Anda di halaman 1dari 7

PEMANFAATAN TEKNOLOGI VIRTUAL REALITY DALAM BIDANG

KESEHATAN
Terapi Penyakit Alzheimer dengan Teknologi VR (Virtual Reality)

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Literasi TIK

oleh:

ANNISA ZAHWATUL UMMI


NIM.1104194015

PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKA


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
TAHUN 2020
1. Latar Belakang
Virtual Reality merupakan teknologi yang memungkinkan seseorang
melakukan suatu simulasi terhadap suatu objek nyata dengan menggunakan
komputer yang mampu membangkitkan suasana 3 dimensi sehingga membuat
pemakai seolah-olah terlibat secara fisik. Dunia medis sudah memanfaatkan
teknologi VR sejak tahun 1990-an berupa alat simulasi laparoskopi dan endoskopi.
Pada tahun 2015, VR digunakan dalam pendidikan dokter spesialis bedah saraf
untuk menunjukan bahwa adanya peningkatan kemampuan motorik. Beberapa
universitas di luar negeri, menggunakan teknologi VR sebagai media belajar etika
dan kemampuan komunikasi dengan pasien virtual dalam pendidikan kedokteran.
Pada tahun 2016, Nicklaus Hospital di Amerika Serikat menggunakan VR milik
Google Cardboard untuk memandu dokter bedah saat melakukan bedah jantung
anak. Dengan menggunakan VR, citra radiologi berbentuk tiga dimensi dapat
membantu dokter untuk menentukan lokasi pembedahan pada tubuh pasien.
Para dokter di rumah sakit Visiting Angels kini telah menggunakan Virtual
Reality untuk pengobatan Alzheimer. Larry Meigs selaku CEO dari RS Visiting
Angels menyambut dengan baik akan potensi teknologi untuk membantu para
manula bisa hidup dengan lebih mudah, khususnya bagi para penderita alzheimer.
Dampak VR sudah dapat terlihat, meskipun dengan cara yang terbatas dalam
bagaimana beberapa dokter dan peneliti mendiagnosis dan mengobati penyakit
tersebut. [1]
Alzheimer telah menjadi sangat mudah dideteksi berkat teknologi VR. Pada
bulan Oktober tahun lalu, ilmuwan perawatan Alzheimer dari Jerman menerbitkan
sebuah studi di mana mereka menggunakan labirin virtual untuk membantu
mendeteksi Alzheimer. Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan menguji orang-
orang yang berusia antara 18 hingga 30 tahun dan meminta mereka mencoba
untuk menavigasi labirin VR tersebut. Hebatnya, tes ini terbukti berhasil.
Berdasarkan dari perbedaan mereka dalam bergerak, para ilmuwan dapat secara
akurat mengidentifikasi subjek yang memiliki penanda genetik untuk Alzheimer.
Ini berarti bahwa dengan bantuan VR, para ilmuwan dapat mendiagnosis pasien
berisiko tinggi bahkan yang masih berusia 18 tahun sekalipun, memungkinkan
keluarga untuk merencanakan pengobatan Alzheimer di masa mendatang. [2]
Dalam hal ini, peneliti hanya baru menggunakan teknologi VR untuk
mendeteksi gejala penyakit Alzheimer lebih awal. Selain itu, pengobatan penyakit
Alzheimer sejauh ini hanya menggunakan obat-obatan. Kelebihan dari alat ini
yaitu mampu mengobati Alzheimer dengan metode terapi. Resiko komplikasi
dikarenakan mengonsumsi obat kimia berdosis tinggi bisa dikurangi apabila
menggunakan metode terapi ini. Kendala yang dihadapi dalam penerapan metode
ini yaitu, mahalnya biaya operasional dalam menciptakan alat yang berbasis
teknologi virtual reality ini. Selain itu faktor eksternal seperti koordinasi tenaga
medis dan keluarga dalam proses penyembuhan juga menjadi kekurangan dri alat
ini. Hal ini dikarenakan kenangan atau memori dari keluarga menjadi salah satu
metode yang akan digunakan dalam pelaksanaan terapi.

