Anda di halaman 1dari 3

Marilah kita senantiasa bertaqwa kepada Allah swt dengan sebenar-benar taqwa, melaksanakan

perintah-perintah-Nya dan menjahui larangan-larangan-Nya.

shalawat serta salam semoga selalu tercurah tak henti-hentinya kepada Nabi Muhammad SAW beserta
keluarganya dan para sahabatnya.

Kita sudah terlanjur hidup, hidup sebagai mahluk yang bernama manusia. Dahulu kita tidak ada/adam,
kemudian diperoses dalam kandungan ibu oleh Alloh SWT, kemudian lahir. Saat ini hidup di dunia dan
pasti akan mengalami titik akhir dari kehidupan ini, yakni kematian. Kematian tidaklah perlu ditakuti,
karena itu pasti terjadi. Sudah menjadi sunnah Ilahi. Apabila datang saatnya tak dapat ditunda lagi

Sesuai dengan firman Alloh dalam surat an-Nahl: 61:


Saat-saat kematian pasti tepat, sesuai dengan kepastian Alloh, Malaikat pencabut ruh akan
melaksanakan sesuai dengan perintah Alloh SWT tanpa ada pergeseran waktu. Ajal datang tanpa
perhitungan kondisi, baik tempat maupun situasi, baik sehat mapun sakit jasmani, diwaktu maksiat
maupun beribadah kepada Alloh SWT. Walaupun dibentengin dengan benteng yang kuat lagi kokoh. Kita
tidak bisa lari dari kematian.

Saat ini banyak kita dengar dan lihat orang melakukan bunuh diri, jadi ada yang takut mati dan ada pula
yang berani mati atau cepat-cepat mati. Dalam hal ini keduanya merasa ada ketidak beresan. Yang
pertama, lantaran ia merasa banyak dosa menjadi takut mati. Yang kedua, ingin cepat-cepat mati bukan
lantaran banyak amal, akan tetapi karena jiwanya frustasi.

Soal kematian tidaklah perlu dikhawatirkan atau ditakuti, yang perlu dikhawatirkan adalah kehidupan
setelah mati. Orang yang mati dengan membawa amal sholih yang banyak, ia akan beruntung di
hadapan Alloh SWT. Sebaliknya orang yang mati tidak membawa amal sholih, ia akan mendapatkan
murka dan azab dari Alloh SWT. ‫نعوذ باهلل من ذلك‬

Proses kematian adalah proses penuh penderitaan, proses yang menjadikan semua manusia yakin,
bahwa itulah saat menghadap Alloh yang dahulu tidak dianggap

Apabila seseorang telah mati, maka semua keluarga dan kekayaan yang dicintainya akan ditinggalkan,
hanya amal perbuatan yang menyertainya. Rosululloh SAW bersabda:

mari kita merenung sejenak tentang sesuatu yang pasti kita hadapi, sesuatu yang menjadi gerbang dari
kehidupan dunia menuju kehidupan akhirat, yaitu kematian.

Setiap hari kita disuguhi berita duka. Bahkan kita dapat melihat sendiri dengan mata kepala kita kerabat,
teman, dan tetangga kita satu demi satu berguguran. Hadirin, sudahkah kematian demi kematian yang
ada di sekitar kita menjadi nasihat bagi kita? Sudahkah takziah yang kita lakukan menjadi tausiah bagi
kita semua? Maut adalah kepastian yang tidak dapat dimajukan atau pun dimundurkan barang sesaat
pun. Malaikat maut tidak permisi kepada orang yang sehat. Malaikat maut juga tidak minta izin kepada
seorang anak atau pun remaja. Ajal tidak menunggu kita sakit. Ajal juga tidak menanti masa tua kita. Jika
telah datang waktunya, siapa pun pasti akan menemui ajalnya. Oleh karena itu, persiapan menuju
kematian semestinya kita lakukan dalam setiap tarikan nafas kita.
Yang semestinya ditakutkan oleh seorang Muslim bukanlah kematian. Yang seharusnya dikhawatirkan
adalah mati dalam keadaan su’ul khatimah. Seseorang yang di masa mudanya ahli ibadah bukan jaminan
akhir hayatnya akan husnul khatimah.

Janganlah kita menunda-nunda taubat. Saat ini juga kita bertaubat dari semua dosa. Dosa kecil yang
dilakukan terus menerus dapat mengantarkan seseorang melakukan dosa besar. Dan dosa besar yang
dilakukan terus-menerus dapat menyebabkan seseorang mati dalam keadaan su’ul khatimah. Na’udzu
billahi min dzalik.

Siapapun yang hidup di dunia ini akan mengalami kematian, seolah kematian itu adalah teman dekat
kita yang senantiasa menemani kemanapun kita berada.

Maka dari itu, kita harus mempersiapkan semuanya agar kita telah siap dijemput teman dekat kita, yakni
kematian

selagi diberi kesehatan kita harus banyak-banyak bersyukur dan jangan pernah mengeluh, mulailah dari
hal yang baik, seperti melaksanakan kewajiban kita sebagai orang muslim melaksanakan sholat lima
waktu

semoga kelak kita termasuk hamba Allah yang dapat beramal baik selama hidup kita, meninggal dalam
keadaan husnul khatimah, serta berkesampatan bertemu dengan-Nya di surga nanti.amin ya rabal
alamin

Anda mungkin juga menyukai