Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

AKUNTANSI MANAJEMEN
“Theory Of Constraint (Toc)”

Dosen Pengampu
Dwijayanti, SE., M. Ak

Disusun Oleh :

Cahya Utami Gumilang Sari 5211201005


Desti Anisa Pitriyani 5211201008
Rizka Kurnia Ilahy 5211201014
Siti Ropiah 5211201017
Syifa Fadila Rahmani 5211201018
Sintia Oktapani 5211201022
Sri Devi 5211201036
Elda Cahya Novilianti 5211201038
Aliffah Fitriyyah 5211201039

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
2022

0
i

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Akuntansi Manajemen,
Dengan judul : “Teory of Constrain”.

Kami Menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena
itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Cimahi, Februari 2022

Penulis
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Theory of Constraint (TOC) ......................................... 6
2.2 Konsep Dasar Manajemen Constraint ............................................. 6
2.2.1 Manajemen Fokus pada 3 ukuran
kinerja Perusahaan ................................................................. 6
2.2.2 Mengurangi persediaan untuk Produk
yang lebih baik ....................................................................... 7
2.2.3 Harga lebih rendah dengan menurunkan
Biaya Operasi ........................................................................ 8
2.2.4 Respon yang lebih Kompetitif ............................................... 8
2.3 Faktor – Faktor Kendala dalam Perusahaan ................................... 8
2.3.1 Resource Constraint ............................................................... 8
2.3.2 Market Resource Constraint ................................................... 9
2.3.3 Balanced Constraint ............................................................... 9
2.4 Jenis – Jenis Manajemen Constraint ............................................... 9
2.4.1 Berdasarkan sumbernya ......................................................... 9
2.4.2 Berdasarkan sifatnya ............................................................ 10
2.5 Tahapan Dasar Theory of Constraint (TOC) ................................ 11
2.5.1 Mengidentifikasi Kendala .................................................... 11
2.5.2 Mengeksplotasi Kendala ...................................................... 12
2.5.3 Subordinasi dan Sinkronisasi Kendala ................................. 13
2.5.4 Mengangkat kendala yang memikat..................................... 14
2.5.5 Evaluasi ulang terhadap Prosesnya ...................................... 13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................... 15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Latar belakangPada akhir tahun 1970an, Eliyahu Goldratt, seorang ahli ilmu
fisika dari Israel, mulai memperkenalkan gagasannya pada penjadwalan produksi.
Dia mengembangkan program software komputer black box sebagai Optimized
Production Technique (OPT). Software ini dijual ke perusahaan-perusahaan yang
tidak mempunyai pengetahuan tentang teori atau metodologi OPT. Harapannya
adalah bahwa hasil penjadwalan akan mengubah kapasitas ke dalam nilai uang
(harga) dan akan membuat penggunaan capacity-constrained resources lebih efisien
untuk memaksimasi throughput. Pembeli software OPT melaporkan beberapa
kesuksesan dan kegagalan, tetapi secara keseluruhan OPT telah mendapat dukungan
dan sambutan yang baik.
Pada tahun 1984, Goldratt dan Cox menerbitkan sebuah novel, The Goal, yang
memberikan beberapa konsep dasar OPT. Kemudian diikuti pada tahun 1986 oleh
The Race, yang menjelaskan lebih lanjut mengenai konsep OPT. OPT, dihapuskan
oleh Goldratt pada waktu itu, tetapi dia meneruskan pendidikan dan memasarkan
gagasannya.Umble dan Srikanth memberikan konsep yang lebih detail, yang
kemudian dikenal sebagai synchronous manufacturing, pada tahun 1990, dan
menegaskan bahwa istilah itu telah diterapkan pada tahun 1984 oleh General Motors.
Dengan pemahaman yang lebih luas, konsep synchronous manufacturing telah
dipakai oleh beberapa perusahaan.
Pada akhir tahun 1980an Goldratt menyaring ide nya ke dalam apa yang
sekarang diketahui sebagai theory of constraint, sebuah perluasan dari konsep OPT.
Dia kemudian membuat konsep untuk lebih dikenal melalui seminar dan publikasi
atas What is This Thing Called Theory of Constraints, yang memasukkan
manajemen filosofi pada perbaikan dalam mengidentifikasi konstrain untuk
meningkatkan keuntungan.Dasar dari theory of constrain adalah bahwa setiap

