Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN TUGAS LAPANG SOSIOLOGI PERTANIAN

DI KELURAHAN BULUH TEMPEH KECAMATAN TANETE RIATTANG


BARAT KABUPATEN BONE

OLEH:
NAMA : RISKA MEILANI
NIM : 2221090402
DOSEN : Ir.H.LANTO PALAWA,MP.

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PERTANIAN


SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN
STIP YAPI BONE
2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt serta selawat dan sal
am kepada junjungan Nabi besar Kita Muhammad saw, yang telah memberikan ri
dha nya untuk menyelesaikan laporan sosiologi pertanian ini.
Laporan pengamatan ini disusun untuk bisa mengetahui bagaimana
kondisi pertanian di Kelurahan Buluh Tempeh Kecamatan Tanete Riattang Barat,
Kabupateen bone. Kami menyadari bahwa dalam penyurunan laporan ini masih ja
uh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat Penulis harapkan. Akhir
Penulis menghantarkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi
sehingga laporan ini selesai.

Rabu, 22 Oktober,2023

Riska meilani

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................

1.1 Latar Belakang...........................................................................................1

1.2 Tujuan........................................................................................................2

BAB II ASPEK SOSIOLOGI PETANI.................................................................

2.1 Deskripsi Keluarga petani.........................................................................3

2.2 Ststus Sosial Ekonomi Keluarga Petani.....................................................4

2.3 Perubahan Sosial Budaya Petani...............................................................5

2.4 Lembaga Yang Berkaitan Dengan Sarana Produksi..................................6

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................

3.1 Kesimpulant...............................................................................................8
3.2 Saran..........................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kemajuan usaha pertanian sangat berkaitan erat dengan aspek

sosiologis. Aspek sosiologis meliputi sistem kebudayaan, stratifikasi sosial,

kelembagaan dan jariangan sosial baik pada tingkat petani, kelurahan, maupun supra

kelurahan.

Kebudayaan sangat mempengaruhi dalam usaha tani. Hal itu disebabkan

kebudayaan sudah melekat dalam diri petani sehingga tak heran bila terjadi suatu

perubahan sulit untuk diterima. Contohnya jika suatu daerah dari dulu menanam

jagung dan cabe dalam usaha pertaniannya, maka hingga sekarang mereka masih

menanam komoditas yang sama dan sulit untuk menanam komoditas lain dalam suatu

daerah atau desa terdapat lapisan-lapisan masyarakat atau stratifikasi sosial. Dalam

suatu daerah stratifikasi sosial dapat diukur dari luas tegalan yang dimiliki bila daerah

tersebut mayoritas bermata pencaharian sebagai petani.

Kadang kala dalam kelembagaan sangat dibutuhkan bagi para petani untuk

menyediakan sarana produksi seperti penyediaan benih, penyediaan pupuk, tenaga

kerja. dan pengolahan sawah. Selain itu dengan adanya kelembagaan dapat membantu

petani dalam menyelesaikan permasalahan yang tengah dihadapi.

Usaha pertanian erat kaitannya dengan pemasaran, baik yang dilakukan secara

langsung maupun melalui perantara atau distributor. Dibutuhkan jaringan sosial yang

baik agar dapat memasarkan hasil pertanian tersebut, oleh karena itu aspek-aspek

sosiologi memang sangat berperan dalam mempengaruhi kemajuan usaha pertanian

baik pada tingkat petani, kelurahan, maupun supra kelurahan.

1
1.2 Tujuan

Tujuan dari tugas lapang sosiologi kali ini,yaitu untuk mengetahui

identifikasi petani,stratifikasi dan kelmbagaan,jaringan sosial dan globalisasi

dan perubahan sosial pada tingkat petani dan tingkat Kelurahan.

2
BAB II

ASPEK SOSIOLOGI PERTANIAN

2.1 Deskripsi Keluarga petani

Nama : Abdul Rahman

Umur : 40 tahun

Tingkat pendidikan formal : SMP Sederajat

Pekerjaan KK Utama : Petani

Sampingan : Tidak ada

Sejak kapan menjadi petani : sejak tahun 1998

Jumlah anggota keluarga : 3 orang

Luas lahan tegal : 350 m²

Dalam wawancara studi lapangan sosiologi pertanian di kelurahan

buluh tempeh kecamatan tanete riattang barat, Kabupaten Bone, saya

mewawancarai seorang petani yang bernama bapak Abdul Rahman. Beliau

berusia 40 tahun. Beliau memiliki seorang istri dan anak yang selalu menemani

beliau dalam keseharian termasuk pergi bertani. Bapak Abdul Rahman

menamatkan pendidikannya hanya sampai sekolah menengah pertama (SMP),

dan menurut pengakuan beliau, dirinya sebenarnya ingin melanjutkan

pendidikan tang lebih tinggi namun dikarenakan keterbatasan biaya, beliau

terpaksa tidak dapat melanjutkan pendidikannya. Pekejaan sehari-hari Bapak

Andul Rahman adalah seorang petani, Beliau mengaku mulai bercocok tanam

tanam sejak beliau berusia 15 tahun, yaitu sekitar tahun 1988.

