Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

RANGKUMAN MODUL 6
Oleh :
Awan Romadon
Heru Setiawan
Syaiful Bahri
Dwi Yusta. P
Eka Ratna. A. Y. S

Kegiatan Belajar 1 (SENAM)

Asal arti kata senam berasal dari Yunani dengan kata Gymnos, sedangkan Gymnastic dalam
bahasa Inggris. Gymnos berarti telanjang atau setengah telanjang dengan maksud agar
gerakan senam dapat dilakukan dengan sempurna. Senam pada waktu itu memang
dilakukan dengan telanjang di dalam ruangan tertutup yang di sebut gymnasium sedangkan
pesenamnya disebut Gymnast.
Arti senam dalam bahasa jepang adalah taiso sedangkan dalam bahasa belanda adalah
gymnastiek. Taiso memiliki synonim atau kata lain dari calasthenic yaitu suatu latihan yang
menjurus kepada suatu cabang olahraga tertentu untuk menjaga kondisi badan seseorang
agar tetap segar. Gerakan-gerakan tersebut terdiri dari gerakan-gerakan bebas, tanpa
mengunakan alat, dilakukan ditempat atau tempat terbatas, sifatnya ringan dan sederhana,
gerakan-gerakannya lebih banyak unsur kelentukan, sedikit pemanasan dan ketahanan.
Lalu bagaimana dengan senam yang meliputi berguling, berputar dan meloncat !??.
ketangkasan itu disebut dengan acrobat atau tumbling dalam bahasa inggris. Gerakannya
berjungkir balik dan berputar pada beberapa poros tubuh. Pada saat berputar dilakukan
dengan bertumpu (satu tangan, dua tangan) atau tanpa bertumpu. Berputar pada poros
sentral terjadi gerakan roll, salto, handspring, flip-flag dan sebagainya. Berputar pada porors
sagital terjadi gerakan cartwheel (meroda), valdes, salto samping atau turntable. Berputar
pada poros longitudinal terjadi gerakan sekrup (round off) dan sebagainya.
Senam memiliki batasan dan kaidah kaidah tersendiri berupa gerakannya harus
direncanakan dan di ciptakan dengan sengaja yang disusun secara sistematis dan harus
bermanfaat dan mempunyai tujuan tertentu seperti, normalisasi, pembentukan, calistenik,
keindahan, kesehatan, prestasi dan akrobatik. Oleh karena gerakan senam memiliki tujuan
tertentu yang harus disesuaikan dengan kebutuhan, maka sulit memberikan
batasan/pengertian yang baku.
Senam banyak macamnya secara garis besar terdiri dari lima macam, yaitu
(1). Senam pembentukan yaitu senam yang diperuntukkan untuk memperbaiki cara
bergerak yang baik, baik bentuk gerak sehari-hari, gerak dalam pekerjaan maupun gerak
dalam senam itu sendiri.
(2). Senam Lantai (floor exercise) yaitu senam yang dilakukan di lantai berukuran 12x12m
dengan berbagai gerakan atau rangkaian gerakan yang mengandung unsur-unsur
acrobatic/tumbling yang ritmis.
(3). Senam Perkakas merupakan senam yang menggunakan alat-alat khusus dalam
penampilannya.
(4). Senam irama yaitu senam yang berasal dari seni sandiwara dan seni music.
(5). Senam perlombaan merupakan perkembangan dari senam lantai dan senam perkakas,
dalam perlombaan ini dibedakan antara senam putra dan putri.
Untuk semua jenis senam memiliki sikap dasar dan gerak dasar yang sesuai untuk mengisi
program pendidikan jasmani. Gerakannya merangsang perkembangan komponen
kebugaran jasmani seperti kekuatan, daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh juga
berpotensi mengembangkan keterampilan gerak

Kegiatan Belajar 2. AKUATIK (RENANG)

1. Pengertian dan Tujuan Aktivitas Olahraga Akuatik (Renang)


Renang merupakan sebuah kegiatan fisik (tubuh) yang sudah dilakukan oleh manusia jauh
berabad-abad yang silam, sebelum manusia mengenal dan mempergunakan kolam renang
seperti sekarang ini sebagai tempat untuk mengembangkan kemampuan manusia dalam
berolahraga. Renang merupakan suatu pendidikan yang sangat baik bagi seseorang dalam
mempertahankan diri pada saat di dalam air dan dapat menjadikan aktivitas ini suatu hal
yang penting terutama untuk beraktivitas dalam mengisi waktu luang. Alasan seseorang
melakukan aktivitas renang adalah bermacam-macam, seperti; survival/ keselamatan
(bertahan agar tidak tenggelam), rekreasi, terapi dan untuk kompetisi (bertanding).

