Anda di halaman 1dari 11

KEPERAWATAN KOMUNITAS

Penyuluhan Kesehatan Pada Lansia Tetang Menopause dan Andropause

Di susun oleh
Kelompok 4
1. Andre Dwi Noviana Sebagai Kakek 1
2. Aldi Rianto Sebagai Kakek 2
3. Dayu Agustina Sebagai Nenek 1
4. Selpi Melati Sebagai Nenek 2
5. Laela Mustika S Sebagai Perawat 1
6. Nada Kamilia Sebagai Moderator
7. Mega Cintya Sebagai Perawat 2
8. Sri Sukmawati Sebagai Perawat 3
9. Sinta Dwi Andari Sebagai Pemateri

3C-ILMU KEPERAWATAN
STIKES MEDISTRA INDONESIA
2018/2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Perubahan Fisiologis pada Masa Andropause dan Menopouse


Sasaran : Pria umur lebih dari 55 th
Hari : Rabu
Tanggal : 15-Mei- 2019
Tempat : PSTW medistra indonesia
Waktu : 09.00 WIB
Penyuluh : TEAM

a. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 60 menit, diharapkan para pria dan wanita
yang berumur lebih dari 55 tahun mengetahui tentang perubahan fisiologis pada
masa andropause dan menopuse
2. Tujuan Khusus
a. Peserta mengerti tentang pengertian andropause dan
menopuse
b. Peserta mengetahui tentang proses terjadinya andropause
dan menopuse
c. Peserta mengetahui tentang perubahan pada andropause
dan menopuse
d. Peserta mengetahui tentang faktor yang mempengaruhi
andropause dan menopuse
b. Pokok Bahasan
Perubahan Fisiologis pada Masa Andropause dan menopuse
c. Pokok Materi
1. Pengertian andropause dan menopuse
2. Proses terjadinya andropause dan menopuse
3. Perubahan pada andropause dan menopuse
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi andropaus dan
menopuse e
d. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Pertanyaan

e. Media
1. Video
2. lefleat
3. ppt

f. Kegiatan
Tahap/ Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Metode
Pendahuluan 1. Mengucap salam dan Menjawab Tanya
perkenalan salam jawab
2. Menjelaskan maksud Mendengarkan Ceramah
dan tujuan penyuluhan
Pelaksanaan Menjelaskan tentang
1. Pengertian Mendengarkan Ceramah
andropause dan menopuse Mendengarkan Ceramah
2. Proses terjadinya Mendengarkan Ceramah
andropause dan menopuse
3. Perubahan pada
andropause dan menopuse
4. Faktor yang
mempengaruhi
andropause dan
menopause
Penutup 1. Memberikan Bertanya Tanya
kesempatan kepada para Memberikan jawab
peserta untuk bertanya respon positif
2. Menjawab pertanyaan Tanya
jawab
3. Menyampaikan Ceramah
kesimpulan hasil kegiatan
4. Evaluasi Tanya
jawab
5. Menutup pertemuan Tanya
dengan mengucapkan jawab
salam

A. PENGORGANISASIAN PERAN
1. Moderator : Nada Kamilia
Tugas :
a) Membuka dan menutup acara
b) Memperkenalkan anggota
c) Mengkondisikan peserta
2. Penyaji Materi : Sinta Dwi andari
Tugas :
a)
b) Menyajikan dan menjelaskan tentang penurunan seksulitas
c) Mendemostrasikan atau manyakan kepahaman lansia tentang
materi
d) Membimbing agar seksulitas pada lansia terjaga
3. Perawat : Mega cintya, Sri sukmawati
Tugas :
a) Mendampingi lansia saat mendengarkan video
b) Membagikan Leaflet kepada peserta

g. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) SAP sudah siap satu hati sebelum dilaksanakan kegiatan
b) Alat dan tempat sudah siap satu hari sebelum dilaksanakan
kegiatan
c) Sudah dibentuk struktur organisasi atau pembagian peran
2. Evaluasi Proses
a) Alat dan tempat dapat digunakan sesuai rencana
b) Peserta hadir tepat waktu
c) Peserta mengikuti kegiatan yang telah direncakan dengan penuh
perhatian

3. Evaluasi Hasil
a) 80% peserta dapat menjelaskan pengertian andropause dan
menopause
b) 80% peserta mampu menjelaskan tanda dan gejala andropause dan
menopause
LAMPIRAN MATERI
ANDROPAUSE dan MENOPAUSE

