Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Aulia Nurul Latifah 7. Dhona Novia
2. Ayunda Intan Wahyuni 8. Dian Setia
3. Citra Insania Utami 9. Dita Pebriyanti
4. Desi Prihartini 10. Doniarafik
5. Dewi Anjarwati 11. Dwi Dhia
6. Dhava Titania 12. Dwi Indriani
Tingkat : 3A
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................1
1.3 Tujuan ..............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Benda Asing.......................................................................................3
2.2 Faktor-faktor Predisposisi Terjadinya Aspirasi Benda Asing..........................4
2.3 Etiologi Terjadinya Aspirasi Benda Asing.......................................................4
2.4 Klasifikasi Terjadinya Aspirasi Benda Asing..................................................5
2.5 Manifestasi Klinis Terjadinya Aspirasi Benda Asing.......................................5
2.6 Komplikasi Terjadinya Aspirasi Benda Asing..................................................5
2.7 Tindakan Keperawatan.....................................................................................6
2.8 Penatalaksanaan................................................................................................7
2.9 Pertolongan Pertama pada Pasien yang Terkena Aspirasi Benda Asing..........8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................9
3.2 Saran.................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari benda asing.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor predisposisi terjadinya aspirasi benda asing.
3. Untuk mengetahui etiologi terjadinya aspirasi benda asing
4. Untuk mengetahui klasifikasi terjadinya aspirasi benda asing.
5. Untuk mengetahui manifestasi klinis terjadinya aspirasi benda asing.
6. Untuk mengetahui apa saja kompliasi terjadinya aspirasi benda asing
7. Untuk mengetahui bagaimana tindakan keperawatannya.
8. Untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaannya.
9. Untuk mengetahui bagaimana pertolongan pertama pada pasien yang terkena
Aspirasi benda asing.
1.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Faktor-Faktor Predisposisi Terjadinya Aspirasi Benda Asing
Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya aspirasi benda asing ke dalam saluran
napas, antara Iain :
a. Faktor individual :
Umur, jenis kelamin, pekerjaan, kondisi sosial, tempat tinggal.
b. Kegagalan mekanisme proteksi yang normal :
Keadaan tidur, kesadaran menurun, alkoholisme dan epilepsi.
c. Faktor fisik :
Kelainan dan penyakit neurologik.
d. Proses menelan yang belum sempurna pada anak.
e. Faktor dental, medical dan surgical :
Misalnya : tindakan bedah, ekstraksigigi, belum tumbuhnya gigi molar padu
anak usia kurang dari 4 tahun
f. Faktor kejiwaan :
Emosi, psikis.
g. Ukuran bentuk dan sifat benda asing.
h. Faktor kecerobohan :
Misalnya : meletakkan benda asing di mulut, persiapan makanan yang kurang
baik, makan atau minum tergesa-gesa, makan sambil bermain, memberikan
kacang atau pennen pada anak yang gigi molarnya belum tumbuh.
4
2.4 Klasifikasi Terjadinya Aspirasi Benda Asing
1. Sumbatan parsial
Tersendak terjadi bila benda asing masuk ke arah paru-paru dan menyumbat
jalan nafas ke arah paru-paru. Bila penderita bisa menghilangkan penyumbatan
dengan cara batuk-batuk keras, maka tidak perlu dilakukan pertolongan lagi.
Tetapi bila penderita terus tersedak sehingga sesak nafas maka perlu segera
dilakukan pertologan pertama.
Gejala :
- Tersedak, tetapi tetap bias bernafas, batuk dan berbicara
- Sesak bicara
2. Sumbatan total
Perlu tindakan segeľa dan anda hanya mempunyai waktu 3 menit untuk
mengambil sumbatan, sebelum teľjadi keľusakan otak kacena kekurangan
oksigen
Gejala :
- Tersedak dan tidak bias bemaliĺs, batuk atau bieara
- Muka meniadi biru
5
2.7 Tindakan Keperawatan
Beberapa metode tujuanya adalah mengeluarkan benda benda asing sehingga jalan
nafas tidak terhalang oleh benda asing :
1. Pengambilan
Buka mulut pasien, bersihakan benda asing yang ada di dalam mulut pasien
dengan mengorek dan menyapukan dua jari penolong yang telah dibukus
dengan secarik kain, bebaskan jalan nafas dari sumbatan benda asing
2. Dihisap
a. Posisikan pasien terlentang/miring, kepala lebih rendah dari tungkai.
b. Buka mulut korban lebar-lebar
c. Hisap dengan bahan yang dapat meresapcairan.
d. Hisap pakai mulut dengan bantuan pipa penghisap, atau hisap dengan pipa
karet menggunakan semprot penghisap, atau hisap dengan pipa karet
menggunakan pipa penghisap mekanik/listrik
3. Abdomen Thurus
1. Jika pasien dalam keadaan berdiri atau duduk :
- Anda berdiri di belakang klien.
- Lingkarkan lengan kanan anda dengan tangan kanan terkepal,
kemudian pegang lengan kanan tersebut dengan lengan kiri. Posisi
lengan anda pada abdomen klien yakni dibawah prosesus xipoideus
dan diatas pusat atau umbilicus.
- Dorong cepat (thrust quikly), dengan dorongan pada abdomen ke arah
dalam dan atas.
- Jika diperlukan, ulangi abdominal trust beberapa kali untuk
menghilangkan obstruksi jalan napas.
- Kaji jalan napas sesering mungkin untuk memastikan keberhasilan
tindakan ini.