4
5

organisasi mempunyai konstrain yang menjaga dari pencapaian tingkat performansi


yang tinggi. Konstrain tersebut harus mengidentifikasi dan mengatur untuk
meningkatkan performansi. Biasanya jumlah konstrain itu terbatas, dan konstrain
tersebut bukan kapasitas konstrain yang penting. Ketika konstrain itu rusak,
identifikasi konstrain selanjutnya dan memperbaikinya, hingga melanjutkan proses
perbaikan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun masalah yang kami rumuskan, yaitu :
1. Apa Pengertian Theory of Constraint (TOC) ?
2. Bagaimana Konsep manajemen Constraint ?
3. Apa saja jenis – jenis Theory of Constraint (TOC) ?
4. Bagaimana tahapan dasar Theory of Constraint (TOC) ?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan Penulisan makalah ini, yaitu :
1. Mengetahui apa Theory of Constraint (TOC)
2. Mengetahui konsep Manajemen Constraint
3. Mengetahui Jenis – jenis Theory of Constraint (TOC)
4. Mengetahui tahapan dasar Theory of Constraint (TOC)
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Theory of Constraint (TOC)


Management Constraint atau lebih dikenal dengan Theory of Constraint (TOC)
adalah teori dalam ilmu manajemen bisnis untuk mencapai laba melalui identifikasi
kendala yang dialami oleh perusahaan dan kemudian mencari solusi untuk
mengatasi hambatan tersebut.
TOC adalah filosofi manajemen yang pertama kali diperkenalkan oleh Dr.
Elihayu M. Goldratt dalam bukunya “The Goal” pada tahun 1984. TOC kemudian
berkembang menjadi salah satu faktor penting dalam ilmu manajemen.
Tujuan Theory of Constraint kendala atau manajemen kendala adalah untuk
mencapai laba perusahaan maksimum. Sehingga teori ini dalam studi manajemen
berfokus pada peningkatan laba.
2.2. Konsep Dasar Manajemen Constraint
Ada empat konsep dasar manajemen constraint atau Theory of Constraint,
diantaranya adalah :
2.2.1. Manajemen Fokus Pada 3 Ukuran Kinerja Perusahaan
Seperti yang sudah diungkapkan pada pengertian manajemen constraint,
untuk menghasilkan manajemen constraint yang optimal, manajer harus fokus
terhadap 3 ukuran kinerja utama manajemen yaitu:
 Throughput
Adalah tingkat dimana suatu organisasi menghasilkan uang melalui
penjualan. Throughput merupakan selisih antara pendapatan penjualan
dan biaya variable tingkat unit seperti bahan baku dan listrik. Dalam hal
ini, throughput sesuai dengan margin kontribusi.
 Persediaan (inventory)

6
7

Adalah semua dana yang dikeluarkan perusahaan untuk mengubah bahan


baku mentah melalui througput. Bahan persediaan dalam TOC
merupakan semua aset yang dimiliki dan tersedia secara potensial untuk
penjualan.
 Biaya-biaya Operasional (operating expense)
Adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mengubah persediaan
menjadi throughput. Biaya operasional ini terjadi untuk mendukung dan
mengoptimalkan throughput dalam kendala.
Penerapan TOC dapat membantu manager dalam meningkatkan laba dan
juga penjualan produk atau jasa yang berkualitas serta pemenuhan permintaan
yang tepat waktu sehingga perusahaan mampu beroperasi secara efisien dan
efektif. Penerapan TOC tersebut secara langsung terkait pada pengelolaan
operasi yang berkendala sebagai kunci dalam meningkatkan kinerja sistem
produksi yang nantinya dapat berpengaruh terhadap profitabilitas secara
keseluruhan. Dari tiga definisi di atas maka dapat disimpulkan bah'a tujuan
manajemen adalah meningkatkan throughput, meminimalkan persediaan, dan
mengurangi beban operasi. Dari tujuan manajemen tersebut akan berpengaruh
pada laba bersih dan pengembalian atas investasi akan meningkat dan arus kas
akan membaik.
2.2.2. Mengurangi Persediaan untuk Produk yang Lebih Baik
Produk yang baik berarti kualitas produk yang semakin tinggi. Dalam hal
ini, perusahaan juga mampu memperbaiki produk dan menyediakan produk
yang sudah diperbaiki secara cepat ke pasar. Tingkat persediaan yang rendah
memungkinkan perusahaan untuk mendeteksi kerusakan lebih cepat dan
penyebabnya bisa segera dinilai. Perbaikan produk juga sama pentingnya,
karena produk baru maupun perbaikan produk harus segera dipasarkan
sebelum pesaing menyediakan produk yang sama sehingga perusahaan
mendapatkan keunggulan dalam persaingan.
8

