Anda di halaman 1dari 7

SAP ACARA PENYULUHAN

KESEHATAN REPRODUKSI

DISUSUN OLEH

KELOMPOK II

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PALEMBANG JURUSAN D3 KEBIDANAN

TAHUN 2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

POKOK BAHASAN : Perimenopause


SUB POKOK BAHASAN : Tanda dan Gejala Pra-menopause (Perimenopause)
HARI/TANGGAL : Senin, 13 Maret 2017
WAKTU : 13.00 – selesai
TEMPAT : Kediaman Bapak Dukuh (Mujiyata)
SASARAN : WUS dan PUS

Waktu Isi Metoda & Alat Bantu


Kegiatan Pembuka
±15 menit 1. Memberikan Salam Metoda :
2. Menjelaskan Kaitan Materi Ceramah
Sekarang dengan Materi
Sebelumnya
3. Menjelaskan Tujuan Alat Bantu :

4. Memberikan Penjelasan Microfone


tentang kaitan materi dengan Laptop
peran serta Masyarakat
5. Menjelaskan Urutan Uraian
materi
Kegiatan Penyajian/Inti
Waktu Isi Metoda & Alat Bantu
± 15 menit Dijelaskan Tentang : Metoda :
Aktivitas penyajian Inti Ceramah
Uraian Materi Diskusi

Alat Bantu:
Microfone
Laptop
LCD

Kegiatan Penutup
± 15 Menit Latihan (Evaluasi) Metoda :
Kesimpulan Diskusi
Tanya jawab

Alat Bantu :
Laptop
Alat tulis
Evaluasi
1. Ibu dapat menyebutkan pengertian Perimenopause
2. Ibu mengetahui tanda dan gejala Perimenopause
3. Ibu dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
menopause
4. Ibu mengetahhui kemungkinan komplikasi yang akan terjadi dan
cara penanganan terhadap tanda dan gejala perimenopause
MATERI KESEHATAN PERIMENOPAUSE

A. Pengertian Perimenopause
Istilah perimenopause memang masih terasa awam di telinga, tetapi setiap wanita
pasti akan mengalaminya. Sebelum mencapai usia menopause, seorang wanita akan
mengalami beberapa perubahan fisik dan gejala hormonal, termasuk menstruasi yang
tidak teratur.
Perimenopause adalah masa di mana tubuh mulai bertransisi menuju menopause.
Masa ini bisa terjadi selama dua hingga delapan tahun, ditambah satu tahun di akhir
periode menuju menopause. Gejala ini alamiah, karena merupakan tanda dan proses
berhentinya masa reproduksi.
Pada periode ini, umumnya tingkat produksi hormon estrogen dan progesteron
berfluktuasi, naik dan turun tak beraturan. Siklus menstruasi pun bisa tiba-tiba
memanjang atau memendek. Biasanya, masa perimenopause ini terjadi di usia 40-an, tapi
banyak juga yang mengalami perubahan ini saat usianya masih di pertengahan 30-an.

B. Tanda dan Gejala


Berikut adalah tanda dan gejala yang terjadi pada WUS yang telah memasuki usia
senja:
1. Menstruasi tidak teratur.
Intervalnya dapat memanjang atau memendek, sedikit dan berlimpah, bahkan Anda
mungkin akan melewatkan beberapa periode menstruasi. Ovulasi menjadi tidak
teratur, rendahnya kadar progesteron dapat membuat Anda mengalami periode
menstruasi yang lebih panjang.
2. Gangguan tidur dan hot flashes.
Sekitar 75-85 persen wanita mengalami hot flashes selama perimenopause. Hot
flashes adalah gelombang panas tubuh yang datang tiba-tiba, akibat perubahan kadar
estrogen yang menyerang tubuh bagian atas dan muka. Serangan ini ditandai dengan
munculnya kulit yang memerah di sekitar muka, leher dan dada bagian atas, detak
jantung yang kencang, badan bagian atas berkeringat, termasuk gangguan tidur.
3. Perubahan Psikologis.
Beberapa wanita mengalami depresi, tetapi perubahan psikologis ini akibat terjadinya
gangguan tidur.
4. Organ intim mengering.
Vagina mulai mengalami kekurangan cairan dan elastisitas, sehingga hubungan intim
dapat menyakitkan.
5. Kesuburan berkurang.
Ovulasi atau pelepasan sel telur menjadi tidak teratur, sehingga kemungkinan
bertemunya sel telur dengan sperma menjadi lebih rendah walau masih mungkin
untuk hamil.
6. Perubahan fungsi seksual.
Selama perimenopause, keinginan untuk berhubungan intim dapat berubah, tetapi
pada banyak wanita akan mengalami masa-masa menyenangkan sebelum masa
menopause tiba dan biasanya berlanjut sampai melewati masa perimenopause.
7. Osteoporosis.
Pengeroposan tulang ini terjadi sebagai akibat berkurangnya hormon estrogen.
8. Perubahan kadar kolesterol.
Berkurangnya estrogen akan merubah kadar kolesterol dalam darah dan
meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) yang mengakibatkan risiko terkena
penyakit jantung. Sedangkan HDL atau kolesterol baik, menurun sesuai pertambahan
usia

