Anda di halaman 1dari 25

1

Nama:Sri wahyuni lakamati


NIM :G8420003

3.1 Sifat-sifat Grup Siklis

Ilustrasi 3.1:
Dari Bab 2, sudah dijelaskan bahwa suatu grup G disebut siklis jika ada suatu elemen a di

G sehingga G  an n  Elemen a tersebut dinamakan generator dari G. Selanjutnya,

G disebut grup siklis yang dibangkitkan (generated) oleh a dengan menuliskan G  a .

Problem 2.17:
Setelah memahami Ilustrasi 3.1 tersebut, cobalah selidiki generator dari himpunan bilangan
bulat terhadap operasi penjumlahan biasa. Tentukan juga generator dari himpunan-
himpunan 6 , 8 , dan 20 , terhadap penjumlahan modulo 6, 8 dan 20.

Dapatkah kamu menentukan generator dari ( n  1) secara umum?

Problem 2.18:
Tuliskan semua elemen dari subgrup 20 dan 10 di 30 .

Problem 2.19:
Tuliskan semua elemen dari subgrup 3 dan 15 di 18 . Sebutkan pula semua elemen

dari subgrup 3 dan 7 di U 20.

Problem 2.20:
Perhatikan jawaban Problem 3.2 dan 3.3. Apakah yang dapat kamu simpulkan dari kedua
jawaban soal tersebut?
2

Ilustrasi 3.2:
Perhatikan gambar berikut, dengan a  4 .

…= a-4 = a0 = a4= …

…= a-3 = a1 = a5= … …= a-1 = a3 = a7= …

…= a-2 = a2 = a6= …

Gambar 3.1
Pada grup siklis berorde 4 (berhingga), generatornya adalah 1 dan 3.

Ambil a  3, maka

3  n.3 n    ..., 1.3, 0.3,1.3, 2.3,3.3, 4.3,5.3, 6.3, 7.3,....

 ...,1, 0,3, 2,1, 0,3, 2,1,...  0,3, 2,1

Berdasarkan Gambar 3.1, 0.3 = 4.3 = 8.3. Demikian pula untuk 1.3 = 5.3 = 9.3, dan
seterusnya. Perhatikan hubungan antara 0,4,8 dan 4 (orde grup). Demikian juga dengan
hubungan antara 1,5,9 dan 4 (orde grup). Dapatkah kamu mengambil kesimpulan?

Perhatikan grup siklis U 9 yang berorde 6 (berhingga). Ambil a U 9 . Misalkan

a  2 , maka

2  2 n n    ..., 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 210, 211, 212,...
 ...,1, 2, 4,8, 7,5,1, 2, 4,8, 7,5,...  1, 2, 4,8, 7,5

Memperhatikan elemen-elemen 2 , dapat dilihat bahwa ...  20  26  212  ..... Demikian

pula ...  21  27  213  ... Adakah hubungan antara 0,6,12 dan orde dari grup (6)? Juga

hubungan antara 1,7,13 dan orde dari grup? Dapatkah kamu mengambil kesimpulan?
3

Dengan memperhatikan kedua ilustrasi tersebut, dapat dicari suatu kriteria untuk pangkat
(perkalian) dari a, yang berlaku untuk semua grup siklis G berorde n (hingga) dan tak
4

ai  a j ,
hingga. Bagaimana kita menentukan kriteria untuk pangkat a, sehingga diperoleh
dengan i, j  ? Teorema berikut ini menjelaskan kriteria untuk ai  a j .

Teorema 2.2: Kriteria untuk ai  a j


Misalkan G adalah suatu grup dan a adalah elemen dari G. Jika a mempunyai orde tak
hingga, maka semua pangkat berbeda dari a adalah elemen-elemen grup yang berbeda.

Jika a mempunyai orde yang berhingga, sebut saja n, maka

Problem 2.21:
Pahami Teorema 3.1. Cobalah terapkan teorema tersebut pada grup Tuliskan semua

elemen dari 5 , dan tentukan orde elemen-elemen dari tersebut.

Problem 2.22:
Selidiki subgrup siklis dari tersebut. Bila a  n , untuk setiap a di 5 , periksa apakah

 
a  e, a, a2,..., an1 dan ai  a j jika dan hanya jika n membagi i-j.

Problem 2.23:
Kerjakan hal yang sama seperti pada Problem 3.5 dan 3.6 untuk grup lain. Ambillah
contoh 2 grup yang berbeda.

