Anda di halaman 1dari 3

TADABBUR SURAT AL-KAFIRUN AYAT 1-6

Assalamualaikum ananda sholih/ah. Alhamdulillah hari ini kita menginjak pada


surat Al Kafirun. Ada yang tau artinya surat Al Kafirun? MasyaAllah benar, artinya
orang-orang kafir.
Surat Al Kafirun adalah surat Makiyyah, artinya yang turun di Mekkah sebelum
Rosulullah Hijrah. Orang-orang kafir Mekkah begitu bodohnya hingga pernah meminta
Rosulullah untuk saling menyembah Tuhan dengan bergantian. Orang kafir quroisy
mengajak untuk menyembah Allah satu tahun, dan satu tahun kemudian bergantian
Rosulullah yang menyembah berhala-berhala mereka. Rosulullah tidak mau dong!
Hingga turunlah surat Al Kafirun ini.
Kita baca bersama surat Al- Kafirun yuk!

‫ َواَل َأنَ''ا َعابِ' ٌد َم''ا‬. ‫ون َم''ا َأ ْعبُ' ُد‬


َ ‫ َواَل َأ ْنتُ ْم َعابِ' ُد‬. ‫ون‬ َ ‫ اَل َأ ْعبُ' ُد َم''ا تَ ْعبُ' ُد‬. ‫ُون‬
َ ‫قُ''لْ يَ''ا َأيُّهَ''ا ْال َك''افِر‬
ِ ‫ لَ ُك ْم ِدينُ ُك ْم َولِ َي ِد‬.‫ون َما َأ ْعبُ ُد‬
‫ين‬ َ ‫واَل َأ ْنتُ ْم َعابِ ُد‬.
َ ‫َعبَ ْدتُ ْم‬
Katakanlah: “Hai -orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan
kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi
penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah
Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”.
Kandungan Ayat
Surat Al Kafirun ada 6 ayat ya nak. Surat ini berisi tentang kewajiban kita pada
Allah untuk hanya setia pada Allah. Dan menolak peribadahan selain pada Allah. Kita
kupas satu per satu ayatnya ya!

َ ‫قُلْ يَا َأيُّهَا ْال َكافِر‬


‫ُون‬
“Katakanlah: “Hai -orang kafir”
Maksudnya setiap orang yang kafir di muka bumi ini. Tetapi kala itu yang dituju
adalah kafir Quraisy yang mengajak Rosulullah bergantian menyembah Tuhan masing-
masing seperti yang sudah disebutkan di atas.

َ ‫اَل َأ ْعبُ ُد َما تَ ْعبُ ُد‬


‫ون‬
“aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah”
Yakni patung dan tadingannya

‫ون َما َأ ْعبُ ُد‬


َ ‫َواَل َأ ْنتُ ْم َعابِ ُد‬
“Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah”
Yaitu Allah Yang Esa dan tiada sekutu bagiNya

‫َواَل َأنَا َعابِ ٌد َما َعبَ ْدتُ ْم‬


“Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah”
Aku tidak akan pernah menyembah sembahan kalian. Aku tidak akan menempuh
jalan kalian dan mengikutinya. Tetapi aku akan senantiasa bribadah kepada Allah dengan
cara yang Dia sukai dan Dia ridloi

‫ون َما َأ ْعبُ ُد‬


َ ‫َواَل َأ ْنتُ ْم َعابِ ُد‬
“dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah”
Kalian tidak akan mengikuti perintah-perintah Allah dan syariat-Nya dalam
menyembah-Nya, tetapi kalian telah memilih sesuatu dari diri kalian sendri.