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


Menopause adalah fase normal dalam kehidupan seorang wanita, meski waktunya
tidak akan sama. Selain faktor gaya hidup dan genetik yang menentukan cepat atau
lambatnya menopause, faktor lainnya adalah:
1. Sejarah keluarga.
Masa menopause seorang wanita cenderung di usia yang sama, saat ibu atau saudara
perempuan lainnya mengalami menopause. Tapi pernyataan ini masih dapat
diperdebatkan.

2. Tidak pernah melahirkan.


Beberapa penelitian menunjukkan, wanita yang belum atau tidak pernah melahirkan,
akan mengalami menopause lebih awal.
3. Kondisi jantung.
Sakit jantung sering dikaitkan dengan menopause dini, diperkirakan berkaitan dengan
meningkatnya kadar kolesterol dan tekanan darah tinggi.
4. Terapi kanker masa kecil.
Terapi kanker di usia anak-anak, seperti kemoterapi dan radiasi pelvic juga dikaitkan
dengan menopuse dini.
5. Histerektomi.
Pengangkatan rahim biasanya tidak berakibat menopause dini, meski ovarium tetap
akan melepas sel telur. Hanya saja, operasi ini biasanya akan mempercepat datangnya
menopause.

D. DIAGNOSA
Perimenopause umumnya berlangsung secara bertahap, meski tidak ada alat atau
tes yang bisa mendeteksi perimenopause. Dokter hanya akan memberi beberapa
pertanyaan, sebelum menyimpulkan apa yang tengah Anda alami. Tes yang mungkin
dilakukan, salah satunya pemeriksaan kadar hormon.
Dengan memonitor siklus menstruasi dan mengamati gejala perubahan tubuh
selama beberapa waktu, Anda akan dapat memahami dan berkonsultasi dengan dokter.

E. KEMUNGKINAN KOMPLIKASI
Meski tak ada yang perlu dikhawatirkan, namun waspadalah bila ada hal-hal yang
mencurigakan sebagai berikut:
1. Menstruasi yang hebat, sehingga Anda harus mengganti pembalut setiap jam.
2. Menstruasi panjang yang berlangsung hingga lebih dari 8 hari.
3. Siklus menstruasi yang terlalu pendek, seperti kurang dari 21 hari.

F. PENANGANAN
Pil kontrasepsi dianggap tepat untuk mengatasi gejala perimenopause, walaupun
sedang tidak mengatur kelahiran. Konsumsi dosis rendah yang teratur, akan mengurangi
efek hot flashes dan kekeringan vagina. Hidup sehat adalah pilihan terbaik untuk
mengatasi gejala perimenopause. Caranya dengan:
1. Konsumsi nutrisi yang cukup.
Osteoporosis dan risiko terkena penyakit jantung akan meningkat seiring
bertambahnya usia. Konsumsilah makanan berkadar lemak rendah dan kaya serat,
seperti buah-buahan, sayuran dan kacang-kacangan. Dianjurkan juga untuk
mengkonsumsi makanan kaya kalsium atau suplemen. Hindari alkohol dan kafein
yang dapat memicu hot flashes.
2. Olah raga teratur.
Olah raga teratur sedikitnya 30 menit sehari, akan menjaga berat badan dan
meningkatkan kualitas tidur.
3. Mengurangi stres.
Kurangi stres dengan berpasrah diri dan mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Atau
Anda dapat melakukan yoga yang sangat membantu melewati masa transisi menuju
menopause.

Anda mungkin juga menyukai