Akibat 3.1: ak  e mengimplikasikan bahwa a membagi k

Misalkan G adalah suatu grup dan a suatu elemen berorde n di G. Jika ak  e , maka n
membagi k.
5

Problem 2.24:
Pahami Akibat Teorema 3.1 tersebut. Selidiki pernyataan akibat tersebut untuk grup U(5)
dan U(10). Bagaimana pendapatmu? Kerjakan dengan cara yang sama untuk 2 grup lain
yang berbeda.


Ilustrasi 3.3:

Pada Ilustrasi 3.2 sebelumnya, U 9  2  21 , dengan U 9  6 . Perhatikan pangkat

1 dari 2 dan orde grup siklis U 9 . Adakah hubungan antara 1 dan 6? Apakah 1 dan 6


relatif prima? Subgrup siklis lain dari U 9 adalah 5  25 . Adakah hubungan antara

pangkat 5 dari 2 dan 6 (orde grup)? Apakah 2 dan 6 relatif prima?

Cobalah selidiki apakah U (9) mempunyai generator lain, selain 2 dan 5. Misalkan ada

k  , sehingga 2k  U (9) , apakah ada kaitan antara k dengan orde grup U (9) ?

Apakah kesimpulan yang kamu peroleh? Dapatkah kamu menentukan suatu kriteria untuk
menentukan generator dari suatu grup siklis? Tanpa perlu mencari generator dari suatu grup
siklis dengan mencoba elemennya satu persatu, ada suatu cara singkat untuk menentukan
generatornya. Perhatikan teorema berikut.

Teorema 3.2: Generator dari Grup Siklis


Misalkan G  a adalah suatu grup siklis berorde n. Maka G  jika dan hanya jika

gcd (k, n) = 1.

Problem 2.25: 

Selidiki apakah grup U 20 grup siklis! Bila ya, tentukan generator dari grup tersebut

dengan menggunakan Teorema 3.2.

Problem 2.26:
6

Ambillah beberapa contoh grup siklis berorde n, dengan salah satu generatornya. Periksa
apakah teorema tersebut berlaku pada contoh-contoh yang kamu ambil.
Problem 2.27:
7

Cobalah kamu buktikan Teorema 3.2. Gunakan informasi yang diketahui pada teorema
tersebut untuk membuktikan.

Akibat 3.2: Generator dari

Suatu bilangan bulat k di n adalah generator dari n jika dan hanya jika gcd (k, n) = 1.

Problem 2.28:
Selidiki pernyataan Akibat tersebut untuk grup 5 , dan 9 . Dapatkah kamu

menentukan generator dari grup tersebut dengan cepat? Jelaskan jawabmu dengan singkat.

3.2 Klasifikasi Subgrup dari Grup Siklis

Ilustrasi 3.4:
Perhatikan kembali subgrup siklis 2 dari grup siklis U 9  1, 2, 4,5, 7,8 . Elemen-

elemen dari subgrup siklis 2 adalah

 
2  21  21, 22, 23, 24, 25, 26   2, 4,8, 7,5,1  1, 2, 4,5, 7,8 .

Elemen-elemen subgrup siklis lain dari U 9 adalah:

 
4  22  41, 42, 43, 44, 45, 46  4, 7,1  1, 4, 7 .

 
8  23  81,82,83,84,85,86  8,1  1,8 .

 
1  2 6  11,12  1,1  1 .


5  25  51,52,53,54,55,56   5, 7,8, 4, 2,1  1, 2, 4,5, 7,8.
 
7  24  71, 72, 73, 74, 75, 76  7, 4,1  1, 4, 7 .

Perhatikan bahwa subgrup siklis 4 , 8 , 1 , 5 , 7 merupakan subgrup dari 2 . Orde

subgrup-subgrup siklis dari 2 tersebut adalah 2  21  6 , 4  22  3 ,

8  23  2 , 1  26  1, 5  25  6 , 7  24  3 . Perhatikan bahwa orde


8

subgrup-subgrup siklis tersebut adalah 1,2,3,6. Bandingkan dengan pembagi positif dari 6
9

(orde subgrup siklis 2 ), yaitu1, 2,3, 6 . Adakah kesamaan? Berikut ini adalah teorema
dasar grup siklis yang perlu diketahui.