2.2 Status Sosial Ekonomi Keluarga Petani

3
Menurut pengakuan bapak Abdul Rahman, beliau hidup bersama istri

dan anaknya. Kondisi rumah beliau sangat sederhanya, yakni dengan luas 120

m², atap rumah berupa genteng, lantai berupa semen, dan temboknya berupa

papan, beliau memiliki barang elektronik seperti telepon genggam, televisi,

ataupun radio, serta satu unit sepeda motor.

Harta yang dimiliki bapak Abdul Rahman adalah lahan yang berupa tegal

seluas 350 m2. Tegal tersebut merupakan warisan dari orang tuanya sejak tahun

2000. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya, beliau memanfaatkan lahan

tersebut untuk bercocok tanam dan hasil panennya beliau jual ke pedagang.

Dari situlah beliau mendapatkan uang untuk mencukupi kehidupannya.

Beberapa tahun ini, bapak Abdul Rahman menanami tegalnya dengan satu

jenis tanaman yaitu tanaman jagung Menurutnya tanaman jagung termasuk

tanman yang mudah perawatannya. Sebenarnya, ada beberapa kendala bagi

beliau untuk tidak memilih komoditas lain seperti padi, cabai, tomat, yakni

dikarenakan karena yang pertama adalah kondisi lahan, lahan di daerah tersebut

sering kekurangan air. Warga hanya mengandalkan tadah hujan untuk mengairi

tegalnya, begitu juga pak Abdul Rahman. Yang kedua adalah kendala biaya,

untuk membeli bibit cabai, tomat sangat dibutuhkan biaya yang besar

sedangkan beliau tidak mampu untuk itu. Itulah sebabnya seliau hanya

menanam jagung sepanjang tahun.

Dengan melihat kondisi ekonomi bapak Abdul Rahman, beserta hasil

dari perbandingan dengan literatur, dapat disimpulkan bahwa dilihat dari segi

kekayaan, bapak Abdul Rahman termasuk ke dalam keluarga petani golongan

4
bawah, dari segi kekuasaan dan kehormatan, bapak Abdul Rahman hanya

sebagai seorang warga biasa yang tidak memiliki kedudukan dan kekuasaan di

wilayahnya, selain itu dari segi pengetahuan, bapak Sadi tergolong rendah

karena hanya sampai tingkat sekolah menengah pertama (SMP) saja.

2.3 Perubahan Sosial Budaya Petani

Dalam suatu proses modernisasi, suatu proses perubahan yang

direncanakan. melibatkan semua kondisi atau nilai-nilai sosial dan kebudayaan

secara integratif orientasi atau arah perubahan di sini meliputi beberapa

orientasi, antara lain (1) perubahan dengan orientasi pada upaya meninggalkan

faktor-faktor atau unsur-unsur kehidupan sosial yang mesti ditinggalkan atau

diubah, (2) perubahan dengan orientasi pada suatu bentuk atau unsur yang

memang bentuk atau unsur baru, (3) suatu perubahan yang berorientasi pada

bentuk, unsur atau nilai yang telah eksis atau ada pada masa lampau. Tidaklah

jarang suatu masyarakat atau bangsa yang selain berupaya mengadakan proses

modernisasi pada berbagai bidang kehidupan, apakah aspek ekonomis,

birokrasi, pertahanan keamanan, dan bidang iptek; namun demikian, tidaklah

luput perhatian masyarakat atau bangsa yang bersangkutan untuk berupaya

menyelusuri, mengeksplorasi. Dari hasil wawancara, sistem budaya bercocok

tanam pak Abdul Rahman tidak mengalami perubahan. Bapak Abdul Rahman

memulai kegiatan bertani sejak beliau berusia 15 tahun atau pada tahun 1998.

