan pengukuran, pengetesan dan
pengujian dalam kondisi terkendali termasuk kalibrasi
Cek P/O dari MIS dan Sales Departemen
Cek Inventory untuk Raw material dan Finish Goods
Membuat rencana bulanan, mingguan untuk GI Line
Membuat permintaan material (MR) ke FUMIRA Jakarta
Mengadakan pembinaan dan Pengarahan serta koordinasi
terhadap bawahan sehingga tercipta kerja sama yang
harmonis dan suasana yang kondusif
Cek dan merekap hasil-hasil produksi baik dari GI Line,
Shearline, Corrugatting, Delivery Order.
Melakukan evaluasi terhadap planing produksi
Tugas Tambahan : Memimpin tim audit internal sistem
manajemen mutu perusahaan dan bersedia melakukan
pekerjaan lain diluar tanggung jawab yang menjadi
penugasan dari atasan; Melakukan proses komplain dari
pelanggan, masalah-masalah keterlambatan pengiriman
(Via telepon), kekurangan jumlah barang yang dikirim,
melalui MIS untuk ditindak lanjuti
30
Memeriksa tindakan perbaikan yang merupakan tindak
lanjut dari temuan
Melaporkan hasil audit mutu internal kepada management
melalui Rapat Tinjauan Management.
Mengupdate dokumen yang ada di server
Menyiapkan materi untuk kebutuhan Rapat Tinjauan
Management
Tugas Tambahan : Melaksanakan tugas lain yang
diberikan atasan yang berhubungan dengan kegiatan
operasional perusahaan.
31
dengan Production Dept Head apabila terjadi
penyimpangan produk; Membuat laporan hasil kalibrasi
internal.
32
lingkungan kerja yang sehat dan aman, serta tetap berpedoman pada
peraturan pemerintah yang berlaku.
Berikut tentang jumlah, umur, dan pembagian kerja dari Karyawan PT.
FUMIRA (Semarang Factory):
a)
33
Gambar 2. Diagram Jumlah Karyawan PT. FUMIRA
(Semarang Factory)
(Sumber : Arsip Perusahaan)
Keterangan :
34
Gambar 3. Diagram Usia Karyawan PT. FUMIRA (Semarang Factory)
(Sumber : Arsip Perusahaan)
Keterangan :
Usia 18 – 30 Tahun : 31.23 % (30 orang)
Usia 30 – 40 Tahun : 21.15 % (22 orang)
Usia 40 – 50 Tahun : 46.33 % (46 orang)
Usia 50 – 55 Tahun : 21.14 % (21 orang)
Usia 55 Tahun up : 19.14 % (19 orang)
a. Shift I
Bekerja : Pukul 07.30 WIB - pukul 15.30
WIB
Istirahat : Pukul 12.30 WIB - pukul 13.30
WIB
b. Shift II
35
Bekerja : pukul 15.30 WIB - pukul 23.30
WIB
Istirahat : pukul 20.30 WIB - pukul 21.30
WIB
c. Shift III
36
Gambar 4. Diagram Blok Proses Produksi PT. FUMIRA (Semarang
Factory)
2.7.1 GI Line II
1) Entry of GI Line II :
A. Pay of Reel
B. Welding
37
Welding berfungsi sebagai menyambungkan strip dengan
berbeda coil agar tetap continue atau terus menerus.
Penyambungan dilakukan secara manual menggunakan las
elektroda.
C. Entry Looper
Entry Looper merupakan proses pelengkungan yang
berfungsi sebagai memberikan spare waktu pada saat proses
penyambungan. Mempunyai kapasitas kedalaman 5 meter.
D. Caustic Soda
E. Air
38
temperature ruang. Pergantian air dilakukan ketika secara
visual terlihat keruh.
F. HCL
G. Air
H. Air Panas
2) Center of GI Line II
39
Gambar 7. Rangkaian Produksi pada Center of GI Line II Section II
(Sumber : Arsip Perusahaan)
I. Preheating
J. POT
40
Fungsi : pelapisan Zn pada strip
Parameter : 460 - 465˚C
Kapasitas : 7.9 T
Penambahan : 5 – 7 T/day (1800-1900 kg/Shift)
K. Air Wiping
L. UEHDUEH
N. Air Panas
41
O. Chromate
P. Dryer
3) Delivery of GI Line II
Q. Delivery Looper
R. Recoiler
42
Recoiler berfungsi sebagai penggulungan ulang strip setelah
proses pelapisan. Recoiler mempunyai kapasitas berat yaitu 5
Ton.
