Anda di halaman 1dari 4

IDE KREATIF UNTUK MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN

YANG DAPAT DIAPLIKASIKAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan

Dosen Pengampu : Dr. Dra. Sulastri, M.Si.

Oleh :

Muhammad Fatih Ulhaq

2107101010103

Prodi Pendidikan Dokter

Fakultas kedokteran

Universitas Syiah Kuala

2021/2022
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada didekat manusia. Lingkungan bisa berupa
lingkungan biotik dan lingkungan abotik. Lingkungan biotik merupakan lingkungan yang berupa
makhluk hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan. Sedangkan lingkungan abiotik adalah
seperti udara, tanah, fasilitas umum atau apapun yang termasuk kedalam benda mati atau tidak
bernyawa.

Bagaimana keadaan lingkungan Indonesia pada saat ini? Menurut Menteri lingkungan
Hidup Indonesia keadaan Lingkungan Indonesia pada saat ini sangat memprihatinkan dan jelek,
banyak terjadi penggundulan hutan dan pengelolaan tanah yang tidak sesuai kaidah yang benar.
Oleh karena itu banyak sekali permasalahan yang terjadi pada lingkungan di Indonesia pada saat
ini. Banyak faktor yang menyebabkan lingkungan di Indonesia menjadi banyak permasalahan
salah satunya akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab dan tidak memiliki rasa
keperdulian terhadap lingkungan. Manusia yang kurang bertanggung jawab dan tidak memiliki
rasa keperdulian terhadap lingkungan akan dengan mudahnya merusak keindahan alam
Indonesia. Kurangnya rasa tanggung jawab dan kurangnya rasa keperdulian terhadap lingkungan
inilah yang menjadi salah satu kurangnya pendidikan karakter untuk menciptakan karakter yang
baik dalam setiap individu seseorang.

Apakah pendidikan karakter penting dalam menjaga kelestarian lingkungan? Pendidikan


karakter ini sangat penting dalam menjaga kelestarian lingkungan karena apabila kita memiliki
karakter yang kurang baik maka kita akan dengan mudah merusak kelestarian lingkungan
terutama lingkungan alam. Dengan kurang baiknya karakter seseorang dapat membuat mereka
menjadi pribadi yang kurang bertanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Kurangnya rasa tanggung jawab ini juga menjadi salah satu karakter negatif yang hampir
dimiliki oleh semua orang. Oleh karena itu sangat penting memiliki karakter positif dalam
menjaga kelestarian lingkungan. (Suryana, 2017)

Dalam memperbaiki karakter anak bangsa yang akan menjadi generasi penerus bangsa,
disini guru sangat berperan penting dalam mengajarkan pendidikan karakter pada murid. Dalam
mengajarkan pendidikan karakter kepada siswa guru perlu berperan sebagai fasilitator dan
motivator. Fasilitator artinya guru mampu memberikan fasilitas atau akses kepada siswa dalam
mengembangkan karakter positif karena jika guru hanya sekedar memberitahu tanpa
membiarkan siswa mengembangkan karakter positif tersebut maka siswa tidak mendapat peluang
untuk mengimplementasikan karakter positif yang sudah diajarkan oleh guru tersebut. Dan peran
guru sebagai motivator ini adalah guru perlu memberikan semangat kepada semua siswa untuk
membantu siswa dalam hal belajar. Guru sangat perlu memberikan motivasi kepada siswa
terutama siswa yang bermasalah karena siswa sangat perlu motivasi dari guru untuk memberikan
semangat dalam belajar dan sekolah. Selain itu untuk memberikan pendidikan karakter ini guru
juga perlu bersikap terpuji atau memiliki sikap baik saat mengajar karena semua sikap guru akan
ditiru oleh anak muridnya. (Agung I, 2017)
Selain itu, partisipasi masyarakat termasuk salah satu nilai yang dijunjung tinggi di
Indonesia. Kerjasama, musyawarah, dan gotong royong merupakan bagian dari partisipasi. Nilai-
nilai yang dikandungnya bisa dijadikan sebagai acuan dalam mengekspresikannya. Oleh karena
itu, ia mempunyai peran penting dalam menciptakan kondisi lingkungan. Lingkungan pun bisa
dijaga atau dikembalikan fungsinya melalui partisipasi masyarakat.

