Film juga sebagai media hiburan dimana hal tersebut merupakan salah
29
30
yang ada di sekitar kita dengan sentuhan alur cerita yang menarik. Di
sehari-hari yaitu film Yowis Ben yang direalise pada bulan Februari
tahun 2018 lalu. Film fiksi bergenre drama-komedi karya Bayu Skak
Salim, Joshua Suherman, Cut Meyriska, serta Tutus Thomson. Film ini
disutradarai oleh Fajar Nugros, dan Bayu Skak, serta diproduksi oleh
Susan (Cut Meyriska). Bayu sebagai tokoh utama terlahir dari keluarga
band, karena mereka ingin membuktikan kepada orang tua dan orang-
akhirnya Yowis Ben dapat terkenal lagi, dan itu menjadi sebuah
Meskipun film pertama yang digarap oleh Bayu, film Yowis Ben
tersebut syarat makna, dan telah ditonton oleh Presiden RI, Joko
Alasan lain penulis melakukan penelitian ini adalah, salah satu Sound
pendidikan.
di tahun 2019 ini, tepatnya pada bulan Maret, terdapat sekuel film
Yowis Ben yang berjudul Yowis Ben 2 dan telah menembus satu juta
lebih penonton.
Bayu Eko Moektito atau yang lebih dikenal dengan nama Bayu
Indonesia.
Kanal ini sempat vakum pada tahun 2011 karena para personil
SKAK lulus dari SMK lalu kembali aktif pada Januari 2012 dengan
33
yakni Alvan Ho dan Ali, sehingga kini Bayu dibantu oleh Alvan,
Silver Play Button dari YouTube karena memiliki lebih dari 100.000
pelanggan video. Dari situlah Bayu Skak semakin terkenal dan bertemu
sehingga muncullah karya Film yang berjudul Yowis Ben, dan karena
Skak semakin terkenal dalam dunia media massa. Kini kanal Youtube
berlangganan).
34
mengidentifikasi scene yang terdapat nilai agama dalam film tersebut. Pada
bab ini, peneliti akan menyajikan data yang telah didapat ke dalam suatu pola
Dalam hal ini, peneliti membatasi penelitian dan berfokus kepada nilai
agama mengenai “sikap dan peran sekumpulan anak muda (Yowis Ben) dan
lingkungannya terhadap Tuhan dan sesama”, dalam dialog dan adegan film
Yowis Ben yang dijadikan sebuah teks. Pencatatan scene yang peneliti
lakukan berdasarkan pada alur skenario. Berhubung film Yowis Ben 90%
menggunakan Bahasa Jawa, maka dialog akan juga akan ditulis menggunakan
Bahasa Indonesia.
Ben) dan lingkungannya terhadap Tuhan dan sesama, yang peneliti jadikan
Doni : “Mlekum.”
Doni : “Mlekum.”
Doni : “Mlekum.”
warahmatullahi wabarakatuh.”
Doni : “Mlekum.”
warahmatullahi wabarakatuh.”
suatu teks yang dapat dipahami dengan melihat topik dari suatu
teks. Tema wacana ini bukan hanya isi, tetapi juga sisi tertentu
bagaimana cara mengucapkan salam yang baik dan benar, hal ini
B. Superstruktur (Skematik)
C. Struktur Mikro
Semantik
sebagai berikut:
38
- Latar
- Detail
- Maksud
Sintaksis
- Bentuk Kalimat
salam.
Stlistik
Retoris
lain.
keadaan atau situasi yang terjadi pada tulisan atau sebuah teks
dibuat.
dan benar, dan lebih memilih menyingkatnya saja. Ada pula yang
benar.
Bayu.
ora mbedakno arek rohis opo arek punk, arek catur opo arek
tama dalam band, harus ada personilnya. Aku sama Doni Cuma
bawa modal semangat. Nggak bedain mana anak rohis atau anak
punk, anak catur atau karate. Yakin, kalo gini yang daftar pasti
banyak.”
suatu teks yang dapat dipahami dengan melihat topik dari suatu
teks. Tema wacana ini bukan hanya isi, tetapi juga sisi tertentu
B. Superstruktur (Skematik)
Inti Cerita, dalam scene ini adalah, Doni dan Bayu sepakat
C. Struktur Mikro
Semantik
sebagai berikut:
- Latar
- Detail
- Maksud
band.
