Anda di halaman 1dari 3

BIOGRAFI JOHANNIS “BING” LEIWAKABESSY

MAESTRO MUSIK TRADISIONAL HAWAIIAN

Nama : Johannis (Bing) Leiwakabessy


Tempat, Tgl Lahir : Ambon, 10 Pebruari 1923
Warga Negara : Indonesia
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : HIS dan 1 Tahun pada MULO di Tahun 1939
Alamat Rumah : Jl. Wolter Monginsidi Lateri – Ambon
No. Telepon : (0911) – 322197
Menikah dengan : Hermelien (Emmy) Manusama (almarhumah)
dan dikaruniai 11 orang anak.

Menyukai seni pada umumnya, dan music pada khususnya. Khusus music hawaiian digeluti sejak tahun
1935 pada usia 12 tahun. Awal ketertarikan terhadap alat music ini karena mendengar lagu-lagu
Hawaiian yang berasal dari luar negeri dengan merek piringan hitam ternama seperti Parlophone,
Columbia, His Master Voice, dan ada pula dari dalam negeri seperti Syncopeiters – Grup pimpinan Tjo
Sinso, dan The Big Boys pimpinan Eto Latumeten, serta Royal Hawaiian Minstrel pimpinan Tjo de Fretes
serta beberapa band lain diantaranya Hawaiian band pimpinan Wim Kailola dan pimpinan Edo Ayal, dan
masih banyak lagi. Lagu-lagu tersebut dibeli di sebuah toko di Kampung Cina (sekarang Jl. A.Y. Patty).
Dengan mendengar, secara otodidak saya mulai mempelajari cara bermain alat music. Sejak saat itu,
Saya tetap berusaha mengembangkan permainan alat music Hawaiian ini secara terus menerus dengan
menggunakan gitar biasa (Gitar Akustik) yang dihubungkan ke amplifier, dengan teman-teman Saya
Yang bisa bermain gitar, kami bermain musik bersama.

Mulai tahun 1942 saat Perang Dunia ke-II, pada pemerintahan Jepang, Saya mengalami kendala dalam
bermain Hawaiian. Saat perang, mengakibatkan tidak adanya aliran listrik, sehingga amplifier yang
menggunakan listrik pun tidak berfungsi, otomatis alat music ini tidak dapat saya mainkan. Karena
kendala tersebut, jiwa seni saya bergejolak dan saya mencoba bermain alat music biola (alat ini tidak
menggunakan listrik karena bunyinya cukup besar), dan biasanya saya memainkan alat music ini pada
Pesta Rakyat.
Setelah usai Perang Dunia ke-II, saya mulai bermain Hawaiian lagi dan kali ini benar-benar menggunakan
Gitar Hawaiian elektrik dan permainan Hawaiian saya mulai berkembang dengan sangat pesat.
PENGALAMAN & PENGHARGAAN :

Tahun 1946 : Mengikuti perlombaan music Hawaiian yang diikuti oleh lebih dari 15 Hawaiian Band
dan meraih juara 2

Tahun 1947 : Mengikuti perlombaan music Hawaiian yang diikuti oleh lebih dari 15 Hawaiian Band
dan meraih juara 2

Tahun 1948 : Mengikuti perlombaan music Hawaiian pada kegiatan pasar malam di Ambon dan
meraih Juara 1

Taun 1940 : Mengikuti perlombaan music Hawaiian dalam rangka Hari Kedaulatan Indonesia
pada bulan Desember 1949 di Park Hotel (Hotel Anggrek) dan meraih Juara 1.

Tahun 1952 : Mengikuti perlombaan music Hawaiian di Park Hotel (Hotel Anggrek) dan meraih
Juara 1 serta pencipta Lagu Terbaik dan Pemain Hawaiian Terbaik.

Tahun 1953 : Mengikuti perlombaan music Hawaiian se-Indonesia Timur di Makassar dan meraih
Juara 2.

Tahun 1955 : Mengikuti perlombaan music Hawaiian se-Indonesia (Tingkat Nasional) di Jakarta
dan meraih Juara 2, dimana Juara 1 diraih oleh George de Fretes.

Tahun 1963 : Sebagai Bintang Tamu pada acara Musik Hawaiian di TVRI Pusat (Jakarta) dan pada
tahun yang sama melakukan rekaman di Studio Remaco Jakarta bersama Tifa Hiti
Hala Band dibawah pimpinan Saya sendiri.

