Anda di halaman 1dari 6

TUGAS AKHIR SEMESTER

MATA PERKULIAHAAN BIOMEKANIKA OLAHRAGA

ANALISIS GERAKAN HANDSPRING DALAM SENAM


ARTISTIK

DISUSUN OLEH :
Sindy Nur Laila Aziiz Arwani 17602244015

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan semangat dan doanya kepada saya saat ini sehingga makalah ini
bisa disusun dengan baik dan rapi.
Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Penyusun,
12 Desember 2019
PEMBAHASAN
Biomekanika merupakan ilmu yang membahas aspek-aspek mekanika dari
gerakan-gerakan tubuh manusia. Biomekanika merupakan kombinasi antara
keilmuwan mekanika, antropometri dan dasar ilmu kedokteran. Pada pendekatan
Biomekanika ada beberapa definisi biomekanik yang dapat kita gunakan. Menurut
Hatze, Biomekanika adalah ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi sistem biologi
dengan menggunakan pengetahuan dan metode mekanika.
Sedangkan menurut Hay’s, Biomekanika adalah ilmu yang mempelajari gaya-
gaya yang terjadi pada struktur biologi dan efek yang dihasilkan oleh gaya-gaya
tertentu. Jadi dapat disimpulkan, Biomekanika adalah suatu ilmu yang menggunakan
hukum-hukum fisika dan konsep keteknikan untuk mempelajari gerakan yang
dialami oleh beberapa segmen tubuh dan gaya-gaya yang terjadi pada bagian tubuh
tersebut selama aktivitas normal. Adapun tujuan mempelajari biomekanika dalam
penerapan ilmu olahraga adalah :
1. Mengetahui konsep ilmiah dasar yang diaplikasikan dalam bentuk gerak
manusia.
2. Memahami suatu bentuk/model gerak dasar dalam olahraga sehingga mampu
mengembangkannya dengan baik.
3. Mampu memahami perkembangan gerak dasar.
4. Mampu menerapkan suatu bentuk yang sesuai dengan karakteristik fisik
seseorang dalam berolahraga, dengan baik dan benar.
Senam merupakan aktivitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan
perkembangan anak. Gerakan -gerakan senam sangat sesuai untuk mendapat
penekanan di dalam program pendidikan jasmani, terutama karena tuntutan fisik yang
dipersyaratkan, seperti kekuatan dan daya tahan otot dari bagian tubuh. Pendapat lain
dikemukakan Peter H. Werner (1994) yang dikutip Agus Mahendra (2000:13)
“Senam dapat diartikan sebagai bentuk latihan tubuh pada lantai atau pada alat yang
dirancang untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelentukan, kelincahan,
koordinasi, serta kontrol tubuh”. Jadi fokusnya adalah tubuh, bukan alatnya, bukan
pula pola-pola geraknya, karena gerak apapun yang digunakan tujuan utamanya
adalah peningkatan kualitas fisik serta penguasaan pengontrolannya. dapat
disimpulkan bahwa, senam merupakan latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan
dengan berencana dan disusun secara sistemtis untuk membentuk dan
mengembangkan pribadi yang harmonis. Dalam latihan senam dapat dilakukan pada
lantai dan alat yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelentukan,
kelincahan, koordinasi serta kontrol tubuh. Hal ini artinya, senam bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan tubuh bukan alatnya.
PENGERTIAN HANDSPRING

(Dok. Google)
Agus Mahendra (2001:301-302) menyatakan handspringadalah keterampilan
yang sangat dinamis yang memerlukan lentingan minimal. Handspring merupakan
suatu gerakan dengan bertumpu pada kedua tangan disertai tolakan atau lemparan
satu kaki dari belakang ke arah depan atas dan mendarat atas dua kaki sehingga
berdiri tegak. Keterampilan senam dalam senam lantai, seperti gerak handspring
banyak dibangun oleh berbagai macam pola gerak dominan. Yang dimaksud dengan
pola gerak dominan adalah pola gerak yang mendasari terbentuknya keterampilan
senam sehingga perannya dianggap dominan. Menurut Agus Mahendra (2001: 65)
senam dapat dibedakan dari olahraga lainnya oleh seperangkat pola gerak
dominannya yang unik. Kesemua pola gerak dominan itu adalah:
1. Landings (pendaratan)
Istilah pendaratan diartikan secara meluas sebagai penghentian yang
terkontrol dari tubuh yang melayang turun. Pendaratan bisa dilakukan pada kedua
kaki, tangan atau disebarkan pada bagian tubuh yang lebih besar, seperti pada
punggung. Dari kesemua gerak yang ada, pendaratan merupakan pola yang paling
penting, hal ini dikarenakan kemampuan dalam hal landing merupakan kegiatan yang
paling umum dalam senam serta menjadi penentu keberhasilan dari
hampir setiap elemen senam dan dalam senam kompetitif menjadi salah satu aspek
yang dinilai juri. Pada gerakan handspringrdapat posisi landings(pendaratan) pada
akhir gerakan.
2. Static position (Posisi statis)
Statis adalah posisi tubuh yang dibuat oleh semua posisi “bertahan” atau
“diam” yang sangat umum dalam senam. Posisi ini biasanya dapat dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu bertumpu (support), menggantung (hang), dan
keseimbangan (balance). Pada gerakan handspring terdapat posisi bertumpu (support)
kedua tangan dan keseimbangan (balance).
3. Locomotion(Gerak berpindah tempat)
Locomotion didefinisikan sebagai berulang-ulang memindahkan tubuh atau
gerak tubuh atau anggota tubuh yang menyebabkan tubuh berpindah tempat.
4. Swing (Ayunan)
Ayunan adalah bagian integral dengan senam dan dapat diperkenalkan pada
tingkat keterampilan manapun.
5. Rotation (Putaran)
Putaran mempunyai peranan penting dalam pengembangan koordinasi,
menyediakan sedemikian banyak jenis variasi dalam progam senam.
6. Spring (Lompatan)
Lompatan dapat dilihat sebagai situasi ketika seseorang melontarkan dirinya
ke udara. Oleh karena itu, jenis lompatan dalam senam dapat dibedakan dari caranya
orang itu memilih bagian tubuhnya sebagai alat pelontar, yaitu kaki, tangan, dan
kombinasi keduanya. Pada gerakan handspring terdapat lompatan dengan tangan.
7. Layangan dan ketinggian
Layangan adalah peristiwa ketika tubuh sedang berada di uadara, terbebas
dari kontak dengan alat atau permukaan tanah. Sedangkan ketinggian adalah
besarnya jarak antara titik berat tubuh ke permukaan tanah. Untuk dapat membekali
anak dalam menguasai keterampilan senam lantai, sekian banyak pola gerak dominan
di atas harus banyak dikembangkan.