Sintaksis
- Bentuk Kalimat
kalimat syarat, hal ini terlihat pada kata ”yen ngene” atau
Stilistik
Retoris
lain.
sebuah band.
keadaan atau situasi yang terjadi pada tulisan atau sebuah teks
impiannya.
Yayan : “Bismillahirrahmaanirrahim.”
Selamat datang.”
Yayan : “Alhamdulillah.”
suatu teks yang dapat dipahami dengan melihat topik dari suatu
teks. Tema wacana ini bukan hanya isi, tetapi juga sisi tertentu
B. Superstruktur (Skematik)
C. Struktur Mikro
Semantik
sebagai berikut:
- Latar
bersama.
49
- Detail
Mukmin ayat 60 :
- Maksud
Sintaksis
- Bentuk Kalimat
kata „sangar‟ yang berarti keren atau hebat, lalu diikuti dengan
- Kata Ganti
Stilistik
mendapatkan sesuatu.
Retoris
lain.
52
anak muda yang humble atau ramah kepada orang yang baru
dikenalnya, selain itu, ada juga peran yang religius dimana secara
mendapatkan kebaikan.
keadaan atau situasi yang terjadi pada tulisan atau sebuah teks
dibuat.
dimana masih banyak anak muda yang melalaikan hal ini. Yang
53
kedua, sikap Bayu dan Doni sebagai orang yang supportive, mau
Dalam scene ini, keempat remaja (Bayu, Doni, Yayan, dan Nandho)
oleh Bayu.
Dhuhuran aku.”
dulu.”
54
rumahnya.
Ayah Nando : “Ooh jangan kuatir, disini kita ada tempat sholat
suatu teks yang dapat dipahami dengan melihat topik dari suatu
teks. Tema wacana ini bukan hanya isi, tetapi juga sisi tertentu
B. Superstruktur (Skematik)
Inti Cerita, dalam scene ini adalah, Bayu ingin segera memulai
C. Struktur Mikro
Semantik
sebagai berikut:
- Latar
agama.
- Detail
masing.
- Maksud
Sintaksis
- Bentuk Kalimat
subjek.
- Kata Ganti
Nando.
Stilistik
Subuhan, Maghriban.
Retoris
lain.
oleh Yayan.
keadaan atau situasi yang terjadi pada tulisan atau sebuah teks
dibuat.
adalah sikap taat agama, dimana peran Yayan sebagai orang yang
masih banyak anak muda yang melalaikan hal ini. Yang kedua,
dengannya.
Dalam adegan ini, Yayan merasa khawatir karena baru pertama kali
mengikuti lomba.
Pada adegan ini, Yowis Ben (Bayu, Doni, Yayan, Nandho) hendak
pertama kali.
62
Doni : “Iyo.”
Doni : “Iya.”
suatu teks yang dapat dipahami dengan melihat topik dari suatu
teks. Tema wacana ini bukan hanya isi, tetapi juga sisi tertentu
terlihat juga tokoh Bayu yang taat beribadah karena ketika Yayan
lagi-lagi menjadi tema dalam film ini. Pada scene ini, telihat Bayu
63
B. Superstruktur (Skematik)
Inti Cerita, dalam scene ini adalah, Yowis Ben (Bayu, Doni,
namun mereka merasa gugup dan tidak percaya diri, karena ini
C. Struktur Mikro
Semantik
sebagai berikut:
- Latar
- Detail
- Maksud
datang melanda.
Sintaksis
- Bentuk Kalimat
rangkaian kalimat.
berdoa bersamanya.
Stilistik
Retoris
lain.
keadaan atau situasi yang terjadi pada tulisan atau sebuah teks
67
dibuat. Pada scene ini, memperlihatkan anak muda yang taat pada
seh?”