2.7.2 ShearLine
1) Shearing Line 1
Target Produksi : 8500 lembar/shift
Tebal : 0.20 mm – 0.30 mm
Lebar : 762 mm & 914 mm
Panjang : 6 – 10 feet
Man Power : 2 orang/shift
2) Shearing Line 3
Target Produksi : 7000 lembar/shift
Tebal : 0.20 mm – 0.30 mm
Lebar : 762 mm & 914 mm
Panjang : 6 – 10 feet
Man Power : 2 orang/shift
3) Shearing Line 4
Target Produksi : 7500 lembar/shift
Tebal : 0.20 mm – 0.30 mm
Lebar : 914 mm
Panjang : 6 – 10 feet
Man Power : 2 orang/shift
2.7.3 Corrugating
43
Corrugating merupakan mesin yang digunakan untuk membuat
bentuk gelombang pada strip yang sudah dilapisi dengan proses
galvanizing melaui GI Line dan telah dipotong melalui proses
shearing line. Penggunaan mesin corrugating menyesuaikan dengan
permintaan pasar. Terdapat tiga mesin corrugating pada PT.
FUMIRA Semarang, yaitu :
1) Corrugating CH 1
Target : 14.000 lembar/shift
Tebal : 0.20 mm – 0.30 mm
Lebar : 762 mm & 914 mm
Panjang : 6 – 10 feet
Man Power : 3 orang/shift
2) Corrugating CH 2
Target : 14.000 lembar/shift
Tebal : 0.20 mm
Lebar : 914 mm
Panjang : 6 feet & 7 feet
Man Power : 3 orang/shift
3) Corrugating D
Target : Sesuai pesanan
Tebal : 0.20 mm
Lebar : 762 & 914 mm
Panjang : 6 feet
Man Power : 3 orang/shift
44
Factory seperti Crown Swan dan Moon Elephant. Moon Elephant
memiliki lesensi dari Taiyo Steel Co., Ltd., Japan. Berikut adalah bentuk-
bentuk produk yang dihasilkan oleh PT. FUMIRA Semarang Factory.
45
Gambar 11. Hasil Produksi (Bentuk Plat)
46
BAB III
HASIL PELAKSANAAN MAGANG
47
3.2 Bagian-Bagian Mesin Shearline
3.2.1 Uncoiler
48
Pinch Roll merupakan alat yang digunakan untuk menarik GI
Coil dari uncoiler membentuk lembaran menuju proses looping.
Pinch roll terbuat dari besi dengan bentuk dua buah silinder yang
pemakaiannya dilapisi karet. Karet ini berfungsi untuk mencegah
kerusakan pada permukaan lapisan strip akibat gesekan yang
menyebabkan korosi. Pinch roll digerakkan oleh motor 3 phasa.
3.2.3 Looping
49
3.2.4 Feeder Roll
3.2.5 Cutting
50
Cutting merupakan proses pemotongan lembaran seng yang
telah ditarik dan diukur oleh Feeder Roll. Pada bagian ini
terdapat kontroler yang akan mengontrol proses pemotongan
berdasarkan capaian setting panjang yang dibutuhkan. Lalu,
pemotongan dilakukan menggunakan pisau cutting yang bergerak
berdasarkan Solenoid Valve dan Pneumatic Clutch. Ketika setting
panjang telah sesuai, Solenoid Valve akan aktif sehingga
Pneumatic Clutch mendorong pisau untuk bergerak memotong
lembaran seng. Durasi pisau cutting memotong lembaran seng
dikendalikan oleh Proximity Switch selama sepersekian detik.
Saat metal melalui Proximity Switch, Solenoid Valve dan
Pneumatic Clutch akan berhenti bekerja sehingga pisau turun.
