Anda di halaman 1dari 10

INTEGRASI ISO 9001:2015 DAN STANDAR AKREDITASI BAN-PT

UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING INSTITUSI PENDIDIKAN


TINGGI DI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
Antaresti
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
antaresti@ukwms.ac.id

Abstrak
Persaingan pada berbagai bidang termasuk di bidang pendidikan tinggi semakin ketat pada
era MEA. Agar dapat unggul dalam persaingan maka pendidikan tinggi harus memiliki
sistem pengelolaan yang baik sehingga dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dan
siap bersaing bukan hanya di level nasional tetapi juga di level regional ASEAN. Salah
satu mekanisme yang dilakukan pemerintah untuk menjamin mutu pendidikan tinggi
adalah melalui proses akreditasi yang dilakukan oleh BAN-PT. Proses akreditasi bertujuan
untuk menilai kesesuaian hasil dari proses pengelolaan yang sudah dilakukan oleh institusi
terhadap standar yang sudah ditetapkan oleh BAN-PT. Untuk memastikan bahwa proses
pengelolaan sesuai dengan visi dan misi dan peningkatan mutu dilakukan secara
berkelanjutan maka institusi perlu memiliki sistem penjaminan mutu internal yang handal.
Salah satu sistem manajemen mutu yang dapat dikembangkan adalah dengan menerapkan
sistem manajemen mutu ISO 9001:2015. Sistem manajemen mutu ISO 9001:2015
merupakan sistem manajemen mutu berstandar internasional yang menggunakan
pendekatan manajemen resiko dalam pengembangan sistem manajemen mutu. Dengan
mengintegrasikan ISO 9001:2015 dengan standar akreditasi BAN-PT maka institusi dapat
mengarahkan pengelolaan bukan hanya pada pemenuhan standar tetapi juga untuk
peningkatan mutu yang berkelanjutan sehingga dapat memenuhi tuntutan akan mutu
pendidikan yang terus berkembang.

Kata kunci: manajemen mutu, akreditasi, pendidikan tinggi

PENDAHULUAN sekaligus juga dapat menjadi suatu


Sejak awal tahun 2016 kesepakatan ancaman berat bila lulusan tidak dibekali
pembentukan Masyarakat Ekonomi ketrampilan dan kompetensi yang baik
ASEAN (MEA) efektif berlaku. MEA sehingga tidak mampu bersaing dengan
adalah kesepakatan antar 10 negara lulusan dari negara ASEAN yang juga
anggota ASEAN. Dengan penerapan dapat dengan mudah masuk ke Indonesia.
kesepakatan MEA maka dimulai era Agar dapat menghasilkan lulusan
aliran bebas barang, aliran bebas jasa, yang mampu bersaing maka institusi
aliran bebas investasi, aliran modal yang pendidikan tinggi harus meningkatkan
lebih bebas dan aliran bebas tenaga kerja mutunya sehingga tidak kalah dengan
trampil (Sudira, 2015) institusi di negara ASEAN yang lain
Penerapan kesepakatan ini dengan cara mengembangkan sistem
memberikan peluang sekaligus tantangan pengelolaan yang baik. Salah satu sistem
di berbagai bidang termasuk dunia manajemen mutu yang dapat
pendidikan tinggi di Indonesia. Adanya dikembangkan oleh institusi untuk
kemudahan lintas negara bagi tenaga menjamin mutu pengelolaannya yaitu
kerja trampil memberikan peluang yang dengan menerapkan standar ISO
lebih luas bagi lulusan perguruan tinggi 9001:2015 yang merupakan suatu standar
untuk bekerja di luar Indonesia. Hal ini internasional untuk pengembangan sistem