Teorema 3.3: Teorema Dasar Grup Siklis


Setiap subgrup dari suatu grup siklis adalah siklis. Jika a  n, maka orde suatu subgrup

dari a adalah pembagi dari n; dan untuk masing-masing pembagi positif k dari n, grup

a mempunyai tepat satu subgrup berorde k, yang disebut

Ilustrasi 3.5:
Perhatikan ilustrasi berikut ini:
Diketahui grup siklis a yang berorde 20. Subgrup dari a berbentuk am , dengan m

adalah pembagi positif dari 20. Jika k pembagi positif dari 20, maka subgrup berorde k
adalah a20/ k . Dengan demikian, subgrup-subgrup dari a dapat ditentukan, yaitu:



a  e, a, a 2 , a3, ...., a19  berorde 20,

a2  e, a, a 2 , a3, ...., a9 berorde 10,


a4  e, a, a 2 , a3, a4  berorde 5,


a5  e, a, a2 , a3  berorde 4,

a10  e, a berorde 2,


a20  e berorde 1.

Problem 2.29:
Bila diketahui 3 adalah salah satu generator dari grup siklis U (50) , dengan U (50)  30 ,

tentukan subgrup-subgrup siklis dari 3 .


10

Problem 2.30:
Buktikan Teorema 3.3 tersebut.

Akibat 3.3: Subgrup dari

Untuk masing-masing pembagi k dari n, himpunan n / k adalah subgrup tunggal dari

, yang berorde k. Subgrup ini merupakan satu-satunya subgrup dari n .

Problem 2.31:
Cobalah terapkan pernyataan Akibat 3.3 tersebut pada subgrup siklis yang kamu pilih
sendiri.

Problem 2.32:
Misalkan suatu grup siklis G  a , dengan a  24 . Tentukan semua generator untuk

subgrup berorde 8.

Problem 2.33:
Misalkan G suatu grup dan a adalah elemen dari G.
a. Jika a12  e , apakah yang dapat dikatakan tentang orde a?
b. Jika am  e , apakah yang dapat dikatakan tentang orde a?
c. Misalkan G  24 dan G siklis. Jika a8  e dan a12  e , tunjukkan bahwa a  G

Ilustrasi 3.6:
Dengan menggabungkan Teorema 3.2 dan 3.3, banyaknya elemen dari setiap orde dalam
suatu grup siklis berhingga dapat dihitung dengan mudah. Ada suatu fungsi bilangan teoritis
yang disebut fungsi Euler phi, yang berkaitan dengan banyaknya elemen dari
suatu grup siklis. Misalkan (1)  1, dan untuk bilangan bulat n  1, (n) menyatakan

banyaknya bilangan bulat positif yang kurang dari n, dan prima relatif ke n. Perhatikan
bahwa U (n)    n  .
11

Problem 2.34:
Selidiki apakah U (n) grup siklis, untuk n  5,9,10,14,15,18, 20, 22, 25. Bila U (n) grup

siklis, tentukan generatornya. Buatlah suatu konjektur untuk U (n) .

Teorema 3.4: Banyaknya Elemen dari Masing-masing Orde dalam Suatu Grup
Siklis
Jika d adalah suatu pembagi positif dari n, banyaknya elemen berorde n dalam suatu grup
siklis berorde n adalah   d .

Problem 2.35:
Buktikan teorema 3.4 tersebut.
12

Nama:Sri wahyuni lakamati


NIM :G8420003

4.1 Definisi dan Notasi

Ilustrasi 4.1
Perhatikan suatu himpunan tak kosong A, dengan A himpunan berhingga. Himpunan A
dinyatakan dengan A  1, 2,3,..., n, untuk beberapa bilangan bulat positif n. Permutasi

dari himpunan A tersebut adalah suatu fungsi dari A ke A yang satu-satu dan pada. Sebagai
contoh, perhatikan himpunan A  1, 2,3 . Untuk semua x elemen A, f (x)  A , permutasi

yang mungkin terjadi adalah

1. f (1) 1, f (2)  2, f (3)  3.


2. f (1) 1, f (2)  3, f (3)  2.
3. f (1)  2, f (2) 1, f (3)  3.
4. f (1)  2, f (2)  3, f (3) 1.
5. f (1)  3, f (2) 1, f (3)  2.
6. f (1)  3, f (2)  2, f (3)  1.
Perhatikan bahwa ada 3!  6 permutasi yang mungkin terjadi.

