Anda di halaman 1dari 2

1. a). Pengertian Iman, dan b). Apakah saja rukun dari keimanan itu?

a. Pengertian iman

Iman secara istilah merupakan percaya dengan yakin akan keberadaan Allah, Malaikat Allah,
Kitab-kitab – NYA, para Rasul – NYA, akhirat, hingga qadha dan qadar yang telah terangkum
dalam rukun iman menurut ajaran agama Islam.
(sumber : https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-iman/)

Iman itu berupa pembenaran hati’ artinya hati menerima semua ajaran yang dibawa oleh
Rasul shallallahu ‘alahi wa sallam. ‘Pengakuan dengan lisan’ artinya mengucapkan dua kalimat
syahadat ‘asyhadu an la ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah’. Sedangkan
‘perbuatan dengan anggota badan’ artinya amal hati yang berupa keyakinan-keyakinan dan
beramal dengan anggota badan yang lainnya dengan melakukan ibadah-ibadah sesuai dengan
kemampuan.
(sumber: https://muslim.or.id/8631-definisi-iman.html)

Jadi menurut pendapat saya iman adalah keyakinan di dalam hati kita yang diucapkan melalui
lisan/perkataan dan dibuktikan dengan perbuatan kita sehari-hari.

b. Rukun iman terdiri dari :


1. Iman kepada Alloh : mengimani adanya Alloh
2. Iman kepada para malaikat Alloh : mengimani adanya malaikat sebagai makhluk ciptaan Alloh
SWT
3. Iman kepada kitab-kitab Alloh : mengimani bahwa seluruh kitab Allah adalah Kalam (ucapan)
yang merupakan sifat Allah
4. Iman kepada rasul Alloh : mengimani bahwa ada di antara laki-laki dari kalangan manusia yang
Alloh Ta’ala pilih sebagai perantara antara diri-Nya dengan para makhluknya.
5. Iman kepada hari akhir : mengimani tanda-tanda hari kiamat
6. Iman kepada qada dan qadar : mengimani kejadian yang baik maupun yang buruk, semua itu atas
izin dari Alloh
Sumber :
(https://id.wikipedia.org/wiki/Rukun_Iman#:~:text=Rukun%20Iman%20(bahasa%20Arab%3A
%20%D8%A3%D8%B1%D9%83%D8%A7%D9%86,Jumlahnya%20ada%20enam.)

2. Ciri-ciri keimanan tersebut diatas, dilengkapi dengan ayat-ayat al-Qur’an yang sesuai.
a. Tawakkal : senantiasa hanya mengabdi (hidup) menurut apa yang diperintahkan oleh Alloh, sesuai dengan
QS. Al-Anfaal (8) : 2
b. Mawas diri dan bersikap ilmiah : berhubungan dengan alam pikiran, yaitu bersikap kritis dalam menerima
informasi, terutama dalam memahami nilai-nilai dasar ke-Islaman, sesuai dengan QS. Ali Imran (3): 7
c. Optimis dalam menghadapi masa depan : Al – Quran memberikan petunjuk kepada umat manusia untuk
selalu bersikap optimis karena pada hakikatnya tantangan, merupakan pelajaran bagi setiap manusia, sesuai
dengan QS. Al-Insyirah (94) ayat 5-6.
d. Konsisten dan menepati janji : Janji dalah hutang, menepati janji berarti membayar hutang dan ingkar janji
adalah suatu pengkhianatan, sesuai dengan QS. Al-Maa’idah (5):1
e. Tidak sombong : Kesombongan merupakan suatu sifat dan sikap yang tercela yang membahayakan diri
maupun orang lain dan lingkungan hidupnya, sesuai QS. Luqman (31) : 18

(sumber : BMP MKDU4221 Pendidikan Agama Islam Modul 1 KB. 1 halaman 1.8 – 1.12)
3. Pemikiran manusia tentang ketuhanan yang antara lain; a). Animisme/Dinamisme, Politeisme dan
Henoteisme, dan b). Monoteisme, yang terbagi pada; Deisme, Panteisme dan Eklektisme.

a. Animisme : masyarakat yang berkeyakinan bahwa suatu benda mempunyai roh (makhluk ghoib) di
dalamnya.
Dinamisme : kepercayaan masyarakat kepada benda yang mempunyai kekuatan.
Politeisme : kepercayaan masyarakat terhadap para dewa/dewi
Henoteisme : menurut paham ini jumlah Tuhan setiap bangsa hanya ada satu.
b. Monoteisme : paham yang hanya ada satu Tuhan di dunia ini yang menjadi penguasa dunia. Paham
ini dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Deisme : paham ini beranggapan bahwa Tuhan Yang Maha Esa mempunyai sifat yang serba
Maha.
2. Panteisme : paham ini berpendapat bahwa sebagai pencipta alam, Tuhan ada bersama alam.
3. Ekletisme : paham yang menempatkan kedudukan manusia pada posisi yang menentukan,
panteisme sama sekali manusia, melainkan Tuhanlah sebagai pemerannya.
(sumber : BMP MKDU4221 Pendidikan Agama Islam Modul 1 KB. 2 halaman 1.24 – 1.27)

Anda mungkin juga menyukai