1. Pengertian
Andropause adalah suatu peristiwa yang dialami oleh laki-laki, berupa terhentinya
atau berkurangnya fungsi fisiologis akibat berkurangnya atau menurunnya produksi
hormon testosteron dalam darah serta faktor-faktor yang dimiliki oleh laki-laki.
Andropause umumnya terjadi pada usia sekitar 40-60 tahun, tergantung dari faktor
yang mempengaruhinya .
2. Proses terjadinya andropause
Testosteron merupakan hormon seks laki-laki yang terpenting .Pada usia 20 tahun,
pria memiliki kadar hormon testosteron tertinggi dalam darah sekitar 800-1200 ng/dl
yang akan dipertahankan 10-20 tahun. Pada usia lanjut, terjadi penurunan fungsi
sistem reproduksi pria yang mengakibatkan penurunan jumlah testosteron. Pria akan
mengalami penurunan kadar testosteron darah aktif sekitar 0,8-1,6% per tahun ketika
memasuki usia sekitar 40 tahun. Sementara saat mencapai usia 70 tahun, pria akan
mengalami penurunan kadar testosteron darah sebanyak 35% dari kadar semula.
Perubahan kadar hormon testosteron ini sangat bervariasi antara satu individu dengan
individu lainnya. Testosteron bertanggung jawab terhadap berbagai sifat
maskulinisasi tubuh.
3. Perubahan pada masa andropause
a. Produksi testosteron melemah
Produksi testosteron akan semakin melemah seiring dengan bertambahnya usia,
selain itu adanya faktor berbagai penyakit. Penyakit seperti depresi, obesitas, atau
kondisi lain mempengaruhi produksi testosteron. Bedanya jika wanita sudah
dalam menopause, secara total wanita kehilangan hormon esterogen dan
keinginan memiliki anak sangatlah tipis, namun pada pria yang andropause tidak
seluruhnya kehilangan hormon testosteron dan masih dapat memiliki keinginan
untuk memiliki anak.

b. Gangguan vasomolor
Tubuh terasa panas, berkeringat, insomnia, rasa gelisah dan takut terhadap
perubahan yang terjadi.
c. Gangguan kognitif dan suasana hati
Mudah lelah, menurunnya konsentrasi, berkurangnya kerjasama mental/intuisi,
keluhan depresi, nervous, dan hilangnya rasa percaya diri, menurunnya motivasi
terhadap berbagai hal.
d. Gangguan virilitas
Menurunnya kekuatan dan tenaga. Menurunnya kekuatan dan masa otot,
perubahan pertumbuhan rambut dan kualitas perut, penumpukan lemak pada perut
dan osteoporosis karena berkurangnya masa tulang.
e. Gangguan seksual
Menurunnya minat seksual, perubahan tingkah laku dan aktivitas seksual, kualitas
orgasme menurun, berkurangnya kemampuan ereksi/disfungsi ereksi/impotensi,
berkurangnya kemampuan ejakulasi dan menurunnya volume ejakulasi,
menurunnya libido yang berimbas pada menurunnya minat terhadap aktivitas
seksual.
4. Faktor-faktor yang memprngaruhi andropause
1. Faktor internal
Pengaruh internal bisa terjadi dari tubuhnya sendiri atau genetik. Terjadi karena
adanya perubahan hormonal atau genetik. Bisa juga karena sudah mengidap
penyakit tertentu seperti hipertensi, hiperkolesterol, DM.
2. Faktor eksternal
Pengaruh eksternal bisa disebabkan karena faktor lingkungan yang kurang
kondusif. Dapat bersifat fisik seperti kandungan bahan kimia bersifat estrogenik
yang sering digunakan dalam bidang pertanian, pabrik dan rumah tangga. Juga
dapat karena faktor psikis yang berperan yaitu kebisingan dan perasaan tidak
nyaman, sering terpapar sinar matahari dan polusi yang bisa menyebabkan stress.
Gaya hidup tidak sehat juga ditengarai dapat mempengaruhi gejala andropause,
misalnya merokok, minum alkohol, begadang, dan pola makan yang tidak
seimbang.

