Anda di halaman 1dari 5

SEJARAH HARI MUSIK NASIONAL 9 MARET

Tugas Akhir Mata Kuliah Budaya Musik II

Disusun oleh :
Nama :Muh. Aidil Fitriawan A.
Nim :17112150

JURUSAN ETNOMUSIKOLOGI
INSTITUT SENI INDONESIA (ISI)
SURAKARTA
2019
SEJARAH HARI MUSIK NASIONAL 9 MARET
Mungkin sedikit dari kita yang tahu bahwa Hari Musik Nasional jatuh pada
tanggal 9 Maret. Akan tetapi tanggal perayaan ini hanya berlaku di Indonesia, hari
musik yang dirayakan oleh seluruh dunia jatuh pada tanggal 21 Juni. Mungkin banyak
yang masih bingung mengapa hari musik harus ada, alasannya sederhana, sama halnya
dengan hari tari, hari musik di rayakan untuk mengapresiasi para musisi dan karya-
karyanya.
Lalu mengapa 9 Maret disepakati sebagai Hari Musik Nasional? Ini karena
bertepatan dengan tanggal lahirnya salah satu pahlawan Nasional yang menciptakan
lagu kebangsaan Indonesia Raya. Wage Rudolf Soepratman sendiri dianugrahi gelar
Pahlawan Nasional atas jasanya menciptakan lagu kebangsaan yang sampai saat ini
masih kita dengar dan nyanyikan
Rencana untuk menjadikan tanggal 9 maret sebagai Hari Musik Nasional telah
disusun sejak tahun 2003 di era pemerintahan presiden Megawati Soekarno Poetri atas
usul dari Persatuan Artis Pencipta Lagu dan Penata Musik Rekaman Indonesia
(PAPPRI). Namun untuk menyusun rancangan penetapan Hari Musik Nasional
membutuhkan waktu yang lama, sekitar satu dekade.
Dalam Keppres tersebut dijelaskan bahwa musik merupakan sebuah ekspresi
yang sifatnya universal dan multidimensional. Musik menghadirkan nilai-nilai
kemanusiaan dan memiliki fungsi strategis dalam proses pembangunan nasional.
Makna dan tujuan penetapan Hari Musik Nasional adalah untuk meningkatkan
apresiasi masyarakat terhadap musik Nasional, meningkatkan kepercayaan diri dan
motivasi pegiat musik Indonesia, serta meningkatkan prestasi pada tingkat nasional,
regional, dan Internasiona. Di setiap peringatan Hari Musik Nasional biasanya ada
penyerahan penghargaan bagi insan musik Indonesia, baik yang masih hidup maupun
yang telah tutup usia.
Menurut Keppres Nomor 10 Tahun 2013 itu, musik sendiri merupakan ekspresi
budaya universal yang merepresentasikan nilai luhur dan kemanusiaan yang memiliki
peran strategis untuk memajukan pembangunan nasional. Diharapkan dalam peringatan
Hari Musik Nasional ini, masyarakat Indonesia akan lebih menyukai karya yang
dihasilkan oleh musikus Indonesia serta instrumen dan warisan musik khas bangsa.
Uniknya, penetapan Hari Musik Nasional ini sempat menimbulkan polemik.
Sebab, tanggal lahir WR Supratman masih diperdebatkan. Berdasarkan penelusuran
sejarah ada sebagian ahli yang menyatakan bahwa WR Supratman justru dilahirkan
pada tanggal 19 Maret 1903, bukan pada tanggal 9 Maret 1903.
Kendati sudah disahkan jatuh pada 9 Maret, masih ada perdebatan yang kerap
diperbincangkan. Lantaran, tanggal lahir WR. Supratman, yang menjadi landasan
pemilihan tanggal Hari Musik Nasional, masih diperdebatkan benar atau tidaknya.
Menurut buku-buku sejarah, WR. Supratman tercatat lahir di Meester Cornelis
(Jatinegara) Jakarta, 9 Maret 1903. Itu berdasarkan pengakuan dari kakaknya,
Roekijem.
Namun, Pengadilan Negeri Purworejo pada 29 Maret 2007 tampaknya
mengoreksi keterangan lahirnya Bapak pencipta lagu Indonesia Raya itu. Tercatat, WR
Supratman lahir pada 19 Maret 1903.
Kendati masih ada perdebatan, lewat peringatan Hari Musik Nasional
masyarakat diharapkan terus mencintai musik dan karya anak bangsa yang tak kalah
keren dari lagu dan musik musisi luar.
Saat dicanangkan pada 2003 oleh Presiden Megawati Soekarnoputri, Hari Musik
Nasional dirayakan di Istana Negara Jakarta bersama PAPPRI dan sejumlah musisi. Ada
Titiek Puspa juga di sana, yang menurut Kompas, menyanyi "berduet" dengan
Megawati untuk lagu Di Wajahmu Kulihat Bulan.
 PAPPRI menggelar perayaan tahunan sejak 2004. Mereka membuat ajang
penghargaan tahunan Nugraha Bhakti Musik Indonesia kepada praktisi musik yang
dianggap penting dan berpengaruh, termasuk yang sudah meninggal. Mereka juga
menggelar pertunjukan musik di Istana Negara dan Ancol. Mereka tidak ingin hari
musik nasional tidak hanya pencanangan belaka, tetapi dirayakan pula oleh publik.
PAPPRI Jawa Timur membuat perayaan Hari Musik Nasional 2004 dengan
pertunjukan musik dan ziarah ke makam WR Supratman. Selain itu, mereka juga
membuat kampanye anti pembajakan. Namun menurut laporan Kompas (6 Maret 2004)
gaung perayaan ini kurang terdengar.
Momentum tahun-tahun berikutnya hampir selalu diisi dengan perayaan,
setidaknya oleh PAPPRI. Bahkan pada 2006, musisi seperti Iga Mawarni, Vina
Panduwinata, James F Sundah, dan Dina Mariana membagi-bagikan bunga kepada
warga di sekitar Bundaran HI.
Pada 2018, PAPPRI mendapat kesempatan untuk merayakan Hari Musik
Nasional di Istana Negara bersama Presiden Joko Widodo. Banyak musisi hadir, salah
satunya Raisa yang mendapat hadiah sepeda dari Jokowi. Dalam momentum itu,
PAPPRI juga mengadakan Musyawarah Nasional ke-7

Referensi
https://blog.ruangguru.com/hari-musik-nasional-2019
https://kumparan.com/berita-heboh/sejarah-dan-perdebatan-tanggal-penetapan-hari-
musik-nasional-1552104992644610535

https://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Musik_Nasional#cite_note-3

https://www.medcom.id/hiburan/indis/VNnDdeOk-landasan-sejarah-hari-musik-
nasional-yang-simpang-siur

Anda mungkin juga menyukai