VOCATIO 1
JURNAL ILMIAH ILMU ADMINISTRASI DAN SEKRETARI
manajemen mutu. Institusi yang TINJAUAN PUSTAKA
memperoleh sertifikasi ISO 9001:2015, Sesuai dengan UU 12 tahun 2012
lebih dipercaya karena sertifikasi yang tentang Pendidikan Tinggi maka institusi
diperoleh menyatakan bahwa institusi pendidikan tinggi harus memiliki sistem
tersebut sudah menerapkan sistem yang penjaminan mutu internal. Adapun
dapat menjamin bahwa proses yang pemerintah melakukan sistem
dilakukan sudah terstandarisasi sehingga penjaminan mutu eksternal melalui
menjamin mutu produk. Pada institusi akreditasi. Sistem penjaminan mutu
pendidikan tinggi hal ini berarti bahwa internal ini dapat dikembangkan sendiri
proses pengelolaan dapat menjamin mutu oleh perguruan tinggi atau mengacu pada
luaran dari tridarma yang meliputi sistem manajemen mutu yang sudah
lulusan yang kompeten, hasil penelitian banyak diimplementasikan misalnya
serta kegiatan pengabdian masyarakat. sistem manajemen mutu ISO 9001.
Citra institusi juga akan meningkat dan a. Sistem Manajemen Mutu ISO
mendukung pengembangan kerjasama 9001:2015
internasional yang sangat penting di era Sistem manajemen mutu ISO
MEA. 9001:2015 merupakan bagian dari ISO
Untuk menjamin mutu pengelolaan seri 9000. Standar ini dikeluarkan
pendidikan tinggi sesuai dengan standar pertama kali pada tahun 1987 oleh
yang ditetapkan, pemerintah mewajibkan International Organization of
akreditasi bagi institusi pendidikan tinggi. Standardization (IOS) untuk memenuhi
Saat ini institusi yang ditunjuk untuk kebutuhan dunia industri yang
menyelenggarakan akreditasi bagi membutuhkan suatu sistem untuk
institusi pendidikan tinggi adalah Badan menjamin bahwa proses berjalan secara
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi terstandarisasi sehingga dapat
(BAN-PT). menghasilkan produk dengan kualitas
Meskipun standar yg digunakan yang konsisten (Soerjaningsih, 2004).
oleh BAN-PT bersifat khusus untuk Untuk menyesuaikan dengan berbagai
institusi pendidikan sedangkan ISO tuntutan baru dalam memberikan layanan
9001:2015 merupakan standar yang pada pelanggan yang lebih baik, maka
awalnya dikembangkan untuk dunia sistem manajemen mutu juga perlu terus
industri (Asy’ari, 2015), kedua sistem diperbaharui. Sejak pertama kali
penjamin mutu ini bukan dua hal yang dikeluarkan, ISO 9001 sudah mengalami
terpisah. Akreditasi pada dasarnya adalah empat kali revisi yaitu pada tahun 1994,
sistem penjaminan mutu eksternal dari 2000, 2008 dan terakhir tahun 2015
pemerintah sedangkan pengembangan (Jodkowski, 2015).
sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 Ada berbagai hal yang
merupakan sistem manajemen mutu yang melatarbelakangi revisi terhadap sistem
dibangun secara internal yang berfokus manajemen mutu ISO 9001:2008 menjadi
pada kepuasan pelanggan dengan ISO 9001:2015. Salah satu alasan revisi
menggunakan pendekatan proses. Agar adalah agar sistem manajemen mutu yang
pengelolaan tridarma di institusi dikembangkan lebih fleksibel untuk
pendidikan tinggi dapat berjalan lebih digunakan baik untuk industri
efektif dan efisien maka perlu dilakukan manufaktur maupun jasa (Sitnikov anda
pemetaan dan pengembangan sistem Bocean, 2015). Persyaratan dokumentasi
manajemen mutu yang sekaligus dapat juga lebih disederhanakan dengan hanya
memenuhi persyaratan akreditasi dan menggunakan istilah informasi yang
sertifikasi ISO 9001:2015. terdokumentasi (Scrimshire, 2015).
Dengan penyederhanaan ini organisasi

2 VOCATIO
JURNAL ILMIAH ILMU ADMINISTRASI DAN SEKRETARI
dapat menyesuikan kebutuhan manajemen yang formal untuk
dokumentasi sesuai dengan kompleksitas mengambil tindakan pencegahan
proses dan kompetensi dari sumber daya semenjak awal pengembangan sampai
manusia. implementasi dari sistem manajemen
Selain itu, dengan semakin ketatnya mutu (Scrimshire, 2015). Resiko yang
persaingan dan semakin cepatnya dimaksud dalam persyaratan di ISO
perubahan salah satu revisi yang cukup 9001:2015 tidak hanya yang bersifat
signifikan dari ISO 9001:2008 adalah negatif tetapi termasuk juga peluang yang
adanya pernyataan secara eksplisit dapat dimanfaatkan untuk mencapai
mengenai penerapan prinsip manajemen tujuan. Manajemen resiko ini
resiko. Pada seri sebelumnya, konsep ini melengkapi prinsip pendekatan proses
hanya dinyatakan secara implisit sebagai dan penerapan siklus plan-do- check-act
tindakan pencegahan. Adanya syarat (PDCA) yang sudah ada pada versi ISO
untuk menerapkan manajemen resiko 9001 yang terdahulu.
menuntut organisasi memiliki sistem

Tabel 1. Perbandingan Persyaratan ISO 9001:2008 dan ISO 9001:2015


ISO 9001:2008 ISO 9001:2015
0. Pendahuluan 0. Pendahuluan
1. Ruang Lingkup 1. Ruang Lingkup
2. Acuan Normatif 2. Acuan Normatif
3. Istilah dan Definisi 3. Istilah dan Definisi
4. Sistem Manajemen Mutu 4. Ruang Lingkup Organisasi
5. Tanggungjawab manajemen 5. Kepemimpinan
6. Pengelolaan Sumber Daya 6. Perencanaan
7. Realisasi Produk 7. Pendukung
8. Pengukuran, Analisis dan Peningkatan 8. Operasi
9. Evaluasi Kinerja
10. Peningkatan

