Anda di halaman 1dari 34

AK3U KEMNAKER RI

PENYELENGGARAAN MAKANAN
BAGI TENAGA KERJA DAN P3K
KELOMPOK 4 AK3U KEMNAKER BATCH 20 :
1.RAHMAT TAISIR
2.TIBERTIUS P. NESTO ROGA
3.DITA FITRIADI EKA PUTRA (MODERATOR)
4.ADOLFO APNIER (PEMATERI)

INSTRUKTUR :
DR. SLAMET (KEMNAKER RI)
LATAR BELAKANG :

► Merupakan salah satu penentu kapasitas kerja.

► Sering terjadi kasus keracunan makanan

► Ketidaktahuan pengurus/pengusaha
MASALAH GIZI KERJA

► Kurangnya perhatian pengusaha dan pekerja

► Diberikannya uang makan tanpa menyediakan

makanan
► Bagaimana cara menyediakan makanan

► Berapa yang harus diberikan

► Apa dan kapan makanan diberikan

► Keracunan makanan
KEUNTUNGAN MEMBERIKAN MAKANAN DI
TEMPAT KERJA

► Meningkatkan dan mempertahankan kemampuan kerja


► Meningkatkan produktivitas
► Meningkatkan derajat kesehatan
► Menurunkan absensi
► Terciptanya hubungan timbal balik pengusaha dan pekerja
maupun antar pekerja
► Suasana kerja menyenangkan dan meningkatkan motivasi
dan gairah kerja
► Mengatasi kelelahan dan persiapan tenaga untuk kerja
kembali
GIZI KERJA DAN PRODUKTIVITAS
1. Haggard & Greenberg :
 Setelah 3 – 4 jam kerja gula darah terendah
 Makanan tambahan setiap 2 jam, kadar gula dan efisiensi tetap
dalam keadaan tinggi.

2. Kraunt & Muller :


 Pemberian makanan dengan kalori ditingkatkan ==
produktivitas meningkat

3. Darwin Karyadi :
 Kebiasaan tidak makan pagi sebelum kerja menyebabkan
konsumsi kalori, protein, lemak dan vitamin serta mineral
rendah.
 Pekerja yang makan 2 kali sehari banyak menderita anemia
dibanding yang makan 3 kali

4. FAO :
 Energi mempengaruhi produktivitas
 Protein, mineral dan vitamin mempengaruhi efisiensi kerja.
PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT

► U.U. No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


► PMP No. 7 tahun 1964 tentang Syarat kesehatan,
Kebersihan, serta Penerangan Dalam Temapt Kerja
► Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982 tentang
Pelayanan Kesehatan Kerja
► Instruksi Mennaker No. Ins. 03/M/BW/1999
tentang Pengawasan Terhadap Pengelolaan
Makanan di Tempat Kerja
► SE. Mennakertrans No. SE. 01/Men/1979 tentang
Pengadaan Kantin dan Ruang Makan
► SE. Dirjen Binawas No. SE. 86/BW/1989 tentang
Perusahaan Catering Yang Mengelola Makanan
bagi Tenaga Kerja.
PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT

U.U. No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja :


Pasal 3, syarat-syarat Keselamatan Kerja :
 Mencegah timbulnya peracunan, infeksi dan
penularan
 Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban
Pasal 5, Pengawasan :
 Direktur, pegawai pengawas, Ahli K3
Pasal 9, Pembinaan :
 Pengurus mentaati syarat dan ketentuan
PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT

PMP No. 7 tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan,


Kebersihan, serta Penerangan Dalam Tempat Kerja
Syarat-syarat :
►Bangunan
►Halaman
►Dapur
►Penerangan
►Air
►WC
►tempat duduk
►ventilasi dll.
Peraturan Perundangan Yang Terkait

Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982 tentang


Pelayanan Kesehatan Kerja
► Ps. 2 Tugas Pokok Pelayanan Kesehatan Kerja :
 Memberikan nasehat mengenai gizi serta
penyelenggaraan makanan di tempat kerja
► Pasal 5, Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja :
 Dipimpin dan dijalankan oleh dokter yang disetujui
oleh dokter perusahaan
Peraturan Perundangan Yang Terkait