2.2.3. Harga Lebih Rendah Dengan Menurunkan Biaya Operasi


Melalui penurunan biaya operasi dan investasi maka margin setiap
produk akan meningkat per unitnya sehingga berakibat pada penetapan harga
yang fleksibel.
Harga yang rendah dapat terjadi jika kondisi kompetisi tidak memotong
harga. Hal ini dapat dicapai dengan persediaan yang rendah sehingga dapat
mengurangi investasi, biaya penyimpanan dan biaya operasi.
2.2.4. Respon Yang Lebih Kompetitif
Dapat diartikan mengirimkan barang tepat waktu dan memproduksi
barang dengan waktu yang lebih pendek daripada yang diminta pasar. Kedua
hal ini dapat menjadi alat yang kompetitif yang penting.
Pengiriman barang secara tepat waktu berkaitan dengan kemampuan
perusahaan dalam memperkirakan waktu yang diperlukan untuk memproduksi
dan mengirim barang. Persediaan yang rendah memungkinkan waktu tunggu
diamati lebih seksama dan tanggal pengiriman lebih akurat dapat dipenuhi.
Memperpendek waktu tunggu sama pentingnya dengan menurunkan tingkat
persediaan BDP. Tingkat persediaan ini menandakan kemampuan perusahaan
untuk merespon lebih cepat.
2.3. Faktor-faktor Kendala dalam Perusahaan
Secara umum di dalam sebuah bisnis manajemen cpnstraint dilakukan terhadap
tiga (3) kelompok faktor utama yang penting. Serta sudah menjadi batasan yang
khas di dalam sebuah perusahaan sebagai berikut yaitu :
2.3.1. Resource Constraint
Resource Constraint hal ini biasanya disebut juga dengan sebutan kendala
dari sumber daya yang ada, meliputi faktor input dari produksi yang
dijalankan tersebut seperti bahan baku, jam kerja mesin , serta jam kerja pada
karyawan.
2.3.2. Market Resource Constraint
9

Market Resource Constraint hal ini sering juga disebut dengan kendala pasar
dimana sering terdapat perbedaan tingkat penjualan dari satu periode ke
periode berikutnya.
2.3.3. Balanced Constrain
Balanced Constraint hal ini merupakan suatu kendala yang asalnya dari
faktor keseimbangan perusahaaan itu sendiri yang dapat diientifikasi selama
masa siklus produksi dari sebuah perusahaan.
2.4. Jenis-Jenis Manajemen Constraint
Definisi manajemen kendala atau teori hambatan menurut para ahli, yaitu
Hansen dan Mowen, dibagi menjadi dua berdasarkan sumbernya dan berdasarkan
sifatnya, manajemen kendala berdasarkan sumbernya ada internal constraint dan
external constraint. Sedangkan berdasarkan sifatnya ada yang bersifat mengikat dan
tidak mengikat.
2.4.1. Berdasarkan Sumbernya
1. Internal Constraint
Kendala dari dalam (internal constraint) adalah factor-faktor yang
membatasi perusahaan yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri.
Misalnya, jam kerja karyawan terbatas atau keterbatasan mesin produksi
sehingga mereka tidak dapat memaksimalkan hasil produksi sebanyak
mungkin. Kendala ini harus dimanfaatkan secara optimal untuk
meningkatkan throughput semaksimal mungkin tanpa meningkatkan
persediaan dan biaya operasional.
2. External Constraint
Kendala dari luar (external constraint) adalah factor-faktor yang membatasi
perusahaan yang berasal dari luar perusahaan, seperti pemasok yang terbatas
atau bahan baku yang berkualitas rendah, yang dapat mengurangi minat
konsumen. Kendala eksternal yang berupa volume produk yang dapat dijual,
dapat diatasi dengan menemukan pasar, meningkatlan permintaan pasar
ataupun dengan mengembangkan produk baru
10

2.4.2. Berdasarkan Sifatnya


1. Bidning Constraint
Kendala mengikat (binding constraint) adalah kendala yang terdapat pada
sumber daya yang telah dimanfaatkan sepenuhnya.
2. Loose Constraint
Kendala tidak mengikat atau kendur (loose constraint) adalah kendala yang
terdapat pada sumber daya yang terbatas yang tidak dimanfaatkan
sepenuhnya.

