Nisrina Luthfiyah - 10416023 - KP 1
Nisrina Luthfiyah - 10416023 - KP 1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan,
kesempatan, dan kemudahan kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan Laporan Kerja
Praktik 1 ini, dengan judul “Pemasangan Lift pada Projek WU Tower, Bandung” yang telah
praktikan laksanakan sejak bulan September 2019 hingga Januari 2020 di Projek pembangunan
WU Tower yang berlokasi di Jl. Dr. Djunjunan, Sukawarna, Kec. Sukajadi, Kota Bandung.
Tujuan pembuatan laporan ini yaitu untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kerja Praktik 1 (Satu)
di Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas
Komputer Indonesia.
Selesainya laporan kerja praktik ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak yang telah
memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada :
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat dan Hidayat-Nya bagi orang-orang yang telah
membantu saya dengan segala kesabaran dan keikhlasan dalam penyusunan laporan ini.
1
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dengan segala
kekurangannya. Untuk itu penyusun mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak
demi kesempurnaan dari laporan Kerja Praktik I ini. Akhir kata penyusun berharap, semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa-mahasiswi dan pembaca sekaligus
menambah pengetahuan tentang Kerja Praktik.
Penulis
Nisrina Luthfiyah N
2
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
DAFTAR ISI
3
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
4
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
DAFTAR GAMBAR
5
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
Gambar 32 Passenger Lift, Plan of Car in Well, Pit Plan Sumber : Doc. PT Tata .................. 41
Gambar 33 Passenger Lift, Top Plan, Landing Door Sumber : Dok. PT Tata ....................... 41
Gambar 34 Section A, Section B Sumber : Doc. PT Tata ....................................................... 42
Gambar 35 Passenger Lift, Section A, Section B, Section Hook Sumber : Doc. PT Tata ...... 42
Gambar 36 Passenger Lift, Section A, Section B, Section Hook Sumber : Doc. PT Tata ..... 42
Gambar 37 Option for Separator Beam with Steel Sumber : Doc. PT Tata ............................ 43
Gambar 38 Passenger Lift, Single Line Diagram Sumber : Doc. PT Tata .............................. 43
Gambar 39 Pengiriman Lift Sumber : Dok. Pribadi ................................................................ 44
Gambar 40 Progress Pemasangan Lift 7 November (1) Sumber : Doc. pribadi ...................... 47
Gambar 41 Progress Pemasangan Lift 7 November (2) Sumber : Doc. pribadi ...................... 47
Gambar 42 Progress Pemasangan Lift 13 November (1) Sumber : Doc. pribadi .................... 48
Gambar 43 Progress Pemasangan Lift 13 November (2) Sumber : Doc. pribadi .................... 48
Gambar 44 Progress Pemasangan Lift 20 November (1) Sumber : Doc. pribadi .................... 49
Gambar 45 Progress Pemasangan Lift 20 November (2) Sumber : Doc. pribadi .................... 49
Gambar 46 Progress Pemasangan Lift 21 November (1) Sumber : Doc. pribadi .................... 50
Gambar 47 Progress Pemasangan Lift 21 November (2) Sumber : Doc. pribadi .................... 50
Gambar 48 Progress Pemasangan Lift 21 November (3) Sumber : Doc. pribadi .................... 51
Gambar 49 Progress Pemasangan Lift 2 Desember (1) Sumber : Doc. pribadi ...................... 51
Gambar 50 Progress Pemasangan Lift 2 Desember (2) Sumber : Doc. pribadi ...................... 52
Gambar 51 Progress Pemasangan Lift 3 Desember (1) Sumber : Doc. pribadi ...................... 52
Gambar 52 Progress Pemasangan Lift 3 Desember (2) Sumber : Doc. pribadi ...................... 53
Gambar 53 Progress Pemasangan Lift 3 Desember (3) Sumber : Doc. pribadi ...................... 53
Gambar 54 Progress Pemasangan Lift 5 Desember (1) Sumber : Doc. Pribadi ...................... 54
Gambar 55 Progress Pemasangan Lift 5 Desember (2) Sumber : Doc. Pribadi ...................... 54
Gambar 56 Progress Pemasangan Lift 5 Desember (3) Sumber : Doc. Pribadi ...................... 55