Kepmendagri No. 130-67 tahun 2002 tentang


Pengakuan Kewenangan Kabupaten dan Kota
►Kewenangan Bidang Ketenagakerjaan khususnya
perlindungan tenaga kerja :
 Bimbingan pencegahan kecelakaan kerja
 Bimbingan kesehatan kerja
 Bimbingan pembentukan P2K3
 Pengawasan Norma K3
 Pemeriksaan Kecelakaan kerja
 Pemberdayaan pelaksanaan kegiatan Ahli K3
 Pemberdayaan pelaksaan kegiatan PJK3
Peraturan Perundangan Yang Terkait

Ins. Menaker No. Ins. 03/M/BW/1999 tentang


Pengawasan Terhadap Pengelolaan Makanan di
Tempat Kerja :
►Pengawasan oleh pegawai pengawas KTK
►Pemeriksaan dengan formulir: Pemeriksaan
Perusahaan Jasa Boga :
 Persyaratan TK
 Persyaratan kesehatan bahan dan
penyimpanan makanan
 Persyaratan sanitasi lingkungan dan fasilitas
pengelolaan makanan
Peraturan Perundangan Yang Terkait

SE Mennaker No. SE. 01/Men/1979 tentang


Pengadaan Kantin dan Ruang Makan:
►Perusahaan dengan Tk 50 – 200 :
menyediakan tempat ruang makan di
perusahaan
►Perusahaan denagan TK lebih 200 :
menyediakan kantin di perusahaan
PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT

SE. Dirjen Binawas No. SE. 86/BW/1989


tentang Perusahaan Katering yang Meneglola
Makanan Bagi Tenaga Kerja :
►Harus terlibih dahulu mendapatkan
rekomendasi dari Depnaker
►Kandepnaker melaksanakan pembinaan
dan monitoring
PENGERTIAN

► Gizi kerja adalah penyediaan dan


pemberian masukan zat gizi kepada tenaga
kerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang
dilakukan selama berada di tempat kerja
guna mendapatkan tingkat kebutuhan dan
produktivitas kerja setinggi-tingginya.
PENGERTIAN

► Penyelenggaraan makanan adalah rangkaian


kegiatan yang meliputi penyusunan anggaran
belanja makanan, perencanaan menu, pengadaan
atau pembuatan bahan makanan, penerimaan dan
penyimpanan bahan makanan, persiapan dan
pemasakan makanan, penilaian, pengemasan,
distribusi atau penyajian makanan di tempat kerja.
KEBUTUHAN ZAT GIZI

► Ukuran tubuh (tinggi, berat)

► Usia

► Jenis kelamin

► Kondisi tubuh

► Iklim dan kondisi lingkungan

► Tingkat aktivitas
Jenis Kegiatan Kebutuhan Kalori
(Per Kg BB/Jam)
Tidur 0,95
Duduk istirahat 1,10
Membaca keras 1,50
Berdiri 1,50
Berdiri dengan perhatian 1,63
Menyulam 1,66
Menyanyi 1,74
Ahit dengan mesin 1,94
Mengetik cepat 2,00
Menyeterika 2,05
Cuci piring 2,06
Menyapu 2,41
Menjilit buku 2,43
Latihan ringan 2,43
Membuat sepatu 2,57
Menggergaji kayu 6,86
Jalan cepat 9,25
Jalan naik tangga 15,80
KEBUTUHAN KALORI UNTUK TINGKAT
AKTIVITAS YANG DILAKUKAN
(Sumber : Standar Gizi Kerja – Depnakertrans 1994/1995)

 Usia 25 tahun
 BB Laki-laki 55 Kg dan Wanita 47 kg
 Suhu lingkungan kerja 250 C

Tingkat Aktivitas Laki-laki (55 kg) Wanita (47


kg)
(Kalori 24 Jam) (Kalori 24
Jam)

Kerja ringan 2.400 1.900


Kerja sedang 3.800 2.200
Kerja Berat 3.900 3.100
KEBUTUHAN KALORI UNTUK TINGKAT
AKTIVITAS YANG DILAKUKAN
(Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi tahun 1998)

 Usia 20 - 59 tahun
 BB Laki-laki 62 Kg dan Wanita 54 kg

Tingkat Aktivitas Laki-laki Protein Wanita Protein


Kalori 24 Jam) (Kalori 24 Jam)

