Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN MAGANG PROFES

PENGELOLAAN VERIFIKASI DAN REKAPITULASI SURAT


PERTANGGUNG JAWABAN (SPJ) PERJALANAN DINAS JABATAN
SEKRETARIAT DPRD KOTA PAYAKUMBUH”

Oleh :

Salsabila Kemala Ansary Nst

19042179/2019

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
HALAMAN PENGESEHAN KETUA JURUSAN

Laporan ini Disampaikan untuk Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan Penyelesaian Magang Profesi

Jurusan Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Padang

Semester VI (enam) Januari-Juni 2022

Oleh :

Salsabila Kemala Ansary Nst

19042179

Diperiksa dan disahkan oleh :

Ketua Jurusan

Aldri Frinaldi ,S.H.,M.Hum.,Ph.D


NIP.19700212 199802 1 001
HALAMAN PENGESAHAN KETUA TIM PENGELOLA
MAGANG

Laporan ini Disaampaikan untuk Memenuhi Sebagian

dari Persyaratan Penyelesaian Magang Profesi

Jurusan Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Padang

Semester VI (Enam) Januari-Juni 2022

Oleh :

Salsabila Kemala Ansary Nst

19042179

Diperiksa dan disahkan oleh :

Ketua Tim Pengelola Magang

Adil Mubarak, S.IP., M.Si

NIP. 19790108 200912 1 003

3
HALAMAN PENGESAHAN PEMIMBING
MAGANG
Laporan ini Disampaikan untuk memenuhi Sebagian

dari Persyaratan Penyelesaian Magang Profesi

Jurusan Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Padang

Semester VI (Enam) Januari-Juni 2022

Oleh :

Salsabila Kemala Ansary Nst

19042179

Diperiksa dan Disahkan Oleh:

Dosen Pembimbing Magang

Drs.Syamsir, M.Si., Ph.D

NIP. 19630401 198903 1 003


HALAMAN PENGESAHAN INSTANSI

Laporan ini Disaampaikan untuk Memenuhi Sebagian

dari Persyaratan Penyelesaian Magang Profesi

Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Padang

Semester VI (Enam) Januari-Juni 2022

Oleh :

Salsabila Kemala Ansary Nst

19042179

Diperiksa dan disahkan oleh :

Penyelia,
Kasubag Program dan Keuangan

Yovi Sandra,S.Kom
NIP.19761209 200501 2 004

Pimpinan,
Kepala Bagian Umum

Julfiter,S.E,.M.M
NIP.19670726 199308 1 000

5
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa,
karna berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
laporan magang yang dilaksanakan di Bagian Program dan Keuangan DPRD Kota
Payakumbuh dengan judul “Pengelolaan Verifikasi dan Rekapitulasi Surang
Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas Jabatan Sekretariat DPRD Kota
Payakumbuh ”. Laporan ini ditujukan sebagai pertanggungjawaban atas
pelaksanaan kegiatan magang pada jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membantu, mengarahkan, dan membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan
ini. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Ibu Dr. Siti Fatimah, M.Pd., M.Hum selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Padang
2. Bapak Aldri Frinaldi, SH., M.Hum., Ph.D selaku Ketua Jurusan Ilmu
Administrasi Negara sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Magang
3. Bapak Adil Mubarak, S.IP., M.Si selaku Ketua Tim Pelaksana Magang
Jurusan Ilmu Administrasi Negara
4. Bapak Yonrefli,S.Sos,.M.AP selaku Sekretaris Dewan DPRD Kota
Payakumbuh yang telah mengizinkan penulis untuk magang di DPRD
Kota Payakumbuh
5. Bapak Yonrefli, S.Sos, M.AP selaku Sekretaris Dewan Sekreatirat DPRD
Kepala Kota Payakumbuh yang telah membantu penulis dalam
penempatan magang dalam pelaksanaan magang
6. Bapak Julfiter,S.E.,M.M selaku Kepala Bagian Umum DPRD Kota
Payakumbuh yang telah mengarahkan penulis dalam pelaksanaan kegiatan
magang
7. Ibu Yovi Sandra,S.Kom selaku Kasubag Program dan Keuangan DPRD
Kota Payakumbuh sekaligus pembimbing penulis dalam pelaksanaan