Gambar 57 Progress Pemasangan Lift 5 Desember (4) Sumber : Doc. Pribadi ...................... 55
Gambar 58 Progress Pemasangan Lift 5 Desember (5) Sumber : Doc. Pribadi ...................... 56
Gambar 59 Progress Pemasangan Lift 5 Desember (6) Sumber : Doc. Pribadi ...................... 56
Gambar 60 Progress Pemasangan Lift 17 Desember (1) Sumber : Dok. Pribadi .................... 57
Gambar 61 Progress Pemasangan Lift 17 Desember (2) Sumber : Dok. Pribadi .................... 57
Gambar 62 Progress Pemasangan Lift 17 Desember (3) Sumber: Dok. Pribadi ..................... 58
Gambar 63 Progress Pemasangan Lift 17 Desember (4) Sumber : Dok. Pribadi .................... 58
Gambar 64 Progress Pemasangan Lift 17 Desember (5) Sumber : Dok. Pribadi .................... 59
6
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
Gambar 65 Progress Pemasangan Lift 17 Desember (6) Sumber : Dok. Pribadi .................... 59
Gambar 66 Progress Pemasangan Lift 23 Desember (1) Sumber : Dok. Pribadi .................... 60
Gambar 67 Progress Pemasangan Lift 23 Desember (2) Sumber: Dok. Pribadi ..................... 60
Gambar 68 Progress Pemasangan Lift 23 Desember (3) Sumber : Dok. Pribadi .................... 61
Gambar 69 Progress Pemasangan Lift 23 Desember (4) Sumber : Dok. Pribadi .................... 61
Gambar 70 Progress Pemasangan Lift 23 Desember (5) Sumber : Dok. Pribadi .................... 62
Gambar 71 Progress Pemasangan Lift 23 Desember (6) Sumber : Dok. Pribadi .................... 62
Gambar 72 Progress Pemasangan Lift 23 Desember (7) Sumber : Dok. Pribadi .................... 63
7
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
DAFTAR TABEL
8
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
BAB I PENDAHULUAN
9
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah dan tujuan kerja praktik,
ruang lingkup pekerjaan, serta metoda penyusunan laporan kerja praktik.
10
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
BAB IV PENGAMATAN
Bab ini berisi pengamatan pekerjaan yang telah praktikan amati setiap
harinya selama melakukan kerja praktik.
11
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
Menurut Harapan & Triyadi (2015) pada buku “Sistem Lift (Standard an Detail) untuk
Mahasiswa Arsitektur”, elevator atau lift merupakan alat transportasi vertikal yang sangat
dibutuhkan terutama pada bangunan gedung bertingkat tinggi, untuk membawa orang atau
barang dari atas ke bawah atau sebaliknya. Pemakaian lift sangat membantu bagi
mobilitas, baik orang maupun barang, serta untuk membawa pasukan pemadam kebakaran
pada beberapa jenis lift.
Sehingga dengan kata lain, elevator merupakan suatu alat yang diciptakan untuk
transportasi vertikal dari sebuah gedung yang dapat digunakan untuk manusia maupun
untuk barang.
Pada abad ke 18 di pedesaan mulai muncul bentuk elevator yang unik dan kreatif,
seperti yang dapat dilihat di gambar 1. Setelah munculnya elevator sederhana di pedesaan,
muncul pengembangannya pada awal abad 19 berupa kerekan uap yang digunakan sebagai
transportasi vertikal untuk barang-barang dan manusia. Tetapi pada masa itu, banyak
sekali bencana yang merupakan dampak dari penggunaan kerekan uap tersebut karena tali
12
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
pada kerekan uap hanya ditalikan saja dan tidak bisa dihentikan ketika tali tersebut terlepas
atau putus.
Dalam pengertian modern, elevator didefinisikan sebagai alat angkut yang dirancang
untuk mengangkat orang dan / atau material secara vertikal. Alat angkut harus
menyertakan perangkat untuk mencegahnya jatuh jika alat pengangkat atau sambungan
gagal. Lift dengan alat pengaman semacam itu belum muncul sampai pada tahun 1853,
ketika Elisha Graves Otis menemukan alat pengaman lift. Perangkat yang diciptakan Otis
ini dirancang untuk mencegah terjadinya jatuh bebas dari platform pengangkatan jika tali
pengangkat terpisah. Elevator dengan kendali adalah hal yang umum pada waktu itu, dan
Otis melengkapinya dengan alat pengaman yang dioperasikan dengan menggunakan
sepasang anjing pegas untuk mengikat rel kendali ketika tekanan dari tali platform terlepas.