Misalkan permutasi yang pertama ditulis dengan  1 . Untuk menyatakan hubungan antara
himpunan A dan hasil permutasinya adalah dengan menyusunnya dalam bentuk matriks,
 1 2 3  1 2 3
yaitu    . Dengan cara yang sama, permutasi ke dua
1  f (1) f (2) f (3)  1 2 3
   
sampai ke enam juga dapat dinyatakan dalam bentuk matriks berikut ini:
1 2 3   1 2 3  1 2 3 1 2 3   1 2 3
2    , 3    , 4    , 5    , 6   .
1 3 2   2 1 3   2 3 1   3 1 2   3 2 1 

Permutasi  , ,..., membentuk suatu himpunan tersendiri, yaitu himpunan


1 2 6

permutasi 1 ,  2 ,..., 6  . Bila himpunan ini bersama-sama dengan operasi komposisi
13

membentuk suatu grup, maka grup ini disebut grup permutasi. Berikut ini diberikan
definisi dari permutasi suatu himpunan dan grup permutasi dari suatu himpunan.

Definisi 4.1 Permutasi A, Permutasi Grup A


Permutasi dari suatu himpunan A adalah suatu fungsi dari A ke A yang satu-satu dan pada.
Grup permutasi dari suatu himpunan A adalah suatu himpunan permutasi dari A yang
membentuk grup terhadap komposisi fungsi.

Latihan 4.1 

 1 2 3 4 

Misalkan diketahui dua permutasi  dan  , dengan     dan
 3 1 4 2 

1 2 3 4

  . Dengan operasi komposisi, selidiki apakah    .
 4 2 1 3 


Latihan 4.2 Grup Simetri S3

Misalkan S3 menyatakan himpunan dari semua fungsi satu-satu dari 1, 2,3 ke dirinya

sendiri. S3 ini membentuk grup dengan 6 elemen (perhatikan kembali Ilustrasi 4.1),

terhadap operasi komposisi. Keenam elemen S3 ini adalah  , ,  2 ,  ,  , 2   , dengan

1 2 3  1 2 3 1 2 3  1 2 3   1 2 3
   ,    2 3 1,    3 1 2 ,   1 3 2 ,    2 1 3 dan
2

1 2 3         

 1 2 3 
 2   
. Selidiki apakah S3 grup Abelian.
 3 2 1 

Latihan 4.3 Grup Simetri Sn

Misalkan A  1, 2,3,..., n. Himpunan semua permutasi dari A disebut grup simetri

derajat n dan dinyatakan dengan Sn . Dengan memperhatikan Ilustrasi 4.1, dapat


14

diketahui bahwa banyaknya elemen dari Sn ada n!. Buktikan bahwa Sn non Abelian,

untuk n  3.
Ilustrasi 4.2 Persegi yang Simetri
15

D4 . Setiap gerakan dalam D4 dihubungkan dengan


Perhatikan grup dihedral

permutasi dari keempat lokasi sudut persegi. Bila keempat sudut persegi tersebut diberi
label, maka gambarnya dapat dilihat sebagai berikut:

3 2

4 1
 1 2 3 4 
Rotasi 900 ( R90 ) terhadap persegi tersebut berkaitan dengan permutasi    
 2 3 4 1 
. Sedangkan refleksi terhadap garis horizontal (H) menghasilkan suatu permutasi
1 2 3 4
  .
 2 1 4 3 


Latihan 4.4
Seperti sudah dijelaskan dalam bab pengantar, elemen dari D4 adalah

D4 R0, R90, R180, R270, H,V , D, D '. Tuliskan elemen-elemen D4 tersebut dalam bentuk

permutasinya, seperti  dan  tersebut di atas.

4.2 Notasi Putaran (Cycle Notation)

Ilustrasi 4.3
Selain notasi matriks seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, permutasi dapat
dinyatakan dalam notasi putaran (cycle notation). Perhatikan permutasi berikut:
1 2 3 4 5 6
  .
 2 1 4 6 5 3 
Penempatan nilai-nilai pada permutasi tersebut dapat dinyatakan secara skematik sebagai
berikut:
1 3 5

6 4
16

2
17

Skema tersebut kemudian diganti dengan notasi putaran sebagai berikut, yaitu
  123465 atau   12346 . Perhatikan bahwa menurut kesepakatan, putaran

yang hanya mempunyai satu masukan, yaitu (5), dapat dihilangkan. Bila dalam penulisan
notasi putaran ada elemen yang hilang (tidak dituliskan), berarti elemen yang hilangtersebut
dipetakan ke dirinya sendiri. Dengan demikian, untuk permutasi identitas
1 2 3 4 5
seperti berikut ini,   , kita tidak dapat menghilangkan semua
1 2 3 4 5 

elemennya, tetapi hanya menuliskan salah satu elemennya saja, yaitu    2  atau   5 ,

atau elemen lainnya.