Pengenalan Air
Secara khusus bagi siswa yang belum bisa berenang, pembelajaran pengenalan air bertujuan
untuk;
1) Siswa mengetahui dan dapat merasakan adanya perbedaan bergerak di darat dengan di
dalam air,
2) Siswa dapat mengetahui dan merasakan adanya pengaruh air terhadap gerakan yang
dilakukan,
3) Siswa dapat mengetahui dan merasakan adanya pengaruh dan rangsangan terhadap
pernapasan,
4) Siswa dapat mengetahui dan merasakan pengaruh air terhadap keseimbangan tubuh dan
gerak,
5) Memupuk rasa keberanian siswa, menghilangkan rasa takut terhadap air, dan memupuk
rasa percaya diri,
6) Memberikan motivasi kepada siswa yang makin lama makin senang terhadap
pembelajaran dalam air.

Pengertian dan Tahapan Pembelajaran Renang (Gaya Bebas/ Crawl, Gaya Dada, Gaya
Punggung dan Gaya Kupu-Kupu)
Menurut Geoffrey Corlett, renang dalam gaya apapun penilaian keberhasilan/ kebenaran
gerakannya dapat ditinjau dari posisi tubuh (body position), gerakan tungkai (leg action),
gerakan lengan (arm action), pernafasan (breathing), dan timing koordinasi tungkai-lengan-
nafas (kick-breath coordination). Tahapan pembelajaran renang dengan urutan:
1) pengenalan air
2) gerakan tungkai,
3) gerakan lengan,
4) gerakan nafas, dan
5) koordinasi gerakan tungkai, lengan dan nafas. Prinsip dalam pemberian materi adalah
dari yang sederhana ke yang komplek dan dari yang mudah ke yang sulit.

Pertolongan pada Kecelakaan di Air


Menolong korban tenggelam yang melibatkan kontak langsung dengan korban merupakan
tindakan yang sangat berbahaya untuk penyelamat, memerlukan pembelajaran khusus, dan
tidak boleh kecuali dilakukan oleh orang/ penyelamat yang telah terlatih dalam dalam
tindakan penyelamatan. Kontak langsung dengan korban tidak boleh dilakukan ketika
korban sedang berjuang atau dalam keadaan panik. Penyelamat harus mengambil bantuan
pelampung untuk membantu penyelamatan dengan menyediakan alat bantu lainnya bagi
korban atau penyelamat. Setelah berhasil diselamatkan, korban harus dipindahkan jauh dari
air dan meyakinkan dalam kondisi yang aman. Jika kondisi korban dalam keadaan shock
tetapi korban dalam keadaan sadar dan jika tidak ada cedera harus diletakkan di atas/
punggung dengan posisi kaki di atas. Korban harus diberi selimut/ditutup jika dia
kedinginan. Jangan memberikan makanan maupun minuman. Kemudian segeralah kirim ke
rumah sakit atau klinik terdekat.

KB 3 BELADIRI (PENCAK SILAT)

Aktivitas Olahraga Beladiri


1) Sikap kuda-kuda dapat dikaji dari dua segi yaitu: dari segi bobot dan dari segi bentuk.
Ditinjau dari bobot maksudnya adalah penempatan sikap kaki (kuda-kuda) didasarkan
atas pembebanan yang dilakukan oleh tubuh/badan.
2) Sikap pasang adalah sikap taktik untuk menghadapi lawan, yang berpola menyerang atau
menyambut. Bila ditinjau dari sistem beladiri, pasang berarti siap tempur. Dalam usaha
mendekati dan menjauhi serangan lawan, sikap pasang memiliki nilai strategis, dimana
dengan melihat kondisi lawan dalam bersikap pasang, maka pesilat dapat memprediksi
serangan yang akan dilakukan lawan dan mencari teknik belaan yang dianggap efektif
untuk membuyarkan serangan lawan.
3) Pengertian pukulan dalam pencak silat adalah serangan yang dilakukan menggunakan
tangan kosong sebagai komponennya. Pada prinsipnya segala teknik pukulan yang
terdapat dalam pencak silat  boleh digunakan untuk menyerang bagian-bagian tubuh
lawan yang disahkan untuk diserang dalam upaya memperoleh angka.
4) Langkah merupakan bagian yang sangat penting dalam pencak silat karena dalam setiap
pelaksanaan teknik pencak silat baik saat bertahan ataupun saat menyerang hampir
selalu disertai gerakan melangkah untuk mencari posisi yang menguntungkan.

