Anda di halaman 1dari 18

MINI RESEARCH DAN REKAYASA IDE

ANATOMI MANUSIA

DOSEN PENGAMPUH : Dr. SANUSI HASIBUAN, M. Kes

DISUSUN OLEH:
NAMA : APRILYA PERMATA SARI BATUBARA
NIM : 6193311029
KELAS : PJKR 1 E

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara melakukan vertical jump


yang baik dan benar, dan kesalahan teknik yang digunakan pada saat melakukan
vertikal jump di kelas PJKR 1 E 2019.

Populasi dalam penelitian ini adalah 22 orang mahasiswa kelas PJKR 1 E


2019 . Sampel diambil secara acak yang terdiri dari 10 orang . Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan tes lompatan vertical
jump pada masing masing sampel.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa raihan mahasiswa yang


rendah pada saat melakukan vertical jump disebabkan oleh teknik yang kurang
benar.
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan
rahmat-Nyalah penulis akhirnya bisa menyelesaikan tugas “Mini Research” ini dengan baik tepat
pada waktunya.

Tidak lupa penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pengampuh yang telah
memberikan banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam pembuatan makalah ini.
Rasa terima kasih juga hendak saya ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah
memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan.

Meskipun penulis sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang penyusunan makalah
ini, namun penulis menyadari bahwa di dalam makalah yang telah disusun ini masih terdapat
banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga penulis mengharapkan saran serta masukan dari
para pembaca demi tersusunnya makalah lain yang lebih baik lagi. Penulis berharap agar makalah
ini bisa memberikan banyak manfaat kepada orang lain.Akhir kata penulis mengucapkan
terimakasih.

Medan , November 2019

Aprilya Permata Sari Batubara


DAFTAR ISI
Halaman Judul
Abstrak ……………………………………………………………………………….i
Kata Pengantar………………………………………………………………………ii
Daftar Isi……………………………………………………………………………..iii
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang masalah…………………………………………………….5
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………...6
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………… .......6
D. Manfaat Penulisan………………………………………………………..….6
Bab 2. Konsep Dan Hipotesis
A. Kajian teori…………………………………………………………………...7
B. Hipotesis………………………………………………………………………8
Bab 3. .Metodologi Penelitian
A. Jenis dan Rancangan Penelitian………………………………………… .......9
B. Populasi dan Sampel………………………………………………………...9
C. Variabel Penelitian…………………………………………………………..9
D. Prosedur Pelakasanaan Penelitian………………………………………........9
E. Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………………………….......9
F. Teknik Pengumpulan Data………………………………………………...10
Bab 4. Hasil
A. Hasil Penelitian……………………………………………………………..17
Bab 5. Kesimpulan………………………………………………………………...18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Vertikal jump adalah lompatan tegak atau kearah vertical yang dilakukan tanpa awalan
dengan jangkauan lengan yang setinggi tingginya.Vertikal jump atau loncat tegak merupakan tes
kebugaran yang umum dilakukan untuk menentukan kekuatan otot kaki atau daya ledak.Tes ini
sering digunakan oleh atlet profesional terutama untuk mengukur perkembangan seorang atlet
selama pelatihan. Semakin tinggi lompatan maka semakin kuat otot kaki / daya ledak seorang
atlet.
Lompatan vertical banyak sekali digunakan dalam berbagai macam olahraga misalnya basket,
volley, lompat tinggi, bulu tangkis, dan lain sebagainya. Hal yang paling diperhatikan dalm
vertical jump adalah tingginya raihan seseorang. Raihan ini adalah hasil antara raihan tangan
dengan gerakan meloncat yang dikurangi dengan raihan tangan dengan badan tegak berdiri dan
tangan diluruskan ke atas.
Adapun hal yang harus diperhatikan dalam melakukan vertical jump ini adalah : awalan,
proses melompat dan landing atau pendaratan. Sebelum melakukan vertical jump kita terlebih
dahulu mengukur raihan tangan kita dengan badan tegak disamping dinding / tembok yang
memiliki angka/ skala kemudian raihan tersebut dicatat. Setelah itu kita melakukan lompatan,
lompatan ini dilakukan tanpa awalan jadi sepenuhnya hanya mengandalkan kekuatan otot kaki.
Pada saat melakukan lompatan ini, tangan kita diayunkan untuk menyentuh skala/ angka yg lebih
tinggi lagi, kemudian catat hasilnya . Yang terakhir adalah proses pendaratan atau landing,
pastikan anda mendarat dengan kondisi yang tepat, kaki agak mengeper supaya tetap terjaga
keseimbangan.
Di kelas PJKR 1E 2019 telah dilakukan uji coba untuk melakukan vertical jump ini. Banyak
yang belum paham bagaimana cara untuk melakukannya, oleh sebab itu hasil yang diperoleh
belum cukup memuaskan meskipun ada beberapa orang yang sudah mendapatkan hasil yang
bagus atau raihan yang cukup tinggi.
Faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya raihan seseorang dalam melakukan vertical
jump antara lain : tinggi badan, panjang lengan dan kekuatan otot kaki.Hal ini dapat dilihat dari
beberapa orang anak PJKR E yang memiliki badan yang tinggi, dan lengan yang panjang
mendapatkan raihan yang cukup tinggi . Sedangkan yang memiliki badan yang tidak terlalu
tinggi, raihannya juga tidak terlalu tinggi. Dalam melakukan vertical jump ini teknik yang
dilakukan belum semuanya tepat, sehingga perlu perbaikan lebih lagi kedepannya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka yang menjadi rumusan masalah adalah bagaimana cara
melakukan vertical jump yang baik dan benar untuk mendapatkan raihan yang setinggi
tingginya ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk membahas bagaimana sebenarnya cara yang tepat
untuk melakukan vertical jump.