2. Manfaat dari Sistem yang Ditawarkan


Manfaat dari sistem ini yaitu membantu pengobatan pasien yang terkena
penyakit Alzheimer atau demensia dengan jalan terapi menggunakan teknologi
virtual reality. Berdasarkan data, ada sekitar 46 juta jiwa yang menderita penyakit
Alzheimer di dunia, dan 22 juta jiwa di antaranya berada di Asia. Jumlah
penderita penyakit Alzheimer di Indonesia pada tahun 2013 mencapai satu juta
orang. Jumlah itu diperkirakan akan meningkat drastis menjadi dua kali lipat pada
tahun 2030, dan menjadi empat juta orang pada tahun 2050 [3]. Dengan
diterapkannya sistem pengobatan Alzheimer dengan teknologi ini mampu
menekan peningkatan jumlah penderita Alzheimer di Indonesia. Sehingga angka
kematian penduduk karena penyakit ini semakin berkurang.

3. Dasar Teori
3.1 Virtual Reality
Konsep dasar dari VR mencoba membuat dunia dalam komputer. Berbagai alat
digunakan oleh pengguna agar dapat menerjemahkan gerakan sehingga dapat
memanipulasi objek virtual. Tujuan dari virtual reality adalah untuk
memungkinkan atau membuat pengguna berinteraksi dengan lingkungan yang
tidak nyata dengan disimulasikan agar pengguna seolah berada dalam lingkungan
yang nyata. Saat ini, Lingkungan Virtual Reality sebagian besar menghadirkan
visual yang ditampilkan pada layer.

3.1.1 Virtual Tour


Sebuah tur virtual adalah simulasi dari lokasi yang ada, biasanya terdiri dari
urutan video atau gambar diam. Hal ini juga dapat menggunakan unsur-unsur
multimedia lainnya seperti efek suara,musik, narasi, dan teks. Hal ini dibedakan
dari penggunaan siaran langsung atau tele-pariwisata.
Ungkapan "virtual tour" sering digunakan untuk menggambarkan berbagai
video dan media fotografi. Panorama menunjukkan pandangan tak terputus,
karena panorama dapat berupa serangkaian foto-foto atau rekaman video panning.
Namun, "tur panorama" dan "virtual tour" sebagian besar telah dikaitkan dengan
wisata virtual yang dibuat menggunakan kamera statis. Wisata virtual tersebut
terdiri dari sejumlah foto yang diambil dari sudut pandang tunggal. Kamera dan
lensa yang diputar di sekitar atau yang disebut sebagai paralaks(titik yang tepat di
belakang lensa atau cahaya konvergen).

3.2 Google Cardboard


Google Cardboard merupakan kacamata virtual reality ciptaan google yang
terbuat dari bahan kardus. Berbeda dengan kacamata virtual reality lainnya pada
google cardboard tidak terdapat unit display khusus yang memproyeksikan
gambar 3D ke mata pengguna. Sebagai gantinya, digunakanlah sebuah ponsel
Android biasa dan lensa. Cara menggunakannya yaitu dengan menyisipkan
smartphone android kedalam cardboard sehingga layarnya menghadap ke lensa,
yang akan memproyeksikan tampilan layar itu kemata pengguna

3.2.1 Sensor Gyroscope


Aplikasi google cardboard hanya berfungsi pada ponsel yang memiliki
sensor gyroscope. Sensor gyroscopeini merupakan sensor gerak dengan
mendeteksi gerakan sesuai gravitasi dimana sekarang hampir di semua
smartphonememiliki sensor ini. Gyroscopedigunakan untuk pengguna agar dapat
melihat sekeliling obyek 3D cukup dengan memutarkan ponsel. Untuk ponsel
yang tidak memiliki sensor ini masih bisa menggunakan aplikasi
googlecardboardakan tetapi pandangan pengguna tidak leluasa.

3.3 Joystick Controller


Joystick (Gamepad) merupakan alat yang untuk mengontrol navigasi user
saat berada di lingkungan virtual reality. Joystick dihubungkan dengan
smartphone menggunakan Bluetooth ataupun kabel USB. Joystick yang
digunakan adalah joystick bluetooth.

