Anda di halaman 1dari 30

GIZI

PEKERJA
TIM HIPERKES
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIFITAS KERJA:
1.Teknis
2.Produksi
Kesehatan GIZI
3.Organisasi
4.Personil
5.Keuangan (finansial)
6.Manajemen
7.Pemerintah 8 jam/hari
8.Lokasi
Gizi Kerja
• Gizi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk
melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan jenis
pekerjaan dan beban kerjanya atau
• Ilmu gizi yang diterapkan kepada masyarakat
tenaga kerja dengan tujuan untuk meningkatkan
taraf kesehatan tenaga kerja sehingga tercapai
tingkat produktivitas dan efisiensi kerja yang
setingg- tingginya.
HUBUNGAN GIZI DAN PRODUKTIVITAS KERJA

Tuttle • pekerja yg sarapan sebelum bekerja memperoleh


Hubert, 1960 hasil kerja >28% drpd yg tidak makan pagi

Karyadi & • meneliti buruh pembuat jalan di 3 area di Jawa :


buruh yg anemia sedang & berat; penampilan hasil
Basta, 1973 test Harvard step tes buruk

Penelitian di • Penelitian dilakukan pada laki-laki dan perempuan


ada hubungan antara kadar Hb dan LILA dg
India 1974 produktifitas kerja
HUBUNGAN GIZI DAN PRODUKTIVITAS KERJA

• suplementasi Fe pada pemetik teh (perempuan)


Edgerton,1979 setelah 1 bulan meningkatkan kadar Hb dan
produktifitas kerja

• produktifitas pekerja perempuan berhubungan , lurus


Adiningsih dg asupan protein, terbalik dg total kolesterol dan IMT,
kebiasaan tidak makan pagi dapat mengakibatkan
dkk, 1995 kurang darah
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEADAAN GIZI
TENAGA KERJA
• Jenis kegiatan (ringan, sedang, berat) yang merupakan suatu beban
kerja.
• Faktor tenaga kerja, yang meliputi ketidaktahuan, jenis kelamin,
umur, hamil, menyusui, kebiasaan makan yang kurang baik, tingkat
kesehatan karena tingginya penyakit parasit dan infeksi oleh bakteri
pada alat pencernaan, kesejahteraan tinggi tanpa perhatian gizi,
mengakibatkan terjadinya salah gizi biasanya dalam bentuk over
nutrisi, disiplin, motivasi dan dedikasi.
• Faktor lingkungan kerja sebagai beban tambahan, yang meliputi fisik,
kimia, biologi, fisiologi (ergonomi) dan psikologi
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP
KEBUTUHAN GIZI
• Suhu dingin : kebutuhan energi sama atau lebih, asupan lemak sedang
atau lebih, makanan/minuman hangat
• Suhu panas: ada kehilangan cairan, perlu tambahan cairan. Pekerja berat
2,8 l, pekerja ringan 1,9 l. Kebutuhan cairan 4-5 l. Kebutuhan energi + 0,5%
setiap kenaikan suhu 10 C diatas 30 0 C

• Ketinggian: Sukar bernafas (acute mountain sickness ) Asupan makanan <


25% pd wkt acute. Asupan tinggi KH, akan meningkatkan metabolisme
glukosa, produksi CO2 meningkat.
• Keracunan zat kimia/polusi/radiasi: Pemberian susu untuk meningkatkan
daya tahan tubuh dan produktifitas
MASALAH GIZI DAN FAKTOR-FAKTOR
YG MEMPENGARUHI TERJADINYA
• Anemia gizi (terutama pd pekerja wanita)
• Konsumsi makanan kurang (asupan energi, protein, Calsium, Fe, vit A, vit B1).
Konsumsi makanan kurang karena > 25% tidak sarapan dan 30 % tidak makan siang
• Obesitas, karena asupan makan berlebih. Sering diakibatkan kurangnya aktifitas dan
makanan berlebihan dari kebutuhannya
• Lingkungan tempat kerja, penyakit infeksi ( tidak tersedia WC yg memadai) & stress;
misal panas, polusi
• Status kesehatan rendah karena infestasi parasit mengganggu penyerapan makanan
• Kurang waktu untuk istirahat
PENGELOLAAN MAKANAN DI
TEMPAT KERJA
DASAR HUKUM
• Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan kerja
• PMP No. 7 Tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, kebersihan
dan Penerangan Dalam Tempat Kerja
• SE Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. SE.
01/Men/1979 tentang Pengadaan Kantin dan Ruang Makan,
menyatakan
• SE Dirjen Binwasnaker No. 86 tahun 1989 tentang
Perusahaan Ketering Pengelola Makanan Bagi Tenaga Kerja
DEFINISI
• Penyelenggaraan makanan bagi tenaga kerja adalah
rangkaian kegiatan yang meliputi penyusunan anggaran
belanja makanan, perencanaan menu, pengadaan atau
pembuatan bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan
bahan makanan, persiapan dan pemasakan makanan,
penilaian, pengemasan, distribusi dan penyajian makanan
bagi tenaga kerja.
FUNGSI ZAT GIZI