3.2.6 Conveyor
51
3.2.7 Stamping
52
3.2.8 Filler
53
komponen-komponen pendukung sehingga mesin dapat bekerja dengan
baik dan tepat.
54
motor DC atau AC dengan penerepan umpan balik motor. Fungsi
umpan balik motor adalah untuk membantu mengidentifikasi
gangguan pada keakuratan perintah gerak. Motor Servo memiliki
beberapa keunggulan, diantaranya resolusi dan akurasi dapat
diubah dengan hanya mengganti encoder yang dipakai dan
memiliki mesin yang tidak berisik saat beroperasi dengan
kecepatan tinggi.
55
pada sistem tenaga 1 fasa dan banyak digunakan terutama untuk
peralatan rumah tangga seperti kipas angin, lemari es, pompa air,
meain cuci, dan lain lain karena motor induksi 1 fasa mempunyai
daya keluaran yang rendah.
3.3.3 Kontaktor
56
Gambar 23. Kontaktor
57
digunakan pada arus searah, maka pada kumparan itu tidak timbul
induksi listrik, sehingga kumparan menjadi panas. Jadi kontaktor
yang dirancang untuk arus searah, digunakan untuk arus searah
sajabegitu juga untuk arus bolak-balik. Umumnya kontaktor
magnet akan bekerja normal bila tegangannya mencapai 85%
tegangan kerjanya, bila tegangan turun kontaktor akan bergetar.
Ukuran dari kontaktor magnet ditentukan oleh batas kemampuan
arusnya.
3.3.4 Sensor
Sensor adalah perangkat elektronika yang dapat mengubah
besaran fisis menjadi sinyal listrik. Sensor dapat dijadikan sebagai
perangkat input besaran-besaran fisis ke perangkat pengolah data
seperti mikrokontroler, komputer, Programeable Logic Controller
(PLC), Distributed Control System (DCS), maupun Supervisory
Control and Data Acquisition (SCADA). Terdapat beberapa
sensor yang digunakan pada mesin shearline di PT. FUMIRA
Semarang Factory.
Sensor Proximity
Sensor proximity merupakan sensor atau saklar
yang dapat mendeteksi adanya target jenis logam dengan
tanpa adanya kontak fisik. Biasanya sensor ini tediri dari
alat elektronis solid-state yang terbungkus rapat untuk
melindungi dari pengaruh getaran, cairan, kimiawi, dan
korosif yang berlebihan. Sensor proximity dapat
diaplikasikan pada kondisi penginderaan pada objek yang
dianggap terlalu kecil atau lunak untuk menggerakkan
suatu mekanis saklar.
58
Gambar 24. Sensor Proximity
Sensor Photoelectric
59
Sensor Penyandi (Encoder) digunakan untuk mengubah
gerakan linear atau putaran menjadi sinyal digital, dimana
sensor putaran memonitor gerakan putar dari suatu alat.
Sensor ini biasanya terdiri dari 2 lapis jenis penyandi, yaitu;
1) Rotary Encoder yang berfungsi mentransmisikan
jumlah tertentu dari pulsa untuk masing-masing
putaran dan akan membangkitkan gelombang kotak
pada objek yang diputar.
2) Absolute Encoder yang memperlengkapi kode
binary tertentu untuk masing-masing posisi sudut
dan mempunyai cara kerja sang sama dengan
perkecualian, lebih banyak atau lebih rapat pulsa
gelombang kotak yang dihasilkan sehingga
membentuk suatu pengkodean dalam susunan
tertentu
3.3.5 Blower
60
Blower adalah mesin atau alat yang digunakan untuk
menaikkan atau memperbesar tekanan udara atau gas yang akan
dialirkan dalam suatu ruangan tertentu juga sebagai pengisapan
atau pemvakuman udara atau gas tertentu.
61
Gambar 27. Blower
3.3.7 HMI
62
Layaknya sebuah komputer, HMI biasanya dilengkapi
dengan keyboard dan mouse dan juga bisa berupa touch screen.
Tujuan dari HMI adalah untuk meningkatkan interaksi antara mesin
dan operator melalui tampilan layar komputer serta memenuhi
kebutuhan penggna terhadap informasi sistem yang sedang
berlangsung.
