Bila di Arduino jenis lain nama pin digitalnya langsung berupa angka pin keberapa,
misalkan pin 3, 4, dan 5. Nah, kalau di Arduino Nano, nama pinnya diberi huruf “D” di
bagian depan. Contohnya seperti pin D3, D4, dan D5.
Perlu kamu ketahui juga bahwa huruf “D” ini diberikan sebagai pertanda bahwa pin
tersebut merupakan pin digital.
Salah satu hal yang membedakan Arduino Nano dengan versi yang lainnya adalah
terletak pada tanda pin PWM.
Jika biasanya pin PWM ditandai dengan tanda tilde “~” di depan angka, maka pada
Arduino Nano yaitu adanya tanda garis atau titik di depan atau di atas angka nama pin.
Berdasarkan gambar di atas, berikut ini adalah penjelasan dan pembagian kategori pin pada
Arduino Nano beserta fungsinya.
Fungsi utama dari pin ini adalah untuk membaca sinyal digital, yaitu berupa nilai 0 dan 1
atau ada juga yang menyebutnya logika TRUE dan FALSE.
Adapun untuk jumlah pin digital pada Arduino Nano yaitu sebanyak 14 pin. Terhitung
dari pin RX0, TX1, D2, dan sampai D13.
Selain itu, ternyata pin input/output digital masih bisa dikelompokkan lagi berdasarkan
fungsi spesifiknya, yaitu:
o Pin Serial
o Pin External Interrupt
Yaitu pin yang dapat dikonfigurasikan untuk memicu sebuah interupsi pada nilai
rendah, meningkat, menurun, atau perubahan nilai. Pin yang termasuk Eksternal
Interrupt yaitu pin D2 dan D3.
Yaitu pin yang memungkinkan kita untuk menggunakan fitur PWM (Pulse Width
Modulation). Pin yang termasuk PWM pada Arduino Nano yaitu pin D3, D5, D6,
D9, dan D11. Ini ditandai dengan adanya tanda titik atau strip.
Fungsi pin ini adalah memungkinkan terjadinya komunikasi SPI. Contoh yang
termasuk pin SPI yaitu pin D10 (SS), D11 (MOSI), D12(MISO), dan pin D13
(SCK).
o Pin LED
Alasan utama mengapa pin 13 disebut pin LED karena fungsi pin ini adalah
untuk menyalakan LED yang terpasang secara built-in di Arduino.
Secara umum, fungsi pin ini adalah untuk membaca sinyal analog untuk diubah ke
dalam bentuk sinyal digital.
Jumlah pin input analog Arduino Nano berjumlah delapan. Terdiri atas pin A0, A1, A2,
A3, A4, A5, A6, dan A7.
Namun perlu kamu ketahui bahwa diantara delapan pin tersebut ada dua pin yang
memiliki fungsi khusus, yaitu memungkinkan terjadinya komunikasi I2C.
Pin ini berfungsi untuk mentransaksikan data guna mendukung komunikasi I2C
atau TWI (Two Wire Interface). Pin yang termasuk pin SDA adalah pin analog 4
atau pin A4.
3. Pin Tegangan
Fungsi dari pin tegangan adalah memungkinkan kita untuk mengatur tegangan yang ada
pada Arduino. Beberapa contoh pin tegangan dan fungsinya yaitu:
4. Pin RESET
Berfungsi untuk merestart ulang program yang sedang berjalan pada Arduino. Caranya
dengan menghubungkan pin RESET ke salah satu pin digital lalu memasukkan script
khusus.
Untuk lebih lengkapnya, silahkan baca postingan saya tentang cara reset Arduino yang
terbukti berhasil.
Selain menggunakan pin, sebenarnya ada cara yang lebih mudah untuk mereset
Arduino. Cukup dengan menekan tombol RESET yang tersedia pada board Arduino,
maka proses reset pun berhasil.
Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan pin RESET hanya digunakan ketika tombol
reset mengalami masalah atau tak memungkinkan untuk dipakai.
Arduino Nano Specifications
Ringkasan spesifikasi Arduino Nano bisa kamu lihat pada tabel di bawah ini:
Pin PWM 6
SRAM 2 KB
EEPROM 1 KB
Panjang 4,3 cm
Lebar 1,8 cm
Berat 5 gram
Arduino Nano Driver
Pada beberapa artikel sebelumnya saya telah menjelaskan bahwa
agar port Arduino clone dapat terbaca, terlebih dahulu harus diinstal driver tambahan
yaitu jenis CH341/CH340.
Untuk penjelasan lebih lanjut dan cara penginstalannya, semuanya telah dijelaskan
dalam salah satu artikel saya yang berjudul driver Arduino.
Tetapi yang perlu kamu tahu bahwa untuk menggunakan aplikasi ini dibutuhkan
sebuah library khusus untuk Arduino Nano.