Bayu : “...Wis aku tak sholat Isya‟, trus turu yo, bu?”
Ibu Bayu : “Ibu penasaran, Nak. Kamu ada masalah apa sih?”
Bayu : “...Dah, aku mau sholat Isya‟ terus tidur ya, Bu?”
68
terselesaikan.
Allah..”
suatu teks yang dapat dipahami dengan melihat topik dari suatu
teks. Tema wacana ini bukan hanya isi, tetapi juga sisi tertentu
orangtua, ibadah, dan bersyukur. Fakta ini terlihat saat Ibu Bayu
B. Superstruktur (Skematik)
terselesaikan.
C. Struktur Mikro
Semantik
sebagai berikut:
- Latar
- Detail
- Maksud
Sintaksis
- Kata Ganti
Stilistik
Tuhan YME.
Retoris
lain.
Pengulangan kata pada scene ini ialah, kata „Ya Allah‟ yang
kepada Tuhan.
setia berdoa kepasa Tuhan, untuk memohon petunjuk atas apa yang
sedang dihadapinya. Namun tidak hanya itu, dalam scene ini juga
keadaan atau situasi yang terjadi pada tulisan atau sebuah teks
dibuat.
sosial yang pada saat pembuatan film, masih banyak orang yang
Yowis Ben telah membeli sebuah kamera baru untuk project video klip
guru ngajiku. Yok opo lek awake dhewe nggawe lagu sing onok
pesan morale?”
moralnya?”
76
suatu teks yang dapat dipahami dengan melihat topik dari suatu
teks. Tema wacana ini bukan hanya isi, tetapi juga sisi tertentu
dan bermoral. Fakta ini terlihat saat Yayan mengingat petuah atau
B. Superstruktur (Skematik)
Inti Cerita, dalam scene ini adalah, Bayu, Nando, Doni dan
mengajinya.
77
C. Struktur Mikro
Semantik
sebagai berikut:
- Latar
- Detail
- Maksud
Sintaksis
- Bentuk Kalimat
kalau?...”
Stilistik
menikmatinya.
keadaan atau situasi yang terjadi pada tulisan atau sebuah teks
dibuat.
atas konteks atau situasi sosial yang pada saat pembuatan film,
dimana saat itu masih banyak anak muda khususnya anak band,
Dalam scene ini, Bayu menceritakan konflik yang ada pada bandnya
kepada fans Yowis Ben. Lalu para fans memberikan motivasi agar
Fans 2 : “Iyo Bay, kon iku ojo sampek kelalen karo opo
bersyukur.”
Fans 2 : “Iya Bay, kamu itu jangan sampai lupa dengan apa
suatu teks yang dapat dipahami dengan melihat topik dari suatu
teks. Tema wacana ini bukan hanya isi, tetapi juga sisi tertentu
rukun dan supportive. Fakta ini terlihat saat para fans Yowis Ben
B. Superstruktur (Skematik)
C. Struktur Mikro
Semantik
sebagai berikut:
- Latar
ini.
- Detail
- Maksud
lain sebagainya.
Sintaksis
- Bentuk Kalimat
Stilistik
muda.
Retoris
lain.
Pengulangan kata pada scene ini ialah, kata „kurang opo‟ yang
dimilikinya.
membentuk suatu teks. Kognitif sosial pada scene ini, sangat baik
orang lain, selain itu, pembuat film sadar akan sosial yang masih
nakal, rusuh, dan lain-lain. Namun disini pembuat film Yowis Ben
keadaan atau situasi yang terjadi pada tulisan atau sebuah teks
dibuat.
sosial yang ada pada saat pembuatan film, dimana saat itu masih
banyak anak muda ambisius dan acuh tak acuh. Dalam scene ini
Pada scene ini, Yowis Ben terlihat berdoa sebelum memulai perform
suatu teks yang dapat dipahami dengan melihat topik dari suatu
teks. Tema wacana ini bukan hanya isi, tetapi juga sisi tertentu
masing, terlihat dari raut wajah dan gesture. Lalu terdapat pula
B. Superstruktur (Skematik)
Inti Cerita, dalam scene ini adalah, Yowis Ben mulai mengikuti
C. Struktur Mikro
Semantik
sebagai berikut:
- Latar
- Detail
- Maksud
Tuhan.