ِ ‫لَ ُك ْم ِدينُ ُك ْم َولِ َي ِد‬


‫ين‬
“Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”
Bagi kalian adalah kekufuran, bagiku adalah Islam.
Setia Pada Islam Saja
Ananda sholih/ah, surat ini adalah bentuk berlepas diri Rosulullah terhadap orang-
orang kafir atas kekufurannya. Rosulullah telah berdakwah pada mereka namun mereka
tetap pada kekufurannya. Surat ini pula merupakan petunjuk bagi umat muslim untuk
beribadah cukup dengan apa yang diturunkan oleh Allah. Tak perlu saling bekerjasama
dalam hal ibadah dengan orang kafir.
Ananda, saling membantu dan tolong menolong itu memang dianjurkan oleh
Rosulullah. Seperti menjeguk ketika sakit, memberi makanan ketika teman atau tetangga
kita yang bukan bergama Islam kelaparan. Namun tolong menolong itu cukup pada
perkara kemanusiaan saja. Bukan masalah aqidah. Kalau masalah aqidah atau agama
cukup kita mengikuti Islam saja, tidak boleh mengikuti jalan yang lain.
Ketika diajak untuk bergantian menyembah Tuhan Rosulullah menolak. Karena bagi
seorang muslim hanya Allah yang berhak disembah. Jadi ananda, jika kita diajak saling
membantu dalam agama oleh orang kafir, jangan mau ya.

Wahyu Allah, penuntun kita


Ananda sholih/ah, Al-Quran kebenarannya tak akan lekang oleh zaman. Buktinya,
yang dialami Rosulullah pada zaman itu ketika menolak permintaan orang-orang quraisy
untuk saling membantu dalam ibadahnya, kini juga terjadi lo. Sekarang ini banyak lo
yang saling membantu dalam kekufuran. Ingat tidak ketika natal? Natal adalah hari raya
agama Nasrani. Banyak dari kaum muslim ikut-ikutan merayakan natal, buktinya mereka
ikut-ikutan memakai topi natal. Bahkan menyanyikan lagu-lagu natal.
Banyak juga kaum muslim yang ikut perayaan tahun baru. Tau tidak perayaan tahun
baru masehi asalnya adalah perayaan bangsa Romawi untuk memberi penghormatan
kepada Dewa Janus. Ini ajaran islam bukan? Bahkan ini adalah ibadahnya orang kafir.
Sehingga kita sebagai seorang muslim tetaplah memkai Al-Quran sebagai penuntun.
Kita tidak diperbolehkan ikut-ikutan perayaan natal dan tahun baru seperti memakai
aksesoris natal, merayakan dengan meniup terompet, tengah malam membunyikan
petasan tanda bahagia menyambut tahun baru.
Kita boleh kok membonceng teman yang tidak islam kalau ingin pergi beli jajan
bareng, tapi tidak boleh mengantarkan mereka ke gereja, karena itu untuk beribadahnya
mereka. Kita boleh kok shodaqoh kue ke teman kita yang tidak beragama islam, tapi kita
tidak boleh shodaqoh untuk membangun gereja.
Jadi apa yang disampaiakn oleh Al Quran itu adalah kebenaran yang bisa kita
amalkan hingga hari kiamat kelak. Tetap setia pada islam ya, jangan campuraduk dengan
ajaran agama lain. 😊
Masih banyak yang belum faham
Nanda sholih, ternyata masih banyak ya umat muslim yang belum memahami
larangan mengikuti perayaan agama lain. Karena itu sama saja membantu kepercayaan
yang salah. Nah untuk itu kalianlah yang menjadi duta Rosulullah untuk mengajak
teman-teman kalian kemblai pada Islam dengan benar. Ingatkan mereka dengan lembut
ya.
Ulas lagi
Nanda, yuk coba kita ulas lagi yang sudah kita pelajari ya. Surat Al Kafirun
bercerita tentang apa nak? Boleh tidak kita berbagi jajan ke teman yang belum berislam?
Kalau mengucapkan selamat di hari rayanya boleh tidak? Mengapa nak? MasyaAllah
kita perlu terus belajar agar tidak salah langkah dan tetap dalam jalan Islam ya nak.
Barokallah nanda

Anda mungkin juga menyukai