13
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
14
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
1. Sistem Traksi.
Penggerak utama pada sistem ini adalah menggunakan motor listrik.
Motor listrik tersebut lalu dihubungkan langsung menuju ke poros mesin lift.
Mesin lift sendiri merupakan alat untuk menggerakan puli penggerak, yang
lalu puli penggerak tersebut akan menarik tali yang diikat pada sangkat lift dan
beban pengimbang.
2. Sistem Hidrolik.
Lift yang menggunakan sistem ini membutuhkan daya yang lebih kecil
dibandingkan dengan sistem traksi. Pada sistem ini, sangkar digerakan oleh
sebuah pompa yang dilayani oleh sistem penggerak, sehingga pergerakan dari
sangkar lift sendiri dipengaruhi oleh perubahan tekanan pada minyak.
15
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
2. Sistem Traksi
Hingga sekitar tahun 1903, baik mesin lift tipe drum, di mana tali dililit
pada drum silinder, atau lift tipe hidrolik (mesin direct-plunger hydraulic atau
mesin hidrolik bertali) adalah sarana utama gaya angkat. Keduanya memiliki
keterbatasannya masing-masing.
Prinsip traksi adalah cara mentransmisikan gaya angkat ke tali hoist lift
dengan gesekan antara alur di drive mesin sheave dan tali hoist. Tali hanya
terhubung dari sangkar ke penyeimbang dan membungkus penggerak mesin
sheave dalam alur. Berat sangkar dan penyeimbang memastikan dudukan tali
di alur; untuk elevator berkecepatan lebih tinggi, tali terbungkus ganda; yaitu,
mereka melewati sheave dua kali.
16
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
17
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
Lift dengan sistem traksi ini dapat dibagi lagi menjadi 2 jenis, di
antaranya adalah:
18
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
Lift traksi tanpa roda gigi terdiri dari motor dc besar, kecepatan
lambat dengan empat hingga delapan kutub yang terhubung langsung ke
drive sheave sekitar 30” hingga 48”. Rem yang dilepaskan secara elektrik
dan diaplikasikan pada pegas diatur untuk menerapkan penghentian pada
drive sheave.
19
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
1. Ruang Mesin.
Elevator tipe traksi membutuhkan ruang mesin yang berada di penthouse,
tepat di atas shaft tiap lift. Antai ruang mesin lift tingginya ±1,5 kali dari jarak
lantai bangunannya dan luasnya kurang lebih 2 kali ukuran shaft. Ruang lift
juga dapat diletakan di beberapa area, di antaranya adalah: (Harapan &
Triyadi, 2015)
1) Penthouse machine room type.
2) Basement machine room type.
20
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
2. Ruang Luncur/Hoistway.
Ruang luncur pada lift merupakan terowongan vertikal yang menjadi
tempat sangkar lift naik dan turun untuk mendistribusikan penumpang atau
barang. Pada ruang luncur terdapat beberapa peralatan seperti:
1) Saklar pembatas.
Saklar pembatas berfungsi untuk menghubungkan atau
memutuskan rangkaian sistem listrik dari sumbernya tanpa campur
tangan operator. Pemutusan dan penghubungan rangkaian sistem
listrik ini diaktifkan oleh sentuhan mekanik dari suatu material.
Saklar pembatas jugad digunakan pada operasi membuka dan
menutupnya pintu lift yang berada pada setiap batas level lantai.
2) Sangkar lift.
21
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
22
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
23
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
Besar daya angkut lift tergantung pada kriteris-kriteria yang ada. Kriteria sebagai
dasar dalam perancangan sistem pelayanan lift adalah sebagai berikut:
1. Kelompok konfigurasi.
2. Tata letak.
3. Perhitungan jumlah, kapasitas dan kecepatan merujuk pada parameter.
Selain kriteris di atas, adapun faktor yang mempengaruhi perhitungan dan pemilihan
sistem lift adalah sebagai berikut:
1. Jumlah lantai yang dilayani.
2. Jarak antar lantai ke lantai dan jarak lintas.
3. Jumlah penghuni tiap lantai.
4. Penggunaan khusus lift tertentu.
5. Lantai dengan fungsi khusus.
6. Fungsi atau lokasi gedung dan pola sirkulasi saat sibuk.
Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pemilihan lift, ada beberapa data yang
harus dipastikan. Data tersebut di antaranya adalah:
1. Jumlah penghuni bangunan (PB) atau potential traffic (PT) atau luas lantai
efektif (net area), jumlah kamar suatu hotel, jumlah tempat tidur suatu pasien
pada rumah sakit, jumlah unit keluarga pada sebuah apartemen.