A. Pengertian Menopause
Merupakan pengertian dari berhentinya masa kesuburan dan masa reproduksi
wanita yang ditandai dengan berhentinya masa menstruasi atau siklus bulanan seiring
bertambahnya usia dan penurunan hormone. Menopause dalam bahasa biologis
merupakan akhir dari siklus kehidupan menstruasi seorang wanita yang terjadi di
pertengahan usia empat puluh tahun keatas. Selama masa transisi ini, ovarium mulai
melemah sehingga tingkat gairah seksual pun semakin menurun secara alami dari hormon
esterogen dan progesteron.
Hormon estrogen berfungsi sebagai pengawas siklus ovulasi yakni saat indung
telur mulai melepas sel telur ke dalam tuba falopi dan mengembangkan payudara wanita
serta rahim. Hormon estrogen memiliki pengaruh yang cukup besar dalam tingkat
kesehatan wanita baik fisik maupun psikologis (emosional). Hormon progesteron
bertugas mengawasi menstruasi dan mempersiapkan rahim untuk menerima sel telur yang
telah dibuahi.

B. Tahap-tahap Menopause
1. Pra Menopause
Fase antara usia 40 tahun dan dimulainya fase klimakterium. Gejala-gejala yang
timbul pada fase pra menopause antara lain siklus haid yang tidak teratur, perdarahan
haid yang memanjang, jumlah darah yang banyak, serta nyeri haid.
2. Peri Menopause
Fase peralihan antara masa pra menopause dan masa menopause. Gejala-gejala
yang timbul pada fase peri menopause antara lain siklus haid yang tidak teratur, dan
siklus haid yang panjang. Menopause Haid di alami terakhir akibat menurunnya fungsi
estrogen dalam tubuh. Menurut Luciana (2005), keluhan-keluhan yang timbul pada
menopause antara lain keringat malam hi, mudah marah, sulit tidur, siklus haid tidak
teratur, gangguan fungsi seksual, kekeringan vagina, perubahan pada indera perasa,
gelisah, rasa khawatir, sulit konsentrasi, mudah lupa, sering tidak dapat menahan
kencing, nyeri otot sendi, serta depresi.
C. Gejala Menopause
1. Ketidak teraturan siklus haid
2. Gejolak rasa panas
3. Keluar keringat dimalam hari
4. Kekeringan vagina
5. Sulit tidur
6. Kerapuhan tulang
7. Badan menjadi gemuk
8. Linu dan nyeri otot sendi
9. Ingatan menurun
10. Kecemasan dan mudah tersinggung
11. Steress
12. Depresi

D. Perubahan Yang Terjadi Saat Menopause


1. Perubahan organ reproduksi
2. Perubahan hormone
3. Perubahan fisik
4. Perubahan emosi
5. Perubahan kulit
6. Perubahan pada mulut
7. Perubahan pada indera perasa

E. Cara Mengatasi Menopause


1. Konsumsi susu, namun jika anda tidak menyukai susu dapat diganti dengan
mengkonsumsi tahu, tempe atau sayur, tentunya dengan dosis yang lebih rendah.
Misalnya, 50 gram tempe atau 120 gram tahu yang mengandung fitoestrogen,
cukup untuk sehari.
2. Dalam memasak jenis sayuran apapun jangan terlalu lama karena vitamin yang
terdapat dalam sayuran akan larut dalam air bila dimasak terlalu lama.
3. Cobalah mengganti minyak goreng dengan minyak zaitun atau mentega rendah
kalori untuk memasak makanan anda baik dalam menumis atau hanya
menggoreng biasa, agar tidak terlalu banyak minyak yang masuk ke dalam tubuh.
4. Mengkonsumsi vitamin dengan dosis yang tepat, terutama vitamin A dan D.
Karena vitamin A dan D tidak dengan mudah dikeluarkan oleh tubuh, jika
berlebihan dapat menimbulkan racun dalam tubuh. Jangan sembarangan
mengkonsumsi vitamin A dan D. Dosisnya harus tepat, karena kedua vitamin itu
tak bisa dikeluarkan begitu saja dari dalam tubuh. Selain itu, jika terus
dikonsumsi, bisa-bisa malah menimbulkan racun di dalam tubuh.
5. Minuman dan makanan yang harus dihindari untuk memperlambat datangnya
menopause antara lain kafein, kopi, alkohol, minuman bersoda, rempah-rempah
dan makanan berlemak.
6. Bersikap sabar dan berusaha menerima kenyataan, karena bagaimana pun,
menopause pasti akan datang. Tentu saja, anggota keluarga yang lain harus lebih
bijaksana menghadapi sikap wanita yang menopause.
Referensi
https://www.mannaplus.co.za/e-books/menopause-ebook/
http://haslindasyamsuddin.blogspot.co.id/2013/01/sap-menopause.html
http://www.academia.edu/13347793/

Anda mungkin juga menyukai