Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KELOMPOK

NAMA KELOMPOK VI
1. TASYA SARAGIH
2. VENTA SELVITA
3. VENTY SELVIKA
4. WANA SARFIKA SARI
5. WENNY APRIANSYAH
6. YENI ELISA FITRI
7. YOSI MELINDA GULTOM

INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA BATAM


SARJANA KEPERAWATAN DAN PENDIDIKAN PROFESI NERS
2021/2022
1. Perawatan Luka

Jenis-Jenis Luka

1. Luka koyak atau avulsi
Avulsi adalah robeknya sebagian atau seluruh kulit dan jaringan di bawahnya. Luka
robek ini bisa terjadi karena tembakan, ledakan, kecelakaan berat, atau perkelahian.
Darah yang keluar akibat luka jenis ini biasanya cepat dan banyak, sehingga perlu
penanganan medis segera, misalnya penjahitan.

2. Luka tusuk
Luka tusuk disebabkan oleh benda tajam dan panjang, seperti pisau, jarum, atau paku.
Meski umumnya tidak menyebabkan darah banyak keluar, luka jenis ini dapat
menembus kulit hingga melukai organ dalam.
Selain itu, luka tusuk juga dapat menyebabkan tetanus. Jika Anda tertusuk benda yang
kotor, misalnya paku berkarat, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
Dokter akan melakukan perawatan luka untuk mencegah infeksi, dan
memberikan vaksinasi tetanus bila diperlukan.

3. Luka robek atau laserasi


Luka robek bisa berupa luka gores ringan, bisa juga berupa luka yang dalam dengan
bentuk tidak teratur. Luka ini sering ditemukan pada kecelakaan saat berkendara atau
kerja, misalnya akibat mesin. Kedaruratan penanganan luka ini, tergantung kepada
berat-ringannya perdarahan dan bagian tubuh yang terkena.

4. Luka sayat atau insisi


Benda yang pipih dan tajam, seperti silet, pecahan kaca, pisau, atau bahkan kertas.
Selain itu, luka sayat juga bisa disebakan oleh prosedur pembedahan. Sama seperti
luka robek, kedaruratan penanganan luka ini tergantung kepada kondisi perdarahan
dan lokasi luka.

5. Luka baret atau abrasi


Abrasi terjadi ketika kulit bergesekan atau menggores permukaan kasar atau keras,
misalnya jalanan beraspal atau semen. Meski tidak menimbulkan banyak perdarahan,
luka jenis ini perlu dibersihkan dengan baik untuk menghindari infeksi.
2. Bunyi jantung

Berikut adalah beberapa bunyi jantung abnormal yang sering ditemui:

 Bunyi friction rub seperti gesekan kertas dapat disebabkan karena adanya gesekan di


lapisan perikardium dan ditemukan pada pasien perikarditis.
 Bunyi murmur yang mirip suara mendesis.
 Bunyi gallop seperti telapak kaki kuda dapat dialami oleh pasien-pasien gagal jantung

3. Bunyi suara napas

 Rhonchi, terjadi saat udara mencoba untuk melalui saluran bronkus yang
terdapat cairan atau lendir.

 Crackles, terjadi ketika kantung udara pada paru-paru berisi cairan dan


terdapat pergerakan udara pada kantung tersebut, seperti saat Anda
bernapas. Kantong udara yang berisi cairan saat seseorang
menderita pneumonia atau gagal jantung.

 Wheezing atau ngik-ngik, terjadi saat saluran bronkus terinflamasi atau


menyempit.

 Stridor, terjadi saat terjadi penyempitan jalur pernapasan bagian atas.

4. Bunyi suara bising usus

 Bising usus adalah suara yang terdengar di sekitar perut yang berasal
dari makanan, cairan, atau gas di dalam usus.
 Suara bising dari usus merupakan hal yang normal. Bising usus
umumnya hanya bisa didengar melalui stetoskop, tapi ada pula kondisi
yang membuat suara bising terdengar sangat jelas tanpa alat bantu apa
pun.
 Bising usus yang normal menandakan bahwa sistem pencernaan bekerja
dengan baik. Suara yang Anda dengar sebenarnya adalah gema yang
memantul di dalam rongga perut. Ini terjadi karena bentuk usus yang
kopong memungkinkan terjadinya gema.

5 Perawatan bayi dalam inkubator


Inkubator adalah alat yang berbentuk kotak dan berbahan plastik transparan.
Alat ini memungkinkan bayi terhindar dari infeksi bakteri dan suara bising, serta
menjaga tubuhnya tetap hangat.
Di bawah ini adalah beberapa alasan kenapa bayi prematur memerlukan inkubator:
 Menjaga suhu tubuh bayi
Bayi prematur tidak memiliki jaringan lemak yang cukup untuk mengatur
suhu tubuhnya dengan baik.
 Memberikan oksigen
Sebagian bayi yang terlahir prematur dapat mengalami masalah dengan
pernapasan sehingga rentan untuk mengalami kekurangan oksigen.
 Memantau kondisi bayi
 Mengobati penyakit kuning

Anda mungkin juga menyukai