2. Saat terjadi pola arus padat keramaian (rush hour), jumlah orang pengguna
lift. Jika belum mendapatkan PB pada gedung tersebut, maka dapat diambil
24
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
patokan umum kepadatan lantai terpakai bersih dalam satuan m2/orang, atau
rata-rata orang/kamar, atau rata-rata pengunjung pasien/tempat tidur.
Adapun beberapa kelompok lift yang harus memenuhi beberapa persyaratan kriteria
pemilihan lift. Persyaratan yang dimaksud di antaranya adalah:
1. Interval time harus lebih kecil dari waktu tunggu rata-rata (WTR). Di mana
interval time adalah selang waktu dalam detik, mulai saat lift berangkat sampai
lift berikutnya tiba di lantai dasar (lobby).
2. Tuntutana rus sirkulasi (TAS) atau peak traffic demand (PTD) harus lebih
besar dari TAS kriteria yang ditetapkan untuk bangunan tersebut. Yang
dimaksud dengan tuntutan arus sirkulasi adalah jumlah penghuni bangunan
yang harus tersangkut oleh sistem pelayanan lift dalam selang waktu 5 menit
(300 detik) pada saat-saat sibuk, angka kriteria dinyatakan dalam % terhadap
PB.
25
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
26
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
PT. Kieber Propetindo (Nutriland) merupakan anak perusahaan dari PT Kaldu Sari
Nabari Indonesia (Nabati Group). Nabati Group adalah kelompok usaha yang memiliki
fokus bisnis di bidang fast moving consumer goods (FMCG), khususnya makanan dan
minuman ringan. Perusahaan yang didirikan pada 2002 ini pada awalnya hanya bergerak
di bisnis makanan ringan dengan skala industri rumah tangga. Namun, seiring dengan
inovasi dan pengembangan bisnis yang dilakukan secara modern dan profesional, kini
Nabati Group telah menjadi perusahaan yang memiliki cakupan bisnis yang lebih luas,
baik di industri FMCG, maupun di industri terkait lainnya. Nabati Group memiliki
sejumlah unit dan partner bisnis, yaitu :
PT. Kieber Propetindo (Nutriland) didirikan pada tahun 2012 sebagai bentuk
ekspansi dari PT KSNI dalam bidang properti. Awal didirikannya perusahaan ini adalah
27
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
untuk membangun semua property milik PT KSNI yang berupa bangunan pabrik sebagai
tempat produksi-produksi PT KSNI selaku produsen makanan ringan. Seiring dengan
berjalannya waktu perusahaan ini juga melakukan pembuatan outlet-outlet Richeese
Factory. Pada akhirnya perusahaan ini pun berkembang menjadi perusahaan di bidang
properti, khususnya di Kota Bandung dengan visi dan misi sebagai perusahaan
pengembangan Kota Bandung yang akan ikut berpartisipasi langsung dalam pembangunan
Kota Bandung dan sekitarnya. Hingga saat ini PT Kieber Propetindo (Nutriland) telah
berkontribusi dalam berbagai projek yang tersebar di Indonesia maupun luar negeri, yaitu
di China, Malaysia dan Singapura.
PT. Kieber Propetindo (Nutriland) dipimpin oleh Epriyanto Kasmuri sebagai Head
of Property, memiliki beberapa divisi yang berada langsung di bawahnya, seperti Project
Manager, Property Manager, Planning and Development Manager, Legal Manager dan
Finance and Accounting Manager. Beriku bagan organisasi PT. Kieber Propetindo
(Nutriland).
28
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
29
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
P.T. Manikam Adiguna Kencana didirikan di Jakarta pada 5 September 1989, yang
berspesialisasi dalam Aluminium Architecture. Perusahaan ini menyediakan layanan dan
produk desain, perhitungan teknik, pemilihan aksesori terkait, hingga penyediaan dan
pemasangan curtain wall, skylight, panel komposit, etalase took, partisi, dan kaca untuk
bangunan bertingkat tinggi.
30
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
31
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
manajemen konstruksi yang juga merupakan pemilik dari projek ini (sebagai anak
dari PT KSNI).
