Anda di halaman 1dari 4

Materi Sesi 3

Bentuk dan Sikap Dasar Senam


KETERAMPILAN GERAK

Keterampilan gerak dapat dipahami batasannya dengan dua cara. Yang pertama,
keterampilan dapat dilihat sebagai tugas-tugas gerak, seperti panahan, biliar, atau
memahat. Dilihat dari cara ini, keterampilan dapat diklasifikasikan dengan berbagai
dimensi atau menurut karakteristiknya yang menonjol. Kedua, keterampilan dapat
juga dilihat dalam kaitannya dengan keadaan yang membedakan antara yang
terampil dan tidak terampil. Maksudnya, keterampilan dari kategori kedua ini lebih
berkaitan dengan tingkat kemahiran dalam penguasaan suatu tugas gerak.

KETERAMPILAN LOKOMOTOR

Keterampilan lokomotor didefinisikan sebagai keterampilan perpindahannya


individu dari satu tempat ke tempat lain. Sebagian besar keterampilan lokomotor
berkembang dari hasil tingkat kematangan tertentu, namun latihan dan pengalaman
juga penting untuk mencapai kecakapan yang matang.
Gerak dasar lokomotor, contohnya jalan, lari, lompat, berderap, jingkat, leaping,
skipping, dan sliding.
Dalam senam, gerakan di atas sangat penting digunakan bahkan ditambah
beberapa gerakan berpindah lain, seperti berguling, merangkak, berjalan dengan
tangan, serta beberapa keterampilan tumbling, seperti skip, handspring, baling-
baling atau flic-flac.

KETERAMPILAN NONLOKOMOTOR

Keterampilan nonlokomotor disebut juga keterampilan stabilitas, didefinisikan


sebagai gerakan-gerakan yang dilakukan dengan gerakan yang memerlukan dasar
penyangga yang minimal atau tidak memerlukan penyangga sama sekali atau gerak
tidak berpindah tempat. Contoh gerakan nonlokomotor dalam senam, yaitu
melenting, meliuk dan membengkok.

KONSEP DASAR SENAM

Olahraga senam berkaitan dengan konsep gerak, di mana gerak sendiri tidak pernah
terlepas dari hakikat gerak yang selalu berhubungan dengan pertanyaan tentang
apa yang bergerak, di mana geraknya serta bagaimana geraknya. Faktor tersebut
merupakan arahan untuk dapat mengeksplorasi pengertian dari tubuh, tubuh dalam
aksi, pola gerak dasar dan faktor-faktor serta ruang, waktu, daya irama, dan aliran.
Menurut Peter H. Werner (1994) mengatakan senam dapat diartikan sebagai
bentuk latihan tubuh pada lantai atau pada alat yang dirancang untuk meningkatkan
daya tahan, kekuatan, kelentukan, kelincahan, koordinasi serta kontrol tubuh. Maka
fokusnya adalah tubuh bukan alatnya, bukan pula pola-pola gerak karena gerak
apapun yang digunakan, tujuan utama adalah peningkatan kualitas fisik serta
penguasaan pengontrolannya. Selanjutnya, Imam Hidayat (1996) memberikan
pedoman untuk memperjelas pengertian senam, yaitu:

Chalesthentic

Tumbling Senam

Akrobatik

Sumber: Hidayat Imam.1996. Senam. Diktat. Bandung: FPOK UPI Bandung

Bagan tersebut merupakan suatu kegiatan fisik mengandung salah satu atau
gabungan dari ketiga unsur di atas, yaitu kegiatan tersebut dapat dikelompokkan
sebagai senam. Istilah di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

SENAM DASAR

Jenis Senam

Mengguling

Fungsi Fase Gerakan Mengguling ke Depan


Mulai dari sikap berdiri, kemudian badan diturunkan sehingga menjadi labil
dengan cara memindahkan titik berat badan ke depan atau dari kedua kaki ke
kedua tangan. Ini adalah fase II awal gerakan sebagai fase pendukung (gerakan 1
– 3).
Melalui tolakan kedua kaki, titik berat badan dibawa ke kedua tangan yang
sedang bertumpu atau fase kesatu fase pendukung (gerakan 4 – 5).
Pada fungsi fase utama, kedua tangan dibengkokkan, kecepatan penurunan
badan mulai dikurangi sampai kedua pundak menyentuh lantai. Selanjutnya
badan digulingkan ke depan dengan cepat melalui bantuan dorongan kedua kaki
dan tangan (gerakan 6 – 11).
Selain materi di atas , materi senam dasar meliputi Handstand, headstand. Untuk
memahami konsep gerak atau teknik materi tersebut silahkan Anda mencari dari
sumber-sumber lain

Guling ke Belakang (Back roll)


a. Posisi jongkok, kedua kaki rapat, dan tumit diangkat.
b.Kepala menunduk dan dagu rapat ke dada.
c. Kedua tangan berada disamping telinga dan telapak tangan menghadap ke
atas.
a. Jatuhkan pantat ke belakang, badan tetap bulat.
b. Pada saat punggung menyentuh matras, kedua lutut cepat ditarik ke belakang
kepala.
d. Saat kedua ujung kaki menyentuh matras di belakang kepala, kedua telapak
tangan menekan matras hingga tangan lurus dan kepala terangkat.
f.  Ambil sikap jongkok, dengan lurus ke depan sejajar bahu, lalu berdiri.

Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat guling kebelakang :


a. Penempatan tangan terlalu jauh kebelakang, tidak bisa menolak
b.Keseimbangan tubuh kurang baik saat mengguling kebelakang, hal ini
disebabkan  karena sikap tubuh kurang bulat
b. Salah satu tangan yang menumpu kurang bulat, atau bukan telapak tangan
yang
digunakan untuk menumpu diatas matras.
d. Posisi mengguling kurang sempurna. disebabkan karena menoleh ke samping.
f. Keseimbangan tidak terjaga karena mendarat dengan lutut (seharusnya telapak

Cara memberi bantuan guling kebelakang :


a. Menopang dan mendorong pinggang pelaku kearah guling kebelakang dan
b. membawanya ke arah guling
c.  Membantu mengangkat panggul dan membawa kearah guling
Penutup:
Silahkan Anda pelajari dan perdalam materi pada sesi ini dan jangan lupa
melakukan tugas praktek 1 dan mengunggahnya nilai tugas tersebut
“SELAMAT BELAJAR”

Anda mungkin juga menyukai