Terlepas dari semua usaha yang diberikan oleh pemerintah, baik dalam hal materialistis
seperti dana bantuan sosial & edukasi, maupun dalam hal regulasi yang telah ditetapkan, kita,
terkhusus mahasiswa, sebagai warga Negara Indonesia yang baik, sudah seharusnya
menanamkan mindset nasionalis yaitu cinta tanah air. Salah satu implementasi dalam kecintaan
kita terhadap tanah air adalah menjaga kelestarian lingkungan. Mindset tersebut harus dibiasakan
mulai dari hal-hal kecil, misalnya dalam membuang sampah yang harus pada tempatnya agar
mencegah terjadinya banjir, atau sekadar mematikan barang-barang elektronik dalam rumah
sehabis dipakai atau ketika kita ingin pergi keluar rumah untuk mencegah terjadinya kebakaran
dalam rumah yang bisa disebabkan oleh korslet listrik. Contoh yang lain adalah mengurangi
penggunaan transportasi umum yang dapat menyebabkan polusi udara dari knalpot yang
mengandung zat-zat berbahaya seperti karbon monoksida yang pada akhirnya dapat memicu efek
rumah kaca dan berakibat fatal pada pemanasan global. Selain itu, upaya mengurangi pemakaian
transportasi umum juga dapat menghemat penggunaan BBM yang sifatnya tak dapat
diperbaharui, guna menyelamatkan bumi kita tercinta agar dapat dinikmati oleh anak cucu kita
nanti.

Dalam perjalanan mencapai mindset tersebut, bukan hanya hal-hal kecil yang harus dibiasakan,
namun kita juga harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai sifat syukur kita
terhadap segala nikmat dari ciptaan-Nya. Sebagaimana dalam firman Allah dalam : Surat Al-
A’raf ayat 56

َ‫ض بَ ْع َد ِإصْ اَل ِحهَا َوا ْد ُعوهُ َخوْ فًا َوطَ َمعًا ۚ ِإ َّن َرحْ َمتَ هَّللا ِ قَ ِريبٌ ِمنَ ْال ُمحْ ِسنِين‬
ِ ْ‫َواَل تُ ْف ِس ُدوا فِي اَأْلر‬
Artinya:
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan
berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan).
Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS: Al-A'raf
Ayat: 56)
a. Asbab an-nuzul
Pemakalah tidak menemukan
b. Penafsiran
Dalam ayat ini Allah melarang manusia agar tidak membuat kerusakan di permukaan bumi.
Kerusakan ini mencakup:
1. Kerusakan jiwa, dengan cara membunuh dan memotonga anggota tubuh.
2. Kerusakan harta, dengan cara ghoshob dan mencuri.
3. Kerusakan agama dan kafir, dengan melakukan kemaksiatan-kemaksiatan.
4. Kerusakan nasab, dengan melakukan zina.
5. Kerusakan akal, dengan meminum-minuman yang memabukkan.

Kesimpulannya, bahwa kerusakan itu mencakup kerusakan terhadap akal, akidah, tata
kesopanan, pribadi, maupun sosial, sarana-sarana penghidupan, dan hal-hal yang bermanfaat
untuk umum, seperti lahan-lahan pertanian, perindustrian, perdagangan dan sarana-sarana
kerjasama untuk sesama manusia.

Salah satu bentuk perbaikan yang dilakukan Allah adalah dengan mengutus para Nabi untuk
meluruskan dan memperbaiki kehidupan yang kacau dalam masyarakat. Siapa yang tidak
menyambut kedatangan Rasul, atau menghambat misi mereka, dia telah melakukan salah satu
bentuk perusakan di bumi. (Setiawan & Muhammad Aris, 2015)

Daftar pustaka
Suryana, R. (2017, Agustus Selasa). Kondisi Lingkungan Indonesia Memprihatinkan. Retrieved
Juni Rabu, 2019, from http://www.menlh.go.id/kondisi-lingkungan-indonesia-
memprihatinkan/

Agung I, N. N. (2017). Peran Fasilitator Guru Dalam Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
Perspektif Ilmu Pendidikan. https://doi.org/10.21009/PIP.312.6

Setiawan, Muhammad Aris (2015) Konsep kota layak huni (livable city) dalam al-Qur’an.
Undergraduate (S1) thesis, UIN Walisongo. - http://eprints.walisongo.ac.id/4451/

Anda mungkin juga menyukai