Setelah melalui tender tertutup telah diputuskan bahwa kontraktor yang akan
bekerjasama dalam projek ini adalah PT Tatamulia Nusantara Indah sebagai
kontraktor utama. Selain itu ada kontraktor lain yang berada langsung dibawah PT.
Kieber Propetindo (Nutriland) yakni kontraktor fasad adalah PT Manikam Adiguna
Kencana dan kontraktor Mechanical Electrical Plumbing adalah PT. Intinusa Teknik
Sejahtera.
32
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
BAB IV PENGAMATAN
Gambar 19 WU Tower
Sumber : Doc. PT Kieber
WU Tower merupakan gedung kantor yang dimiliki oleh Nabati Grup (PT
Kieber Propertindo) dan direalisasikan oleh kontraktor dari PT Tatamulia
Nusantara Indah (PT TATA). Gedung WU Tower ini memiliki 12, yaitu 1 lantai
basement, 1 lantai semi-basement, 9 lantai dan 1 lantai atap. Luas lahan pada
projek ini adalah 6.300 m² dengan luas lantai keseluruhan mencapai 23.435 m².
33
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
dilakukan dalam beberapa tahap. Tahapan ini dilakukan karena pengiriman lift
yang tidak bersamaan.
Pada awalnya, projek WU Tower ini memilih lift merk Kone sebagai
transportasi vertikal dari gedung, sehingga semua hoistway yang berada pada
bangunan gedung ini disesuaikan dengan dimensi hoistway yang diminta oleh
Kone. Tetapi pada saat pekerjaan konstruksi berlangsung, pihak Kone ternyata
menunjukan koordinasi yang kurang baik. Pihak Kone juga tidak memberikan
gambar kerja yang detail dan lengkap kepada pihak WU Tower. Karena kurang
baiknya koordinasi dengan pihak Kone, akhirnya ketika pekerjaan struktur
sedang berlangsung, pihak WU Tower mengakhiri kontrak dengan Kone dan
mencari vendor lift jenis lain.
Setelah berakhirnya kontrak WU Tower dengan Kone, Schindler
menawarkan lift mereka dan menyatakan bahwa mereka sanggup untuk
menyesuaikan dengan struktur bangunan yang telah dibuat. Selain sanggup
menyesuaikan, lift merk Schindler ini juga memiliki harga yang lebih murah dan
metode pembayaran yang dirasa tidak menyulitkan pihak WU Tower. Untuk
pembayarannya sendiri, Schindler menawarkan 5kali pembayaran, yaitu DP
sebanyak 20%, pembayaran ke-2 sebanyak 20%, pembayaran ke-3 sebanyak
20%, pembayaran ke-4 sebanyak 20%, dan pembayaran terakhir sebanyak 15%.
Setelah penawaran oleh Schindler tersebut, pihak WU Tower akhirnya
bekerjasama dengan Schindler dan menggunakan lift merk Schindler sebagai
pengganti Kone. Lift Schindler ini memiliki dimensi hoistway yang ternyata mirip
dengan dimensi lift merk Kone sehingga tidak ada kesulitan dalam menyesuaikan
dimensi dengan struktur yang telah dibangun. Pihak Schindler juga dapat
menyesuaikan adjustor untuk bracket pada hoistway lift. Selain itu, pekerja dari
lift Schindler ini juga berkoordinasi dengan baik dengan pihak WU Tower
sehingga pekerjaan lift pada bangunan ini dapat berjalan dengan lancer sampai
saat ini.
34
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
WU Tower akan menggunakan 2 jenis lift yang berbeda, yaitu lift passenger
dan juga lift service. Kedua jenis lift tersebut memiliki material finishing yang
berbeda. Berikut merupakan material approval dari masing-masing jenis lift yang
akan digunakan oleh WU Tower:
35
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
36
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
37
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
Lift yang digunakan untuk lift service merupakan Schindler jenis “TIMES
SQUARE” yang memiliki spesifikasi:
38
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
39
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
40
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
terutama pada bagian dimensi hoistway, dimensi untuk penempatan mesin, dan
juga dimensi bukaan hoistway pada tiap lantai.