sikap religius anak muda yang setia berdoa kepada Tuhan, untuk
keadaan atau situasi yang terjadi pada tulisan atau sebuah teks
sosial yang ada pada saat pembuatan film, bahwa masih ada
atau cobaan yang diberikan oleh Tuhan pasti akan ada rezeki yang
Ibu Bayu : “Ibu ancen wis tuek, gak ngerti urusane arek nom
koyok awakmu, Le. Sing ibu ngerti, awakmu iki anake ibu.
sakkarep. Kowe ngerti opo sing nggarai ibu loro ati? Nek
92
nang ibu „Bayu kudu dadi anak sing resik. Nang endi Bayu ono,
liyo. Jok sampe Bayu iku dadi anak sing egois.‟ Ngerti kowe,
Le?”
Ibu Bayu : “Ibu memang sudah tua, nggak ngerti urusan anak
muda kayak kamu, Nak. Yang ibu tau, kamu itu anaknya ibu.
Kamu tahu apa yang bikin ibu sakit hati? Kalau kamu nggak
ibu „Bayu harus jadi anak yang baik. Kemana Bayu ada, dimana
aja Bayu pergi, harus jadi manfaat bagi orang lain. Jangan
suatu teks yang dapat dipahami dengan melihat topik dari suatu
93
teks. Tema wacana ini bukan hanya isi, tetapi juga sisi tertentu
keluarga. Fakta ini terlihat saat Ibu Bayu peduli dan sangat
kehidupan.
B. Superstruktur (Skematik)
C. Struktur Mikro
Semantik
sebagai berikut:
- Latar
yang sedang dihadapi oleh Bayu, maka disitulah ibu Bayu ada
- Detail
sekecil apapun itu, entah kepada anak atau kepada orang tua.
- Maksud
Sintaksis
- Bentuk Kalimat
kalimat :
yaitu “Ibu ancen wis tuek, gak ngerti urusane arek nom koyok
sakkarep.”, “Bayu kudu dadi anak sing resik. Nang endi Bayu
wong liyo. Jok sampe Bayu iku dadi anak sing egois.” Dan
kamu, Nak. Yang ibu tau, kamu itu anaknya ibu. Kamu marah-
96
harus jadi anak yang baik. Kemana Bayu ada, dimana aja Bayu
pergi, harus jadi manfaat bagi orang lain. Jangan sampai Bayu
berarti “Kamu tahu apa yang bikin ibu sakit hati?” dan “Paham
kamu, Nak?”
Stilistik
Retoris
lain.
Pengulangan kata pada scene ini ialah, kata „kowe ngerti‟ yang
“harus”.
membentuk suatu teks. Kognitif sosial pada scene ini, sangat baik
keadaan atau situasi yang terjadi pada tulisan atau sebuah teks
dibuat.
hati.
konteks atau situasi sosial yang ada pada saat pembuatan film,
dimana masih ada anak muda yang acuh tak acuh kepada
koyok ngene.”
band.”
suatu teks yang dapat dipahami dengan melihat topik dari suatu
teks. Tema wacana ini bukan hanya isi, tetapi juga sisi tertentu
Fakta ini terlihat saat Doni dan Bayu berebut salah untuk saling
selamanya.
B. Superstruktur (Skematik)
Inti Cerita, dalam scene ini adalah, Bayu dan Doni saling
C. Struktur Mikro
Semantik
sebagai berikut:
- Latar
- Detail
- Maksud
Sintaksis
- Bentuk Kalimat
Stilistik
Retoris
lain.
Pengulangan kata pada scene ini ialah, kata „iki salahku‟ dan
105
membentuk suatu teks. Kognitif sosial pada scene ini, sangat baik
keadaan atau situasi yang terjadi pada tulisan atau sebuah teks
dibuat.