Perubahan lain terkait dengan jumlah konteks organisasi dalam mencapai


klausul persyaratan yang diminta yaitu keunggulan dan kepemimpinan dalam
dari 8 menjadi 10. Dengan perubahan ini organisasi (Sitnikov anda Bocean, 2015).
selain mensyaratkan organisasi untuk Klausul-klausul tersebut juga disesuaikan
lebih memperhatikan manajemen resiko dengan pendekatan proses mengikuti
juga meningkatkan fokus pada siklus PDCA. Pemetaan persyaratan ISO
pencapaian nilai organisasi dan kepuasan 9001:2015 dalam siklus PDCA adalah
pelanggan, peningkatan perhatian pada sebagai berikut (LRQA, 2015):

- Tahap plan meliputi klausul : (4) konteks organisasi, (5) kepemimpinan,


(6) perencanaan, (7) pendukung
- Tahap do meliputi klausul : (8) operasi
- Tahap check meliputi klausul : (9) evaluasi kinerja
- Tahap act meliputi klausul : (10) peningkatan

b. Sistem Akreditasi BAN-PT pemerintah untuk menjamin mutu dari


Akreditasi institusi pendidikan pengelolaan pendidikan tinggi. Pada
tinggi oleh BAN-PT merupakan upaya proses akreditasi, ada sejumlah standar

VOCATIO 3
JURNAL ILMIAH ILMU ADMINISTRASI DAN SEKRETARI
yang harus dipenuhi oleh institusi manajemen mutu ISO 9001:2015 di
pendidikan tinggi sebagai dasar penilaian. institusi pendidikan tinggi sekaligus
Standar yang ditetapkan oleh BAN-PT dapat memenuhi persyaratan akreditasi
pada instrumentasi akreditasi institusi maka perlu dilakukan pemetaan klausul
perguruan tinggi tahun 2011 ada 7 (BAN- persyaratan sistem manajemen mutu ISO
PT, 2011a) yaitu: 9001:2015 terhadap setiap standar
- Standar 1. Visi, misi, tujuan dan akreditasi BAN-PT.
sasaran, serta strategi pencapaian Standar 1. Visi, misi, tujuan dan
- Standar 2. Tata pamong, sasaran, serta strategi pencapaian
kepemimpinan, sistem pengelolaan, Standar ini merupakan standar yang
dan penjaminan mutu mencerminkan mutu pengelolaan
- Standar 3. Mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi yang memiliki
- Standar 4. Sumber daya manusia kelayakan arah masa depan yang jelas
- Standar 5. Kurikulum, pembelajaran, (BAN-PT, 2011a). Standar ini menjadi
dan suasana akademik dasar atau perencanaan utama bagi
- Standar 6. Pembiayaan, sarana dan pengembangan dan pengelolaan institusi
prasarana, serta sistem informasi pendidikan tinggi. Standar ini dalam ISO
- Standar 7. Penelitian, 9001:2015 sesuai dengan klausul 4 yaitu
pelayanan/pengabdian kepada konteks organisasi. Dalam klausul ini
masyarakat, dan kerjasama organisasi harus memperhatikan isu
Dalam pengajuan akreditasi, internal dan eksternal yang dapat
institusi pendidikan tinggi harus mempengaruhi arah strategis serta
menyusun borang Akreditasi Institusi kemampuan untuk organisasi untuk
Perguruan Tinggi (AIPT) dan evaluasi mencapai tujuan dari penerapan sistem
diri yang meliputi tujuh elemen standar. manajemen mutu (PECB, 2015).
Evaluasi dan penilaian akreditasi Isu eksternal antara lain meliputi
dilakukan oleh tim asesor BAN-PT aspek politik, ekonomi, sosial, hukum
dengan bobot penilaian 90% untuk dan teknologi. Sedangkan isu internal
borang akreditasi perguruan tinggi dan meliputi nilai-nilai yang berlaku dalam
10% untuk evaluasi diri perguruan tinggi organisasi, pengetahuan, budaya dan
(BAN-PT, 2011b). kinerja organisasi (Ibrohim, 2015). Salah
satu cara upaya untuk memahami isu
PEMBAHASAN eksternal dan internal dalam konteks
Sistem manajemen mutu ISO 9001 organisasi adalah dengan melakukan
merupakan sistem manajemen mutu yang analisis SWOT yang meliputi Strength
awalnya banyak diterapkan di industri (Kekuatan); Weakness (Kelemahan);
manufaktur. Pada ISO 9001:2015, Opportunities (Peluang); dan Threats
dilakukan revisi agar dapat lebih fleksibel (Ancaman) (Scrimshire, 2015).
digunakan di sektor jasa. Walaupun Penggunaan analisa SWOT juga
demikian penerapan ISO 9001:2015 pada dianjurkan dalam evaluasi diri untuk
institusi pendidikan tinggi yang termasuk akreditasi. Dengan mempertimbangkan
sektor jasa masih perlu disesuaikan isu internal dan eksternal serta
karena institusi pendidikan umumnya mempertimbangkan visi, misi dan nilai
bersifat nirlaba. Selain itu di Indonesia, organisasi, selanjutnya organisasi
akreditasi merupakan persyaratan yang menetapkan tujuan dari penerapan sistem
terkait dengan legalitas penyelenggaraan manajemen mutu. (Scrimshire, 2015).
institusi pendidikan tinggi sehingga Dengan demikian sistem manajemen
standar akreditasi harus dipenuhi terlebih mutu menjadi bagian yang menyatu dari
dahulu. Agar penerapan sistem strategi organisasi.