Gerakan Belaan, Redaman dan Jatuhan


1) Pembelaan merupakan prinsip utama dalam pencak silat, sehingga harus benar-benar
dikuasai. Bentuk-bentuk pembelaan dasar antara lain dengan cara melakukan elakan dan
tangkisan. Belaan merupakan usaha membela diri dari serangan lawan, secara teknis
belaan dibedakan menjadi tiga, yaitu pembelaan dasar, lanjutan dan pembelaan taktik,
2) Redaman adalah teknik yang mengajarkan cara jatuh dengan baik dan benar yang
bertujuan untuk meminimalkan (meredam) efek kejut atau goncangan yang diterima
tubuh sewaktu jatuh oleh teknik bantingan atau teknik jatuhan yang dilakukan oleh
lawan tanding sehingga pesilat yang terjatuh tersebut selamat dan tidak mengalami
cidera sehingga masih mampu untuk melanjutkan hingga usai,
3) Teknik jatuhan merupakan teknik yang dikhususkan untuk menjatuhkan lawan dengan
menggunakan komponen serangan kaki dan tangan.
Gerakan tangkapan, bantingan dan serangan

1) Tangkapan adalah teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau dekat dan sedang yang
dilaksanakan dengan menangkap salah satu komponen tubuh lawan untuk dilanjutkan
dengan bantingan, jatuhan, dan kuncian. Dari segi teknik, tangkapan dapat dilaksanakan
dari luar dan dari dalam, yang masing-masing disebut tangkapan luar dan tangkapan
dalam,

2) Bantingan adalah teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau dekat yang dilakukan
dengan terlebih dahulu menangkap salah satu komponen tubuh lawan untuk selanjutnya
melalui proses mendorong atau menarik, lalu dihempaskan,

3) Serangan, pencak silat mempunyai komponen yang paling utama, yaitu serangan.
Serangan yang baik dari seorang atlet pencak silat dapat meminimalisir serangan lawan
dan dapat menjadikan kemenangan menjadi lebih cepat. Serangan dalam pencak silat
yang baik dapat dimiliki dengan latihan yang rutin dan ulet. Jika seseorang ingin menjadi
pesilat yang andal, harus menguasai teknik serangan. Dalam pencak silat, teknik serangan
dapat dilakukan dengan tangan yang disebut pukulan dan serangan kaki yang disebut
tendangan.

Kegiatan Belajar 4. PENDIDIKAN KESEHATAN

A. Pengertian Pendidikan Kesehatan


Pendidikan kesehatan dalam arti pendidikan secara umum adalah segala upaya yang
direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok, atau masyarakat,
sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan atau promosi
kesehatan.
Pendidikan kesehatan adalah aplikasi atau penerapan pendidikan dalam bidang kesehatan.
Secara opearasional pendidikan kesehatan adalah semua kegiatan untuk memberikan dan
meningkatkan pengetahuan, sikap, praktek baik individu, kelompok atau masyarakat dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri (Notoatmodjo, 2012).
peranan pendidikan kesehatan adalah melakukan intervensi faktor perilaku sehingga
perilaku individu kelompok atau masyarakat sesuai dengan nila-nilai kesehatan. Dengan
kata lain pendidikan kesehatan adalah suatu usaha ntuk menyediakan kondisi psikologis dari
sasaran agar mereka berperilaku sesuai dengan tuntutan nilai-nilai kesehatan.
Pendidikan kesehatan dapat berlangsung diberbagai tempat sehingga dengan sendirinya
sasarannya juga berbeda.
1. Pendidikan Kesehatan di Keluarga
2. Pendidikan kesehatan di sekolah, dilakukan di sekolah dengan sasaran guru dan murid,
yang pelaksanaannya diintegrasikan dalam upaya kesehatan sekolah (UKS)
3. Pendidikan kesehatan di pelayanan kesehatan, dilakukan di pusat kesehatan
masyarakat, balai kesehatan, rumah sakit umum maupun khusus dengan sasaran pasien
dan keluarga pasien
4. Pendidikan kesehatan di tempat – tempat kerja dengan sasaran buruh atau karyawan
Pendidikan Kesehatan di tempat umum ,misalnya pasar,terminal,bandar udara,tempat-
tempat pembelanjaan,tempat tempat olah raga, taman kota, dsb.