Pada awalnya dimensi hoistway dan bukaan pada hoistway yang dibuat oleh
pihak PT TATA tidak mengikuti ukuran yang telah tertera pada brosur lift
Schindler, sehingga ketika pihak Schindler mengunjungi projek pada bulan
November awal, pihak Schindler meminta PT TATA untuk mengoreksi beberapa
hal, salah satu yang dikoreksi oleh pihak Schindler adalah dimensi pada bukaan
lift. Perbedaan dimensi bukaan lift ini dapat ditemukan pada lift service dimana
bukaan lift memiliki dimensi yang kurang dari dimensi yang seharusnya,
sedangkan dinding penutup hoistway pada lantai GF sudah terpasang, sehingga
pihak TATA harus membongkar sedikit dinding untuk bukaan hoistway pada
lantai GF.
Di bawah ini merupakan beberapa gambar kerja untuk lift Passenger 3
sangkar:
41
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
42
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
43
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
44
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
Nama
No Gambar Fungsi
Peralatan
Nama
No Gambar Fungsi
Material
45
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
46
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
( 7 November 2019)
a. Lift Passenger (3 sangkar)
Pada area lift passenger 3 sangkar, hoistway mulai dibangun rangka untuk
pembatas antar lift. Rangka yang digunakan untuk pembatas antar hoistway dan
merupakan tempat untuk menaruh rel lintasan lift. Material yang digunakan
untuk pembatas dan tempat lintasan lift ini merupakan baja WF. Rangka
dipasang mulai dari lantai GF dan dilanjutkan ke bagian lantai-lantai yang ada
di atasnya.
47
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
( 13 November 2019 )
a. Lift Passenger (3 sangkar)
Mulai dibuat dinding pada bagian depan hoistway untuk meletakkan pintu
entrance pada lift. Material yang digunakan untuk dinding pada area ini adalah
bata ringan (hebel). Pembuatan dinding ini dimulai dari bagian yang paling
ujung dan dimulai dari lantai GF. Pada tanggal 9 November, pemasangan baru
saja dilakukan sehingga baru lantai GF dan baru memiliki setengah dinding
untuk penutup hoistway.
48
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
( 20 November 2019)
a. Lift Passenger (3 sangkar)
49
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
( 21 November 2019)
a. Lift Passenger (3 sangkar)
50
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
( 2 Desember 2019 )
Lift passenger 3 sangkar sudah selesai membuat area bukaan untuk pintu.
51
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
Lift passenger 2 sangkar sudah selesai membuat car buffer. Car buffer
yang dibuat pada lift passenger ini sama dengan car buffer yang digunakan pada
lift passenger 3 sangkar.
( 3 Desember 2019 )
52
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
c. Lift Service
53
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
( 5 Desember 2019 )
Pada area lift passenger (3 sangkar) untuk lantai mezzanine, area hoistway
masih dibiarkan terbuka. Area hoistway lantai ini baru memiliki rangka untuk
penyangga rel lintasan lift. Pembangunan WU Tower ini sedang dimaksimalkan
pada area GF sehingga finishing untuk lift pun masih memaksimalkan pada area
lantai GF.
54
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
55
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
c. Lift Service
Sama seperti kedua lift di poin sebelumnya, lift service juga belum
menambah pekerjaan apa pun di lantai mezzanine dan lantai di atasnya.
56
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
( 17 Desember 2019 )
Pada tanggal 17 Desember 2019 tidak ada progress pada pengerjaan area
lift passenger dengan 3 sangkar. Semua pekerjaan pada area lift passenger GF
masih sama seperti hari terakhir pengamatan, yaitu pada tanggal 5 Desember.
Sama seperti pada lantai GF, area lift passenger 3 sangkar pada lantai di
atas GF juga belum mengalami peningkatan pekerjaan. Pekerjaan masih seperti
pada hari terakhir praktikan melakukan pengamatan yaitu pada tanggal 5
Desember.
57
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
Pada tanggal 17 Desember 2019 tidak ada progress pada pengerjaan area
lift passenger dengan 2 sangkar. Semua pekerjaan pada area lift passenger GF
masih sama seperti hari terakhir pengamatan, yaitu pada tanggal 5 Desember.
Sama seperti pada lantai GF, area lift passenger 2 sangkar pada lantai di
atas GF juga belum mengalami peningkatan pekerjaan. Pekerjaan masih seperti
pada hari terakhir praktikan melakukan pengamatan yaitu pada tanggal 5
Desember.
58
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
c. Lift Service
Pada tanggal 17 Desember 2019 tidak ada progress pada pengerjaan area
lift service. Semua pekerjaan pada area lift service GF masih sama seperti hari
terakhir pengamatan, yaitu pada tanggal 5 Desember.