3.4 Android
Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler seperti smartphone
atau komputer tablet. Android berbasis Linux sehingga android menyediakan
platform terbuka untuk para pengembangnya menciptakan aplikasi mereka sendiri.
Android memiliki logo berbentuk robot dengan dua antenna dikepalanya ini telah
beberapa kali melakukan pembaruan versi.

3.5 Software Grafis Komputer


Proses pembuatan model rumah dan denah 3D terdapat beberapa langkah
menggunakan perangkat lunak. Perangkat lunak untuk pemodelan 3D yang
dimaksud disini adalah perangkat lunak untuk membuat objek 3D seperti Sweet
Home 3D dan Blender untuk nantinya dimasukan kedalan unity 3D. Agar dapat
diterima dengan baik pada unity3D, hasil pembuatan model 3D di export menjadi
jenis file .fbx. [4]

4. Desain dan Prinsip Kerja Alat


Susunan komponen pada perangkat VR Secara kasat mata, headset VR ini
berbentuk seperti kacamata selam, namun dengan lensa tertutup. Bagian yang
seperti kacamata selam ini dinamakan sebagai VR box, yang merupakan tempat
untuk meletakkan smartphone yang berfungsi memproyeksikan gambar virtual.
VR yang menggunakan smartphone ini merupakan perangkat VR versi standar.
Berbeda misalnya dengan VR headset yang sudah menggunakan teknologi
canggih seperti Oculus Rift, di dalamnya bukan lagi menggunakan smartphone,
melainkan sudah terdapat sebuah layar yang menampilkan video dan gambar
virtual reality yang juga bisa terhubung dengan komputer menggunakan bluetooth.
Ada 4 elemen penting dalam virtual reality. Adapun 4 elemen itu adalah sebagai
berikut :

1. Virtual world, sebuah konten yang menciptakan dunia virtual dalam


bentuk screenplay maupun script.
2. Immersion, sebuah sensasi yang membawa pengguna teknologi virtual
reality merasakan ada di sebuah lingkungan nyata yang padahal fiktif.
Immersion dibagi dalam 3 jenis, yakni:

 Mental immersion, membuat mental penggunanya merasa seperti berada di


dalam lingkungan nyata.
 Physical immersion,membuat fisik penggunanya merasakan suasana di
sekitar lingkungan yang diciptakan oleh virtual reality tersebut.
 Mentally immersed, memberikan sensasi kepada penggunanya untuk larut
dalam lingkungan yang dihasilkan virtual reality.

3. Sensory feedback berfungsi untuk menyampaikan informasi dari virtual


world ke indera penggunanya. Elemen ini mencakup visual (penglihatan),
audio (pendengaran) dan sentuhan.
4. Interactivity yang bertugas untuk merespon aksi dari pengguna, sehingga
pengguna dapat berinteraksi langsung dalam medan fiktif atau virtual
world. Pemakai melihat suatu dunia semu yang sebenarnya adalah
gambar-gambar bersifat dinamis. Melalui Headphone atau speaker,
pendengar akan mendengar suara yang realistis. Melalui headset, glove,
dan walker, semua gerakan pemakai dipantau oleh sistem yang akan
memberikan reaksi yang sesuai sehingga pemakai seolah-olah merasakan
pada situasi yang nyata, baik secara fisik maupun psikologis.[5]

5. Daftar Pustaka
1. http://Pengertian%20Virtual%20Reality%20%20%20IT-Jurnal.com
2. http://Ternyata,%20Virtual%20Reality%20Memiliki%20Potensi%20Untuk%20Peng
obatan%20Alzheimer%20Lho
3. https://gaya.tempo.co/read/752579/penderita-alzheimer-di-indonesia-bakal-
meningkat-drastis/full&view=ok
4. http://eprints.umm.ac.id/36120/3/jiptummpp-gdl-rezapahlev-48548-3-babii.pdf
5. https://socs.binus.ac.id/2018/11/29/virtual-reality/

Anda mungkin juga menyukai