Anda di halaman 1dari 3

Ekonomi Petani Padi di Jorong Jalan Balantai Nagari Surian

Pendahuluan

Surian adalah sebuah nagari di Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Nagari ini terletak di perlintasan jalan raya dari Padang atau Solok menuju Solok Selatan.
Nagari ini mempunyai topografi daerah yang relatif datar1. Topografi inilah yang menjadikan
nagari Surian cocok untuk dijadikan sebagai lahan pertanian padi sawah, selain juga karena
faktor udara dan cuaca di wilayah ini yang sesuai untuk tanaman padi.

Masyarakat nagari Surian mayoritas berprofesi sebagai petani padi sawah, meskipun ada juga
yang berprofesi sebagai tenaga pendidik maupun tenaga kesehatan. Menjadi petani dapat
dikatakan telah menjadi takdir yang digariskan kepada masyarakat nagari Surian, sebab selain
sektor pertanian dan peternakan sektor lainnya kurang memadai untuk dijadikan sebagai
sumber mata pencaharian oleh penduduk Surian.

Sebagai petani padi sawah, tentu kebutuhan harian masyarakat Surian dapat terpenuhi, namun
secara umum jika dibandingkan dengan daerah lain, kehidupan ekonomi masyarakat surian
dapat dikatakan masih rendah. Apakah yang menyebabkan rendahnya pendapat ekonomi
masyarakat Surian? Adakah faktor-faktor yang menjadikan ekonomi masyarakat masih
rendah? Hal inilah yang akan dibahas dalam makalah ini.

Pembahasan

Nagari Surian yang terletak di Kabupaten Solok bagian selatan yang berbatasan langsung
dengan Kabupaten Solok Selatan, merupakan salah satu daerah pengahasil padi yang cukup
besar di Kabupaten Solok. Hal ini dikarenakan sebagian besar lahan yang ada di nagari
Surian berfungsi sebagai lahan pertanian padi sawah, baik dijadikan sawah maupun dijadikan
sebagai ladang atau pertanian tanaman palawija2. Meski demikian, lahan untuk sawah tetap
lebih luas dibandingkan dengan lahan pertanian palawija.

Kehidupan ekonomi masyarakat Jorong Jalan Balantai Surian

Secara ekonomi, kehidupan masyarakat jorong jalan balantai dapat dikatakan hanya pas-
pasan atau hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebagai petani padi sawah

1
Wikipedia Bahasa Indonesia: https://id.wikipedia.org/wiki/Surian,_Pantai_Cermin,_Solok
2
Sebagian masyarakat juga menjadikan sawahnya sebagai lahan pertanian palawija, terkadang bergantian per
tahunnya. Misalnya jika tahun ini menjadi lahan sawah maka dua tahun berikutnya biasanya ditanami tanaman
palawija. Hal ini dilakukan agar kesuburan tanah tetap terjaga (Menurut Narasumber).
untuk kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat Surian dapat dikatakan memadai, karena
hampir seluruh masyarakat memiliki lahan yang dijadikan sebagai sawah, kalaupun tidak
memiliki lahan, biasanya akan bekerja kepada pemiliki lahan dan upah yang diberikan
biasanya berupa padi maupun beras. Dengan kata lain upah yang diberikan kepada petani
adalah berupa beras atau padi, namun jika dibayar dengan uang, maka pembayaran diukur
berdasarkan harga beras di pasaran. Oleh sebab itu, kebutuhan makan sehari-hari masyarakat
dapat terpenuhi. Namun, untuk kebutuhan sekunder, masyarakat harus mengakali perputaran
uang dalam rumah tangganya. Menurut pengakuan Tati, salah seorang narasumber untuk
memenuhi kebutuhan sekunder keluarga mereka, biasanya mereka mencari pendapat lain
seperti: ikut dalam arisan bersama ibu-ibu rumah tangga lainnya di sekitar rumah mereka.
Melalui arisan ini, akan terkumpul uang yang dapat dipakai untuk membeli kebutuhan
sekunder seperti Televisi, maupun perlengkapan rumah tangga yang tergolong cukup mahal.
Selain ikut dalam arisan, Tati juga mencari usaha lain yaitu dengan berdagang beras di pasar
setiap pekannya. Tidak hanya Tati, narasumber lain yaitu Mas’ud mengatakan bahwa untuk
memenuhi kebutuhan uang sekolah anak-anaknya ia memiliki pekerjaan sampingan sabagai
tukang urut. Hal ini sudah lazim dilakukan oleh masyarakat jorong Jalan Balantai lainnya.

Mengapa hal ini terjadi? Faktor utamanya ialah tingginya tingkat perantau di jorong Jalan
Balantai. Menurut kesaksian Tati, hampir setiap pemuda yang berada dalam usia kerja, pergi
merantau ke luar daerah seperi Padang, Batam, bahkan ada yang pergi ke Luar negeri seperti
Malaysia dan Jepang. Seperti halnya anak dari Tati sendiri yang baru tamat SMA dalam
waktu dekat akan berangkat ke Malaysia. Sebelumnya, keponakannya tahun 2017 lalu telah
berangkat ke Batam dan bekerja di sebuah pabrik industri. Selain itu juga banyak anak
tetangganya yang juga berangkat ke luar daerah untuk mencari kerja. Selain mencari kerja,
anak usia kerja, biasanya melanjutkan kuliah di perguruan tinggi di Kota Padang. Dengan
demikian, maka yang tinggal di jorong Jalna Balantai sebagian besar terdiri dari anak-anak
usia sekolah dan juga lansia, sisanya masyarakat yang berusia kerja. Hal ini, tentu
menjadikan pendapatan per kapita masyarakat Surian terhitung rendah dibandingkan dengan
daerah lainnya.
Penutup

Sebagai masyarakat petani yang berada di Desa, kehidupan masyarakat petani di Jorong Jalan
Balantai Masih tergolong dalam ekonomi yang rendah, sebab untuk memenuhi kebutuhan
sekunder dan tersier masyarakatnya mesti mengandalkan keahlian lain selain sebagai seorang
petani. Faktor utama yang menyebabkan rendahnya pendapatan ekonomi di daerah ini ialah
mayoritas masyarakatnya yang berpendidikan tinggi ataupun yang berada di usia kerja
banyak yang pergi merantau, sehingga yang menjadi tanggungan lebih banyak dibandingkan
yang bekerja.

Daftar Pustaka

Noer Fauzi, 1999, Petani dan Penguasa, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Onghokham, 1983, Rakyat Dan Negara, Jakarta: LP3S

Priyono dan Zaenudin Ismail, 2012, Teori Ilmu Sosial,Surabaya: Dharma Ilmu

Wikipedia Bahas Indonesia: https://id.wikipedia.org/wiki/Surian,_Pantai_Cermin,_Solok. Di


ambil pada 14 Mei 2018.

Lampiran

Daftar nama narasumber

1. Nama : Mas’ud
Umur : 50 Tahun
Pekerjaan : Petani
Alamat : Dusun Alang Laweh Jorong Jalan Balantai

2. Nama : Rosditati
Umur : 47 Tahun
Pekerjaan : Petani
Alamat : Dusun Alang Laweh Jorong Jalan Balantai

Anda mungkin juga menyukai