4 VOCATIO
JURNAL ILMIAH ILMU ADMINISTRASI DAN SEKRETARI
Meskipun standar 1 menjadi acuan yang berkepentingan meliputi siswa,
bagi pelaksanaan dari standar yang lain, orang tua siswa, pemerintah, masyarakat,
bobot penilaian standar ini paling rendah industri pengguna lulusan serta sekolah
(BAN-PT, 2011b) sehingga standar ini yang memberikan input siswa baru ke
sering kali kurang diperhatikan. Pada institusi tersebut. Dalam instrumen
akreditasi, penilaian lebih banyak akreditasi, perguruan tinggi juga
mengukur hasil proses (Soerjaningsih, dipersyaratkan untuk memastikan bahwa
2004) sehingga bobot penilaian untuk semua pihak yang berkaitan atau
standar 1 dan evaluasi diri rendah. pemangku kepentingan harus memahami
Sebaliknya pada ISO 9001:2015 secara dan mendukung institusi dalam mencapai
khusus justru ditambahkan klausul visi dan misinya. Jadi klausul ini
konteks organisasi. mendukung juga standar akreditasi.
Penambahan klausul ini diharapkan Dalam ISO 9001:2015, organisasi bahkan
dapat menunjang organisasi dalam disyaratkan harus memiliki sistem untuk
mengembangkan manajemen resiko terus memantau dan meninjau
karena sejak awal organisasi sudah persyaratan pihak-pihak yang
disyaratkan untuk memperhatikan berkepentingan (Ibrohim, 2015).
berbagai isu internal dan eksternal. Pendekatan manajemen resiko yang
Dengan mengambil pendekatan yang dimulai pada klausul 4 dengan
berbasis resiko, organisasi diharapkan menganalisis resiko dan peluang dari
menjadi lebih proaktif ketimbang reaktif, kondisi internal dan eksternal organisasi
senantiasa mencegah dan mengurangi ditindaklanjuti dengan merencanakan
efek yang tidak dikehendaki dalam cara penanganannya pada klausul 6 yaitu
mencapai tujuan (Sitnikov, Bocean, perencanaan sistem manajemen mutu.
2015). Persyaratan mengenai perencanaan ini
Agar dapat memberikan layanan adalah hal yang baru dan merupakan
yang memuaskan bagi pelanggan maka bagian dari penerapan manajemen resiko.
dalam konteks organisasi, juga ada Perencanaan akan mengarahkan
klausul yang mensyaratkan organisasi organisasi untuk mencegah atau
untuk memahami kebutuhan dan harapan mengurangi dampak yang tidak
pihak-pihak terkait atau berkepentingan diinginkan serta memastikan bahwa
(interested parties). Adanya klausul ini tujuan yang sudah ditetapkan dapat
memaksa organisasi untuk menganalisa dicapai (LRQA, 2015).
bukan terbatas pada persyaratan dan Dalam klausul ini, organisasi
kebutuhan pelanggan tetapi harus melihat disyaratkan untuk melakukan
semua pihak yang terkait dengan perencanaan berdasarkan analisis resiko
organisasi misalnya pemerintah maupun yang meliputi tindakan penanganan
masyarakat luas. Dengan adanya resiko dan peluang serta
persyaratan ini maka mutu bukan hanya mengintegrasikan dan menerapkan
dilihat produk yang diberikan kepada tindakan tersebut dalam proses-proses
pelanggan tetapi harus merupakan suatu sistem manajemen mutu serta
proses untuk memberikan layanan yang mengevaluasi efektifitasnya (Ibrohim,
berkualitas bagi semua pihak yang 2015). Agar dapat memenuhi persyaratan
terkait. ini maka organisasi harus memilih dan
Penggunaan istilah pihak-pihak mendefinisikan metode asesmen resiko
terkait juga lebih tepat bagi organisasi yang digunakan, menunjukkan bahwa
yang tidak menggenal istilah pelanggan metode yang dipilih dapat memberikan
misalnya institusi pendidikan (Ibrohim, hasil yang dapat dipertanggungjawabkan
2015). Bagi institusi pendidikan, pihak dan menentukan kriteria untuk menerima