i
magang
8. Seluruh jajaran pegawai Sekretariat DPRD Kota Payakumbuh terkhusus di
Bagian Umum atas kesempatan dan ilmu yang telah diberikan selama
pelaksanaan magang,
9. Orang tua yang selalu memberikan do’a dan semangat bagi penulis untuk
kelancaran studi
10. Teman-teman seperjuangan di Jurusan Ilmu Administrasi Negara yang
selalu bersemangat dalam melaksanakan perkuliahan
Demikianlah laporan magang ini dibuat sesuai dengan kemampuan
penulis. Penulis menyadari dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, pemulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sehingga penulis dalam menyelesaikan laporan
yang lebih baik untuk kedepannya. Semoga laporan magang ini bermanfatt dan
memberikan ilmu yang bernilai bagi pembaca dan pihak-pihak yang
membutuhkan.

Payakumbuh,30 Februari 2022

Salsabila Kemala Ansary Nst


19042179
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GRAFIK

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Deskripsi Instansi Tempat Pelaksanaan Magang
C. Perencanaan Kegiatan Magang
D. Pelaksanaan Kegiatan Magang
BAB II PEMBAHASAN

A. Aspek- Aspek Teoritis


B. Temuan dalam Proses Magang
C. Pembahasan / Rekomendasi
PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rencana Kegiatan Magang...............................................................


DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

1. Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Kota Payakumbuh.....................


2. Struktur Organisasi Bagian Umum Sekretariat DPRD Kota
Payakumbuh............................................................................................

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat Permohonan Penerimaan Magang....................................................


2. Surat Kesediaan Penerimaan Magang ......................................................
3. Logbook Kegiatan Harian Magang...........................................................
4. Buku Pengagendaan Surat Masuk.............................................................
5. Buku Pengagendaan Surat Keluar.............................................................
6. Buku Pengagendaan Surat Tugas..............................................................
7. Verifikasi Dokumen Surat pertanggungjawabana.....................................
8. Rekapitulasi Surat Pertanggungjawaban...................................................
9. DPRD Kota Payakumbuh..........................................................................
10. Praktek Saat Magang ................................................................................
11. Foto Bersama Perwakilan Sekretariat DPRD Kota Payakumbuh.............
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pelaksanaan Magang


Sari (2014) dalam (Wijaya, 2019) menyatakan, “magang adalah teknik
belajar yang melibatkan pengamatan individual pada pekerjaan dan
penentuan umpan balik untuk memperbaiki kinerja atau mengoreksi
kesalahan”.
Magang menurut (Samidjo, 2017) merupakan upaya mendekatkan
keterampilan yang diberikan kepada seseorang dengan keterampilan yang
dibutuhkan oleh industri. Adanya kegiatan magang akan memberikan
gambaran bagi institute pendidikan untuk menyiapkan lulusannya sesuai
dengan kebutuhan dunia kerja. Magang akan melatih seseorang untuk
bekerja dibawah bimbingan pekerja ahli dalam kurun waktu tertentu
sehingga peserta magang dapat melaksanakan tugas sesuai yang diarahkan
oleh pembimbingnya.
1. Dasar Pelaksanaan Magang
Jurusan Ilmu Administrasi Negara merupakan salah satu jurusan
yang mewajibkan pelaksanaan magang sebagai salah satu langkah
dalam mengaplikasikan ilmu teoritis yang dieroleh dibangku
perkuliahan dengan praktek empiris yang ditemukan di dunia
kerja.Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2021 Tentang
pendidikan Tiggi dijelaskan bahwa kurikulum pendidikan
dikembangkan oleh setiap perguruan tinggi yang harus mencakup
pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan
keterampilan. Dan salah satu kurikulum pendidikan yang dapat
memberikan peluang untuk mengasah keterampilan mahasiswa
Jurusan Ilmu Administrasi Negara adalah dengan mata kuliah
magang.
Selain itu, pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16
Tahun 2012 disebutkan bahwa untuk menyelaraskan mutu lulusan