63
terminal atau tempat cairan keluar yang dihubungkan ke beban.
Lalu, lubang exhaust berfungsi sebagai saluran 4 untuk
mengeluarkan cairan yang terjebak saat piston bergerak atau
pindah posisi ketika solenoid valve bekerja.
64
panas saat kopling ditekan. Berkurangnya panas memungkinkan
tenaga putar tali mesin lebih besar dan efisien dan semakin besar
kapasitas kekuatan panas unit-unit bertenaga angin berarti lebih
panjang umur kerjanya.
3.3.10 Kompresor
65
Gambar 32. Kompresor
3.3.11 Counter
Counter merupakan salah satu rangkaian elektronika digital
yang menggunakan urutan logika digital dan dipicu oleh pulsa
atau clock (rangkaian sekuensial). Counter biasanya berfungsi
untuk mencacah jumlah pulsa pada bagian input dan keluaran
berupa digit biner.
66
3.4 Proses Kerja Mesin Shearline 1
67
melewati proximity dan memerintahkan solenoid valve untuk tidak
bekerja sehingga pisau berhenti untuk naik dan turun.
4. Strip yang telah dipotong akan melewati conveyor menuju proses
stamping. Ketika strip melewati photo electric berada pada sebelum
stamping, photo electric akan manyala, sehingga akan
memerintahkan counter untuk menghitung dan mengubah tampilan
digit angka menjadi tambah satu (+1). Selain itu
5. Photo electric juga memerintahkan magnetic brake dan magnetic
clutch. Magnetic brake yang pada awalnya menyala menjadi mati,
sedangkan magnetic clutch yang awalnya mati akan menyala. Karena
perubahan posisi ini, maka menyebabkan stamp roll satu poros dengan
motor beier sehingga stamp roll akan berputar dan menempelkan cap
logo pada strip.
6. Perputaran pada stamp roll hanya berjalan beberapa detik saja karena
adanya proximity. Ketika stamp roll akan menyentuh tinta, maka pada
saat itu juga strip akan melewati proximity sehingga proximity
menjadi aktif atau on dan memerintah magnetic brake menyala,
sedangkan magnetic clutch menjadi mati. Kondisi ini akan
mengakibatkan stamp roll berhenti karena tidak seporos dengan motor
beier.
68
Cek mesin sebelum dijalankan.
Cek panel sebelum dan sesudah pengoperasian.
Jaga kebersihan lingkungan kerja sebelum dan sesudah
melakukan pekerjaan.
Pastikan semua peralatan dan lingkungan kerja dalam kondisi
baik dan bersih.
69
2) Pemasangan GI Coil melalui panel uncoiler dengan langkah-
langkah sebagai berikut.
70
4) Setting panjang strip seng yang akan dipotong dengan
langkah-langkah sebagai berikut.
a. Isi bagian “Setting Panjang” pada bagian Control Board
Unit, dengan nilai panjang strip yang ingin dipotong.
b. Pengisian angka pada setting panjang dilakukan dengan
menekan tombol-tombol angka yang terdapat pada Control
Board Unit.
c. Setelah angkat setting panjang dimasukkan, tekan tombol
ENTER.
5) Setelah setting panjang dilakukan, tekan tombol Auto pada
Feeder untuk mengubah kondisi feeder roll dari manual
menjadi otomatis.
6) Tekan tombol Whole Run untuk memulai proses pemotongan
secara otomatis. Namun, tekan tombol Whole Stop untuk
menghentikan keseluruhan proses pemotongan.
7) Terdapat tombol One Cut yang berfungsi melakukan proses
pemotongan sekali untuk melihat kesesuaian sampe panjang
strip dengan nilai yang telah dicantumkan pada Control Board
Unit. One Cut juga berfungsi untuk menghentikan proses
pemotongan sementara, dan dapat dilanjutkan kembali dengan
menekan tombol Whole Run.
8) Terdapat pula tombol Coil End yang digunakan untuk
menghentikan mesin dan membuang sisa-sisa strip GI Coil
yang tidak dapat dipotong kerena strip Coil tidak menyentuh
area sensor pada looping. Tombol ini hanya digunakan apabila
GI Coil dalam keadaan bersih, tanpa ada bekas-bekas cairan
atau karat saat produksi yang menempel.
