Venture Capital
Venture Capital
• Venture Capital (VC) adalah modal dalam bentuk uang yang diberikan
kepada startup yang potensial dan sedang berkembang. Mereka yang
menjalankan aktivitas manajemen dan administrasi pendanaan, penyaluran,
serta pengawasan VC ini biasa disebut Venture Capital fund atau Venture
Capitalist. Jadi Venture Capital adalah uangnya, dan Venture Capitalist adalah
mereka yang menjalankan bisnisnya.
Apa itu Venture Capital?
• Setiap VC biasanya mempunyai dua jenis sumber pemasukan, yaitu Management Fee dan
Carried Interest. Management Fee adalah biaya operasional yang harus diberikan para LP di
awal investasi, dan tidak bisa ditarik kembali. Management Fee ini biasanya berkisar antara
dua hingga tiga persen dari total investasi.
• Sebagai contoh, sebuah VC A mendapat investasi sebesar Rp100 miliar yang harus
dikembalikan dalam jangka waktu empat tahun. Apabila VC A tersebut membebankan
Management Fee sebesar dua persen, maka mereka akan mendapat biaya operasional senilai
Rp2 miliar, alias Rp500 juta per tahun.
• Adapun Carried Interest, adalah biaya yang dibebankan VC kepada investor mereka untuk
setiap keuntungan dari investasi yang mereka lakukan. Besaran dari Carried Interest ini
biasanya sekitar 20 hingga 30 persen.
Bagaimana VC mendapat keuntungan?
• Sebagai contoh, VC A menginvestasikan dana sebesar Rp10 miliar untuk kepemilikan saham 20 persen di
startup B. Apabila empat tahun kemudian startup B diakuisisi oleh startup lain dengan nilai Rp200 miliar,
maka nilai saham VC A tentu akan naik menjadi Rp40 miliar.
• Selisih antara nilai saat akuisisi (Rp40 miliar) dan nilai investasi awal (Rp10 miliar) yang berjumlah Rp30 miliar
akan disebut sebagai keuntungan investasi. Apabila VC A membebankan Carried Interest sebesar 20 persen
dari keuntungan investasi tersebut, maka mereka akan mendapatkan dana sebesar Rp6 miliar.
• “VC dengan kemampuan investasi yang telah teruji, biasanya akan membebankan Management Fee yang
kecil, namun dengan Carried Interest yang lebih besar kepada para investor mereka,” ujar Joshua.
Setiap VC melakukan investasi yang berbeda-
beda
• Hal-hal yang disebutkan di atas, mulai dari karakter LP yang memberikan investasi kepada VC, besaran
keuntungan yang mereka harapkan, hingga umur dari pendanaan yang diberikan, akan mempengaruhi
bagaimana sebuah VC menentukan startup yang akan diberi investasi.
• “MDI Ventures contohnya, merupakan VC yang mendapat dana dari Telkom. Oleh karena itu, kami akan
memprioritaskan startup yang bisa mendukung layanan-layanan milik Telkom,” jelas Joshua.
• Para VC pun mempunyai prioritas untuk berinvestasi pada tahapan yang berbeda-beda. Sebagai contoh East
Ventures dan 500 Startups yang biasanya berinvestasi di pendanaan awal, sedangkan MDI Ventures dan
Monk’s Hill Ventures cenderung memberi pendanaan di tahap Seri A maupun Seri B.
Valuasi dari startup adalah “harga jual”
• Mengutip kata-kata seorang profesor keuangan bernama Aswath Damodaran, Joshua menjelaskan kalau
valuasi yang diberikan VC kepada sebuah startup sebenarnya bukanlah merupakan penilaian atas bisnis yang
dijalankan oleh startup tersebut. Valuasi itu justru merupakan “harga jual” dari startup tersebut di kemudian
hari.
• Damodaran menjelaskan kalau VC akan berusaha menekan “harga” dari sebuah startup ketika mereka akan
berinvestasi. Setelah itu, mereka akan berusaha membantu startup tersebut dalam memperbaiki cashflow dan
mendapat keuntungan, agar bisa “dijual” kembali dengan harga yang tinggi.
• “Untuk sukses dalam bisnis VC, kamu tak hanya perlu memperhatikan waktu yang tepat untuk masuk ke
dalam sebuah bisnis, namun yang lebih penting adalah kamu harus memperhitungkan kapan waktu yang tepat
untuk keluar,” jelas Damodaran.
VC suka melakukan investasi secara bersamaan