Sejak dahulu sampai sekarang, pak Abdul Rahman melakukan kegiatan

bercocok tanam dengan menggunakan alat-alat tradisional seperti cangkul, dan

5
sabit, irigasinya pun menggunakan ntanah hujan. Pemanenan juga dilakukan

secara manual. Kondisi lahan beserta kendala biaya membuat beliau tetap

melanjutkan pola bercocok tanamnya tersebut. Beliau tidak terpengaruh oleh

perkembangan teknologi pengolahan lahan karena keterbatasan biaya dan

pengetahuan.temukan unsur-unsur atau nilai-nilai kepribadian atau jatidiri

sebagai bangsayang bermartabat (Anonymous, 2012)

Dari hasil wawancara, sistem budaya bercocok tanam pak Sadi tidak

mengalami perubahan. Bapak Sadi memulai kegiatan bertani sejak beliau

berusia 15 tahun atau pada tahun 1993. Sejak dahulu sampai sekarang, pak Sadi

melakukan kegiatan bercocok tanam dengan menggunakan alat-alat tradisional

seperti cangkul, dan sabit, irigasinya pun menggunakan ntanah hujan.

Pemanenan juga dilakukan secara manual. Kondisi lahan beserta kendala biaya

membuat beliau tetap melanjutkan pola bercocok tanamnya tersebut. Beliau

tidak terpengaruh oleh perkembangan teknologi pengolahan lahan karena

keterbatasan biaya dan pengetahuan.

2.4 Lembaga Yang Berkaitan Dengan Sarana Produksi

Dalam melakukan kegiatan bercocok tanam bapak Abdul Rahman memiliki

pelanggan tetap yang selalu datang ke rumahnya untuk membeli jagung hasil

panennya. Bapak Abdul Rahman menjual dengan satuan kilo gram. Harga per

kilonya tidak menentu, terkadang mahal, terkadang sangat murah. Untuk pupuk,

pak sadi membeli di toko pertanian terdekat.

6
Untuk benihnya, pak Abdul Rahman menggunakan benih sendiri berupa

biji jagung hasil panen sebelumnya. Jadi beliau tidak perlu mengeluarkan uang

untuk membeli benih. Dalam mengendalikan hama dan penyakit, beliau sama

sekali tidak menggunakan pestisida atau pengendali lainnya. Pemanenan jagung

dilakukan sendiri dengan menggunakan sabit. Jagung dikupas lalu dijemur dan

dipisahkan dengan bijinya. Lalu sebagian dijual dan sebagian lagi dikonsumsi.

Beliau menjual ke pedagang atau tak jarang pedagang yang datang kerumah

beliau. Dari hasil penjualan jagung bapak sadi memperoleh keuntungan ytetapi

tidak bisa mencukupi kebutuhannya.

7
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Dari wawancara diatas dapat disimpulkan

1. Bapak Abdul Rahman, warga kelurahan buluh tempeh kecamatan tanete

riattang barat bermatapencaharian sebagai petani sejak tahun 1998, hidup istri

dan anak.

2. Bapak Abdul Rahman termasuk ke dalam keluarga petani golongan bawah,

dari segi kekuasaan dan kehormatan, bapak Sadi hanya sebagai seorang

warga biasa yang tidak memiliki kedudukan dan kekuasaan di wilayahnya,

selain itu dari segi pengetahuan, bapak Abdul Rahman tergolong rendah

karena hanya sampai tingkat Sekolah Menengah Pertama saja.

3. Dari hasil wawancara, disimpulkan budaya bapak Abdul Rahman dalam

bercocok tanam yaitu hanya menanami lahan tegalnya dengan satu jenis

tanaman saja yaitu tanaman jagung. Dalam mengairi lahannya mengandalkan

tadah hujan. Usaha taninya dilakukan di lahan kering atau tegalan.

4. Dari hasil wawancara, sistem budaya bercocok tanam pak Abdul Rahman

tidak mengalami perubahan. Bapak Abdul Rahman memulai kegiatan bertani

sejak beliau berusia 15 tahun atau pada tahun 1998, tetap ke pertanian yang

tradisional.

5. Tidak ada lembaga yang bekerja sama dengan bapak Abdul Rahman, semua

hal beliau kerjakan bersama keluarga.

8
3.2 Saran

1. Masyarakat yang berpendidikan tinggi harus mengamalkan ilmunya untuk

kemajuan desanya.

2. Pendidikan lebih ditingkatkan lagi, agar terciptanya pemerataan pendidikan.

3. Penyediaan sarana produksi pertanian kelurahan buluh tempeh kecamatan

tanete riattang barat lebih dioptimalkan agar petani lebih mudah untuk

mengolah hasil pertanian

4. Untuk mahasiswa harus lebih peka terhadap masyarakat di sekitarnya sehingga

dapat mengamalkan ilmunya.

Anda mungkin juga menyukai