BIOMEKANIKA GERAK HANDSPRING

A B C D E
Gambar 3. Gambar Mekanika Gerak Handspring(Sumber: Agus Mahendra (2001:288)

Keterangan :
A. Awalan
B. Tumpuan Kedua Tangan
C. Tolakan untuk persiapan layangan
D. Layangan
E. Pendaratan

Dimulai dimulai dari percepatan yang didapat dari awalan, bertumpu pada
kedua tangannnya di lantai dan membuat gerakan melontarkan salah satu kakinya ke
atas belakang untuk mencapai fase layangan dalam posisi kurvalinier sebelum
mendarat dalam posisi berdiri.
Handspring memiliki unsur pergerakan berputar ke depan dan perubahan titik berat
tubuh. Perputaran awal dihasilkan dari hurdle (awalan) yang agak tinggi dan posisi
tubuh yang lenting. Pesenam harus meneruskan gerak linier ke depan yang diubah ke
gerak vertikal dengan menolakkan tangan. Penyaluran gerak berlangsung melalui
tubuh yang dikencangkan, yang juga sedikit dilentingkan. Gerakan akhir yaitu
pendaratan sangat dibutuhkan keseimbangan badan yaang tinggi karena menahan
badan setelah melakukan dorongan dan ayunan.
Kesimpulan
Koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yang selaras akan terbentuk
rangkaian gerak artistik yang menarik. Tahapan yang benar merujuk kepada teknik
dalam melakukan gerakan secara baik dan benar, sesuai dengan metode dan program
latihan. Bertahap merujuk pada tingkat kesulitan di dalam proses latihan, yaitu
dengan memulai melakukan gerakan dari yang paling mudah ke arah gerakan yang
paling sulit. Berkesinambungan merujuk kepada peningkatan proses latihan secara
terus menerus. Fleksibilitas biasanya dibahas dalam kaitannya dengan pengendoran
(flexion), dimana sudut tubuh dengan artikulasi (sambungan-sambungannya)
berkurang melalui gerakan; ekstensi (penjuluran), dimana sudut tubuh dengan
sambungan-sambungannya bertambah melalui gerakan; hiperekstensi, dimana sudut
sebuah sendi dijulurkan melewati jangkauan normal; double-jointedness, sebuah
kondisi yang tidak ada tetapi meskipun demikian sebuah istilah yang digunakan
dengan mengacu kepada seseorang yang memiliki fleksibilitas tidak bisa dalam
posisi tertentu; dan yang terakhir “keterikatan otot”, sebuah istilah yang digunakan
untuk menjelaskan ketidak fleksibelan pada seseorang yang memiliki otot-otot yang
berkembang baik. Dimulai dari percepatan yang didapat dari awalan, bertumpu pada
kedua tangannya di lantai dan membuat gerakan melontarkan salah satu kakinya
keatas belakang untuk mencapai fase layangan dalam posisi kurvalinier sebelum
mendarat daam posisi berdiri. Handspring memiliki unsur pergerakan berputar
kedepan dan perubahan titik berat tubuh. Perputaran awal dihasilkan dari hurdle
(awalan) yang agak tinggi dan posisi tubuh yang lenting. Pesenam harus meneruskan
gerak linier ke depan yang diubah ke gerak vertikal dengan menolakkan tangan.
Penyaluran gerak berlangsung melalui tubuh yang dikencangkan, yang juga sedikit
dilentingkan.

DAFTAR PUSTAKA
- Agus Mahendra. 2000. Senam. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah Bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Olahraga.
- Agus Mahendra. 2001. Senam. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III
- https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id
- https://jurnal.unimed.ac.id

Anda mungkin juga menyukai