VOCATIO 5
JURNAL ILMIAH ILMU ADMINISTRASI DAN SEKRETARI
resiko dan mengidentifikasikan tingkat persyaratan sistem manajemen mutu ke
keberterimaan dari resiko (PECB, 2015). dalam proses bisnis organisasi. Integrasi
Standar 2. Tata pamong, ini perlu dilakukan agar prosedur yang
kepemimpinan, sistem pengelolaan, dibuat memperhatikan proses bisnis
dan penjaminan mutu aktual dari organisasi sehingga tidak
Standar ini adalah acuan menyebabkan timbulnya sistem
keunggulan mutu tata pamong manajemen mutu buatan yang banyak
(governance), kepemimpinan, sistem terjadi pada penerapan ISO 9001 versi
pengelolaan, dan penjaminan mutu terdahulu (Ibrohim, 2015).
institusi perguruan tinggi sebagai satu Persyaratan mengenai penjaminan
kesatuan yang terintegrasi yang menjadi mutu dalam akreditasi sesuai dengan
kunci penting bagi keberhasilan institusi klausul 9 mengenai evaluasi kinerja dan
dalam mewujudkan visi, melaksanakan klausul 10 mengenai peningkatan pada
misi, dan mencapai tujuan yang dicita- ISO 9001:2015. Untuk melakukan
citakan sesuai dengan strategi-strategi evaluasi kinerja maka organisasi harus
yang dikembangkan dan harapan-harapan menentukan terlebih dahulu apa yang
pemangku kepentingan (BAN-PT, perlu dipantau dan diukur. Pada evaluasi
2011a). Standar ini merupakan standar kinerja juga harus dilakukan pemantauan
dengan bobot penilaian tertinggi pada rencana tindak lanjut terhadap resiko dan
instrumen akreditasi perguruan tinggi peluang yang dihadapi oleh organiasi
(BAN-PT, 2011b). Pentingnya peran (LRQA, 2015). Kepuasan pelanggan
pimpinan dalam pengelolaan sistem yang menjadi tujuan dari sistem
manajemen mutu juga mendorong adanya manajemen mutu perlu mendapat
klausul baru pada ISO 9001:2015 yaitu perhatian khusus. Data mengenai persepsi
klausul 5 mengenai kepemimpinan pelanggan harus dievaluasi untuk
(LRQA, 2015). mengetahui mutu proses secara
Persyaratan mengenai keseluruhan dan mendukung tercapainya
kepemimpinan secara eksplisit tidak ada kepuasan pelanggan.
pada ISO 9001:2008 tetapi hanya Persyaratan mengenai audit internal
mengatur mengenai tanggungjawab dan tinjauan manajemen tidak berubah.
manajemen (management responsibility). Pada tinjauan manajemen, dengan
Dengan adanya persyaratan baru ini maka penambahan konteks organisasi, maka
klausul yang mengatur tentang wakil lingkup menjadi lebih luas. Luaran dari
manajemen (management representative) tinjauan manajemen antara lain harus
sudah tidak ada dalam standar ISO mencakup perubahan pada isu eksternal
9001:2015 sehingga tanggungjawab maupun internal, misalnya perubahan
mengenai sistem manajemen mutu arah strategi, kinerja dari penyedia atau
melekat pada manajemen puncak. Hal ini pemasok eksternal, dan kecukupan
untuk memperkuat kebutuhan yang sumber daya untuk mendukung efektifitas
memandang sistem manajemen mutu sistem manajemen mutu serta efektifitas
sebagai bagian yang menyatu dengan dari tindakan untuk menangani resiko dan
proses bisnis bukan suatu kegiatan yang peluang (LRQA, 2015).
terpisah dalam struktur manajemen Sedangkan pada klausul
(Schrimshire, 2015). peningkatan, organisasi harus terus
Manajemen puncak harus memiliki melakukan perbaikan agar selalu dapat
komitmen dalam mengelola sistem meningkatkan kepuasan pelanggan.
manajemen mutu. Bentuk komitmen ini Peningkatan dapat berupa peningkatan
antara lain ditunjukkan dengan produk atau layanan dengan
memastikan adanya integrasi persyaratan- mempertimbangkan harapan pelanggan