Kerja ringan 2.800 55 2.050 48


Kerja sedang 3.000 55 2.250 48
Kerja Berat 3.600 55 2.600 48
PENYELENGGARAAN MAKAN DI TEMPAT
KERJA

► Penyelenggaraan makanan
► Petugas penyelenggara
► Sistem pelayanan
► Susunan menu
► Dapur dan R. makan
► Higiene sanitasi
PENYELENGGARAAN MAKAN

1. Arus Kerja :
• Penerimaan bahan
• Penyimpanan bahan
• Pemasakan
• Penghidangan
• Pembersihan
• Pembuangan sampah
PENYELENGGARAAN MAKAN

2. Cara penyelenggaraan :

• Perusahaan sendiri

• Perusahaan jasa boga dengan sistem borongan


SUSUSAN MENU DAN NILAI GIZI

• Menu bervariasi

• Kandungan gizi seimbang

• Menarik dan rasa enak

• Dapat mencukupi kebutuhan kalori dengan porsi


yang dapat dihabiskan

• Bahan makanan yang biasa dimakan


PETUGAS /PENJAMAH

1. Bebas Penyakit menular (Pemeriksaan


Kesehatan)
 TBC paru >>> Foto Ro Paru2
 Thypus >>> Periksa Lab darah (Widal test)
 Cacingan >>> Periksa Tinja (cacing & telor cacing )
2. Mempunyai pengetahuan ttg kebersihan,
kesehatan, cara mengelola makanan
3. Tidak mempunyai kebiasaan buruk
4. Disiplin (memakai Alat pelindung, topi, pakaian,
tidak merokok dll)
SISTEM PELAYANAN

• Sistem Kafetaria (porsi diatur)

• Sistem catu (lauk pauk diporsikan, nasi dan


sayur ambil sendiri)

• Sistem prasmanan (ambil sesuai kebutuhan


dan selera)

• Sistem kotak (untuk kerja di lapangan)


DAPUR DAN RUANG MAKAN

• Letak dapur (tidak jauh ruang makan, tdk berhub.


langsung dg tempat Kerja)

• Fasilitas dan ruang makan cukup memadai

• Keadaan/kondisi dapur dan ruang makan (mudah


dibersihkan, penerangan cukup, ventilasi, lantai
tidak licin, tidak panas, bau, ruangan cukup, bebas
serangga)
HIGIENE DAN SANITASI

► Bahan makanan dan lingkungan (sumber, keadaan, cara


mengangkut/mengepak)
► Tenaga penjamah (sertifikat sehat, pemeriksaan kes. Berkala,
kebiasaan menjaga higiene perorangan)
► Pemasakan/pengolahan (peralatan, sarung tangan, pakaian kerja)
► Distribusi (wadah bersih dan tertutup, alat pemanas)
► Transportasi (alat angkut bersih)
► Menyimpan (rapi dan terjaga kebersihannya)
► Konsumsi (cuci tangan, cuci muka & kumur-kumur) pakaian bebas
debu)
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

Tujuan P3K

1. Menyelamatkan nyawa

2. Mencegah keparahan

3. Meringankan penderitaan

4. Mempercepat penyembuhan

5. Mempertahankan daya tahan tubuh

6. Mencari pertolongan selanjutnya


Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

Dasar Hukum P3K

1. Undang-undang No. 1 tahun 1970

2. Permennakertrans No.Per.03/Men/1982

3. Undang-undang No. 3 Tahun 1969


Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
RASIO JUMLAH PETUGAS P3K DI TEMPAT KERJA DENGAN JUMLAH
PEKERJA BERDASARKAN KLASIFIKASI TEMPAT KERJA
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

Tugas dan tanggung jawab petugas P3K

1. Melaksanakan tindakan P3K di tempat kerja;

2. Merawat fasilitas P3K di tempat kerja;

3. Mencatat setiap kegiatan P3K dalam buku kegiatan; dan

4. Melaporkan kegiatan P3K kepada pengurus.


Isi kotak P3K
Pelaksanaan P3K Di Tempat kerja

1. Pengorganisasian melalui : P2K3

2. Penerapan melalui :

►Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja

►Merupakan bagian dari upaya penanggulangan

keadaan darurat (Emergency Respond)

3. Dilakukan oleh petugas terlatih

Anda mungkin juga menyukai