Sama seperti pada lantai GF, area lift servive pada lantai di atas GF juga
belum mengalami peningkatan pekerjaan. Pekerjaan masih seperti pada hari
terakhir praktikan melakukan pengamatan yaitu pada tanggal 5 Desember.
59
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
( 23 Desember 2019 )
Pada tanggal 23 Desember 2019 tidak ada progress pada pengerjaan area
lift passenger 3 sangkar. Semua pekerjaan pada area lift passenger GF masih
sama seperti hari terakhir pengamatan, yaitu pada tanggal 17 Desember.
Sama seperti pada lantai GF, area lift passenger 3 sangkar pada lantai di
atas GF juga belum mengalami peningkatan pekerjaan. Pekerjaan masih seperti
pada hari terakhir praktikan melakukan pengamatan yaitu pada tanggal 17
Desember.
60
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
Pada tanggal 23 Desember 2019 tidak ada progress pada pengerjaan area
lift passenger 2 sangkar. Semua pekerjaan pada area lift passenger GF masih
sama seperti hari terakhir pengamatan, yaitu pada tanggal 17 Desember.
Sama seperti pada lantai GF, area lift passenger 2 sangkar pada lantai di
atas GF juga belum mengalami peningkatan pekerjaan. Pekerjaan masih seperti
pada hari terakhir praktikan melakukan pengamatan yaitu pada tanggal 17
Desember.
61
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
c. Lift Service
Pada tanggal 23 Desember 2019, area lift service sudah dipasang pintu
menuju ke area service tersebut. Selain itu, progress yang terlihat dari area lift
service sendiri tidak ada.
62
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
Sama seperti pada lantai GF, area lift service pada lantai di atas GF juga
belum mengalami peningkatan pekerjaan. Pekerjaan masih seperti pada hari
terakhir praktikan melakukan pengamatan yaitu pada tanggal 17 Desember.
Pekerjaan pembuatan dinding pada lantai di atas GF disebutkan akan
dilaksanakan sejalan dengan perakitan lift pada masing-masing hoistway,
sehingga untuk pekerjaan pra-pemasangan lift, pekerjaan dinding dibuat hanya
pada lantai GF.
63
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
64
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
5.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan proses kerja praktik 1 selama 60 hari kerja di projek
pembangunan WU Tower Pasteur, praktikan dapat mengambil beberapa kesimpulan
mengenai kerja praktik ini, di antaranya adalah:
5.2 Saran
Setelah menjalankan 60 hari kerja pada Kerja Praktik I di projek pembangunan WU
Tower Pasteur, praktikan dapat mengemukakan beberapa saran yang di antaranya adalah:
Yang pertama adalah sebaiknya dalam melaksanakan kerja praktik I di lapangan
ini, mahasiswa dapat lebih aktif bertanya mengenai apa yang mahasiswa tidak mengerti
mengenai pekerjaan konstruksi, terutama ketika mahasiswa tersebut menemukan sesuatu
yang asing dan tidak diajarkan pada saat perkuliahan. Pertanyaan-pertanyaan ini dapat
65
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
disampaikan kepada pembimbing kerja praktik di lapangan, projek manajer bidang yang
bersangkutan, ataupun kepada tukang yang sedang mengerjakan pekerjaan tersebut.
Yang kedua adalah sebaiknya mahasiswa mengamati bagaimana orang-orang yang
terlibat dalam sebuah projek dapat mengemukakan pendapat masing-masing dengan tetap
menghormati keputusan orang lain, terutama ketika sedang mengadakan rapat mingguan
ataupun rapat bulanan. Mahasiswa juga sebaiknya melihat bagaimana seorang mk dan
pengawas menegur bawahannya dan tetap tegas terhadap bawahannya tanpa membuat
bawahannya tersebut tersinggung. Hal-hal yang berkaitan dengan mengamati cara orang
lain berkomunikasi dengan baik tidak diajarkan selama perkuliahan, sehingga mahasiswa
sebaiknya dapat belajar cara-cara tersebut ketika sedang menjalani kerja praktik.
66
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023
Laporan Kerja Praktik 1
WU Tower, Jl DR Djunjunan 155
DAFTAR PUSTAKA
Harapan & Triyadi. 2015. Sistem Lift (Standard an Detail) untuk Mahasiswa Arsitektur.
LAMPIRAN
Material Approval Lift Passenger dan Lift Service
67
Nisrina Luthfiyah N – 104 16 023