Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KATALOG MATERIAL BANGUNAN


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konstruksi Bangunan II
Dosen Pengampu : Ir. Heru Sufianto, M.Arch.St., Ph.D

Disusun Oleh :

1. Nabiila Althafani (205060500111001) Kelas A


2. Maharani Junissa Effendi (205060500111032) Kelas B

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR
MALANG
2021
RINGKASAN

A. Batu Alam

Batu alam merupakan bahan material yang cukup sering digunakan pada
beberapa bangunan seperti rumah tinggal. Penggunaan marerial batu alam pada
desain rumah minimalis memberikan kesan elegan dan natural seperti menyatu
dengan alam. Batu alam memiliki beberapa jenis dengan tekstur dan warna yang
berbeda beda, berikut beberapa jenis batu alam yang sering digunakan untuk desain
rumah minimalis:
1. Batu Palimanan
2. Batu Gamping
3. Batu Marmer
4. Batu Granit
5. Batu Candi
6. Batu Asendit
7. Batu Templek
8. Batu Sukabumi
9. Batu Paras Jogja
10. Batu Sabak
11. Batu Koral
12. Bluestone
13. Batu Karang

Sifat fisik yang dimiliki oleh batu alam adalah kuat tekanan, lentur yang tinggi,
dan keras sehingga tidak mudah hancur. Daya serap batu alam tergolong kecil dan
sedikit serta tahan terhadap kekeringan yang membuat tahan terhadap cuaca panas
dan hujan.

Oksigen (O2) merupakan unsur kimia terbesar yang dimiliki oleh batu alam.
Sebanyak 49,4% oksigen (O2) yang terkandung untuk membentuk batuan yang
merupakan kerak luar bumi. Posisi kedua sebanyak 25,4% silisium (Si), selanjutnya
adalah 7,5% aluminium (Al), 4,7% besi (Fe), 3,4% kalsium (Ca), 2,6% natrium
(Na), 2,4% kalium (K), dan 2% magnesium (Mg).

Batu alam memiliki beberapa keunggulan, yaitu tidak cepat rusak bila dipasang
pada lantai, ukuran fleksibel yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, rumah
menjadi lebih berwarna, terkesan natural, mewah, dan elegan, tidak terlihat buruk
jika ada yang rusak, serta jika ingin menjual rumah yang memiliki batu alam, harga
jual rumah akan jauh lebih mahal.
Selain keunggulan, batu alam ternyata memiliki beberapa kelemahan, diantanya
adalah memiliki pori-pori yang besar sehingga memerlukan bahan lain untuk
menutupinya, material cenderung berat sehingga pemasangannya cukup sulit, serta
jika ingin dipasang di lantai dua harus memperharikan struktur bangunan agar
bangunan menjadi sempurna dan tidak roboh. Warna yang terdapat pada batu alam
juga tidak bisa berseragam atau berdeda-beda satu dengan yang lainnya, namun hal
itu justru membuat batu alam menjadi unik.
B. Kaca

Kaca merupakan material bangunan yang bersifat transparan dan mampu memberikan
pencahayaan. Dalam Arsitektur, penerapan kaca dapat digunakan sebagai selubung
bangunan, struktur bangunan, bahkan ornament pada bangunan.

Komposisi pembentuk kaca:


1. Pasir kuarsa (SiO2 ), merupakan komponen paling dominan dalam pembuatan kaca. Pasir
kuarsa atau silika memiliki kemurnian SiO2 sebesar 99,1 – 99,7%.

2. Sodium oksida (NaO2)

3. Kalsium oksida (CaO)

4. Dolomit (CaCO3 .MgCO3 )

5. Feldspar (potasium, sodium dan kalsium alumino silikat)

Menurut Garg (2007), jenis kaca sebagai bahan bangunan dapat dibedakan sebagai
berikut:
1. Kaca Normal (Annealed Glass)

- Clear Glass, merupakan kaca yang jelas dan transparan.

- Tinted Glass, merupakan kaca yang telah diberi tambahan oksidan dari suatu jenis metal
tertentu untuk mengurangi efek silau terhadap mata.

- Patterned, figured or rolled glass, merupakan kaca dekoratif yang tembus pandang.

- Wire glass, merupakan kaca yang diproduksi untuk perlindungan terhadap kebakaran.

- Extra clear glass, merupakan kaca yang digunakan sebagai tujuan estetika.

2. Laminated Glass, merupakan kaca yang terdiri dari dua atau lebih lapisan dengan satu
atau lebih lapisan transparan. Pada bagian bangunan, kaca laminasi biasanya diterapkan
pada atap, lantai, skylight, akuarium, dan lain-lain.

3. Tempered Glass, merupakan kaca yang diproduksi dengan perlakuan pemanasan


seragam pada suhu sekitar 6500 C yang kemudian didinginkan dengan cepat. Tempered
glass umumnya diaplikasikan pada bangunan dengan iklim yang keras.

4. Heat Strengthened Glass, merupakan jenis kaca yang diperkuat secara termal dengan
menginduksi tekanan permukaan. Kaca ini banyak diaplikasikan pada dinding partisi, lantai,
atap dan kaca struktural.

