Anda di halaman 1dari 50

PERTEMUAN 2

Tahapan dan
Sumber Daya dalam Proyek
Konstruksi
Team Teaching
Dr. Ir. Rajiman, S. T., M. T., M. M., IPM.
Junita Eka Susanti, S. T., M. Eng.
Anita Lestari Condro Winarsih, S. Pd., M. Eng.

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


DOA

Robbisrohli Sodri wayassirli amri wahlul 'uqdatanmillisani yafqohu qouli

“Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah
kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku” (QS. Thoha: 25-28)

ً ‫ب ز ْدني ِّ ِّع ْلما ً َو ْر ُز ْقني ِّ فَ ْهما‬


ِّ ‫َر‬
Rabbi zidni ‘ilman war zuqni fahman

“Yaa Rabb, tambahkanlah ilmu bagiku, dan berilah aku karunia untuk memahaminya”
POST TES
Evaluasi Materi Minggu Lalu

K ER JAK AN SEL AM A 1 0 M E NIT,


D ENGAN BAHASA K ALIAN SEND IR I, D IL AR ANG COPY PA STE !
Pokok Pembahasan
Tahapan Proyek Konstruksi
Sumber Daya dalam Proyek Konstruksi
Hubungan Kerja dalam Proyek Konstruksi
Siklus Proyek

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


• Tahap Perencanaan (Planning)

• Tahap Studi Kelayakan (Feasibility Study)

• Tahap Perancangan (Design)


Tahapan
• Tahap Pengadaan/Pelelangan (Procurement/Tender)
Proyek Konstruksi
• Tahap Pelaksanaan (Construction)

• Tahap Pemeliharaan dan Persiapan Penggunaan

(Maintenance & Start Up)

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


TAHAP PERENCANAAN
(PLA NNING)

Semua proyek konstruksi biasanya dimulai dari gagasan atau rencana


dan dibangun berdasarkan kebutuhan (need).

PIHAK YANG T E RL IBAT AD AL AH


PE MIL IK (OW NE R)

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


Tahap Studi Kelayakan
(F EA S IBILIT Y ST U DY )
Pada tahap ini adalah untuk meyakinkan pemilik proyek bahwa proyek konstruksi yang
diusulkan layak untuk dilaksanakan.
Kegiatan yang dilaksanakan:
• Menyusun rancangan proyek secara kasar dan membuat estimasi biaya
• Meramalkan manfaat yang akan diperoleh
• Menyusun analisis kelayakan proyek
• Menganalisis dampak lingkungan yang akan terjadi

PIHAK YANG T E RL IBAT AD AL AH


K ONSUL T AN ST UDI K E L AYAK AN AT AU K ONSUL T AN M ANAJE M E N
K ONST RUK SI (MK )

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


TAHAP PERANCANGAN
(DES IGN)
Pada tahap ini adalah melakukan perancangan (design) yang lebih mendetail sesuai dengan
keinginan dari pemilik, seperti membuat gambar rencana, spesifikasi, rencana anggaran biaya,
metode pelaksanaan dsb.
Kegiatan yang dilakukan:
• Mengembangkan ikthisar proyek menjadi penyelesaian akhir
• Meminta persetujuan akhir dari pemilik proyek

Mempersiapkan:
• Rancangan terinci
• Gambar kerja, spesifikasi, dan jadwal PIHAK YANG T E RL IBAT AD AL AH
K ONSUL T AN PE RE NC ANA, K ONSUL T AN M K ,
• Daftar kuantitas K ONSUL T AN RE K AYASA NIL AI D AN AT AU K ONSUL T AN
• Taksiran biaya akhir QUANT IT IY SURV E YOR.

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


Tahap Pengadaan/Pelelangan
(PROC UREMENT/TENDER)

Pada tahap ini bertujuan untuk mendapatkan kontraktor yang akan mengerjakan proyek
konstruksi tersebut, atau bahkan mencari sub kontraktor.
Kegiatan yang dilaksanakan:
• Prakualifikasi
• Dokumen kontrak

PIHAK YANG T E RL IBAT ADAL AH


PE M IL IK , PE L AK SANA JASA K ONST RUK SI (K ONT RAK T OR), K ONSUL T AN M K

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


TAHAP PELAKSANAAN
(CO NST RU C T ION)
Tujuan pada tahap ini adalah mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik proyek yang sudah dirancang
oleh konsultan perencana dalam batasan biaya, waktu yang sudah disepakati, serta dengan mutu yang telah
disyaratkan. Kegiatan yang dilaksanakan adalah merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan semua
operasional di lapangan.