1 2 3 4 5 6 
Perhatikan permutasi ke dua berikut ini:     . Permutasi ini dapat
 5 3 1 6 2 4 

ditulis dalam notasi putaran   231564 atau   463152 .

Panjang suatu putaran adalah banyaknya elemen dalam putaran tersebut. Misalkan
 12345 , maka panjang putarannya adalah 5.

4.3 Sifat-sifat Permutasi

Teorema 4.1 Hasil Putaran yang Saling Lepas (Disjoint Cycles)


Setiap permutasi dari suatu himpunan berhingga dapat ditulis sebagai suatu putaran
(cycle) atau sebagai suatu hasil (product) dari putaran yang saling lepas.

Latihan 4.5
Buktikan Teorema 4.1 tersebut.
Petunjuk: misalkan α adalah suatu permutasi pada himpunan A = {1, 2, 3, …, n}. Tuliskan
permutasi α sebagai bentuk putaran yang saling lepas.


Latihan 4.6

Perhatikan Ilustrasi 4.3 di atas.   463152 merupakan sebuah permutasi, yang
18

dinyatakan dalam dua putaran yang saling lepas. Berikan sebuah contoh permutasi yang
dapat dinyatakan dalam suatu putaran atau hasil putaran yang saling lepas!
19


Latihan 4.7

 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 
Misalkan    dan   .
 2 1 3 5 4 7 6 8  1 3 8 7 6 5 2 4 

Tuliskan α dan β sebagai hasil dari putaran yang saling lepas.

Teorema 4.2 Komutasi Putaran yang Saling Lepas


ika sepa putaran dan tidak mempunyai elemen

elemen (entry) yang sama, maka    .

Latihan 4.8
Buktikan Teorema 4.2 tersebut.

Latihan 4.9
 1 2 3 4 5 6 
  1 2 3 4 5 6
Misalkan     dan    6 1 2 4 3 5 . Selidiki apakah
 2 1 3 5 4 6   
   .



Teorema 4.3 Orde dari Permutasi


Orde suatu permutasi dari suatu himpunan berhingga, yang ditulis dalam bentuk putaran
yang saling lepas, adalah kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari panjang putaran.


Latihan 4.10
Buktikan Teorema 4.3 tersebut.

Latihan 4.11
Tentukan orde dari permutasi α = (12)(3)(45) dan β = (153)(24).

Latihan 4.12
Perhatikan permutasi γ = (13)(27)(456)(8)(1237)(648)(5). Apakah permutasi γ terdiri dari
putaran yang saling lepas? Dapatkah kita menghitung orde permutasi γ dengan
menggunakan Teorema 4.3? Jelaskan pendapatmu.
20

Latihan 4.13
Perhatikan soal Latihan 4.12. Dapatkah permutasi γ dinyatakan dalam bentuk putaran yang
saling lepas? Bila ya, tentukan orde dari permutasi γ tersebut.

Ilustrasi 4.4.
Suatu permutasi identitas   (1) dapat dinyatakan sebagai (12)(12). Selain itu, juga dapat

dinyatakan sebagai (13)(13) atau (14)(14), dst. Jadi suatu permutasi dalam Sn dapat
dinyatakan sebagai hasil dari 2-putaran. Menurut Teorema 4.1, setiap permutasi dapat
ditulis dalam bentuk (a1a2...ak )(b1b2...bt )(c1c2...cs ) . Dengan penghitungan langsung,

permutasi tersebut juga dapat ditulis sebagai:


(a1ak )(a1ak 1)...(a1a2 )(b1bt )(b1bt1)...(b1b2 )(c1cs )(c1cs1)...(c1c2 ) ,

yang merupakan hasil (product) 2-putaran.

Teorema 4.4 Hasil 2-Putaran


Setiap permutasi dalam Sn , n  1, adalah hasil dari 2-putaran.