Selain kendala yang berasal dari sumber dan sifatnya, Kaplan dan Atkinson
juga menambahkan pengelompokan kedala dalam tiga bagian, yaitu:

1. Resource constraint
Kendala sumberdaya (resource constraint). Kendala ini dapat berupa
kemampuan factor input produksi seperti bahan baku, tenaga kerja dan jam
mesin
2. Market Resource
Kendala pasar (market resource). Kendala yang merupakan tingkat minimal
dan maksimal dari penjualan yang mungkin selama dalam periode
perencanaan.
3. Balanced constraint
Kendala keseimbangan (balanced constraint). Diidentifikasi sebagai
produksi dalam siklus produksi.

Theory of Constraint (TOC) mengakui bahwa kinerja setiap perusahaan


dibatasi oleh kendala-kendalanya, yang kemudian mengembangkan pendekatan
kendala untuk mendukung tujuan, yaitu kemajuan terus-menerus suatu
perusahaan (continious improvement). Teori ini memfokuskan diri pada tiga
ukuran yaitu:
1. Throughput, adalah suatu ukuran dimana suatu perusahaan menghasilkan
11

uang melalui penjualan.


2. Persediaan, adalah semua dana yang dikeluarkan perusahaan untuk
mengubah bahan baku mentah melalui throughput. Bahan persediaan dalam
TOC merupakan semua aktiva yang dimiliki dan terrsedia secara potensial
untuk penjualan.
3. Biaya-biaya operasional, yang dikeluarkan perusahaan untuk mengubah
persediaan menjadi throughput. Biaya operasi ini terjadi untuk mendukung
dan mengoptimalkan throughput dalam kendala.

TOC memiliki argumen bahwa penurunan persediaan akan meningkatkan


daya saing perusahaan, karena dengan menurunkan persediaan, akan diperoleh
produk yang lebih baik, harga yang lebih rendah, dan tanggapan yang lebih
cepat terhadap kebutuhan pelanggan.

Penerapan TOC dapat membantu manajer dalam meningkatkan laba dan


juga penjualan produk atau jasa yang berkualitas serta pemenuhan permintaan
yang tepat waktu sehingga perusahaan mampu beroperasi secara efisien dan
efektif.
2.5. Tahapan Dasar Theory of Constraint
Di dalam TOC ada metode khusus untuk mengidentifikasi dan menghilangkan
berbagai kendala. Berikut ini adalah lima tahap dasar dari TOC:
2.5.1. Mengidentifikasi Kendala
Theory of Constraint dikembangkan berdasarkan tujuan utama dari
kebanyakan perusahaan yaitu memeperoleh laba. Jika perusahaan tidak dapat
menghasilkan laba maka terdapat kendala yang membatasi kinerja. Menurut
Atwater B. Dan M.L Gagne (1997) kendala dapat diklasifikasikan ke dalam
lima kategori, yaitu:
12