Aspek Budaya yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan


1. Persepsi masyarakat terhadap sehat dan sakit
2. Kepercayaan
3. Pendidikan
4. Nilai Kebudayaan

B. Tujuan dan Manfaat Pendidikan Kesehatan


Tujuan dan manfaat pendidikan kesehatan secara umum yaitu untuk mengubah perilaku
individu atau masyarakat dalam bidang kesehatan.
Menurut Susilo (2011) tujuan pendidikan kesehatan terdiri dari :
Tujuan kaitannya dengan batasan sehat
a. Mengubah perilaku kaitannya dengan budaya
b. Perilaku yang menjadikan kesehatan sebagai suatu yang bernilai di masyarakat.
c. Secara mandiri mampu menciptakan perilaku sehat bagi dirinya sendiri maupun
menciptakan perilaku sehat di dalam kelompok.
d. Mendorong berkembangnya dan penggunaan sarana pelayanan kesehatan yang ada
secara tepat.

C. Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan


Ruang lingkup pendidikan kesehatan yaitu:
1. Dimensi Sasaran
a. Pendididkan kesehatan individual dengan sasaran individu.
b. Pendidikan kesehatan kelompok dengan sasaran kelompok.
c. Pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasaran masyarakat.
2. Dimensi Tempat Pelaksanaannya
a. Pendidikan kesehatan di sekolah, dilakukan di sekolah dengan sasaran murid yang
pelaksanaannya diintegrasikan dengan Upaya Kesehatan Sekolah (UKS).
b. Pendidikan kesehatan di pelayanan kesehatan, dilakukan di Pusat Kesehatan
Masyarakat, Balai Kesehatan, Rumah Sakit Umum maupun khusus dengan sasaran
pasien dan keluarga pasien.
c. Pendidikan kesehatan di tempat-tempat kerja dengan sasaran buruh atau karyawan.

D. Pola Hidup Sehat


Pola hidup sehat dapat disebut juga suatu kebiasaan yang baik tentang memelihara
kesehatan, dimana kebiasaan tersebut sudah berjalan dalam waktu yang cukup lama,
sehingga seolah-olah telah menjadi kebiasaan yang tidak terpisahkan dari orang
tersebut.Sehingga pola atau kebiasaan hidup sehat harus ditanamkan sedini mungkin.

E. Kesehatan Pribadi
Kesehatan pribadi adalah segala usaha atau tindakan yang dilakukan setiap orang sehingga
kesehatan badan dan rohani akan terpelihara, dan merupakan kebutuhan sehari- hari,
(Slamet SR, 1994:4). Jadi kesehatan pribadi merupakan usaha atau perilaku manusia untuk
menjaga kesehatannya sendiri. Adapun faktor yang mempengaruhi ada 8 aspek yaitu :
kebersihan pribadi, kebersihan lingkungan, makanan, hidup teratur, daya tahan tubuh,
pencegahan terhadap penyakit, fasilitas penunjang kesehatan, dan pemeriksaan kesehatan.
a. Pola Kebersihan Diri
1) Kebersihan Kulit
2) Kebersihan Hidung
3) Kebersihan Telinga
4) Kebersihan Gigi
5) Kebersihan tangan dan kuku.
6) Kebersihan Rambut
7) Kebersihan Kaki
b. Pola makanan dan minuman sehat
c. Pola kegiatan seimbang
1. Rekreasi
2. Istirahat
3. Tidur
d. Pola gerak badan dan olahraga
e. Pola pencegahan dan penanganan penyakit

F. Kesehatan Lingkungan
Pengertian Kesehatan Lingkungan adalah “ Upaya perlindungan, pengelolaan, dan
modifikasi lingkungan yang diarahkan menuju keseimbangan ekologi pada tingkat
kesejahteraan manusia yang semakin meningkat.”
G. Kesehatan Sekolah
Kesehatan Sekolah adalah usaha yang di lakukan untuk meningkatkan kesehatan anak usia
sekolah pada setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan mulai dari TK sampai SMA/SMK/MA.
(Tim pembina UKS,2010: 7) UKS adalah usaha kesehatan masyarakat yang di jalankan di
sekolah – sekolah,dengan sasaran utama adalah anak-anak sekolah dan lingkunganya,
(Soenarjo,2002: 1).

Anda mungkin juga menyukai