Anda di halaman 1dari 14

KASUS 1

Praktikum Mikrobiologi 6
Bakteri Saluran Cerna (Non-Lactose Fermenter)
KELOMPOK 7
SUBKELOMPOK 3

NIM 011911133194 Kenny Dion Alim


NIM 011911133195 M. Farid Widyanto
NIM 011911133196 Nadine N. Iskandar
NIM 011911133197 Gabriel B. Siahaan
NIM 011911133198 Qurrotul A’yun
KASUS 1
Seorang wanita 27 tahun dirawat di rumah sakit karena demam,
dengan peningkatan anoreksia, sakit kepala, kelemahan dan
perubahan status mental dalam 2 hari terakhir. Sepuluh hari
sebelum masuk, dia mengalami diare yang berlangsung sekitar
36 jam dan dia mengalami sembelit selama 3 hari terakhir.
Suhunya 39 ° C. Denyut jantung 68 denyut / menit, tekanan
darah 120/80 mmHg, pernapasan 18 / menit. Bintik mawar
terlihat di belalainya. Pemeriksaan fisik lainnya normal.
Kemudian jalur intravena dipasang.

A. Apa rencana pemeriksaan sebagai ahli mikrobiologi klinis?


B. Spesimen apa yang paling tepat yang harus diambil saat ini?
Berikan alasan jawaban Anda.
C. Apa penyebab paling mungkin dari penyakitnya?
KASUS 1

GEJALA KLINIS
Demam, anorexia, sakit kepala,
SPESIMEN kelemahan dan perubahan mental,

01 03
diare 36 jam , konstipasi 3 hari terakhir,
Spesimen feses penderita rose spot pada badan

PEMERIKSAAN
Pengambilan spesimen feses, kultur pada
02 DIAGNOSIS
04
tetrathionate broth, kultur dengan media Typhoid Fever
Mac Conkey dan SS agar, pemeriksaan TSI
slant, dan uji biokimia
GEJALA KLINIS

10 HARI TERAKHIR TANDA VITAL


Diare yang bertahan Suhu 39 derajat Celcius, detak
selama 36 jam jantung 68 bpm, tekanan
darah 120/80 mmHg, RR
18/menit

3 HARI TERAKHIR GEJALA LAINNYA


Konstipasi Ada rose spot di tubuh
penderita

2 HARI TERAKHIR
Demam, anorexia, pusing,
lemas, dan kondisi mental
yang berubah
A. RENCANA PEMERIKSAAN SEBAGAI
AHLI MIKROBIOLOGI

1. Menggunakan enrichment media seperti Selenite Broth


atau Tetrathionate Broth untuk memupuk bakteri yang
didapat dari spesimen

2. Memindahkan koloni ke media diferensial MAC agar dan


juga media selektif SS agar, guna mengamati tipe
fermentasi, dan juga morfologi koloni.

3. Melakukan pewarnaan gram

4. Dilanjutkan dengan Uji TSI slant, agar dapat mengetahui


ada atau tidak memproduksi Gas dan H2S.

5. Dilanjutkan lagi dengan uji-uji biokimia seperti uji Indole,


Methyl Red, Voges Proskauer, Citrate, Motilitas, dan juga
Urea, supaya dapat mengindentifikasi spesies yang tepat.
B. SPESIMEN YANG DAPAT
DIAMBIL (DUGAAN TIFUS)

DARAH SUMSUM TULANG FESES


Akan positif pada minggu pertama Bisa + setelah tes darah negatif (-) Minggu 1: positif (+) GE dan demam tifoid
(demam dan sepsis) (25%)
Minggu 2: positif (+) demam tifoid (85%)

URINE SPUTUM & DUODENAL


Positif setelah 2 minggu DRAINAGE
Bila terjadi pulmonary abscess &
bila carrier (bile duct)
C. KEMUNGKINAN
DIAGNOSIS

Dengan adanya gejala


demikian, terutama
rose spot di tubuh
pasien, kemungkinan
pasien menderita
demam tifus
(Salmonella typhi)
KASUS 2
Anak 8 tahun datang ke dokter didampingi ibunya mengeluh perut kram
parah dan sering diare sejak 2 hari lalu. Buang air besar dalam sehari bisa
lebih dari 6 kali. Tidak ada gejala demam, mual, dan muntah. Dari
anamnesis tersebut dikatakan, jumlah fesesnya tidak banyak. Pada
pemeriksaan fisik, kondisi umum pasien baik, tidak ada tanda dehidrasi,
tapi bising usus meningkat.

A. Apa rencana pemeriksaan sebagai ahli mikrobiologi klinis?


B.Apa penilaian kuat Anda tentang spesies yang menyebabkan pasien
diare?
C. Apa diagnosis banding-nya?
GEJALA KLINIS

Tidak ada tanda-tanda


2 HARI TERAKHIR
Nyeri perut dan diare. demam, mual, dan muntah.

DIARE DIARE
Sehari bisa 6 kali Hasil anamnesis
lebih BAB. ditemukan bahwa
jumlah feses sedikit.

LAINNYA
Tidak ada tanda-tanda
dehidrasi akan tetapi ada
peningkatan suara perut.
A. Rencana pemeriksaan
sebagai ahli mikrobiologi
klinis

1. Menggunakan enrichment media seperti Selenite Broth atau


Tetrathionate Broth untuk memupuk bakteri yang didapat dari spesimen
2. Memindahkan koloni ke media diferensial MAC agar dan juga media
selektif SS agar, guna mengamati tipe fermentasi, dan juga morfologi
koloni.
3. Melakukan pewarnaan gram
4. Dilanjutkan dengan Uji TSI slant, agar dapat mengetahui ada atau tidak
memproduksi Gas dan H2S.
5. Dilanjutkan lagi dengan uji-uji biokimia seperti uji Indole, Methyl Red,
Voges Proskauer, Citrate, Motilitas, dan juga Urea, supaya dapat
mengindentifikasi spesies yang tepat.
B. Perkiraan Spesies
Penyebab Diare
pada Pasien

Shigella dysentriae
C. Diagnosis Nontyphoidal Escherichia coli
banding Salmonella infection infection

Clostridium difficile Campylobacter infection


infection

Entamoeba histolytica Demam tifus


infection
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai