Anda di halaman 1dari 15

JMKSP Volume 1, No.

2, Juli-Desember 2016
Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MANAJEMEN


SEKOLAH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
DI SD PLUS ISLAM EXCELLENT BUKITTINGGI

Fakhri Syafrizal
Pegawai Tata Usaha SD Negeri 11 Kapeh Panji
Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam
e-mail: fakhripanji234@gmail.com

Abstract: This research aimed at understanding about the role of principal to develop the
management to upgrade the educational quality in SD Islam Plus Excellent, Bukittinggi. The
educational quality needs the role of principal to make the programs. To get the data, I applied
interview and documentation. The results revealed that the principal did make the programs
related to management of curriculum, student, teachers and employee, financial, infrastructure,
special sevice and relationship to upgrade the educational quality.

Keywords: Principal, Management, Educational Quality, SD Islam Plus Excellent, Bukittinggi.

PENDAHULUAN kenyataan di masa yang akan datang. Hal ini


Dinamika perubahan di zaman senada dengan firman Allah SWT dalam Al-
sekarang ini memberikan pengaruh yang Qur’an “Hai orang-orang yang beriman,
terhadap paradigma dan cara berpikir bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
masyarakat. Perubahan demi perubahan yang setiap diri memperhatikan apa yang telah
terjadi menuntut semua orang untuk diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan
merespon perubahan tersebut. Perubahan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya
yang terjadi menuntut manusia untuk berpikir Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
ke depan, berpikir untuk mendapatkan hasil kerjakan” (Q.S Al Hasyr 18).
yang lebih baik di masa yang akan datang. Firman Allah SWT di atas menuntun
Untuk mendapatkan hasil yang baik di masa manusia agar memperhatikan apa yang telah
yang akan datang, tentu perlu ada rencana diperbuatnya untuk masa yang akan datang,
dan persiapan di masa sekarang. Saud dan sebab masa yang akan datang merupakan
Makmun (2009: 3) menyatakan pada hasil yang didapat dari apa yang dilakukan di
hakikatnya perencanaan merupakan sebuah masa sekarang. Kalau seseorang melakukan
rangakaian proses kegiatan dalam yang baik di masa sekarang, maka
menyiapkan keputusan mengenai apa yang berdampak baik di masa yang akan datang,
diharapkan dan apa yang harus dilakukan. namun begitu juga sebaliknya. Oleh karena
Setiap proses yang dilaksanakan agar itu perlu sebuah persiapan dan rencana yang
harapan tersebut terwujud menjadi sebuah baik di masa sekarang agar harapan yang

65
JMKSP Volume 1, No. 2, Juli-Desember 2016
Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan

baik juga terwujud di masa yang akan sebagai usaha untuk melahirkan manusia
datang. yang berkualitas.
Sehubungan dengan ayat di atas, Untuk menjawab kebutuhan akan
usaha untuk merencanakan hasil yang baik di mutu dari sebuah pendidikan, perlu adanya
masa yang akan datang, membutuhkan usaha dan upaya agar mutu yang diharapkan
sebuah wadah yang diharapkan dapat bisa tercapai. Sebuah lembaga pendidikan
mewujudkan harapan dan cita-cita yang yang merupakan wadah untuk membangun
direncanakan tersebut. Harapan dan cita-cita generasi yang bermutu diharapkan mampu
akan lahirnya generasi yang bermutu, tentu menciptakan pendidikan yang bermutu agar
harus direspon dengan usaha membangun melahirkan generasi yang bermutu. Agar
sebuah wadah untuk menampung harapan kebutuhan masyarakat akan sebuah mutu
tersebut. Hal ini erat kaitannya dengan bagi generasi mereka terpenuhi, lembaga
pendidikan, yang mana seperti yang pendidikan harus berusaha dan berupaya
dituliskan dalam Undang- Undang Sisdiknas untuk mengelola pendidikan tersebut sebaik
No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa mungkin, sehingga kebutuhan masyarakat
pendidikan adalah sebuah usaha sadar dan tersebut bisa terpenuhi. Menyadari hal
terencana untuk mewujudkan suasan belajar tersebut di saat sekarang ini, setiap lembaga
dan proses pembelajaran agar peserta didik pendidikan berusaha dan berupaya untuk
secara aktif mengembangkan potensi dirinya menciptakan pendidikan yang bermutu.
untuk memiliki spiritual keagamaan, Berbagai cara, langkah dan strategi dilakukan
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, agar mutu tersebut bisa dicapai. Tanpa
ahklaq mulia, serta keterampilan yang adanya usaha, tidak akan mungkin sebuah
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan harapan akan terwujud. Hal ini dapat dilihat
negara. Senada dengan itu, Basri (2009: 54) dari Firman Allah SWT “Sesungguhnya
mengemukakan bahwa pendidikan adalah Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum
proses pembinaan jasmani dan rohaani, sehingga mereka merobah keadaan yang ada
upaya dalam meningkat kecerdasan, pada diri mereka sendiri” (Q.S Ar. Ra’d 11).
intelektual, emosional dan spiritual, Pendidikan yang bermutu harus
menjadikan peserta didik memiliki dimulai dari dasar. Hal inilah yang dilakukan
kemampuan dan keahliah profesioanl yang oleh sebuah lembaga pendidikan dasar yakni
dapat memberikan manfaay bagi masysrakat. Sekolah Dasar Islam Plus Excellent. SD
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam Plus Excellent merupakan salah satu

66
JMKSP Volume 1, No. 2, Juli-Desember 2016
Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan

sekolah yang menggunakan kurikulum komponen pendidikan yang paling berperan


terpadu, yakni integrasi pembelajaran umum dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
dan agama. Sekolah yang mempunyai visi Daryanto (2008: 80) juga mengemukan
“berprestasi, beriman, bertaqwa, berkarakter, bahwa kepala sekolah merupakan personel
dan berbudaya lingkungan “ berupaya untuk yang bertanggung jawab dan memilki
membangun sebuah mutu pendidikan kewenangan terhadap semua kegiatan
tersebut. Hal ini diutarakan oleh salah pendidikan dalam lingkungan sekolah yang
seorang sekretaris yayasan, di mana salah dipimpinya. Kepala sekolah yang merupakan
satu tujuan utama didirikannya sekolah ini sosok yang memiliki visi dan misi, serta
adalah untuk menciptakan pendidikan Islam strategi manejemen pendidikan secara utuh
yang berkualitas, sehingga para generasi- yang berorientasi kepada mutu (Mulyasa
generasi Islam dapat menimba ilmu di 2009: 25). Kepala sekolah sebagai pengelola
sekolah tersebut. dan eksekutif yang merupakan pelaksana
Agar mutu tersebut bisa dicapai, perlu teknis manajerial memiliki bebagai
adanya langkah-langkah, strategi ataupun keterampilan dalam menjalankan sekolah
kebijakan yang harus dilaksanakan. Langkah (Rohiat: 2008: 14). Artinya kepala sekolah
ataupun strategi yang dimainkan oleh sebuah merupakan sosok pemimpin yang memiliki
lembaga pendidikan, merupakan wilayah kemampuan dan keterampilan yang
kerja seorang kepala sekolah selaku diimplementasikan sebagai strategi dalam
pimpinan di sekolah tersebut. Kepala sekolah meningkatkan mutu pendidikan.
sebagai sosok ataupun figur yang menjadi Purwanto (2010: 106)
motor penggerak kemajuan lembaga mengemukakan bahwa kepala sekolah
pendidikan tentu memiliki strategi agar sebagai administrator pendidikan bertangung
sekolah yang dipimpinya menjadi sekolah jawab terhadap kelancaran pelaksanaan
yang bermutu. Hal ini juga berlaku berlaku pendidikan dan pengajaran di sekolahnya.
begi kepala SD Islam Plus Excellent. Kepala sekolah harus memahami, menguasai
Berbagai usaha, langkah dan strategi dan melaksanakan kegiatan yang berkenaan
dilakukan agar sekolah yang dipimpinnya tugas dan fungsinya sebagai administrator
menjadi sekolah yang bermutu. pendidikan. Adapun fungsi-fungsi kepala
sekolah sebagai administrator yakni 1)
KEPALA SEKOLAH membuat perencanaan; 2) menyusun
Mulyasa (2009: 24) menyatakan organisasi sekolah; 3) bertindak sebagai
bahwa kepala sekolah merupakan salah satu

67
JMKSP Volume 1, No. 2, Juli-Desember 2016
Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan

coordinator dan pengarah; 4) melaksanakan dan 3) Satisfaction of customer wants,needs,


pengelolaan kepegawaian. Senada dengan itu and expectations at a competitive cost yaitu
Rohiat (2010: 37) menyatakan peran utama kepuasan akan keinginan, kebutuhan dan
kepala sekolah selaku pemimpin adalah harapan pelanggan, serta biaya yang dapat
sebagai berikut: 1) memiliki visi tentang bersaing. Rohiat (2010: 52) menyatakan
mutu terpadu bagi institusinya; 2) memiliki bahwa mutu atau kualitas adalah gambaran
komitmen tentang pengembangan mutu; 3) karakteristik menyeluruh dari barang atau
mengomunikasikan pesan mutu; 4) meyakini jasa yang menujukkan kemampuan untuk
kebutuhan pelanggan sebagai pusat dan memuaskan kebutuhan. Dalam konteks
praktik organisasi; 5) meyakini semua orang pendidikan pengertian mutu mencakup input,
tentang adanya saluran untuk mendengarkan proses, dan output pendidikan.
suara pelanggan; 6) memimpin Pendidikan yang bermutu merupakan
pengembangan staff; 7) tidak menyalahkan garapan seluruh lapisan masyarakat.
seseorang ketika muncul sebuah Pendidikan yang bemutu ditandai dengan
permasalahan tanpa melihat bukti-bukti; 8) mutu lulusan yang memiliki kompetensi dan
memimpin inovasi dalam organisasinya 9) daya saing yang kuat. Mutu pendidikan
meyakini bahwa struktur organisasional merupakan gambaran akan mutu suatu
secara jelas mendefinisikan tanggung jawab bangsa. Oleh karena itu, perlu adanya usaha
dan menyediakan delegasi maksimum dan upaya yang optimal dalam menciptakan
dengan akuntabilitas; 10) memiliki komitmen pendidikan yang bermutu. Irianto (2011:
terhadap penghilangan hambatan yang 117) menyatakan bahwa peningkatan mutu
bersifat organisasaional atau kultural; 11) pendidikan tidak terlepas dari proses
membangun tim efektif dan 12) pembelajaran. Adapun proses pembelajaran
mengembangkan mekanisme yang cocok sangat tergantung dari tenaga pengajar,
untuk monitor dan evaluasi keberhasilan. peralatan dan sumber-sumber pembelajaran.

MUTU PENDIDIKAN METODE PENELITIAN


Rahardja (2010) mengutip pendapat Penelitian ini memiliki karakter
Gregory B. Hutchins mengemukakan bahwa penelitian lapangan (field research) yang
mutu adalah: 1) Conformance to applicable menggunakan pendekatan deskriptif
specifications and standards yaitu sesuai kualitatif. Penelitian deskriptif menurut
dengan syarat dan standar yang diapakai; 2) Sukmadinata (2010: 72) menjelaskan bahwa
Fitness for use yaitu ketepatan penggunaan bentuk penelitian ini ditujukan untuk

68
JMKSP Volume 1, No. 2, Juli-Desember 2016
Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan

menggambarkan fenomena-fenomena yang keunikan, memiliki situasi yang khas, dalam


terjadi, mengkaji aktifitas, perubahah dan konteks sosial-historis dan 8) empati yakni
hubungan yang terjadi. Penelitian kualitatif subjektif murni dan tidak dibuat-buat
ditujukan untuk memahami partisipan, yakni (Sukmadinata, 2010: 95).
orang-orang yang diajak berwawancara, Senada dengan hal di atas Sarwono
dimintai data dan ketarangan, pemikiran, (2006: 193) mengemukakan bahwa riset
pendapat ataupun persepsi. (Sukmadinata: kualitatif menunjukkan sebuah proses,
2010: 94). Berg (2001: 6) menyatakan pemahaman, kompleksitas, interaksi dan
“Qualitative research properly seek answers manusia. Proses merupakan penekanan pada
to questions by examining various sosial riset kualitatif, maka penelitian ini lebih
settings and the individual who inhabit these berfokus pada proses bukan hasil. Kemudian,
setting. Qualitative researcher, then, are pendekatan kualitatif ini dilakukan jika
most interested in how thuman arrange peneliti ingin melakukan hal-hal sebagai
themselves and their setting how inhabitants berikut yakni 1) memahami makna yang
of these make sense of their surroundings melandasi tingkah laku partisipan 2)
trough symbols, rituals, social structures and mendeskripsikan latar dan interaksi
social roles, and so forth”. Jadi penelitian ini partisipan 3) melakukan eksplorasi untuk
mencoba menggambarkan fenomena yang mengidentifikasi informasi baru 4)
terjadi dengan mengumpulkan data ataupun memahami keadaan yang terbatas dan
informasi dari wawancara, observasi, dan mengetahui secara mendalam dan rinci 5)
diperkuat dengan dokumen-dokumen mendeskripskan fenomena untuk
pendukung. menciptakan teori baru (Sarwono 2006).
Penelitian kualitatif memiliki Dalam melakukan pengumpulan data,
karakteristik sebagai berikut yakni 1) kajian penulis melakukan wawancara dan dokumen.
naturalistik, berjalan secara alamiah tanpa Sukmadinata (2010: 2016) menyatakan
ada yang direkyasa 2) analisis induktif 3) bahwa wawancara merupakan tehnik
holistic, di mana fenomena dipahami sebagai pengumpulan data yang banyak digunakan
sistem yang komplek, menyeluruh 4) data peneliti kualitatif. Dalam wawancara, peneliti
kualitatif, deskripsi, rinci-dalam, persepsi- melakukan taatap muka lansung dengan
pengalaman 5) hubungan dan persepsi informan. Suryana (2015: 227) menyatakan
pribadi, terjadinya keakraban antara peneliti bahwa selain membawa instrument
dan informan 6) dinamis 7) orientasi wawancara, peneliti juga dapat membawa

69
JMKSP Volume 1, No. 2, Juli-Desember 2016
Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan

alat bantu berupa tape recorder, gambar dan adanya ide tersebutlah lahir sekolah SD
material lainnya yang dapat membatu peneliti Islam Plus Excellent.
dalam menghimpun data. Untuk memperkuat Dari data yang diperoleh melalui
data, peneliti juga menggunakan dokumen. dokumen profil sekolah, di mana visi SD
Dengan arti kata, dalam penelitian kualitatif Islam Excellent ini yakni “Berprestasi,
ini, seorang peneliti turun lansung ke beriman, bertaqwa, berkarakter, dan
lapangan dalam rangka mengumpulkan data berbudaya lingkungan”. Visi yang mengacu
dan informasi yang dibutuhkan dalam pada cita-cita, harapan, keinginan dan
penelitian. impiann yang dirumuskan secara sederhana,
singkat dan padat, namun penuh makna yang
HASIL PENELITIAN DAN sangat luas (Nata: 2005: 30). Visi yang
PEMBAHASAN menggambarkan pada kualitas yang
SD Islam Plus Excellent yang berada diharapkan oleh sebuah lembaga dan
di bawah Yayasan Nur Iman merupakan organisasi, menuntut akan usaha, upaya dan
lembaga pendidikan yang berdiri pada strategi untuk mencapainya. Tanpa adanya
tanggal 1 Juli 2006. Pendiri sekolah ini yang usaha dan strategi, mustahil sebuah visi yang
sekaligus pengurus Yayasan Nur Iman ini dirumuskan tersebut bisa tercapai. Semua
merupakan businessman yang bergerak di pihak yang terlibat dalam organisasi atau
bidang perdagangan. Sekolah ini sengaja lembaga tersebut harus bekerja keras agar
didirikan sebagai pengabdian di hari tua visi yang dirumuskan tersebut dapat dicapai.
untuk menciptakan sebuah pendidikan yang Dalam lembaga pendidikan, sebuah
berkualitas. Hal ini disampaikan oleh Bapak visi yang dirumuskan tersebut dicapai dengan
Edi selaku sekretaris yayasan Nur Iman. melaksanakan proses belajar mengajar.
Pendidikan yang berkualitas ini diharapkan Proses belajar mengajar yang dilakukan
mampu menarik minat masyarakat agar terserbut didasari pada kurikulum yang
menyekolahkan anak-anak mereka ke dilaksanakan di sekolah tersebut. Nata (2005:
sekolah ini. Pendidikan yang berkualitas ini 175) mengutip pendapat Crow and Crow
diharapkan mampu melahirkan generasi- bahwa kurikulum merupakan rancangan
genarasi yang berkualitas yang dapat pengajaran yang berisikan sejumlah mata
berkontribusi untuk kemashlahatan umat. pelajaran yang disusun secara sistematis.
Dalam hal ini, yayasan mendirikan sekolah Wakil Bidang Kurikulum SD Excellent yakni
terpadu, yakni keterpaduan antara pendidikan Ibu Sulastri, S.Pd., mengemukakan bahwa
umum dan pendidikan agama. Maka dengan

70
JMKSP Volume 1, No. 2, Juli-Desember 2016
Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan

sekolah yang dipimpinnya menggunakan Ibu Rika Sasriyanti S.Pd dan Ibu
kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Sulastri, S.Pd mengemukakan bahwa di
Pendidikan) untuk pelajaran umum dan sekolah Excellent yang menjadi nilai plusnya
kurikulum 2013 untuk pelajaran Pendidikan adalah keterpaduan kurikulum umum dan
Agama Islam. Hal ini juga dinyatakan oleh agama yang mana dalam pembelajarannya di
Kepala Sekolah yakni Ibu Rika Sasriyanti, mana sekolah Excellent menambahkan
S.Pd. bahwa kurikulum yang digunakan pendidikan Al Qur’an dan Tahfizh Qur’an
adalah kurikulum KTSP, dan dalam muatan kurikulum yang digunakan.
berkemungkinan nantinya pada tahun ajaran Hal ini diperkuat dari data yang penulis
2016/2017 Sekolah Dasar Excellent Islam dapatkan dari dokumen muatan kurikulum
Plus akan menggunakan Kurikulum 2013. Di pada situs resmi SD Islam Plus Excellent
samping itu, kurikulum yang digunakan di berikut ini.
sekolah ini juga dipadukan dengan pelajaran
agama Islam plus.
Tabel 1. Struktur Muatan Kurikulum SD Islam Plus Excellent

No Kurkulum
I. 1. Tahfidz Al-Qur’an juz 30, Shalat berjamaah
2. Seni tilawah Al-Qur’an
3. Kurikulum terintergrasi antara pelajaran umum dan keagamaan
4. Pengembangan minat bakat anak melalui keiatan ekstrakurikuler
5. English performance
6. Pelatihan olympiade
Mata Pelajaran Nasional
II. 1. Pendidikan Agama Islam
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika Berhitung
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Kesehatan
8. Keterampilan
9. Pendidikan Jasmani
Mata Pelajaran Muatan Lokal
III. 1. Budaya Alam Minangkabau
2. Bahasa Inggris
3. Komputer
4. Pemahaman Al-Qur’an & Hadits
5. TPQ + Al-Qur’an berirama
Ekstrakurikuler
IV. 1. Budaya Alam Minangkabau

71
JMKSP Volume 1, No. 2, Juli-Desember 2016
Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan

2. Bahasa Inggris
3. Komputer
4. Pemahaman Al-Qur’an & Hadits
5. TPQ + Al-Qur’an berirama

Dalam upaya peningkatan mutu Islam plus Excellent dalam meningkatkan


pendidikan, Sekolah Dasar Islam Plus mutu pendidikan.
Excellent juga melakukan pengembangan Dari sistem perekrutan siswa di pada
kurikulum. Heryati dan Muhsin (2014:156) SD Islam Plus Execellent, dari hasil
Pengembangan kurikulum yang mencakup wawancara (12 Mei 2016) dengan Ibu Rika
perencanaan, penerapan dan evaluasi, dengan Sasriyanti selaku Kepala Sekolah
memperhatikan prinsip-prinsip mengemukakan bahwa dalam sistem
pengembangan kurikulum yakni prinsip perekrutan siswa baru, sekolah ini melakukan
relevasi, fleksibelitas, kontinuitas, efesiensi tes kemampuan, di mana bentuk tes yang
dan efektifitas. Melalui wawancara dengan dilakukan bukan tes tertulis, namun hanya
Ibu Sulastri, S.Pd selaku Waka Kurikulum disuruh untuk mengambil bantuk-bentuk
dijelaskan bahwa pengembangan kurikulum bangun ruang seperti bentuk kubus. Hal ini
yang dilakukan di SD Islam Plus Excellent untuk melihat kemampuan rata-rata yang
melibatkan orang-orang yang ahli di bidang dimiliki oleh siswa. Menurut Prihatin (2014:
pendidikan, seperti pengawas sekolah 52) mengemukakan bahwa dalam
berprestasi, di samping melakukan kerja manajemen peserta didik, setiap orang
sama dengan pengawas sekolah tersebut. hal mempunyai hak untuk menjadi peserta didik.
ini menunjukkn bahwa dalam upaya Namun dalam hal ini, tidak semua orang
peningkatan mutu pendidikan, SD Islam Plus dapat diterima di suatu lembaga pendidikan.
Excellent berusaha untuk membuat Sebab untuk dapat diterima sebagai peserta
pengembangan kurikulum yang bermutu, didik, tentu ada criteria-criteria dan
dengan mendatangkan para ahli tersebut. kewajibann yang harus dipenuhi. Qomar
Para ahli dan pakar pendidikan tersebut (2007: 143) menyatakan bahwa dalam
sengaja diundang untuk melahirkan penerimaan peserta didik baru tetap perlu ada
kurikulum yang bermutu bagi proses pembatasan. Hal ini dilakukan agar
pembelajaran di SD Islam plus Excellent. kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik
Kemampuan mengembangkan kurikulum dapat berkembang secara optimal. Ini
inilah yang menjadi salah satu kunci SD menunjukkan bahwa setiap sekolah bukan
hanya memikirkan jumlah peserta didik saja,

72
JMKSP Volume 1, No. 2, Juli-Desember 2016
Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan

namun kualitas peserta didik juga harus pengembangan melalui kegiatan


menjadi pertimbangan yang sangat penting. ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakuler yang
Seorang guru aka kesulitan jika di dalam satu dilakukkan ini sesuai dengan bakat dan minat
kelas tersebut jumlah siswa melebihi siswa, seperti seni musik, tari, bahasa
kapasitas yang ditetapkan. Untuk aturan Inggris, tahfizh. Kegiatan ekstrakurikuler ini
jumlah peserta didik tingkat dasar, untuk satu dilaksanakan setiap hari Sabtu setiap
lokal maksimal sebanyak 28 siswa. minggunya. Dengan adanya kegiatan
Selanjutnya dalam sistem ekstrakurikuler ini, setiap siswa dapat
pembelajaran di SD Islam Plus Excellent, di mengembangkan bakat dan minat yang
mana diperoleh data dari wawancara (12 Mei mereka miliki. Di samping kegiatan
2016) dengan Kepala Sekolah, di mana ekstrakurikuler, para siswa juga dilatih untuk
sistem pembelajaran yang dilakukan di SD mengahadapi olimpiade, seperti sains dan
Islam Plus Excellent ini adalah sistem matematika.
integrasi. Sistem integrasi yang dimaksud di Pada tahap selanjutnya, pengamban
sini adalah terintegrasinya antara mata manajeman tenagan pendidikan dan
pelajaran umum dan agama dalam satu ruang kependidikan pada SD Islam Plus Exellent
lingkup pembelajaran. Proses pembelajaran Bukittinggi, di mana diperoleh data dari
yang dimulai pada pukul 07.30 WIB dan wawancara (12 Mei 2016) dengan kepala
berakhir pada pukul 15.00 WIB, di mana sekolah dinyatakan bahwa setiap guru yang
semua mata pelajaran baik yang umum atau ada di SD Islam Plus Exellent Bukittinggi
pelajaran agama disatukan di dalamnya. memiliki latar belakang pendidikan S 1
Pembelajaran agama Islam yang kependidikan. Hal ini sesuai dengan Permen
tergabung dalam pelajaran TPQ (Taman Diknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar
Pendidikan Qur’an) diajarkan dengan alokasi Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru,
waktu sebanyak 24 jam, tergabung dalam di mana dinyatakan bahwa kualifikasi
susunan mata pelajaran umum. Sebagai akademik guru pada SD/MI, atau bentuk lain
contoh, jika jam pertama dan kedua yang sederajat harus memiliki kualifikasi
merupakan pelajaran umum, pada jam ketiga akademik pendidikan minimum diploma
dan keempat diajarakan mata pelajaran TPQ empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang
ini. di samping proses pembelajaran untuk pendidikan SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI)
mengembangkan potensi yang dimiliki para atau psikologi yang diperoleh dari program
siswa, SD Islam Plus Excellent melakukan studi yang terakreditasi.

73
JMKSP Volume 1, No. 2, Juli-Desember 2016
Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan

Kemudian dalam pengembangan Kegiatan pengembangan dan


kompetensi tenaga pendidikan, kepala peningkatan kompetensi guru merupakan
sekolah juga melakuakn berbagai kegiatan upaya peningkatan kinerja guru yang
pengembangan kompetensi guru. Mukhtar nantinya akan memberikan dampak kepada
(2015: 108) dalam tulisannya menyatakan kualitas atau mutu pendidikan. Menurut
bahwa kepala sekolah seyogyanya dapat Krisna, Bagia dan Yulianthuni (2015:6)
menfasilitasi dan memberikan kesempatan menyatakan bahwa indikator kinerja dibagi
yang luas kepada para guru untuk menjadi 3 yakni 1) loyalitas adalah kesetiaan
melaksanakan kegiatan pengembangan dan semangat berkorban pegawai agar tujuan
profesi melalui kegiatan pendidikan dan organisasi tercapai; 2) tanggung jawab dan
pelatihan, baik yang dilaksanakan di sekolah kecintaan pada pekerjaan serta siap dalam
atau kegiatan di luar sekolah. Adapun bentuk menghadapi resiko; 3) ketarampilan yakni
pengembangan dan peningkatan kompetensi kemampuan dalam melaksanakan tugas
guru yang dilakukan di SD Islam Plus dalam pekerjaan (Lilik, 2009). Peningkatan
Exellent Bukittinggi, di mana sekolah kinerja guru sebagai upaya dalam mencapai
mendatangkan tenaga ahli dari luar daerah tujuan pendidikan tersebut perlu ditingkat
seperti Jakarta dan Solo untuk memberikan secara terus menerus. Dengan adanya
bimbingan dan pelatihan kepada para guru- peningtakan kinerja guru tersebut,
guru. Di samping itu, para guru-guru di SD diharapakan nantinya akan lahir pendidikan
Islam Plus Exellent Bukittinggi juga yanh berkualitas serta lulusan yang
mengikuti kegiatan Kelompok Kerja Guru berkualitas.
(KKG) dalam upaya peningkatan kompetensi Dalam sistem pengelolaan keuangan,
guru. Di samping itu ada juga kerja sama dari hasil wawancara dengan Ibu Rika
para guru dengan pihak percetakan buku. Sasriyanti, S.Pd dinyatakan bahwa sumber
Kemudian lagi, guru-guru juga menadapat dana pendidikan di SD Islam Plus Exellent
pelatihan pembuatan bahan ajar Bukittinggi di dapat dari pemerintah berupa
menggunakan ICT. Di samping tenaga dana BOS (Biaya Operasional Sekolah).
pendidikan, juga diadakan pelatihan- Dalam penerimaan dana BOS ini setiap
pelatihan untuk tenaga kependidikan. Semua sekolah menerima sebanyak jumlah siswa, di
kagiatan-kegiatan pengembangan diri mana untuk satu orang siswa dianggarakan
tersebut dilakukan dalam upaya peningkatan sebesar Rp. 800.000,- per tahun. Penggunan
mutu dan kualitas pendidikan. dan BOS ini dialokasikan untuk

74
JMKSP Volume 1, No. 2, Juli-Desember 2016
Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan

pengembangan delapan standar pendidikan melaksanakan pelayanan pendidikan pada


yakni 1) standar porses, 2) standar isi, 3) satuan pendidikan.
standar kompetensi lulusan, 4) standar Perlu disadarai bahwa lembaga
pembiayaan, 5) standar sarana dan prasarana, pendidikan dalam menjalankan
6) standar tenaga pendidik dan kependidikan, operasionalnya tidak bisa lepas dari
7) standar pengelolaan dan 8) implementasi pendanaan. Dana merupakan faktor yang
sistem penilaian. mempengaruhi proses pendidikan harus
Kemudian, di samping menerima dialokasikan dan dikelola dengan baik.
dana BOS dari pemerintah, SD Islam Plus Berbagai program-program dan kegitan
Exellent Bukittinggi ini juga memungut iuran pendidikan bisa terpelaksana dengan baik
SPP pada setiap murid, rata-rata Rp. dengan adanya anggaran biaya. Tak jarang,
200.000,-. Namun jika dalam sekolah program-program pendidikan terhambat
tersebut ada yang bersaudara, siswa orang tua pelaksanaannya dikarenakan tidak adanya
tidak membayar sebanyak yang dianggarakan biaya yang dianggarakan. Sebagaimana yang
tersebut. Sekolah ini juga menggratiskan tertuang dalam Undang-Undang Sistem
iuran SPP pada siswa-siswa yang Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
diketegorikann siswa kurang mampu. Jika pasal 46 dinyatakan bahwa pendanaan
dana BOS digunakan sesuai pengembangan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama
delapan standar pendidikan dan antara pemerintah, pemerintah daerah, dan
pelaporanyanya pada Dinas Pendidikan, masyarakat. Ini artinya, keberadaan keungan
maka kalau iuran dari SPP siswa digunakan sebuah lembaga pendidikan menjadi
untuk membayarkan gaji guru, serta tanggung jawab bersama. Namun di samping
digunakan untuk mendatangkan tenaga ahli itu, ada hal yang peling penting, yakni
dari luar, dan sistem pelaporan dana iuran kepercayaan untuk menjaga amanah dalam
SPP ini lasung kepada yayasan. Kemudian, menggunakan anggaran pendidikan pada
selain mendapatkan gaji dari yayasan, para jalur-jalur yang dibenarkan.
guru juga mendapatkan tunjangan sertifikasi Untuk meningkatan mutu pendidikan,
guru non PNS. Mulyasa (2009: 33) selaian biaya pendidikan, kebaradaan sarana
menyatakan bahwa sertifikasi guru sebagi dan parsarana juga memberikan dampak
suatu proses pengakuan bahwa seseorang terhadap peningkatan kualitas dan mutu
telah memiliki kompetensi untuk pendidikan. Rohiat (2010:26) menyatakan
bahwa sarana dan prasarana meliputi semua

75
JMKSP Volume 1, No. 2, Juli-Desember 2016
Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan

benda bergerak dan tidak bergerak yang ruang kepala sekolah, ruang guru,
dibutuhkan untuk penyelenggaraan perpustakaan, sarana olah raga dan tempat
pendidikan, baik secara lansung dan tidak ibadah. Pernytaan ini diperkuat dengan
lansung. Dari hasil wawancara (12 Mei 2016) dokumen profil sekolah yang peneliti dapat
dengan kepala sekolah, dinyatakan bahwa tentang kelengkapan sarana dan prasarana
sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SD sekolah yang dimiliki, di antaranya sebagai
Islam Plus Exellent Bukittinggi yakni ruang berikut.
belajar yang dilengkapi dengan proyektor,
Tabel 2. Fasilitas Sekolah (Profil SD Islam Plus Excellent)

No Fasilitas Volume
1. Ruang Kelas 12
2. Ruang Guru , Wakil dan Kepala Sekolah 1
3. Ruang Tata Usaha 1
4. Labor Komputer 1
5. Ruang Kesenaian 1
6. UKS 1
7. Labor IPA 1
8. Perpustakaan 1
9. Sarana Olah Raga dan Lapangan 1
10. Taman Sekolah 2
11. Mushalla 1
12. Green House 1
13. WC 10
14. Sarana Parkir 1
15. POS Satpam 1
16. Gudang 1
17. Kantin Sekolah 1

Di samping menjalani proses membersihkan mushalla serta pihak sekolah


pendidikan, SD Islam Plus Exellent juga mengundang masyarakat untuk
Bukittinggi juga menjalin hubungan dengan menghadiri acara khatam Al Qur’an.
masyarakat. Dari hasil wawancara dangan Masyarakat yang merupakan unsure yang
kepala sekolah diperoleh data bahwa dalam juga terlibat dalam pendidikan ini juga
menjalin hubungan dengan masyarakat, merupakan sebuah wadah bagi pesertan didik
pihak sekolah memiliki program untuk untuk mengembangkan dan mengamalkan
membagikan sembako kepada masyarakat, ilmu yang di dapat dari sekolah.
membantu mushalla dalam bentuk Pada bagian manajemen layanan
sumbangan, partisipasi siswa dalam khusus, dari hasil wawancara dengan kepala

76
JMKSP Volume 1, No. 2, Juli-Desember 2016
Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan

sekolah (12 Mei 2016) juga diperoleh data pendidikan. Mulyasa (2009:103)
bahwa pihak sekolah melalui wakil kepala mengemukakan bahwa selaku seorang
sekolah bidang kesiswaan memegang menejer, kepala sekolah harus memiliki
peranan dalam layanan khusus ini. Hal ini, strategi dalam memberdayakan tenaga
segala permasalahan yang berkaitan dengan kependidikannya melalui kerja sama dan
kesiswaan, diselesaikan melalui wakil kepala memberi kesempatan pada tenaga
bidang kesiswaan, di samping peranan walim kependidikan untuk meningkatkan
kelas. Rohiat (2010: 23) menyatakan bahwa profesinya. Andriani (2011: 53) menyatakan
keberhasilan proses balajar mengajar juga bahwa komitmen yang tinggi terhadap tujuan
ditunjang oleh layanan khusus seperti dan pengajaran yang efektif dari seluruh
bimbingan konseling, pusat sumber belajar, warga sekolah dan stakeholders
pusat kesehatan sekolah dan kantin sekolah. membutuhkan pengarahan dan bimbingan
Jadi keberadaan layanan khusu dalam sebuah kepala sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa
lembaga pendidika perlu mendapat perhatian kepala sekolah merupakan motor penggerak
khusus pula, sebab merupakan penunjang lembaga pendidikan, pengatur arah kebijakan
keberhasilan proses belajar mengajar. dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Uraian di atas menggambarkan proses Rosyadi dan Pardjono (2015: 126)
pengelolaan pendidikan di SD Islam Plus mengemukan bahwa posisi kepala sekolah
Exellent Bukittinggi. Pengelolaan yang menentukan arah suatu lembaga, pengatur
dilakukan mulai dari yayasan sampai pihak program sekolah. Kepala sekolah diharapkan
sekolah pada intinya untuk membangun membawa spirit kerja guru dan membangun
sebuan pendidikan yang bermutu dan kultur sekolah dalam meningkatkan mutu
berkualitas. Pendidikan yang bermutu dan pendidikan.
berkualitas akan diminati oleh masyarakat, Sosok Kepala Sekolah sebagai
sebab masyarakat itu sendiri juga manajer manuntutnya agar mampu membuat
menginginkan generasi mereka terlahir dan mengembangkan program-program
sebagai generasi yang berkualitas juga. peningkatan mutu pendidikan. Mulai dari
Kepala Sekolah, di samping sebagai perencanaan sampai evaluasi, di mana setiap
seorang pimpinan lembaga pendidikan juga program yang diadakan menjadi tanggung
merupakan seorang menejer. Sebagai seorang jawab kepala sekolah selaku manejer
menejer, kepala sekolah mampu mengatur pendidikan. Mukhtar (2015:104) juga
segala bentuk pengelolaan pada lembaga menjelaskan bahwa kepala sekolah harus

77
JMKSP Volume 1, No. 2, Juli-Desember 2016
Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan

mampu menciptakan suasana yang kondusif DAFTAR PUSTAKA


dann inovatif dalam melaksanakan kegiatan
Andriani, Dwi Esti. (2011). “Strategi
sekolah. Hal ini sesuai dengan Peraturan Kepemimpinan Kepala Sekolah
Menteri No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Dalam Upaya Mewujudkan Sekolah
Efektif”. Jurnal Manajemen
Kepala Sekolah/Madrasah di mana Pendidikan No.01/Th VII/April/2011
disebutkan bahwa kepala sekolah mengelola
Basri, Hasan. (2009). Filsafat Pendidikan
guru dan staf dalam rangka pendayagunaan Islam. Bandung: Pustaka Setia.
sumber daya manusia optimal, menciptakan
Berg, Bruce L, E book. (2001). Methods For
budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan The Social Sciences Fourth Edition
inovatif bagi pembelajaran. Daryanto. (2008). Administrasi Pendidikan.
Jakarta: Rineka Cipta.

KESIMPULAN Heryati, Yetiti. & Muhsin, Mumuh. (2014).


Manajemen Sumber Daya
Kepala Sekolah merupakan pimpinan
Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
tertinggi pada sebuah lembaga pendidikan.
Irianto, Agus. (2011). Pendidikan Sebagai
Di samping sebaai seorang pimpinan, kepala
Investasi dalam Pembangunan Suatu
sekolah juga berperean sebagai seroang Bangsa. Jakarta: Kencana.
menejer yang memberikan arah serta
Krisna, A A, Anggi Nila, Bagian, I Wayan
pengatur lembaga pendidikan tersebut. sosok dan Yulianthini, Nyoman. (2015).
“Pengaruh Gaya Kepemimpinan
kepala sebagai manejer diharapkan mampu
Transformasional dan Gaji Terhadap
membangun dinamika pendidikan menjadi Kinerja Pegawai Pramu Bakti” Jurnal
Bisma Universitas Ganesha Jurusan
pendidikan yang bermutu. Kemampuan
Manajemen Vol 3.
manajerial Kepala Sekolah harus mencakup
Mukhtar. (2015). “Strategi Kepala Sekolah
seluruh aspek manajemen pendidikan
Dalam Meningkatkan Kinerja Guru
tersebut, mulai dari pengelolaan kurikulum, Pada SMP Negeri di Kecamatan
Masjid Raya Kabupaten Aceh Besar”
peserta didik, tenaga pendidik dan
Jurnal Magister Administrasi
kependidikan, keuangan, sarana dan Pendidikan Universitas Syiah Kuala
Vol. 3 No. 3
prasarana, layananm khusus dan hubungan
dengan masyarakat. Semua itu harus diatur Mulyasa. (2009). Menjadi Kepala Sekolah
Profesional. Bandung: Rosda Karya.
sedemikian rupa agar dapat menjadikan
pendidikan yang bermutu pada lembaga Mulyasa. (2009). Standar Kompetensi dan
Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja
pendidikan.
Rosdakarya.

78
JMKSP Volume 1, No. 2, Juli-Desember 2016
Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan

Nata, Abuddin. (2005). Filsafat Pendidikan


Islam. Jakarta: Gaya Media Pratama. Rosyandi, Yogi Irfan, Pardjono. (2015).
“Peran Kepala Sekolah Sebagai
Prihatin, Eka. (2014). Manajemen Peserta Menejer Dalam Meningkatkan Mutu
Didik. Bandung: Alfabeta. Pendidikan di SMP 1 Cilawu Garut”
Jurnal Akuntabilitas Manajemen
Qomar, Mujamil. (2010). Manajemen Pendidikan Vol. 3 No. 1.
Pendidikan Islam. Malang: Erlangga.
Sarwono, Jonathan. (2006). Metode
Rahardja, Liana. (2010). “Analisis Peranan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Manajemen Mutu Terpadu (TQM) Yogyakarta: Graha Ilmu.
Dalam Meningkatkan Produktivitas
PT Mustika Ratu Yang Bersertifikat Sa’ud, Udin Syaefudin & Makmun, Abin
ISO 9002” Jurnal Ultima Accounting Syamsuddin. (2009). Perencanaan
Vol 2. No.1. Pendidikan Suatu Pendekatan
Komprehensif. Bandung: PT Remaja
Rohiat. (2008). Kecerdasan Emosional Rosdakarya.
Kepemimpinan Kepala Sekolah.
Bandung: Refika Aditama. Sukmadinata, Nana Syaodih. (2010). Metode
Penelitian Pendidikan, Bandung:
Rohiat. (2010). Manajemen Sekolah. Rosda Karya.
Bandung: Refika Aditama.

79

Anda mungkin juga menyukai