Kegiatan perencanaan dan pengendalian:


• Perencanaan dan pengendalian
• Jadwal waktu pelaksanaan PIHAK YANG T E RLIBAT ADALAH
• Organisasi lapangan K ONSUL T AN PE NG AWAS DAN AT AU K ONSUL T AN M K ,
• Tenaga kerja K ONT RAK T OR, SUB K ONT RAK T OR, SUPL IE R D AN INST ANSI T E RK AIT
• Peralatan dan material

Kegiatan Koordinasi:
• Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pembangunan
• Mengkoordinasikan para subkontraktor

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


Tahap Pemeliharaan dan
Persiapan Penggunaan
(MA INT E NA NC E DA N STA RT U P)

Tujuan pada tahap ini adalah untuk menjamin agar bangunan yang telah sesuai dengan dokumen kontrak dan
semua fasilitas bekerja sebagaimana mestinya.
Kegiatan yang dilakukan adalah:
• Mempersiapkan data-data pelaksanaan, baik berupa data-data selama pelaksanaan maupun gambar
pelaksanaan (as build drawing)
• Meneliti bangunan secara cermat memperbaiki kerusakan-kerusakan
• Mempersiapkan petunjuk operasional/pelaksanaan serta pedoman pemeliharaan
• Melatih staf untuk melaksanakan pemeliharaan

PIHAK YANG T E RL IBAT ADAL AH


K ONSUL T AN PE NG AWAS/MK , PE MAK AI, PE MIL IK

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


Proses atau Fungsi
Manajemen

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


Sistem pelaksanaan seluruh tahapan yang terkait
dengan pihak-pihak yang akan terlibat dalam setiap
Project tahapan disebut Project Delivery Method (PDM),
sering disebut juga Project Delivery System (PDS) atau

Delivery Sistem Pelaksanaan Proyek.


Yang memilih dan menetapkan PDM adalah owner
dengan pertimbangan:
Method • Pengalaman, kebiasaan
• Saran konsultan

(PDM) • Sumber dan kendala pembiayaan


• Penggunaan sumber daya yang dimiliki
• Keinginan stakeholder dari proyek

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


Organisasi
Proyek Konstruksi
Definisi organisasi secara umum adalah pengaturan kegiatan – kegiatan dari beberapa individu di bawah satu koordinasi
yang berfungsi untuk mencapai satu tujuan. Organisasi juga dapat diartikan sebagai tindakan guna mempersatukan dan
mengatur sumber-sumber daya yang mencakup tenaga kerja material yang terbentuk dalam kumpulan kegiatan manusia
yang memiliki tugas masing-masing, dan saling berhubungan satu sama lain.
Semakin banyak individu atau kelompok yang terlibat, maka makin kompleks bentuk organisasi yang terbentuk.

Bentuk – bentuk organisasi proyek pada umumnya menurut PMBOK adalah sebagai berikut:
• Organisasi Fungsional
• Organisasi Proyek Murni
• Organisasi Matrik

Pada proyek konstruksi, khususnya, bentuk organisasi dikaitkan dengan jenis kontrak yang berlaku pada pelaksanaan proyek
antara pemberi tugas dengan pemberi jasa konstruksi atau kontraktor.
Bentuk organisasi proyek konstruksi dikelompokkan menjadi empat jenis (Barrie, dkk. 1995):
• Organisasi Tradisional (Traditional/clasisical organization).
• Organisasi Pembangun – Pemilik / swakelola
• Organisasi Proyek Putar Kunci (Turnkey project).
• Organisasi Manajemen Konstruksi

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


Hubungan Kerja dalam Proyek
Konstruksi
Hubungan kerja dalam proyek konstruksi merupakan pengikat antara siklus atau
tahapan proyek dengan orang-orang atau instansi yang terlibat dalam proyek
konstruksi. Orang-orang atau instansi yang terlibat disebut dengan pemangku
kepentingan proyek atau Stakeholder proyek.

Stakeholder adalah para individu dan organisasi yang secara aktif terlibat didalam
proyek atau terkena dampak dari pelaksanaan atau hasil proyek. Stakeholder bisa
berpengaruh positif maupun negatif terhadap proyek.
Ketika terlibat pada suatu proyek, pemangku kepentingan konstruksi memiliki tanggung
jawab dan wewenang beragam yang dapat mengubah siklus hidup proyek. Tanggung
jawab dan wewenang tersebut mencakup kontribusi dari tahapan survei dan
pembicaraan awal di tahap konseptual, hingga sampai kependukungan proyek secara
penuh, termasuk penyediaan biaya dan dukungan politik. Pemangku Kepentingan yang
mengabaikan hal ini dapat mengganggu tujuan proyek

Dalam hubungannya dengan tahapan atau siklus proyek, para pemangku kepentingan dapat digambarkan
dalam matriks berikut sesuai dengan tugas masing-masing.
SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA
SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA
SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA
DAUR HIDUP PROYEK

Siapa yang akan melaksanakan semua tahap ini?