6 VOCATIO
JURNAL ILMIAH ILMU ADMINISTRASI DAN SEKRETARI
maupun dengan melakukan koreksi, lulusan pada instrumen akreditasi
pencegahan atau pengurangan dampak memberikan standar yang lebih terarah
yang tidak diinginkan dari resiko untuk proses operasi.
(Ibrohim, 2015). Perbaikan juga dapat Standar 4. Sumber daya manusia
dilakukan dengan peningkatan kinerja Standar ini merupakan acuan
dan efektifitas sistem penjaminan mutu. keunggulan mutu sumber daya manusia,
Standar 3. Mahasiswa dan lulusan serta bagaimana seharusmya institusi
Standar ini merupakan acuan mengelola sumber daya manusia.
keunggulan mutu mahasiswa dan lulusan, Pengelolaan perguruan tinggi yang baik
serta bagaimana seharusnya perguruan harus didukung oleh sumber daya
tinggi memperlakukan dan memberikan manusia, terdiri atas dosen dan staf
layanan kepada mahasiswa dan pendukung yang memiliki kompetensi
lulusannya. (BAN-PT, 2011a) Dalam relevan dan andal dalam jumlah yang
standar ini perguruan tinggi harus memadai (BAN-PT, 2011a). Sumber
memiliki sistem pengelolaan yang baik daya manusia merupakan salah satu
mulai dari proses rekruitmen, layanan persyaratan yang dibahas pada klausul 7.
selama perkkuliahan sampai mahasiswa Pada persyaratan mengenai
menyelesaikan studi. pendukung, ada berbagai sumber daya
Pada ISO 9001:2015 klausul 8 yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
mengenai operasi mensyaratkan sistem manajemen mutu. Sumber daya
organisasi harus memiliki kriteria manusia secara khusus dibedakan dalam
perencanaan, implementasi dan hal persyaratan jumlah dan persyaratan
pengendalian dari proses yang dilakukan. kompetensi. Pada ISO 9001:2015,
Mutu lulusan sangat bergantung ada kompetensi sumber daya manusia
pengelolaan pembelajaran yang diperoleh menjadi fokus karena kinerja perusahaan
mahasiswa. Pada institusi pendidikan, ditentukan oleh kinerja setiap orang yang
perencanaan proses pembelajaran dapat terlibat dalam proses. Agar hal ini dapat
diawali dengan menentukan kriteria dari dipenuhi maka perlu dilakukan
mahasiswa yang dapat diterima. identifikasi kompetensi yang dibutuhkan,
Berdasarkan kriteria ini serta persyaratan memastikan bahwa personil yang
kompetensi lulusan institusi pendidikan mempengaruhi kepuasan pelanggan dan
menyusun rencana pembelajaran. mutu produk adalah kompeten, serta terus
Kompetensi lulusan harus selalu ditinjau melakukan pengembangan sumber daya
agar sesuai dengan kebutuhan. Hal ini melakukan pelatihan maupun dengan
juga menjadi salah satu persyaratan memberikan pengalaman kerja (LRQA,
klausul operasi dalam ISO 9001:2015 2015)
yaitu organisasi harus menentukan Pada instrumen akreditasi
persyaratan-persyaratan produk dan perguruan tinggi, sumber daya manusia
layanan. Agar dapat memenuhi dibagi menjadi dua yaitu dosen atau
persyaratan ini maka organisasi harus tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
berkomunikasi dengan pelanggan. Pada Fokus pengembangan sumber daya
institusi pendidikan tinggi hal ini dapat manusia di perguruan tinggi seringkali
dilakukan dengan menjalin komunikasi hanya pada dosen yang langsung
bukan hanya dengan mahasiswa tetapi mempengaruhi mutu dari proses
semua pihak yang terkait misalnya penyelenggaraan akademik. Pola ini
pemerintah maupun pengguna lulusan. kurang tepat karena penyelenggaraan
Persyaratan operasi pada ISO 9001 proses pembelajaran merupakan bagian
bersifat umum. Untuk institusi dari pengelolaan perguruan tinggi yang
pendidikan tinggi, standar mahasiswa dan juga tergantung pada pengelolaan unit-