D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini adalah pembaca diharapkan dapat mengetahui
cara/ teknik yang benar untuk melakukan vertical jump.
BAB II
KONSEP DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori
Vertical jump adalah suatu kemampuan untuk naik ke atas melawan gravitasi dengan
menggunakan kemampuan otot (Ostijic, 2010). Vertikal jump juga bisa diartikan gerakan
meloncat setinggi tingginya dengan focus kekuatan otot tungkai untuk mencapai loncatan
lurus ke atas dengan maksimal. Vertikal jump ini biasanya banyak digunakan oleh
beberapa cabang olahraga misalnya : bola volley, basket, badminton dan sebagainya.
Peningkatan vertical jump yaitu proses yang komplit di mana dilihat pada beberapa aspek
yang berbeda, diperlukan beberapa komponen yang mendukung diantaranya fleksibilitas
komponen sendi , kekuatan tendon, keseimbangan dan kontrol motor kekuatan otot,
fleksibilitas otot , serta ketahanan otot.
Mekanisme dari gerak vertical jump diawali dengan gerakan countermovement
merupakan awal gerakan dimana fase ini diawali dengan berdiri tegak lalu melakukan
fleksi hip,knee, dan ankle joint. Propulsion merupakan lanjutan dari gerakan
countermovement dimana gerakan ini diawali dengan fleksi hip, knee, dan ankle joint
menuju gerakan take off, flight fase ini diawali gerakan take off menuju landing, landing
terdiri dari gerakan landing untuk menuju end movement (Grimshaw, 2007)
Otot adalah salah satu komponen pendukung dalam melakukan vertical jump yang
dapat menghasilkan gerakan serta kekuatan . Otot yang maksimal yang maksimal
sangatlah penting bagi peningkatan pada vertical jump. Otot skelet merupakan suatu
jaringan yang kegiatannya berupa kontraksi sehingga otot mempunyai kemampuan
ekstensibilitas, elastisitas, dan kontraktilitas. Pada tungkai terdapat beberapa macam otot
dan salah satunya adalah quadriceps yang berfungsi sebagai penopang, pada saat berjalan,
berlari, menendang, melompat, naik turun tangga, maupun stabilitas pada saat melakukan
aktifitas atau pun latihan (Hermakulata , 2011.)
Otot quadriceps merupakan salah satu otot pada sendi lutut atau knee joint yang
mempunyai fungsi sebagai stabilisator aktif sendi lutut dan juga berperan sebagai
penggerak sendi yaitu gerakan saat ekstensi lutut. Dimana otot quadriceps berperan dalam
aktifitas sehari hari seperti berjalan , berlari, menendang, melompat, dan naik turun
tangga. Terkait dengan fungsi dari otot yang berperan dalam ekstensi lutut maka otot ini
merupakan otot yang berperan penting dalam menghasilkan gerakan vertical jump. Agar
dapat menghasilkan gerakan vertical jump yang maksimal maka memerlukan kekuatan
otot yang quadriceps yang maksimal pula, agar menghasilkan performance otot yang
optimal sehingga resiko cedera saat beraktifitas dapat diminimalisir (Hermakulata 2011).
Penggerak fleksi lutut pada saat melompat dilakukan otot otothamstring. Selain itu
fleksi lutut juga dibantu oleh gastrocnemius, popliteus dan gracillis,. Lingkup gerak sendi
pada saat fleksi berkisar antara 120 - 130 derajat (kapandji, 1997dalam Ariyadi 2012). Saat
terjadi perubahan menjadi gerakan extensi, berganti otot otot quadriceps yang
berkontraksi secara eksplosive, dalam kondisi ini terjadi proses peregangan secara
mendadak pada otot hamstring. Pada aktivitas olahraga didapatkan bahwa energy elastic
mampu meningkat 20 % beban maksimumyang diangkat dari energy konsentrik, ini
berlaku pada otot quadriceps yang berkontraksi secara kuat memaksa otot hamstring yang
merupakan otot ipe II untuk melakukan peregangan secara cepat. Kemampuan otot
hamstring dapat membantu meningkatkan kemampuan dalam jumping jika mampu
melakukan gerakan sefleksibel mungkin dalam mengikuti gerak otot quadriceps yang
berlawanan (Radcliffe, 2000)

