Anda di halaman 1dari 4

Format Tugas-2 (Siti Maryani_2005136342)

Uraikan rangkuman dari perkembangan kurikulum matematika sekolah tahun 1968, 1975, dan 1984.

No Aspek Kurikulum Matematika Sekolah


1968 1975 1984
1 Karakteristik lebih menekankan kepada lebih menekankan kepada lebih menekankan kepada tujuan
pendekatan organisasi materi pencapaian tujuan pendidikan agar pembelajaran, efisiensi dan
pelajaran. Serta pada materi lebih efektif dan efisien. pada efektivitas penggunaan dana, potensi
tingkat bawah memiliki korelasi kurikulum ini istilah “satuan dan juga waktu sehingga jam
/ hubungan dengan kurikulum pelajaran” mulai dikenal. satuan pelajaran harus bisa dimanfaatkan
pada sekolah lanjutannya. pada pelajaran sendiri ialah rencana sebaik-baiknya, meningkatkan
tingkat SD terdiri atas 10 mata pelajaran tiap satuan bahasa. pada keterampilan menghitung (khusus
pelajaran, pada tingkat SMP kurikulum ini materi tentang matematika tingkat SD), serta adanya
terdiri atas 18 mata pelajaran, matematika yang disampaikan sistem pengelompokan pada tingkat
dan pada tingkat SMA terdiri merupakan matematika modern. SMA dibagi menjadi beberapa
atas 18 mata pelajaran. pada pada kurikulum ini juga terjadi kelompok A-1 (bidang ilmu fisik),
tingkat SMA terdapat program perubahan dari sebelumnya, pada A-2 (bidang ilmu biologi ), A-3
penjurusan yang dilakukan pada kurikulum sebelumnya lebih (bidang ilmu sosial), dan B (bidang
kelas XII yang terdiri dari cenderung untuk menghafal keterampilan jasa). pendekatan
jurusan sastra sosial budaya, sedangkan pada kurikulum 1975 dalam proses belajar mengajar
dan ilmu pasti pengetahuan sudah memasuki metode berorientasi kepada tujuan sehingga
alam (PASPAL). penyelesaian, maksudnya soal yang guru harus mengetahui secara jelas
diberikan lebih cenderung tentang tujuan yang hendak dicapai dalam
pemecahan masalah. pembelajaran proses belajar mengajar, guru harus
juga sudah mulai menuntut menyusun rencana pembelajaran,
keaktifan siswa merumuskan tujuan pembelajaran.
2 Lingkup Materi Bidang studinya dikelompokkan pada kurikulum ini pengetahuan Hampir sama seperti pada kurikulum
menjadi tiga, yaitu: pembinaan dan sikap ditunjukkan dalam 1975 hanya saja pada kurikulum ini
pancasila, pengetahuan dasar, beberapa bentuk tujuan, yaitu: materi tentang pengenalan komputer
dan kecakapan khusus. Mata tujuan institusional, tujuan mulai dilakukan (untuk tingkat
pelajaran yang dimuat pada kurikuler, tujuan instruksional. SMA). beberapa materi juga
kurikulum merupakan mata Pembelajaran matematika pada ditambahkan pada kurikulum ini
pelajaran pokok saja. materi kurikulum 1975 juga biasa disebut seperti permainan geometri, dan pada
yang disampaikan juga masih dengan pembelajaran matematika tingkat SD terdapat materi tentang
bersifat teoritis saja. modern karena terdapat beberapa aritmatika sosial,
materi baru, seperti sistem
penomoran / numerasi romawi,
aritmatika jam / modular, teori
himpunan, dan lain-lain.
pada kurikulum matematika
modern ini siswa dituntut untuk
menghafal materi dasar seperti
perkalian, dan pembagian.
penambahan kata dalam
penyampaian materi agar lebih
sesuai juga dilakukan seperti
“carilah luas daerah segi empat”.
selain itu simbol-simbol
matematika juga sudah mulai
diterapkan penggunaannya
3 Pelaksanaan Pembelajaran sistem kurikulum ini bertujuan terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu: Pelaksanaan pembelajaran
untuk membentuk manusia tahap 1 (menanamkan pemahaman menggunakan sistem CBSA (Cara
pancasila yang sejati, kuat, konsep) dimana guru akan Belajar Siswa Aktif).
sehat (jasmani dan rohani) memberikan pemahaman tentang
meningkatkan kecerdasan, materi yang akan diajarkan, tahap 2
keterampilan jasmani, (memberikan persoalan dengan
peningkatan moral, budi pekerti contoh terlebih dahulu) dimana
dan juga keimanan. pendekatan pada tahap ini guru akan