VOCATIO 7
JURNAL ILMIAH ILMU ADMINISTRASI DAN SEKRETARI
unit yang lain. Oleh karena itu penyelenggaraan program-program dalam
kompetensi dari sumber daya manusia di perwujudan visi, melaksanakan misi, dan
unit-unit pendukung juga perlu mendapat pencapaian tujuan perguruan tinggi
perhatian. Pentingnya kesadaran dari (BAN-PT, 2011a). Pada ISO 9001:2015,
semua personalia yang terlibat juga standar ini sama dengan standar 4
menjadi persyaratan dalam klausul merupakan persyaratan yang terkait
pendukung. dengan klausul 7 yaitu pendukung sistem
Standar 5. Kurikulum, pembelajaran, manajemen mutu. Persyaratan untuk
dan suasana akademik pendukung pada ISO 9001:2015 juga
Standar ini merupakan acuan membahas mengenai dokumentasi.
keunggulan mutu sistem pembelajaran di Persyaratan dokumentasi pada versi
perguruan tinggi. Dalam kegiatan terbaru relatif lebih sederhana.
akademik - termasuk pengembangan dan Persyaratan mengenai hirarki dokumen
penetapan kurikulum program studi, yang ada pada ISO 9001:2008 ditiadakan
proses pembelajaran, dan evaluasi hasil dan diganti dengan istilah informasi
belajar, perguruan tinggi berfungsi terdokumentasi yang pengaturannya
sebagai pemberi kemungkinan (enabler) dapat disesuaikan dengan kebutuhan
bagi kegiatan program studi (BAN-PT, organisasi (LRQA, 2015). Dengan
2011a). Seperti halnya standar 1, bobot melakukan perubahan ini diharapkan
penilaian pada standar ini pada instrumen organisasi lebih fokus pada penciptaan
akreditasi institusi perguruan tinggi relatif nilai pada organisasi dan pelanggan
rendah (BAN-PT, 2011b). Pada penilaian daripada menyusun dokumen yang tidak
akreditasi program studi standar ini dibutuhkan (Scrimshire, 2015).
bobotnya cukup tinggi karena kurikulum Selain sumber daya manusia, untuk
dan pembelajaran dilaksanakan di mendukung penerapan sistem manajeman
program studi. Pada level institusi, peran mutu juga dibutuhkan suatu infrastruktur
pimpinan puncak atau rektorat adalah fisik. Pada institusi pendidikan tinggi,
menentukan kebijakan dan arah infrakstuktur pendukung yang terkait erat
pengembangan kurikulum. dengan proses pembelajaran adalah
Kurikulum adalah dokumen laboratorium. Dengan berkembangnya
perencanaan dalam proses pembelajaran, teknologi informasi, sistem informasi
sehingga standar 5 erat kaitannya dengan juga perlu ditingkatkan untuk menunjang
standar 3 yang menjadi proses utama proses pembelajaran maupun
dalam pengelolaan perguruan tinggi meningkatkan efektifitas pengelolaan
untuk menghasilkan lulusan. Seperti institusi. Sistem informasi yang baik
halnya standar 3 maka dalam ISO yang antara lain tercermin dari
9001:2015, standar 5 terkait dengan kepemilikan blue print yang jelas tentang
klausul 8 mengenai operasi. Karena pengembangan, pengelolaan dan
kurikulum adalah suatu rancangan pada pemanfaatan sistem informasi yang
proses pembelajaran maka pada klausul 8 lengkap, serta kepemilikan sistem
hal ini secara spesifik terkait dengan pendukung pengambilan keputusan
persyaratan desain dan pengembangan (decision support system) yang lengkap,
produk dan layanan. efektif, dan obyektif (BAN-PT, 2011a).
Standar 6. Pembiayaan, sarana dan Sistem informasi yang baik juga
prasarana, serta sistem informasi mendukung organisasi untuk memenuhi
Standar ini merupakan acuan persyaratan ISO 9001:2015 mengenai
keunggulan mutu pengadaan dan sumber daya untuk pemantau dan
pengelolaan dana, sarana dan prasarana, pengukuran.
data dan informasi yang diperlukan untuk

8 VOCATIO
JURNAL ILMIAH ILMU ADMINISTRASI DAN SEKRETARI
Selain itu sistem informasi yang Untuk menghasilkan penelitian dan
baik juga dapat mendukung sistem kegiatan abdimas yang bermutu
komunikasi antar seluruh kompenen yang diperlukan perencanaan. Pada instrumen
terlibat dalam sistem manajemen mutu. akreditasi perencanaan ini harus
Pada ISO 9001:2015, persyaratan didokumentasikan dalam bentuk
mengenai komunikasi sebagai salah satu roadmap penelitian dan abdimas. Pada
sumber daya pendukung diuraikan lebih ISO 9001:2015, persyaratan ini juga
rinci. Pada versi yang terbaru disyaratkan diminta pada klausul 8 mengenai operasi
bahwa komunikasi internal dan ekternal yang menyatakan bahwa organisasi harus
terkait sistem manajemen mutu harus memiliki perencanaan dan pengendalian
dilakukan secara sistematis dengan operasional. Secara umum persyaratan
menentukan apa yang dikomunikasikan, pada ISO 9001:2015 dapat digunakan
kapan harus dikomunikasikan, kepada untuk pencapaian standar 7 akan tetapi
siapa dikomunikasikan dan bagaimana agar lebih terarah perguruan tinggi
mengkomunikasikan (Ibrohim, 2015). sebaiknya menggunakan acuan dalam
Komunikasi perlu diperhatikan karena instrumen akreditasi.
untuk membangun sistem manajemen
mutu yang handal diperlukan kerjasama KESIMPULAN
tim yang solid yang tidak akan terbangun Perubahan mendasar dari ISO
tanpa adanya komunikasi yang baik. 9001:2018 ke ISO 9001:2015 adalah
Standar 7. Penelitian, pelayanan/ digunakannya pendekatan manaje-men
pengabdian kepada masyarakat, dan resiko pada penerapan sistem manajemen
kerjasama mutu. ISO 9001:2015 juga lebih
Berdasarkan UU no 12 tahun 2012, menekankan implementasi manajemen
kewajiban perguruan tinggi adalah mutu sebagai bagian dari strategi bisnis
melaksanakan tridarma yang meliputi organisasi. Perubahan sistem
pendidikan, penelitian dan pengabdian dokumentasi juga memudahkan
kepada masyarakat. Dari kegiatan penerapan di berbagai organisasi
tridarma ini maka perguruan tinggi termasuk institusi pendidikan.
memiliki tiga luaran utama yaitu lulusan Berdasarkan pemetaan persyaratan
yang kompeten yang dapat meningkatkan standar akreditasi institusi perguruan
daya saing bangsa, ilmu dan teknologi tinggi dan persyaratan sistem manajemen
yang dikembangkan dari hasil penelitian mutu ISO 9001:2015 maka institusi
dan kegiatan pengabdian kepada pendidikan tinggi dapat melakukan
masyarakat berdasarkan hasil penelitian sistem penjaminan mutu internal yang
yang dapat meningkatkan kesejahteraan searah dengan penjaminan mutu ekternal.
masyarakat. Luaran perguruan tinggi Persyaratan pada standar akreditasi
mengenai lulusan sudah dibahas pada institusi perguruan tinggi yang ditetapkan
standar 3, sedangkan pada standar 7 ini oleh BAN-PT dan persyaratan sistem
dibahas mengenai 2 luaran yang lain. manajemen mutu ISO 9001:2015
Standar 7 adalah acuan keunggulan mutu merupakan persyaratan yang saling
penelitian, pelayanan/ pengabdian kepada melengkapi untuk pengembangan sistem
masyarakat, dan kerjasama yang manajemen mutu institusi pendidikan
diselenggarakan untuk dan terkait dengan tinggi.
pengembangan mutu perguruan tinggi
(BAN-PT, 2011a).