Apakah owner sanggup melakukannya?

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


Pihak-pihak yang Terlibat dalam
Proyek Konstruksi

Peran mana yang bisa dilakukan oleh owner?

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


Pentingnya Perencanaan Proyek

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


Kegiatan Pendahuluan sebelum memulai tahap perencanaan:
• Evaluasi Rencana Physical Planning
Melihat kesesuaian proyek yang akan dikerjakan dengan Master Plan sektor yang telah
ditetapkan pemerintah
• Evaluasi Rencana Programming & Budgeting
Melihat kesesuaian proyek yang akan dikerjakan dengan rencana program pemerintah
(RPJP, RPJM, dan Renstra Dinas).

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA
Pentingnya Perencanaan
Pentingnya perencanaan (planning) dalam proyek konstruksi:
• Sebagai dasar rujukan perancangan (design)
Akan menjadi masukan untuk perancangan detail (DED)
• Sebagai dasar (tolok ukur) capaian kinerja
Akan menjadi base line (dasar) panduan capaian kinerja kontraktor
• Sebagai rujukan pelaksanaan fisik
Akan menjadi rujukan untuk melihat kemajuan fisik dan kesesuaian pelaksanaan
• Sebagai landasan/ rujukan penyelesaian perselisihan
Akan menjadi rujukan ketika terjadi penyimpangan ataupun saat terjadi
perselisihan.

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA
TIM PROYEK

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA
STUDI KELAYAKAN
(F EA S IBILITY STUDY)
Studi kelayakan adalah, studi yang dilakukan untuk menilai apakah proyek yang hendak dikerjakan layak untuk
dikerjakan.
Fungsi studi kelayakan adalah untuk menilai tingkat kelayakan dari suatu proyek konstruksi, dan untuk mencari satu
atau lebih alternatif rencana konstruksi.
Suatu proyek konstruksi dikatakan layak apabila manfaat yang akan diperoleh lebih besar dari biaya yang dikeluarkan
Aspek-aspek dalam studi kelayakan:

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA
Silakan screenshoot slide ini
sebagai bukti kehadiran

PERTEMUAN 2

Tahapan dan
Sumber Daya dalam Proyek
Konstruksi

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


Tahapan Studi Kelayakan

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


Secara umum, hasil dari kegiatan studi kelayakan meliputi: Tahap akhir dari studi kelayakan adalah proses AMDAL.
a. Formulasi sasaran proyek Pentingnya AMDAL dalam Studi Kelayakan dapat
b. Penajaman rencana dan rekomendasi beserta standar yang dijelaskan sebagai berikut:
digunakan
Menurut Peraturan Pemerintah No.27 tahun 1999
c. Rekomendasi waktu optimum dan alternatif desain
pasal 2, Analisis mengenai dampak lingkungan hidup
d. Rekomendasi investigasi lingkungan dan sosial
e. Kerangka Acuan AMDAL merupakan bagian kegiatan studi kelayakan rencana
f. Kebutuhan survei untuk DED usaha dan/ atau kegiatan.
g. Estimasi biaya total proyek Selanjutnya dalam pasal 7, analisis mengenai dampak
lingkungan hidup merupakan syarat yang harus
dipenuhi untuk mendapatkan izin melakukan usaha
dan/ atau kegiatan yang diterbitkan oleh pejabat yang
berwenang.

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


Menurut Peraturan Pemerintah No. 27 tahun AMDAL terdiri atas beberapa dokumen antara lain:
1999, AMDAL adalah Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak
Kajian mengenai dampak besar dan penting Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
suatu usaha dan/ atau kegiatan yang Berisikan ruang lingkup studi ANDAL
direncanakan pada lingkungan hidup yang Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan Berisikan identifikasi rencana usaha/ kegiatan,
tentang penyelenggaraan usaha dan/ atau identifikasi komponen-komponen lingkungan hidup
kegiatan. yang akan terkena dampak
Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
(RKL)
Berisikan upaya penanganan dampak yang
ditimbulkan dari rencana usaha/ kegiatan
Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
(RPL)
Berisikan upaya pemantauan komponen lingkungan
hidup yang terkena dampak akibat dari rencana usaha/
kegiatan

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


BAGAN ALIR AMDAL

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


Bidang Kegiatan yang Wajib Memiliki AMDAL (Permen LH No. 11 tahun 2006 tentang
Jenis Rencana Usaha dan/ atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan AMDAL):

AMDAL akan dinilai oleh komisi penilai, dan komisi ini wajib untuk menolak kerangka acuan
ANDAL apabila rencana lokasi dilaksanakannya usaha dan/atau kegiatan terletak dalam
kawasan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dan/ atau rencana tata ruang
kawasan (PP No. 27 tahun 1999 pasal 16).

