DISUSUN OLEH:
Pangkalpinang, 24 Januari2022
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................
1.1 Latar belakang ..................................................................................
1.2 Tujuan ...............................................................................................
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi hiperemsesis gravidarum!
2. Untuk mengetahui klasifikasi hiperemsesis gravidarum!
3. Untuk mengetahui etiologi hiperemsesis gravidarum!
4. Untuk mengetahui menefestsi klinis hiperemsesis gravidarum!
5. Untuk mengetahui patofisiologi hiperemsesis gravidarum!
6. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang hiperemsesis gravidarum!
7. Untuk mengetahui penatalaksanaan hiperemsesis gravidarum!
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Hiperemesis gravidarum adalah keluhan mual dan muntah hebat lebih dari 10 kali
sehari dalam masa kehamilan yang dapat menyebabkan kekurangan cairan, penurunan
berat badan, atau gangguan elektrolit, sehingga menganggu aktivitas sehari-hari dan
kembang janin, pada kehamilan 16 minggu pertama 70-80% wanita mengalami mual dan
muntah, 60% wanita mengalami muntah, sementara 33% wanita hanya mengalami mual.
Apabila semua makanan yang dimakan dimuntahkan pada ibu hamil, maka berat badan
akan menurun, turgor kulit berkurang dan timbul asetonuria (Morgan et al, 2010).
2.2 Klasifikasi
Klasifikasi Hiperemesis Gravidarum Menurut (Khayati, 2013) :
a. Tingkat I
5) Nadi meningkat sekitar 100 per menit dan tekanan darah sistolik
menurun
b. Tingkat II
c. Tingkat III
2) Muntah berhenti
6) Tensi menurun
biokimia. Perubahan-perubahan anatomik pada otak, jantung, hati, dan susunan saraf,
disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat inanisi. Menurut
(Khayati, 2013) terdapat beberapa faktor predisposisi dan faktor lain, yaitu :
Selain itu menurut (Jusuf CE, 2016) riwayat gestasi juga dapat mempengaruhi
penyebab hiperemesis, dimana ibu hamil yang mengalami mual dan muntah sekitar
Gejala utama hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah saat hamil,
yang bisa terjadi hingga lebih dari 3-4 kali sehari. Kondisi ini bisa sampai
mengakibatkan hilangnya nafsu makan dan penurunan berat badan. Muntah yang
berlebihan juga dapat menyebabkan ibu hamil merasa pusing, lemas, dan mengalami
dehidrasi.
d. Sakit kepala
e. Konstipasi
i. Jantung berdebar
Mual dan muntah yang dirasakan ibu hamil cenderung akan membuat mereka
menjadi lebih lemah dan akan meningkatkan kecemasaan terhadap kejadian yang
lebih parah. Masalah psikologis juga berperan pada parahnya mual dan muntah serta
hamil akan cenderung mengalami mual dan muntah dalam kehamilan, atau
memperburuk gejala yang sudah ada serta mengurangi kemampuan untuk mengatasi
gejala normal. Selain itu ketidakseimbangan psikologis ibu hamil seperti cemas, rasa
ketergantungan atau hilang kendali akan memperberat keadaan mual dan muntah
yang dialaminya sehingga akan lebih ditakutkan keadaan mual muntah tersebut
2008).
2.5 Patofisiologi
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada
hamil muda terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak
keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna terjadilah ketosis
dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam
darah. Kekurangan volume cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah
Natrium dan khlorida air kemih turun. Selain itu juga dapat menyebabkan
akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal menambah frekuensi
muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran yang sulit
terjadi robekan pada selaput lender esophagus dan lambung ( sindroma mallory
a. USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) : mengkaji usia gestasi janin
plasenta
2.7 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang dapat diberikan pada kasus hiperemesis gravidarum
kehamilan 4 bulan.
mengandung gula.
a. Obat-obatan
1) Sedativa : Phenobarbital
berat perlu
b. Isolasi
danperedaran udara yang baik, catat cairan yang keluar masuk, hanya dokter
dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar penderita sampai muntah
c. Terapi psikologika
d. Cairan parenteral
diberiakan asam amino secara intravena, bila dalam 24 jam penderita tidak
muntah dan keadaan umum membaik dapat diberikan minuman dan lambat
e. Menghentikan kehamilan
kandung diantaranya:
menurun.
BAB III
PENUTUP
3.1 Saran
Kami menyadai banwa makalah ini jauh dari Kata kesempurnaan dan kami akan
memperbaiki makalah ini dengan berpedoman sumber yang dapat dipertanggung-jawabkan.
Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun mengenai pembahasan
makalah ini.
3.2 Kesimpulan
Hiperemesis gravidarum adalah emesis gravidarum yang berlebihan sehingga
menimbulkan gejala klinis yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Hiperemesis
gravidarum memerlukan perawatan di rumah skit sedangkan komplikasi hiperemesis
qravidarum tidak banyak dijumpai. Penyebabnya bisa disebabkan karena Kadar CG yang
tinggi pada awal kehamilan, Defisiensi metabolic atau nutrisi, Ambivalen terhadap kehamilan
atau stress terkait dengan keluarga, Disfungsi tiroid dan Gangguan traktus digestivus seperti
pada penderita diabetes mellitus (gastroparesis diabeticoru). Sedangkan tanda - tanda klinis
yang tampak terbagi menjadi 3 tingkatan keparahan yang gejala utamanya adalah mual dan
muntah secara berlebihan. Penatalaksanaan yang dapat di berikan ada beberapa macam antara
lain Pemberian cairan intravena sesuai indikasi dan Nutrisi parenteral total (NPT)intralipid
sesuai indikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde.1998. I|mu kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
Manuaba, Ida Bagus Gd.2003. Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetric dan
Ginekologi. Jakarta : EGC
Taber, Ben-Zion.1994. Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi.
Jakarta : EGC