1
program pendidikan dengan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan,
maka kurikulum setiap jenjang pendidikan di Indonesia harus
mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
Dengan adanya kebijakan tersebut, maka Jurusan Ilmu Administrasi
Negara menerapkan model pembelajaran magang di berbagi
instansi/BUMN/BUMD/UMKM dan melibatkan berbagau pihak
seperti Ketua Jurusan, Pimpinan Instansi, hingga Pembimbing baik
dari kampus maupun tempat magang.
Magang yang dilaksanakan saat ini tergolong pada magang profesi
yaitu magang yang dilaksanakan pada instansi pemerintah Provinsi,
Kabupaten/Kota, BUMN/BUMD, dan organisasi publik lainnya.
Mahasiswa peserta magang akan meyusun dan merencanakan
program kerja yang akan dilaksanakan, kemudian melakukan
observasi dan terlibat langsung pada kegiatan di instansi sesuai
dengan instruksi yang diberikan oleh penyelia. Sebagai bahan evaluasi
dan penilaian, kegiatan magang akan diakhiri dengan penulisan
laporan.
Uraian tugas ini diharapkan dapat membentuk pribadi mahasiswa
yang kompeten dan berdaya saing di duia kerja. Magang Profesi akan
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berinteraksi dan
menjalin relasi di dunia kerja, sehingga dapat menjadi bekal sebagai
lulusan yang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang siap kerja.
2. Tujuan Pelaksanaan Magang
Selain untuk memberikan pengalaman dunia kerja kepada
mahasiswa, adapun tujuan pelaksanaan magang secara umum yaitu
sebagai berikut:
a. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan
mahasiwa sesuai dengan bidang ilmunya
b. Mendapatkan masukan untuk umpan balik (feddback) dalam
usaha penyempurnaan kurikulum yang sesuai dengan tuntutan
dunia kerja
c. Menerapkan pengetahuan teoritis dalam dunia kerja sehingga
mampu menumbuhkan pengetahuan kerja sesuai dengan latar
belakang bidang ilmunya
d. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menjalin
networking dengan instansi tempat magang
e. Memberikan sumbangan/bantuan kerja di instansi tempat
magang
3. Manfaat Pelaksanaan Magang
Pelaksanaan magang yang dilakukan dengan optimal akan
memberikan beberapa manfaat yaitu sebagai berikut :
a. Bagi Mahasiswa Magang
Mahasiwa dapat mengimplementasikan ilmu teoritis yang telah
diperoleh dengan mempraktekannya di instansi tempat
magang. Sehingga mahasiswa dapat mengembangkan
wawasannya serta dapat menjalin relasi dengan mitra di dunia
kerja. Praktek magang yang telah dilaksanakan dapat
dijadaikan pedoman dalam pembuatan laporan yang
selanjutnya dapat dikembangkan oleh mahasiswa dalam
penyusunan skripsi
b. Bagi Jurusan Ilmu Administrasi Negara
Adanya program magang akan memberikan feedback kepada
Jurusan Ilmu Administrasi Negara untuk jalinan kerjasama dan
jejaring dengan instansi magang. Feedback ini dapat dijadikan
sebagai acuan dalam menyempurnakan kurikulum yang sesuai
dengan kebutuhan stakeholder di lingkungan kerja.
c. Bagi Instansi/Tempat Magang
Instansi/tempat magang juga memperoleh manfaat dari
pelaksanaan magang ini diantaranya :
1) Mendapatkan bantuan tenaga, pemikiran, ilmu dan
teknologi dalam penyelesaian tugas pada unit kerja
instansi/tempat magang tersebut

3
2) Menumbuhkan kerjasama yang saling menguntungkan,
dinamis dan bermanfaat dengan instansi pendidikan,
dimana instansi dapat memperoleh informasi terkait
dengan perkembangan ilmu yang sedang berkembang
3) Sebagai sarana untuk menjalin kerja sama antara
Sekretariat DPRD Kota Payakumbuh dengan Jurusan
Ilmu Adminsitrasi egara Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Padang
4) Mengetahui kulaitas pendidikan yang ada pada Jurusan
Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Padang