71
telah terampil dan berpengalaman, serta dipertanggungjawabkan kepada
electrical section head dan maintenance department head, karena jika
dilakukan secara sembarangan dan tidak sesuai jadwal, akan
memungkinkan terjadinya kerusakan pada komponen.
72
a) Bersihkan fisik motor cap, conveyor, fedder dan pinch roll
menggunakan amplas, minyak penghilang karat, dan kain
majun.
b) Pengecekan baut penahan dudukan dari masing-masing
bagian.
c) Pengecekan oli motor beier variator pada motor cap dan
conveyor. Jika terdapat oli yang sudah harus diganti,
keluarkan isi oli dan ganti dengan oli yang baru.
d) Pengecekan motor servo
e) Pengecekan hasil kerja.
f) Ketika ada kesalahan, maka dilakukan pengecekan
kembali. Menurut data perusahaan, kesalahan biasanya
terjadi pada bagian stamping.
Terjadinya double stamp. Double stamp biasanya
terjadi karena posisi sensor proximity tidak sesuai atau
baut pada magnet clutch longgar.
Tidak terjadinya stamping. Hal ini pun dapat terjadi
karena posisi sensor photoelectric tidak sesuai atau baut
pada magnet clutch longgar.
Kerusakan pada motor beier. Hal ini dapat terjadi
karena beberapa kemungkinan, beberapa diantaranya
adalah kesalahan mekanik atau motor terbakar.
73
d) Periksa kontaktor dan relay. Jika perlu, bersihkan dengan
minyak penghilang karat. Jika terjadi kerusakan pada
kontaktor atau relay, maka diganti dengan yang baru.
e) Pengecekan program PLC dengan CX Programmer. Jika
program PLC terdapat kesalahan, cek dan masukan
program kembali dengan master settingnya. Namun, jika
dalam keaddan baik, save setting terakhir untuk data
recover.
f) Pengecekan setting servo driver dengan program ASDA
SOFT V4.07.05. Jika dala keadaan baik, save setting
untuk recover. Jika rusak, maka setting program kembali.
g) Setelah semua proses selesai, hidupkan mesin dan
jalankan proses simulasi produksi.
h) Pengecekan ampere semua motor.
i) Pengecekan hasil kerja.
Pelaksanaan Perawatan
Bagian Keterangan
3.6.5 Rutin Berkala
(1x/minggu)
Uncoiler √
Pinch Roll √
Feeder Roll √
Conveyor √
Mesin Stamp √
Filler √
Blower √ 3 bulan
Instalasi Listrik √ 3 bulan
74
2) Pastikan semua peralatan dan lingkungan tempat kerja dalam
kondisi baik dan bersih.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
75
3. Proses perawatan Mesin Shearline 1 pada PT. FUMIRA (Semarang
Factory) harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah diatur
didalam perusahaan. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya
kerusakan dan kecelakaan ketika proses perawatan ini dilaksanakan.
Proses perawatan ini terdiri dari 2 bagian, yaitu perawatan pada motor
dan perawatan pada panel kelistrikan.
4.2 Saran
76
DAFTAR PUSTAKA
77
LAMPIRAN
78
Lampiran 2. Surat Balasan PT. FUMIRA (Semarang Factory)
79
Lampiran 3. Lembar Penilaian Magang Industri
80
Lampiran 4. Dokumentasi Magang
81
Gambar 36. Pertemuan Pertama dengan Pihak Perusahaan
Gambar 37. Pengarahan di Lapangan oleh Kepala Produksi dan Kepala HRD PT.
FUMIRA (Semarang Factory)
82
Gambar 39. Operator Melakukan Proses Pembentukan Gelombang Menggunakan
Mesin Corrugating
Gambar 40. Diskusi Bersama Kepala Elctrical PT. FUMIRA (Semarang Factory)
83
Lampiran 5. Presensi Seminar Magang
84
15 Ageng Rilla Aldonanda 40040318650062 2018
Tabel 1. Daftar Kehadiran Seminar Magang
85