Tahun 1968 : Mengadakan rekaman Lagu-lagu Maluku di Singapura dengan Kapanya Band pada
bulan Agustus dan menghasilkan 2 (dua) LP (Long Play / Piringan Hitam) serta
kasetnya.

Tahun 1974 : Mengadakan rekaman Lagu-lagu Ambon ciptaan sendiri bersama Grup Band The
Leiheles dibawah pimpinan Saya di RRI Ambon pada bulan Agustus dan
menghasilkan 2 (dua) LP serta kasetnya.

Tahun 1980 : Mengadakan rekaman Lagu-lagu Ambon ciptaan sendiri di Studio Rekaman Megaria
(Ambon) dan menghasilkan 2 (dua) LP serta kasetnya.

Tahun 1984 : Mengadakan rekaman bersama Christ Kayhatu dan Embong Rahardjo di Musica
Studio Jakarta, dan menghasilkan 1 (satu) Album Lagu-lagu Ambon yang dinyanyikan
oleh Betharia Sonata.

Tahun 1990 : Mengadakan rekaman bersama Bartje van Houten di studio rekaman Harmony
Jakarta dan menghasilkan 1 (satu) Album Lagu-lagu Ambon yang dinyanyikan oleh
Harry Leiwakabessy

Tahun 2005 : Memperoleh Piagam Penghargaan dari Seniman Muda Maluku yang di prakarsai
oleh Sdr. Rido Rehatta pada bulan Agustus di Ambon.
Tahun 2007 : Memperoleh Penghargaan dari DPP PAPPRI dan Mollucas Tifa Award dari DPD
PAPPRI Maluku.

Tahun 2009 : Menerima Penghargaan di Bidang Musik Hawaiian dari Panitia Ambon Jazz Plus
Festival yang diselenggarakan di Ambon pada 9-11 Oktober.

Tahun 2011 : Melakukan konser di 9 kota di Belanda bersama Guitaris dari Belanda Wim Lohy

Tahun 2011 : Memperoleh Gelar MAESTRO MUSIK TRADISIONAL HAWAIIAN dari Presiden RI
melalui Menteri Kebudayaan dan Pariwisata yaitu Bapak Jero Watjik di Jakarta atas
prakarsa dan usul dari Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Maluku yaitu
Bpk. Drs. Stevanus Tiwery,SH.S.Pd
Tahun 2013 :
Menerima Penghargaan di bidang musik khususnya musik Hawaiian dari Bupati
Kabupaten Seram Bagian Timur, Bpk Abdullah Vanath

Tahun 2015 : Berkolaborasi beberapa buah lagu bersama Rido Hafidz (Guitaris Slank) dalam
sebuah rekaman

Tahun 2015 : Pada tanggal 06 Juni 2015, menerima Penganugerahan Certificate of Honor oleh
Bapak Jayasuprana di Museum Record of Indonesia (MURI) di Jakarta sebagai
Pemain Musik tertua di dunia dalam usia 92 Tahun yang masih bermain musik
khususnya musik Hawaiian

Tahun 2017 : Diundang oleh Presiden RI Ir. Joko Widodo dan Tampil dalam acara KTT IORA (KTT
Asosiasi Negara-negara Pesisir Samudera Hindia) Bersama Ridho Slank dan Addi MS
di JCC Jakarta

Selain hal tersebut diatas, dalam rangka melestarikan Musik Hawaiian di Maluku pada umumnya dan
Ambon pada khususnya, upaya yang telah saya lakukan antara lain :

*) Beberapa kali melakukan/ memberikan Pengajaran yang bersifat non formal kepada para peminat
dan pencinta music Hawaiian di Ambon, yang pada umumnya berasal dari generasi yang masih sangat
muda usianya, dan mampu memainkan alat music Hawaiian ini dengan sangat baik dan benar.

*) Membuat sendiri alat music Hawaiian tersebut dan telah digunakan dalam berbagai even
perlombaan, dan kegiatan-kegiatan music lainnya, khususnya di Maluku dan beberapa daerah lainnya di
Indonesia.

Demikian, biografi singkat ini saya buat, harapan Saya dapat memotivasi generasi penerus untuk
berkarya di bidang music, lebih khusus music Hawaiian.

Hormat Saya

Ttd

Johannis (Bing) Leiwakabessy

Anda mungkin juga menyukai