Zat Zat Zat


TENAGA PEMBANGUN PENGATUR

KARBOHIDRAT, Vitamin,
Protein, Lemak Mineral, Air
Protein, Lemak
K Z Ukuran tubuh
E A
B T Usia
U
Jenis kelamin
T G
U I Kondisi tubuh
H Z
A I Iklim
N Tingkat aktifitas
KEBUTUHAN ENERGY

KEB X FA X FS
KEB: Kebutuhan Energi Basal
FA: Faktor aktifitas
FS: Faktor Stress
KEBUTUHAN ENERGI BASAL (KEB)
BASAL METABOLIC RATE (BMR)
FAKTOR AKTIFITAS (FA)
PHYSICAL ACTIVITY LEVEL (PAL)
Sumber: Prociding WNPG VIII,2008
SERIKAT
PEKERJA

PERUSAHAAN KONTRAK

PENYELENGGARAAN
MAKANAN
1. Dapur, kamar makan & alat keperluan
makan harus selalu bersih &rapih

2. Dapur & kamar makan tidak boleh


SYARAT PENYELENGGARAAN MAKANAN DI
berhubungan langsung dg tempat kerja TEMPAT KERJA
3. Menu makanan yang disediakan harus
memenuhi syarat-syarat kesehatan

4. Majikan harus menyediakan


pakaian/schort & tutup kepala yang bersih
bagi pegawai penjamah makanan untuk
dipakai waktu melayani makanan

5. Pemeriksaan kesehatan berkala


sekali/tahun
6. Pegawai penjamah makanan harus
mendapat didikan kebersihan & kesehatan.
7. Pegawai penjamah makanan sebelum
bekerja harus diperiksa kesehatan
badannya disertai pemeriksaan rontgen
paru-paru
8. Pegawai penjamah makanan tidak boleh
melayani makanan selama menderita
suatu penyakit sampai dinyatakan sehat
kembali oleh dokter
Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982
PETUGAS
• Mendapat pelatihan tentang cara
penggunaan alat pemadam api ringan
(APAR)

• Tidak mempunyai kebiasaan buruk yang


tidak sehat dalam bekerja, misalnya; bicara
waktu menyediakan makanan,
bersin/batuk di depan makanan,
menggaruk bagian tubuh tertentu,
merokok, mabuk dll

• Tidak mengunakan perhiasan selama


mengolah makanan

• Disiplin memakai Alat pelindung (pakaian


kerja, celemek, sarung tangan, tutup
kepala, masker, topi)

• Segera melapor kepada supervisor apabila


yang bersangkutan muntah dan diare di
tempat kerja, di rumah atau di tempat lain
dan menderita infeksi
KETENTUAN PENGADAAN KANTIN DAN RUANG MAKAN

• Semua perusahaan yang


mempekerjakan buruh antara 50
sampai 200 orang supaya
menyediakan ruang tempat makan
di perusahaan yang bersangkutan
• Semua perusahaan yang
mempekerjakan buruh lebih dari
200 orang supaya menyediakan
kantin di perusahaan yang
bersangkutan
Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. SE. 01/Men/1979
• Setiap perusahaan catering yang mengelola makanan
pada perusahaan-perusahaan harus terlebih dahulu
mendapatkan rekomendasi dari Depnaker
• Rekomendasi diberikan berdasarkan persyaratan-
persyaratan kesehatan, hygiene dan sanitasi.
• Setiap Kantor Departemen Tenaga Kerja agar
melaksanakan pembinaan/penataran kepada
perusahaan-perusahaan catering yang beroperasi di
daerahnya, khususnya mengenai hygiene, sanitasi
dan penanggulangan keracunan makanan

PERUSAHAAN CATERING
Surat Edaran Direktur Jenderal Binawas No. SE. 86/BW/1989

Anda mungkin juga menyukai