Karena ukurannya yang kecil, Arduino Nano menjadi pilihan terbaik saat kamu ingin
membuat produk berukuran kecil.
Apalagi jika memang ruang dalam rangkaian produknya itu sempit dan nantinya Arduino
akan ditempatkan secara permanen. Tentu saja, Arduino Nano adalah pilihan terbaik
untuk pembuatan proyek tersebut.
2. Minim budget
Bagi kamu yang hanya memiliki sedikit budget, Arduino Nano adalah pilihan yang
sangat cocok untukmu. Pasalnya, harga Arduino Nano jauh lebih murah dibandingkan
jenis Uno dan Mega yang biasa digunakan.
Dengan uang sebesar Rp. 50.000 saja sudah cukup untuk membeli Arduino Nano.
Berbeda dengan jenis Uno yang berada dalam kisaran harga Rp.100.000.
Tahukah kamu bahwa ternyata jumlah pin input analog yang dimiliki Arduino Nano
setidaknya berjumlah 8. Suatu jumlah yang lebih banyak dibandingkan jenis Uno yang
hanya 6 pin.
Tentu saja ini bisa jadi bahan pertimbangan untuk kamu yang memang ingin membuat
proyek Arduino dengan banyak sensor.
Tentu saja dengan maksud agar bisa dijadikan bahan referensi harga sebelum mulai membeli
papan Arduinomu. Berikut ini tabelnya.
Jenis Harga
Dalam hal ini, kamu harus mengatur jenis board yang ingin digunakan pada Arduino IDE
terlebih dahulu. Berikut contoh tampilan penggantiannya.
5. Upload sketch dengan cara menekan tombol tanda panah ke samping kanan hingga
muncul tampilan “Done Uploading” di jendela debug Arduino IDE. Perhatikan gambar
berikut ini.
Namun sebelum mengetikkan programnya, disarankan untuk membuat rangkaian Arduino Nano
terlebih dahulu dengan LED. Dimana kaki panjang LED dihubungkan ke pin 4 dan kaki
pendeknya ke pin GND.
int pinLED = 4;
void setup()
{
pinMode(pinLED, OUTPUT);
}
void loop()
{
digitalWrite(pinLED,HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(pinLED,LOW);
delay(1000);
}
FAQ Arduino Nano:
Perbedaan Arduino Uno dan Nano
Perbedaan Arduino Nano dan Uno terletak pada ukurannya. Arduino Nano memiliki ukuran
yang lebih kecil dibandingkan versi Uno.
Maksud nano
Pengertian nano digunakan sebagai nama dari salah satu versi Arduino adalah mengacu pada
ukurannya yang kecil. Namun tak lebih kecil dari Pro Mini.
Pin digital yang bisa digunakan untuk membaca komponen analog dalam arduino uno,
dengan tanda tilde (~) terletak pada pin
Pin dengan tanda tilde juga dikenal sebagai pin PWM yaitu D3, D5, D6, D9, dan D11.
Sistem sensor infra merah pada dasarnya menggunakan infra merah sebagai media untuk komunikasi
data antara receiver dan transmitter. Sistem akan bekerja jika sinar infra merah yang dipancarkan
terhalang oleh suatu benda yang mengakibatkan sinar infra merah tersebut tidak dapat terdeteksi oleh
penerima.
Motor servo adalah komponen elektronika yang berupa motor yang memiliki
sistem feedback guna memberikan informasi posisi putaran motor aktual yang diteruskan pada
rangkaian kontrol mikrokontroler. Pada dasarnya motor servo banyak digunakan sebagai aktuator yang
membutuhkan posisi putaran motor yang presisi.
Fungsi dari controller servo yaitu memberikan sinyal – sinyal PWM (Pulse Width Modulator) untuk
menggerakan motor melalui kabel motor.
I2C merupakan sebuah modul komunikasi serial dua arah yang berfungsi untuk mengirim dan menerima
data. Keduanya adalah S CL (Serial Clock) dan SDA (Serial Data), kedua pin ini
tentu sangat menghemat penggunaan pin pada Arduino jika dibandingkan dengan pemakaian LCD
tanpa I2C.
Servo myservo;
int angle =0;
int angleStep =50;
int e18d80_pin = 2;
void setup() {
Serial.begin(9600);
myservo.attach(8);
pinMode(e18d80_pin,INPUT_PULLUP);
pinMode(buzzerPin, OUTPUT);
lcd.init();
lcd.backlight();
void loop() {
int val = digitalRead(e18d80_pin);
if (val == 1){
Serial.print("Val = 1 Not Found Object");
}
else {
Serial.print("Val = 0 Found Object");
myservo.write(-180);
tone(buzzerPin, 900);
delay(100);
noTone(buzzerPin);
delay(100);
}
}