5. Heat Soaked Tempered Glass, merupakan kaca yang diproduksi dengan teknik
perendaman untuk mengurangi resiko kerusakan karena proses produksi. Kaca ini
diaplikasikan pada kaca struktural.
6. Kaca Reflektif, merupakan kaca yang dilapisi logam pada salah satu sisinya untuk
meningkatkan reflesi panas dan cahaya. Kaca ini biasanya diaplikasikan pada entrance
bangunan, jendela untuk ruang-ruang privat, dinding dekoratif, fasad bangunan.

7. Insulating Glass Unit, merupakan kaca yang terbuat dari 2 atau lebih kaca panel dengan
rongga udara diantara lapisan kacanya. Kaca ini diaplikasikan untuk bangunan kantor,
rumah sakit, hotel rumah dan bangunan-bangunan lain yang memerlukan pemanasan atau
pendinginan yang tinggi.

8. Cermin, merupakan kaca dengan tingkat refleksi yang tinggi. Kaca ini memberikan
bayangan pada objek di depannya. Pengaplikasiannya pada ruangan kamar mandi, ruang
ganti atau dinding dekoratif.

Sifat fisik kaca adalah kaca merupakan material yang rapuh dan rentan terhadap thermal
shock. Jika kaca dikenai thermal stress secara permanen maupun sementara, kaca akan
mudah pecah. Sedangkan, sifat kimiawi kaca terletak pada daya ketahanan kaca saat terkena
bahan kimia. Kaca tidak memiliki sifat kimia yang aktif sehingga kaca sukar bereaksi
dengan bahan kimia dan tidak mudah teroksidasi oleh keadaan lingkungan. Sifat ini
membuat kaca sebagai material yang tepat untuk menyimpan bahan kimia yang bersifat
korosif seperti asam atau alkali.

Keunggulan kaca sebagai material bangunan antara lain memberikan estetika pada
bangunan, insulator yang baik terhadap kebisingan, dan mengurangi masuknya sinar
ultraviolet ke dalam bangunan. Kelemahan kaca adalah penggunaan kaca pada atap
membutuhkan konstruksi yang rumit dan proses pengerjaan yang lama, dan jika dipasang
dengan jumlah yang banyak, privasi penghuni rumah terasa berkurang.
KATALOG MATERIAL BANGUNAN

A. Batu Alam

Batu Palimanan Batu Kali


Rp85.000.00 - Rp105.000.00 Rp185.000.00 per satuan per meter persegi
tergantung ukuran dan
spesifikasinya

Batu Marmer Batu Granit


Rp650.000.00 - puluhan juta rupiah Rp450.000.00 per satuan per meter persegi

Batu Candi Batu Asendit


Rp95.000.00 - Rp145.000.00 Rp100.000.00 - Rp175.000.00
tergantung ukuran dan
spesifikasinya

Batu Templek Batu Paras Jogja


Rp60.000.00 – Rp70.000.00 Rp90.000.00 - Rp110.000.00
tergantung ukuran dan tergantung ukuran dan
spesifikasinya spesifikasinya
Batu Koral Batu Alam Karang
Rp5.000.00 - Rp10.000.00 Mulai dari 1 juta rupiah per truk
tergantung ukuran dan spesifikasinya
spesifikasinya
B. Kaca

Clear Glass Wire Glass

Rp55.000 – Rp125.000 / m persegi Rp1.800.000.00 / m persegi

Tinted Glass Patterned Glass

Rp300.000.00 - Rp1.000.000.00 Rp438.000.00 / m persegi (5mm)


tergantung ukuran dan
spesifikasinya
Tempered Glass Laminated Glass

Rp180.000.00 – Rp2.000.000.00 Rp880.000 - Rp1.000.000.00 / m


/ m persegi persegi (mulai 9 mm)
Extra Clear Glass Reflective Glass

Rp250.000.00/m persegi ketebalan 5mm


tergantung ukuran dan spesifikasinya
Rp480.000.00/m persegi ketebalan 5mm
tergantung ukuran dan spesifikasinya

Insulating Glass Unit Cermin

Rp500.000.00/m persegi
tergantung ukuran dan Rp180.000/m ketebalan 3 mm
spesifikasinya tergantung ukuran dan
spesifikasinya
DAFTAR PUSTAKA

Lestari, Alhamdani, M. (2014). Penerapan material kaca dalam arsitektur. Jurnal


Langkau Betang, 1, 30-42.

Mediastika, C. Kaca untuk bangunan. 235 hal.

Batu alam sebagai bahan bangunan. (2017). https://www.arsitag.com/article/batu-alam-


sebagai-bahan-bangunan. Diakses pada 1 September 2021.

Daftar harga batu alam. (2021). https://www.rumah.com/panduan-properti/15-inspirasi-


batu-alam-untuk-rumah-idaman-20431. Diakses pada 1 September 2021.

Gambar batu alam. (2021). https://www.99.co/blog/indonesia/gambar-batu-alam/.


Diakses pada 1 September 2021.

Plus minus atap kaca. (2021). https://www.dekoruma.com/artikel/118802/plus-minus-


atap-kaca. Diakses pada 1 September 2021.

Sifat fisik serta pengujian yang terdapat pada batu alam. (2019). http://www.jual-
batualam.com/artikel-18-apa-saja-sifat-sifat-fisik-serta-pengujian-yang-terdapat-pada-
batu-alam-simak-yuk.html. Diakses pada 1 September 2021.

Anda mungkin juga menyukai