1) Kendala pasar, artinya tidak ada permintaan akan produk yang diproduksi
perusahaan sehingga tidak ada kapasitas perusahaan yang dapat
dimanfaatkan sepenuhnya untuk membuat produk.
2) Kendala sumber daya, artinya kapasitas sumber daya diperusahaan tidak
cukup untuk memenuhi permintaan pasar.
3) Kendala kebijakan, artinya manajemen melaksanakan aturan yang
membatasi kemampuan perusahaan dalam merespon kesempatan.
4) Kendala bahan baku, artinya bahan baku yang berasal dari luar menjadi
terbatas.
5) Kendala logistic, artinya mempergunakan metode khusus yang
memerlukan penumpukan proses atau menetapkan prosedur yang
membatasi operasi.
Mengidentifikasi setiap bagian sistem yang terdapat kendala yang dapat
membatasi kinerja suatu hubungan sistem untuk mencapai tujuan. Pihak
manajemen membuat flowchart kegiatan yang menunjukan urutan proses
produksi dan jumlah yang dibutuhkan untuk setiap proses tersebut dimana
flowchart tersebut dapat mendeteksi kemungkinan terjadinya pemborosan-
pemborosan. Pada perusahaan manufaktur untuk mengidentifikasi kendala
yang ada maka manajer melakukan penelitian terhadap jumlah persediaan
setengah jadi, adanya waktu tunggu dari satu proses ke proses yang begitu
lama, dan yang lainnya.
2.5.2. Mengeksploitasi Kendala
Menentukan cara menghilangkan atau mengelola kendala dengan biaya yang
paling rendah. Kendala yang ada didalam suatu sistem saling mempengaruhi
pada jangka pendek jika tidak dikelola dengan benar, sehingga akan
berkembang menjadi lebih besar, ada 2 (dua) alasan utama yaitu:
1) Kurang baiknya penjadwalan pada sumber daya yang tidak memiliki
kendala,
2) Kebijakan yang membatasi kapasitas sumber daya
13

Keberadaan kendala mungkin dapat digunakan lebih efektif dengan


memanfaatkan pada efek jangka pendek dari perbedaan konsumen dan
komposisi produk. Pilihan tersebut dapat digunakan dalam jangka pendek
yang mewakili perbedaan cara dalam menggunakan seluruh kapasitas dari
sumber kendala tanpa membuat perubahaan dalam kapasitas itu sendiri. Pada
intinya perbedaan pilihan ini adalah untuk meningkatkan profit dengan cara
menentukan komposisi produk yang paling menguntungkan.
Masing-masing produk atau pilihan konsumen perlu dievaluasi,
sehingga manajer harus memfokuskan usaha untuk meningkatkan volume dan
persentase dari komposisi produk, waktu yang dibutuhkan masing-masing
produk pada kendala yang mengikat.
Strategi promosi tentunya akan meningkatkan penjualan produk,
sehingga jumlah produk yang akan dijual menentukan jumlah barang yang
akan diproduksi. Pergeseran komposisi mungkin akan menyeleksi
pengurangan dalam harga jual atau menambah biaya promosi dan iklan. Harga
dan biaya yang akan diganti dari throughput potensial dari jumlah target
produk. Kunci dari tujuan ini adalah menemukan cara yang signifikan untuk
meningkatkan throughput baik dalam jangka pendek ataupun dalam jangka
panjang.
2.5.3. Subordinasi dan Sinkronisasi Kendala
Pada langkah ke tiga dari implementasi Theory of constraint
menyediakan penyelesaian untuk mengembangkan jadwal dari sumber daya
non kendala dengan mengkordinasikannya pada proses permintaan dan
kemampuan dari sumber daya kendala. Dimana fase tiga ini bertujuan untuk
mengelola aliran produksi yang masuk dan keluar dalam suatu kendala yang
mengikat untuk melancarkan aliran produk dalam suatu industri. Jika dalam
suatu proses produksi terdapat penjadwalan yang tidak benar, sumber daya
yang tidak memiliki kendala membatasi sistem produksi dan menjadi kendala
yang saling mempengaruhi.
14