6
2. Jika pasien dalam keadaan supine atau unconscious :
- Anda mengambil posisi berlutut atau mengangkangangi paha klien.
- Tempatkan lengan kiri anda di atas lengan kanan anda yang menempel
di abdomen tepatnya di bawah prosesus xipoideus dan di atas pusat
atau umbilicus.
- Dorong secara cepat (thrust quikly), dengan dorongan pada abdomen
ke arah dalam dan atas
- Jika diperlukan, ulangi abdominal thrust beberapa kali untuk
menghilangkan obstruksi jalan napas.
- Kaji jalan naps secara sesering untuk memastikan keberhasilan
tindakan yang dilakukan.
- Jika perlu, lihat secata langsung mulut dan faring klien dengan
laringoskopi dan jika tampak utamakan mengekstraksi benda asing
tersebut menggunakan Kelly atau megil fotcep.
2.8 Penatalaksanaan
Untuk dapat menanggulangi kasus aspirasi benda using dengan cepat dan
tepat, perlu diketahui dengan baik lokasi tersangkutnya benda asing
tersebut.Secara prinsip benda asing di saluran napas dapat ditangani dengan
pengangkatan segera secara endoskopik dengan trauma minimum.Umumnya
penderita dengan aspirasi benda using datang ke rumah sakit setelah melalui fasc
akut. sehingga pengangkatan secara endoskopik harus dipersiapkan seoptimal
mungkin. baik dari segi alat maupun personal yang telah terlatih.Penderita dengan
benda asing di laring harus mendapot pertolongan segera, karena asfiksia dapat
terjadi dalam waktu hanya beberapa menit.
Petsiapan ekstraksi benda asing hams dilakukan sebaik-baiknya dengan
tenaga medis/operator, kesiapan alat yang lengkap. Besar dan bentuk benda asing
harus diketahui dan mengusahakan duplikat benda using serta cunam yang sesuai
benda using yang akan dikeluarkan. Benda asing yang tajam haras dilindungi
dengan memasukkan benda tersebut ke dalam lumen bronkoskop.Bila benda asing
7
tidak dapat masuk ke lumen alat maka benda asing kita tarik seeara bersamaan
dengan bronkoskop.
Di Instalasi Gawat Darurat, terapi suportif awal termasuk pemberian
oksigen, monitor jantung dan pulse oxymetri dan pemasangan IV dapai dilakukan,
Bronkoskopi merupakan terapi pilihan untuk kasus aspirasi,Pemberian steroid dan
antibiotik preoperatif dapat mengurangi komplikasi seperti edema saluran napas
dan infeksi.Metilprednisolon 2 mg/kg IV dan antibiotik spektrum luas yang cukup
mencakup Streptokokus hemolitik dan Staphylococcus aureus dapat
dipertimbangkan sebelum tindakan bronkoskopi.
2.9 Pertolongan Pertama pada Pasien yang Terkena Aspirasi Benda Asing
Tubuh kita memiliki mekanisme alami bila benda asing masuk ke dalam
saluran pernapasan. Dengan batuk yang kuat, benda asing akan keluar dengan
sendirinya. Bila tidak juga bisa keluar penderita akan tersedak dan tidak bisa
bernafas. Hal ini akan sangat berbahaya sekali.
Pertolongan pertama pada kecelakaan semacam ini sangat diperlukan.
Sebagai penolong diri, anda setenang mungkin dan lakukan pertolongan tanpa
ragu-ragu :
- Sedapat mungkin benda asing dikeluarkan dengan jari
- Penderita dipegang dari belakang di setinggi ulu hati dengan kedua tangan.
- Tangan yang satu memegang tangan yang lain
- Tekan dengan kuat. sehingga otot ronggga dada (diafragma) naik dan terjadi
tekanan tinggi di rongga dada. Tindakan ini dapat mengeluarkan benda asing.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesnimpulan
Corpus Alienum (benda asing) pada saluran pernafasan merupakan istilah yang
sering digunakan di dunia medis. Benda asing di saluran pernafasan adalah benda yang
berasal dari luar tubuh atau dati dalam tubuh, yang dalam kexlaan normal tidak ada
pada saturan pernafasan tersebut.
Aspirasi benda asing pada saluran nafas.terutama pada traktus trakeobronkhial
sangat berbahaya dan terkadang sangat fatal. Aspirasi benda asing dapat terjadi pada
semua umur. terutama pada anak-anak dan orangtua. Kasus ini dapat mengancam jiwa
dan merupakan penyebab kecelakaan fatal di rumah tangga terutama pada anak yang
usia lebih kecil dari 6 tahun dan menyebabkan 300 kematian di Amerika serikat setiap
tahunnya.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini penulis berharap agar masalah kesehatan, khususnya
masalah Aspirasi benda asing teratasi dengan baik, pertolongan pertama dapat di
gunakan dan diterapkan dalam kehidupan sehari.hari. Dan makalah ini dapat
bermanfaat dan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca, khususnya penulis
sendiri.
9
DAFTAR PUSTAKA
1. http://rido284.wordpress.com/2008/08/28/all-about-first-aid-part-v-2/
(diakses pada tanggal 12 September 2021)
2. http://afni3005.blogspot.com/p/blog-page_2963.html
(diakses pada tanggal 12 September 2021)
3. http://repository.usu.ac.id//bitstream/123456789/26816/5/Chapter%20L.pdf
(diakses pada tanggal 12 September 2021)
10