Tidak hanya pembudidaya padi saja, bahkan hampir semua orang pasti mengetahui bahwa
untuk menghasilkan panen melimpah, dibutuhkan benih padi yang berkualitas. Untuk
memilih tanaman padi yang berkualitas Anda harus benar-benar jeli dan mengetahui pasti apa
ciri-cirinya.
Sayangnya, tidak semua petani mengetahui akan hal ini. Penyebab utamanya adalah karena
banyak petani kita yang memang belum memahami tentang tata cara pertanian secara
modern. Akibatnya masih banyak petani yang gagal panen karena salah dalam memilih bibit.
Lantas, bagaimana caranya agar mendapatkan benih tanaman padi yang unggul? Apa saja
ciri-ciri dan karakteristik yang harus dipahami?
Secara umum, benih tanaman padi dipilih dengan terlebih dahulu memeriksa perubahan
kecambah pada benih. Jika hasilnya lebih dari 90% maka benih tersebut unggul.
Tetapi ternyata tidak hanya cara itu saja yang bisa Anda praktekkan. Masih ada beberapa cara
lain lagi yang tidak kalah validnya. Mari simak lebih jelasnya berikut ini:
1. Merendamnya di Air
Cara memilih benih padi unggul yang paling banyak dilakukan adalah dengan merendamnya
di dalam air selama beberapa waktu.
Cara ini banyak dilakukan karena memang sangat sederhana dan tidak membutuhkan banyak
biaya.
Setelah merendamnya, biasanya petani akan mengambil benih yang mampu tenggelam di air.
Karena jika benih mengapung itu berarti di dalamnya kopong atau tidak ada isinya, sehingga
tidak layak untuk dijadikan bibit.
Cara pertama ini tidak salah, hanya saja masih kurang efektif hasilnya jika digunakan untuk
memilih bibit unggulan.
Siapkan wadah ataupun ember untuk digunakan sebagai tempat menampung benih
tanaman padi
Tuangkan air kedalam wadah dengan volume dua kali lipat berat benih
Tambahkan telur dan masukkan hingga sampai ke dasar air
Lalu masukkan abu yang sudah disiapkan hingga telur yang berada di dasar air
terangkat ke permukaan
Ambil telur yang sudah di permukaan tersebut
Tuangkan benih yang akan diuji kedalam air abu dan aduk hingga tercampur secara
keseluruhan
Diamkan dan tunggu dalam waktu beberapa menit hingga benih mulai mengambang.
Cara ini memang sedikit banyak hampir sama dengan saat Anda menggunakan air
garam, yakni ambil dan membuang benih yang mengambang. Gunakan bibit yang
tetap tenggelam sebagai benih yang siap untuk ditanam.
Benih yang vigornya rendah bisa dikarenakan beberapa faktor yakni mulai dari genetik,
morfologis, mikroba, fisiologis, sitologis dan juga mekanis.
Untuk vigor ini masuk kedalam aspek fisiologis pada masa pertumbuhan kecambah.
Diantaranya sebagai berikut:
Di sisi lain, daya hidup benih ini sekaligus sebagai tolak ukur viabilitas benih.
Lebih mudahnya, visabilitas adalah kemampuan untuk bisa tumbuh menjadi kecambah.
Peningkatan tingkat visabilitas akan sejalan dengan semakin tuanya umur benih.
Adapun tolak ukur yang digunakan adalah prosentase waktu yang dibutuhkan benih untuk
berkecambah.
Pertumbuhan perkecambahan benih yang cepat dan kuat mencerminkan tingkat viabilitas
yang bagus.
Selain cara mengetahui benih tanaman padi mana yang berkualitas dan tidak, Anda juga perlu
mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap keberhasilan panen.
Karena yang menentukan tidak hanya dalam proses pemilihan bibit bahan makanan pokok
yang satu ini saja.
Ada beberapa faktor lain yang tentu saja tidak boleh diabaikan begitu saja. Faktor-faktor
tersebut dibagi menjadi dua, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Mari kupas satu-satu
secara khusus:
1. Faktor Internal
Faktor internal agar benih padi berhasil tumbuh menjadi tanaman padi yang subur dan
menghasilkan beras yang unggul adalah sifat alami dari petani dan lahan itu sendiri.
Bagaimana petani menjiwai dalam setiap prosesnya dan juga tidak ketinggalan faktor kondisi
lahan yang ditanami.
Adanya pengetahuan mengenai pengelolaan tanaman padi ini menjadi sangat penting demi
meningkatkan sumber daya manusia yang ada.
Disini sangat dibutuhkan peran dari pemerintah maupun lembaga terkait untuk turut serta
memberikan edukasi kepada petani.
Selain itu, faktor internal juga dipengaruhi dari jiwa wirausaha yang ada dalam diri petani.
Adanya semangat yang tinggi dalam pengolahan dan perawatan sehingga bisa menghasilkan
padi yang melimpah dan diminati seluruh masyarakat.
2. Faktor Eksternal
Faktor yang berasal dari luar ini jenisnya bermacam-macam. Mulai dari iklim atau cuaca
yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan benih tanaman padi.
Untungnya Indonesia memiliki iklim tropis yang sangat tepat jika digunakan untuk menanam
padi.
Selain itu, faktor lainnya berasal dari pupuk dan pestisida yang digunakan sebagai obat untuk
penyemprotan agar tanaman terhindar dari hama wereng.
Ketersediaan pupuk ini juga harus sejalan dengan penghargaan pemerintah terhadap hasil
panen dengan cara mematok harga jual yang wajar.
Demikian cara memilih benih padi yang unggul dan faktor lain yang berpengaruh terhadap
keberhasilan panen. Semoga dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai sumber referensi.