106
sosial yang ada pada saat pembuatan film, dimana masih banyak
4.3. Pembahasan
penelitian ini dicari relevansinya dengan teori-teori yang sudah ada dan
berlaku dalam ilmu pengetahuan, khususnya ilmu komunikasi. Pada sub bab
ini, peneliti akan mengaitkan temuan penelitian analisis wacana dari film
Yowis Ben, dengan teori yang sudah ada, yaitu teori representasi Stuart Hall.
Film Yowis Ben merupakan sumber data utama peneliti untuk dikaji dalam
penelitian ini.
107
terkandung dalam film Yowis Ben. Dengan pemaknaan teori Stuart Hall ini,
makna dari penelitian ini akan terbentuk sehingga peneliti dapat menemukan
ketuhanan atau nilai agama yang sesungguhnya terlupakan oleh sutradara aatu
bagian analisis wacana nilai agama dalam film Yowis Ben, ditemukan bahwa
sana mengenai objek, manusia, dan kejadian-kejadian. Hal ini terdapat dalam
temuan peneliti dalam film Yowis Ben, pada scene yang menampilkan sikap
Yowis Ben memiliki sikap pelibatan Tuhan. Terdapat pula makna sikap
toleransi yang dapat pada kalimat “Jangan kuatir, disini kita ada tempat
Yowis Ben, yang telah peneliti kupas pada sub bab analisis wacana scene
film Yowis Ben. Namun pada intinya, Yowis Ben berusaha menjadikan para
tokoh sebagai pembentuk pemikiran bahwa film ini berhasil membuat makna-
makna melalui bahasa yang ditampilkannya. Dalam film Yowis Ben, terdapat
ada sesuatu yang luar biasa di luar dari dirinya. Keyakinan ini membawa
Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah „religi‟ yang berasal
dari Bahasa Latin, „religio‟ dan berakar pada kata kerja „re-ligare‟ yang
dalam film Yowis Ben. Bayu, dan Yayan, merupakah tokoh religius utama
dalam film ini yang memiliki pandangan mengenai Tuhan yang mereka
kehidupan, yang mampu mengatur apa saja yang terjadi di dunia ini, sehingga
mereka melibatkan Tuhan dalam setiap hal yang mereka lakukan. Sedangkan
109
dengan Tuhan. Melalui konsep ketuhanan para tokoh ini, sutradara ingin
kekuatan sosial dari bahasa. Pada film Yowis Ben ini, makna terkonstruksi
dapat terlihat dari wacana nilai agama, yang tidak hanya membatasi perhatian
pada struktur teks, akan tetapi bagaimana suatu teks tersebut diproduksi.
pendapat, dan ideologi, melalui wacana teks, kognisi, dan konteks sosial.
nilai-nilai kebaikan. Salah satu bentuk nilai kebaikan di dalam agama dapat
bernamakan Yowis Ben, karena tergolong baru, Yowis Ben, terutama tokoh
Bayu dan Yayan, selalu melibatkan Tuhan dalam setiap keputusan atau
cara berdoa. Mereka juga selalu bersyukur ketika mendapatkan sesuatu yang
110
tak terduga, bisa berupa rezeki materi, prestasi, atau hal kecil lainnya. Selain
sosial, Bayu sebagai tokoh utama, selalu berusaha menjaga hubungan baik
yang ramah dan tulus, sehingga sangat mudah akrab, dengan seseorang yang
Wacana yang ditemukan dalam film Yowis Ben adalah, bahwa untuk
menjadi orang yang imbang dalam menjaga nilai agamanya harus memiliki
keyakinan yang kuat terhadap dirinya sendiri, dan Tuhannya. Tokoh Doni
dalam film Yowis Ben sangat jarang melibatkan Tuhan, dan tidak mampu
Yowis Ben. Cerita yang mengandung konflik batin tentang ideologi berupa
ketuhanan, dan hubungan dengan lingkungan sosial. Hal ini dapat diperkuat