Seharusnya suatu kendala dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk


mengoptimalisasikan keseluruhan kinerja dalam suatu sistem. Suatu artikel
menyatakan yang dikutip dari journal of cost management menyebutkan
bahwa ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk memanfaatkan suatu
kendala yaitu :
1) Mengelola kendala 24 jam sehari dan meningkatkan kerja sehingga tidak
ada throughput yang hilang, dan
2) Proses item tersebut dapat memberikan kontribusi yang besar dalam
meningkatkan throughput pada waktu yang dibutuhkan masingmasing
produk pada kendala yang mengikat.
Setelah menemukan kendala dan telah diputuskan bagaimana mengelola
kendala tersebut maka harus mengevaluasi apakah kendala tersebut masih
menjadi penghambat pada performansi system atau tidak. Jika tidak maka
akan menuju ke langkah kelima, tetapi jika ya maka akan menuju ke langkah
keempat.
2.5.4. Mengangkat Kendala yang Mengikat
Pada fase ini merupakan upaya manajemen untuk memulai program
perbaikan berkelanjutan dengan mengurangi batasan pada hambatan yang
mengikat pada kinerja perusahaan, meningkatkan throughput jangka panjang,
dan mengurangi terjadinya pemborosan yaitu menambah atau memperbaiki
mesin dan menambah tenaga kerja langsung. Pada fase ini menunjukan usaha
manajemen untuk mengubah dari suatu kendala menjadi tidak ada kendala.
2.5.5. Evaluasi Ulang terhadap Prosesnya
Langkah ini berupa pengingat untuk terus memperbaiki kendala yang ada
dan kemudian segera beralih ke kendala berikutnya. Jika langkah-langkah
tersebut telah berhasil dilakukan maka akan mengulangi lagi dari langkah
pertama. Proses ini akan berputar sebagai siklus. Tetap waspada bahwa suatu
solusi dapat menimbulkan kendala baru.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
management Constraint atau lebih dikenal dengan Theory of Constraint (TOC)
adalah teori dalam ilmu manajemen bisnis untuk mencapai laba melalui identifikasi
kendala yang dialami oleh perusahaan dan kemudian mencari solusi untuk
mengatasi hambatan tersebut.
TOC adalah filosofi manajemen yang pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Elihayu
M. Goldratt dalam bukunya “The Goal” pada tahun 1984. TOC kemudian
berkembang menjadi salah satu faktor penting dalam ilmu manajemen.

Tujuan Theory of Constraint kendala atau manajemen kendala adalah untuk


mencapai laba perusahaan maksimum. Sehingga teori ini dalam studi manajemen
berfokus pada peningkatan laba.
Ada empat konsep dasar manajemen constraint atau Theory of Constraint,
diantaranya adalah :
1. Manajemen Fokus Pada 3 Ukuran Kinerja Perusahaan
2. Mengurangi Persediaan untuk Produk yang Lebih Baik
3. Harga Lebih Rendah Dengan Menurunkan Biaya Operasi
4. Respon Yang Lebih Kompetitif

Secara umum di dalam sebuah bisnis manajemen cpnstraint dilakukan terhadap tiga
(3) kelompok faktor utama yang penting. Serta sudah menjadi batasan yang khas di
dalam sebuah perusahaan sebagai berikut yaitu :
1. Resource Constraint
2. Market Resource Constraint
3. Balanced Constrain

15
16

Definisi manajemen kendala atau teori hambatan menurut para ahli, yaitu Hansen
dan Mowen, dibagi menjadi dua berdasarkan sumbernya dan berdasarkan sifatnya.

Di dalam TOC ada metode khusus untuk mengidentifikasi dan menghilangkan


berbagai kendala. Berikut ini adalah lima tahap dasar dari TOC:
1. Mengidentifikasi Kendala
2. Mengeksploitasi Kendala
3. Subordinasi dan Sinkronisasi Kendala
4. Mengangkat Kendala yang Mengikat
5. Evaluasi Ulang terhadap Prosesnya
iii

DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, Gumelar. “Pengertian Theory Of Constraint (TOC)”. 2021.


https://guruakuntansi.co.id/theory-of-constraint-toc/

Fadhillah, Karni. “Mengenal Theory of Constraint dan Peran Pentingnya dalam


Perusahaa”. 2020. https://www.jojonomic.com/blog/theory-of-constraint/

Kumpulan Artikel Ekonomi (06 Juli 2009). “Teori Kendala atau Theory of Constrain
(TOC)”.25Febuari 2022, http://kumpulan-artikel-
ekonomi.blogspot.com/2009/07/toc-theory-of-constrain.html?m=1

Gusnardi. “TOC : Tinjauan Teori”.2010.


https://media.neliti.com/media/publications/8958-ID-toc-tinjauan-teori.pdf

Emalia, Riyatik.” Makalah Theory of Constraint”.


https://www.scribd.com/doc/230384726/Makalah-Theory-of-Constraint

Prawiro, M. “Pengertian Teori Kendala (Theory of Constraint), Jenis, Tujuan, dan


Konsepnya”. 2017.
https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-manajemen-
constraint.html#3

Anda mungkin juga menyukai