Latihan 4.14
Periksa kebenaran pernyataan ini:   12345   21252423 .

Latihan 4.15
Periksa kebenaran pernyataan ini:   12345  45532515 .

Lemma 4.1
Jika     ... , dengan β adalah 2-putaran, maka r adalah genap.

Latihan 4.16
Periksa kebenaran pernyataan berikut:   12345  545221252313 .

Bandingkan ketiga soal Latihan 4.14 - 16. Bagaimana pendapatmu terhadap permutasi α
dan Lemma 4.1?
21

Teorema 4.5 Selalu Genap atau Selalu Ganjil


Jika suatu permutasi α dapat dinyatakan sebagai suatu hasil dari 2-putaran bilangan genap,
maka setiap dekomposisi dari α ke dalam suatu hasil 2-putaran harus mempunyai bilangan
genap dari 2-putaran. Simbolnya,
    ... dan     ... ,
dengan β dan γ adalah 2-putaran, maka r dan s keduanya genap atau keduanya ganjil.

Latihan 4.17  
Buktikan teorema 4.5 tersebut.  
Petunjuk:  
1. Mulai dengan   12 ...r    ... s .
1 2

2. Gunakan invers dari 2-putaran, untuk menunjukkan bahwa r dan s keduanya ganjil
atau genap.

Latihan 4.18
Perhatikan soal Latihan 4.14-16. Permutasi α tersebut dapat dinyatakan sebagai hasil
2  putaran yang jumlahnya genap. Dapatkah kamu membuat suatu contoh permutasi, yang
dapat dinyatakan sebagai hasil 2  putaran yang jumlahnya ganjil?

Definisi 4.2 Permutasi Genap dan Ganjil


Suatu permutasi yang dapat dinyatakan sebagai hasil dari 2-putaran yang jumlahnya genap
disebut permutasi genap. Suatu permutasi yang dapat dinyatakan sebagai hasil dari 2-
putaran yang jumlahnya ganjil disebut permutasi ganjil.

Latihan 4.19
Permutasi dalam grup S3 terdiri dari permutasi genap dan permutasi ganjil. Dapatkah kamu
menyebutkan permutasi-permutasi tersebut? (Petunjuk: nyatakan permutasi dalam S3 dalam
bentuk hasil 2  putaran, seperti dalam Ilustrasi 4.4, lalu tentukan apakah permutasi tersebut
merupakan permutasi genap atau ganjil).
22

Latihan 4.20
Lakukan hal yang sama seperti pada soal Latihan 4.19 pada grup S4.

Teorema 4.6 Permutasi Genap Membentuk Grup


Himpunan permutasi genap dalam Sn membentuk subgrup dari Sn .

Latihan 4.21
Buktikan Teorema 4.6 tersebut.

Latihan 4.22
Periksa apakah himpunan permutasi genap dalam S3 membentuk subgrup dari S3. Buatlah
tabel Cayleynya terhadap operasi fungsi komposisi.

Latihan 4.23
Periksa apakah permutasi ganjil dalam S3 membentuk subgrup? Jelaskan pendapatmu.

Definisi 4.3 Grup Berayun (Alternating) Derajat n


Grup permutasi genap dari n simbol dinyatakan dengan An dan disebut grup berayun

derajat n.

Latihan 4.24
Tentukan grup berayun A4 . Buatlah tabel Cayley dari A4 tersebut terhadap fungsi

komposisi.

Latihan 4.25
Hitunglah order dari setiap elemen dalam A4 . Periksa apakah ada kaitan antara orde

elemen dengan order A4 .


23

Teorema 4.7
Untuk n > 1, An mempunyai orde n!/2.
24

Latihan 4.26
Hitunglah banyaknya permutasi ganjil yang berorde 4 dalam S6.

Latihan 4.27
Hitunglah banyaknya elemen berorde 5 yang ada di A6.

Latihan 4.28
Periksa apakah ada subgrup siklis berorde 4 dan subgrup non siklis berorde 4 dalam S4.
Jelaskan pendapatmu.

Latihan 4.29


Tentukan elemen α dan β di S3 sehingga   2,   2, dan   3.

Latihan 4.30
Tunjukkan bahwa suatu permutasi dengan orde ganjil pasti sebuah permutasi genap
25

Anda mungkin juga menyukai