VOCATIO 9
JURNAL ILMIAH ILMU ADMINISTRASI DAN SEKRETARI
Tabel 2. Pemetaan Standar Akreditasi BAN-PT dan sistem manajemen mutu ISO
9001:2015
Standar Akreditasi BAN-PT SMM ISO 9001:2015
Standar 1. Visi, misi, tujuan dan sasaran, 4. Konteks Organisasi
serta strategi pencapaian 6. Perencanaan
Standar 2. Tata pamong, kepemimpinan, 5. Kepemimpinan
sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu 9. Evaluasi Kinerja
10. Peningkatan
Standar 3. Mahasiswa dan lulusan 8. Operasi
Standar 4. Sumber daya manusia 7. Pendukung
Standar 5. Kurikulum, pembelajaran, 8. Operasi
dan suasana akademik
Standar 6. Pembiayaan, sarana dan 7. Pendukung
prasarana, serta sistem informasi
Standar 7. Penelitian, pengabdian 8. Operasi
kepada masyarakat, dan kerjasama

Dengan mengintegrasikan standar dan diterapkan secara konsisten akan


akreditasi BAN-PT dan ISO 9001:2015 meningkatkan efektifitas dalam
institusi pendidikan tinggi di Indonesia pelaksanaan sistem penjaminan mutu
akan memperoleh keuntungan karena untuk mencapai keunggulan institusi,
dapat memenuhi persyaratan akreditasi meningkatkan daya saing dan menjamin
sekaligus dapat memperoleh sertifikasi keberlanjutan dalam menghadapi situasi
ISO 9001:2015 yang diakui secara persaingan yang semakin ketat pada era
internasional. Sistem yang terintegrasi MEA.

DAFTAR PUSTAKA
Asy’ari, H. Perbandingan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. 2015. Standard BAN-PT
dan Total Quality Management di UIN Maulana MAlik Ibrahim Malang, Jurnal
Pendidikan Islam, Vol IV, No 1, hal 141-157
BAN-PT. 2011a. Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi - Buku 2 Standar dan Prosedur,
BAN-PT. Jakarta.
BAN-PT. 2011b. Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, Buku 6 Matriks Penilaian Borang
dan Evaluasi Diri, BAN-PT. Jakarta.
Ibrohim, I. 2015. “ISO-9001:2015 FDIS, Penjelasan Klausul-Klausul”. www.gunastara.co.id.
diakses tanggal 1 Mei 2016
Jodkowski, L. Possibilities and Methods of Risk Assessment under ISO. 2015. 9001:2015.
International Journal of Managerial Studies and Research, Vol 3, Issue 10. pp 14-23.
LRQA. 2015.Guide on Key Changes and Implementation of ISO 9001:2015. LRQA.
Birmingham,
PECB. 2015. Whitepaper ISO 9001:2015. www.pecb.com. 2015. diakses tanggal 1 Mei 2016
Scrimshire, D. Understanding and Exploiting the ISO 9001:2015 Changes, Foundry Trade
Journal, November 2015, pp 327-33.
Sitnikov, C.S., Bocean, C. G., 2015. The Role Of Risk Management in ISO 9001:2015,
Proceedings of The 9th International Management Conference, Bucharest, November 5-
6, pp 1009-1016, Bucharest.
Soerjaningsih, T.W. 2004. Peningkatan Mutu Proses Perguruan Tinggi Melalui Sistem Mutu
ISO 9000, Journal The Winners, Vol 5, No 2, hal 79-89.
Sudira, P. 2015. ASEAN Economic Community dan Pendidikan Vokasional Abad 21,
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Vokasi dalam Rangka Dies Natalis ke-54 FT
UNY, hal 1-9. Yogya.

10 VOCATIO
JURNAL ILMIAH ILMU ADMINISTRASI DAN SEKRETARI

Anda mungkin juga menyukai