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


AMDAL
Daftar Kegiatan Wajib AMDAL Bidang Pekerjaan Umum (1/5)

Beberapa kegiatan pada bidang Pekerjaan Umum mempertimbangkan skala/besaran kota yang menggunakan ketentuan
berdasarkan jumlah populasi, yaitu:
Kota metropolitan : > 1.000.000 jiwa
Kota besar : 500.000-1.000.000 jiwa
Kota sedang : 200.000-500.000 jiwa
Kota kecil : 20.000-200.000 jiwa

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


Daftar Kegiatan Wajib AMDAL Bidang Pekerjaan Umum (2/5)

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


Daftar Kegiatan Wajib AMDAL Bidang Pekerjaan Umum (3/5)

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


Daftar Kegiatan Wajib AMDAL Bidang Pekerjaan Umum (4/5)

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


Daftar Kegiatan Wajib AMDAL Bidang Pekerjaan Umum (5/5)

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


Daftar Kegiatan Wajib AMDAL Bidang Sumber Daya Energi dan Mineral
(1/3)

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


Daftar Kegiatan Wajib AMDAL Bidang Sumber Daya Energi dan Mineral
(2/3)

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


Daftar Kegiatan Wajib AMDAL Bidang Sumber Daya Energi dan Mineral
(3/3)

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


AMDAL
PEMBANGUNAN PUSAT PERKANTORAN, PENDIDIKAN TEMPAT IBADAH, PUSAT
PERDAGANGAN/ PERBELANJAAN

Wajib penggunaan AMDAL:


Luas lahan > 5 ha, dan luas bangunan > 10.000 m2

Alasan penggunaan AMDAL:


Diperhitungkan berdasarkan dampak yang ditimbulkan akibat pembebasan lahan, daya dukung
lahan, tingkat kebutuhan air, limbah yang dihasilkan, efek lainnya saat pembangunan, KDB
(Koaefisien Dasar Bangunan), KLB (Koefisien Luas Bangunan), jumlah dan jenis pohon yang mungkin
hilang

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


PEMBANGUNAN/ PENINGKATAN JALAN TOL DAN JALAN RAYA

Wajib penggunaan AMDAL:


Panjang jalan tol > 5 km, dan
Panjang jalan raya dan luas pembebasan lahan disesuaikan dengan karakteristik Kota (Besar,
Sedang, Desa)

Alasan penggunaan AMDAL:


Diperhitungkan berdasarkan dampak yang ditimbulkan akibat bangkitan lalu lintas, dampak
kebisingan, getaran, emisi yang tinggi, gangguan visual, dan dampak sosial

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


PEMBANGUNAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK

Alasan penggunaan AMDAL:


Dampak potensial berupa bau, gangguan kesehatan, lumpur sisa yang tidak diolah dengan baik, dan
gangguan visual

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


PEMBANGUNAN KILANG LNG

Wajib penggunaan AMDAL:


Kapasitas kilang > 550 MMSCFD, dan

Alasan penggunaan AMDAL:


Merupakan industri strategis, proses pengolahan menggunakan bahan yang berpotensi
menghasilkan limbah yang bersifat turunan (gas H2S).
Berpotensi adanya perubahan dan gangguan system geohidrologi, serta berpotensi mengubah
ekosistem yang lebih luas

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA
TUGAS
KELOMPOK

SI 3124 MANAJEMEN PROYEK - KK MRK ITERA


DOA

Allahumma inni astaudi’uka ma ‘allamtanihi fardudhu ilayya ‘inda hajati ilaihi wa laa
tansanihi ya rabbal ‘alamina.

“Ya Allah, sesungguhnya aku menitipkan pada-Mu apa yang telah Engkau ajarkan
kepadaku, maka kembalikanlah padaku saat aku membutuhkannya dan janganlah
Engkau jadikan aku lupa padanya, wahai Tuhan semesta alam.”

Anda mungkin juga menyukai