yang dilakukan adalah dengan memberikan soal kepada siswa
pendekatan penggorganisasian dengan memberikan contoh terlebih
materi pelajaran dengan materi dahulu, tahap 3 (memberikan
yang berbeda yang dilakukan persoalan untuk siswa, umumnya
secara korelasional. Proses persoalan dalam bentuk cerita yang
pembelajaran masih bersifat masih berkaitan dengan kehidupan
pasif dimana guru yang menjadi sehari-hari) guru akan memberikan
dominan soal cerita kepada siswa yang
berkaitan dengan permasalahan
sehari-hari agar mudah dipahami
oleh siswa. dari 3 tahapan yang
dilalui maka kurikulum 1975
menggunakan pendekatan deduktif
yaitu proses belajar untuk menarik
kesimpulan dengan menggunakan /
melibatkan rumus matematika
sebelumnya.
4 Teori Belajar Metode pembelajaran Metode pembelajaran pada Teori belajar yang digunakan bersifat
dipengaruhi oleh teori psikologi kurikulum ini bersifat campuran campuran antara teori pengaitan,
unsur. teori yang digunakan antara teori pengaitan (Thorndike), teori aliran psikologi perkembangan,
adalah teori Skinner dengan aliran psikologi perkembangan dan teori aliran tingkah laku.
cara setelah guru menjelaskan (Piaget), dan aliran tingkah laku
maka guru akan memberikan (Skinner dan Gagne).
latihan / soal untuk melihat
sejauh mana pemahaman siswa
5 Sistem Evaluasi ada tiga prinsip yang digunakan ada beberapa langkah yang Sistem evaluasi menggunakan sistem
untuk penilaian akhir siswa: dilakukan untuk sistem evaluasi ujian negara, namun sebelum dapat
prinsip keseluruhan, prinsip kurikulum 1975: merumuskan mengikuti ujian ini siswa harus
kontinuitas, dan prinsip tujuan yang akan dicapai, mengikuti ujian sekolah terlebih
obyektifitas. menguraikan materi yang akan dahulu. pada sistem ini juga pertama
disampaikan, menetapkan kalinya sistem evaluasi menjadi dua
sumber-sumber pembelajaran, yaitu sistem evaluasi sekolah serta
merancang / menyiapkan media sistem evaluasi nasional. Sistem
pembelajaran, menetapkan proses evaluasi sekolah dikenal dengan
pembelajaran yang wajib diikuti nama EBTA (Evaluasi Belajar Tahap
oleh siswa, serta membuat evaluasi Akhir) sedangkan sistem evaluasi
untuk melihat sejauh apa nasional dikenal dengan nama
tercapainya tujuan pembelajaran. EBTANAS (Evaluasi Belajar Tahap
Akhir Nasional)
6 Kelebihan bersifat politis, bertujuan menekankan kepada sistem Pendekatan sistem pembelajaran
membentuk manusia pancasila pendidikan yang efektif dan efisien yang mengharuskan siswa menjadi
sejati, pendidikan bertujuan dalam sumber daya dan juga waktu, aktif memberikan kesempatan siswa
untuk meningkatkan kecerdasan menganut sistem yang menekankan untuk bisa terlibat baik secara
dan keterampilan siswa, dan kepada sikap siswa, berorientasi mental, fisik, emosional, dan juga
juga pengembangan fisik yang pada tujuan, dirasa relevan dengan intelektual.
sehat dan kuat. kelebihan kebutuhan masyarakat pada saat itu.
kurikulum ini dalam
pembelajaran matematika
adalah guru memberikan soal
kepada siswa yang berguna
untuk memperkuat pemahaman
siswa terkait materi yang
diajarkan
7 Kekurangan hanya menyertakan banyak sekolah yang kurang Siswa dijadikan sebagai “subjek
pembelajaran pokok saja, materi mampu dalam menerapkan sistem pembelajaran”, banyak sekolah yang
yang dijelaskan tidak berkaitan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), merasa belum bisa menetapkan
langsung dengan permasalahan karena kurikulum ini menuntut sistem pendekatan CBSA pada saat
yang terjadi di lapangan, serta siswa untuk aktif maka metode itu sehingga dirasa kurang sesuai,
praktek keterampilan yang penyampaian guru juga dituntut
dirasa tidak terlalu signifikan harus berubah tidak lagi dengan
meskipun sudah termasuk ke menggunakan metode ceramah
dalam mata pelajaran. namun pada saat itu metode ini sulit
diterapkan dan dianggap tidak
berhasil.

Anda mungkin juga menyukai