B. Hipotesis

Bila dilihat dari sekian banyak video , maka dugaan sementara adalah bahwa untuk
melakukan vertical jump yang bagus maka lompatan harus diawali dengan posisi badan
yang merendah dan menolakkan kaki sekuat kuatnya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian


Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan observasi yaitu dengan melakukan
tes langsung pada beberapa sampel yaitu dengan mengadakan tes kemampuan awal untuk vertical
jump.

B. Populasi dan Sampel


Yang menjadi sampel penelitian ini adalah 10 orang mahasiswa di kelas PJKR 1 E

C. Variabel penelitian
Variable bebas : yang menjadi variable bebas adalah sebenarnya untuk melakukan
vertical jump yang baik dan benar itu , pertama kita ukur dulu raihan tangan kita sebelum
melakukan lompatan. Pada bagian ini, badan kita berdiri di samping dinding berskala, kemudian
arahkan tangan ke atas pada bagian skala/ angka, catat berapa hasil raihan itu. Kemudian setelah
itu, turunkan tangan ke samping badan dan bersiap untuk melakukan lompatan . Turunkan badan
dan tekuk lutut dan ayunkan kedua tangan ke belakang badan,kemudian melompatlah dengan
sekuat tenaga, jangan lupa arahkan tangan untuk meraih angka pada papan skala. Kemudian
mendaratlah dengan posisi badan yang seimbang.

D. Prosedur Pelaksanaan Penelitian


Adapun prosedur penelitian ini adalah dimulai dengan mencari tempat yang ada skala/
angka yang tertulis pada dinding. Dan kebetulan di stadion ada skalanya, maka kami pergi ke
stadion. Kemudian setiap orang melakukan vertical jump menurut pengertiannya sendiri, hasilnya
dicatat oleh satu orang dan kemudian ketika melakukan lompatan dividiokan .

E. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian diadakan di stadion Unimed pada hari kamis, 16 November 2019

F. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah data gambar dan data angka.
Data angka yang diperoleh adalah sebagai berikut :

NAMA TINGGI JANGKAUAN TINGGI LOMPATAN


APRIL 42 72
IMAN 67 125
FAJAR 60 110
FAISAL 70 115
KADIM 71 115
NAIM 55 110
RIZA 85 146
DEKO 70 120
YANTI 35 60
FIKRI 62 110

Data gambar yang diperoleh :


1. APRIL
2. IMAN
3. FAJAR

4.FAISAL
5.KADIM

6.NAIM
7.RIZA

8.DEKO
9. YANTI

10. FIKRI
BAB IV
HASIL

A. Hasil Penelitian

1. Pada Gambar yang pertama mahasiswa terlihat melakukan yang pertama yaitu melakukan
jangkauan tangan pada papan ukur vertical jump dimana jangkaun tersebut mendapat 42 cm, dan
memiliki lompatan 72 cm dan hasil dari lompatan vertical jump dari gambar pertama yaitu 30
cm.

2. Pada gambar yang kedua terlihat mahasiswi ingin melakukan sebuah gerakan vertical jump
yang dimana awalannya dimulai dari pandangan melihat kedepan dan tangan meraih papa ukur
vertical jump yang memiliki hasil jankauan 67 cm kemudian jongkok dengan kaki dirapatkan dan
kemudian melompat yang mendapatkan hasil lompatan 125 cm dan hasil nya menjadi 58 cm.

3. Hasil penelitian dari gambar ke tiga yaitu memiliki badan yang tinggi dan memiliki hasil
jangkauan 60 hasil lompatan 110 dan memiliki hasil dari gerakan vertical jump nya 50 cm

4. hasil peneltian dari gambar yang keempat yaitu melakukan raihan tangan ke papan ukur
vertical jump yang mendapatkan hasil nilai jangkauan 70 cm dan hasil lompatan 115 cm dan hasil
dari lompatan vertical jumpnya mendapatkan 45 cm.

5. Hasil penelitian dari gambar kelima yaitu mahasiswa tersebut meraih tangannya ke papan ukur
vertical jump jangkauan mendapatkan 71 cm tinggi lompatannya 115 cm dan mendapatkan hasil
dari vertical jump 44 cm
6. Hasil penelitian dari gambar keempat menjelaskan bahwa pria tersebut sedan meraihkan
tangannya ke papan ukur vertical jump dan pandangan pria itu kedepan dan hasil mendapatkan
hasil jangkauan 55 cm dan nilai lompatan 110 cm dan hasil dari gerakan vertical jump nya 55 cm

7. hasil peneltian dari gambar ketujuh menjelaskan bahwa pria tersebut melakukan raihan tangan
ke papan ukur vertical jump yang kemudian badan di condongkan kedepan dan melompat
setinggi tingginya hasil jangkauan 85 cm dan hasil lompatan 146 cm yang kemudian
mendapatkan nilai dari gerakan vertical jumpnya 61 cm.

8. Hasil penelitian dari gambar no 8 menjelaskan bahwa seorang pria ini melakukan gerakan
vertical jump yang mendapatkan nilai jangkauan 70 cm nilai lompatan 120 cm dan hasil gerakan
vertical jumpnya 50 cm

9.Hasil peneltian dari no 9 menyatakan bahwa seorang mendapatkan nilai jangkauan 35 cm dan
nilai lompatan 60 cm dan hasil lompatan vertical jumpnya mendapatkan 25cm. dikarenakan
rendah nilainya karena postur tubuh kecil dan pendek

10. hasil penelitian dari no 10 menjelaskan bahwa seorang mendapatkan nilai jangkauan 62 cm
dan nilai lompatan 110 cm dah hasil lompatan vertical jumpnya mendapatka 48 cm.
BAB V
KESIMPULAN

Vertical Jump (lompatan vertical atau loncat tegak) adalah tes kebugaran yang sudah umum
dilakukan untuk menentukan kekuatan otot kaki atau daya ledak (explosive power) seorang atlet.
Daya ledak otot merupakan kemampuan otot atau sekelompok otot dalam melakukan kerja
secara eksplosif, yaitu secara cepat dan kuat. Daya ledak otot dapat kita ukur dengan alat yang
sederhana, khusus untuk pengukuran daya ledak otot kaki (tungkai) bias dilakukan dengan
lompat vertical jump atau loncat tegak. Loncat tegak dapat dilakukan dengan cara menggunakan
papan pengukur dan dengan cara modern yaitu menggunakan alat seperti DF dan Force Plate.

Anda mungkin juga menyukai