B. Deksripsi Instansi Tempat Pelaksanaan Magang


1. Sejarah Sekretariat DPRD Kota Payakumbuh

2. Visi dan Misi Sekretariat DPRD Kota Payakumbuh


Dalam mendukung tugas dan fungsi DPRD kota Payakumbuh,
Sekretariat DPRD Kota Payakumbuh memiliki visi dan misi yaitu :

a. Visi : Mewujudkan pelayanan yang prima dan


profesionalitas dalam memfasilitasi tugas-tugas DPRD
Kota Payakumbuh

b. Misi : Meningkatkan kualitas dan efektifitas fasilitasi fungsi


dan tugas DPRD Kota Payakumbuh

a. Vis
3. Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian Tugas Sekretariat DPRD Kota
Payakumbuh
Berdasarkan Pasal 32 Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun
2016, Sekretariat DPRD Kota Payakumbuh merupakan Sekretariat
DPRD Kabupaten/kota tipe C untuk mewadahi pelaksanaan fungsi
sekretariat DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31
ayat (5) dengan beban kerja yang kecil.
Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 104 Tahun 2016 tentang
Pedoman Nomenklatur Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi dan Kabupaten/Kota yang mengatur tugas dan fungsi
menyelenggarakan tugas dan fungsi Bagian Umum dan Keuangan,
Bagian persidangan dan Perundang-Undangan, Bagian Fasilitasi
Penganggaran dan PengawasanUmum. Dalam penyelenggaraan tugas
dan kewajiban tersebut Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kota Payakumbuh mempunyai fungsi :
1) Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD.
2) Penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD.
3) Fasilitasi penyelenggaran rapat DPRD.
Sekretariat DPRD Kota Payakumbuh ditetapkan dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2016.
Sekretariat DPRD Kota Payakumbuh bertugas memfasilitasi Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kota Payakumbuh dalam bentuk
penyiapan rapat-rapat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota
Payakumbuh sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam Rapat
Badan Musyawarah.
Selanjutnya Sekretariat DPRD juga memfasilitasi pelaksanaan
Reses setiap kali masa sidang, membantu atau memfasilitasi
pelaksanaan peningkatan kapasitas anggota Dewan Perwakilan Rakyat

5
Daerah melalui bimbingan teknis. Sekretariat DPRD Payakumbuh
dengan seluruh Aparatur Sipil Negara juga memfasilitasi pelaksanaan
konsultasi dan kunjungan kerja pimpinan beserta anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dalam dan luar daerah provinsi Sumatera
Barat, selanjutnya pelayanan Sekretariat DPRD juga melaksanakan
tugas-tugas umum administrasi perkantoran seperti pelayanan listrik,
telepon, air dan lain-lain. Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban
Sekretariat DPRD Kota Payakumbuh dipimpin oleh Sekretaris DPRD
Sekretaris
DPRDYonrefli,S.Sos.,M.APNIP.1
9691108 199103 1 006

Bagian Bagian Hukum dan Bagian Fasilitasi Fungsi


UmumJulfiter,S.E.,M.MNIP.1967 PersidanganWengki,S.H.,M.HNIP. Pengawasan dan
0726 199308 1 000 19821016200604 1 005 PenganggaranIbrahim,S.SosNIP.1
9690303 200604 1 006

Sub Bagian Umum & Sub Bagian Persidangan, Hukum Sub Bagian Fasilitasi Fungsi
KepegawaianJebri AbdiNIP. dan PenganggaranIndraNIP.19651213
19720417 200312 1 004 ProtokolerHerawaty,S.ST.,ArsNIP. 198803 1 006
19730110 199703 2002

Sub Bagian Program & Sub Bagian Hukum & PerUndang- Sub Bagian Fasilitasi Fungsi
KeuangaYovi Sandra,S.Kom UndanganSuherni PengawasanSyafrizalNIP.1974111
NIP.19761209 200501 2 004 Awal,S.HNIP.19671227 199703 2 2 200003 1 004
003

yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh pejabat struktural


sebagaimana terdapat dalam struktur organisasi dibawah ini :

Grafik 1. Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Kota Payakumbuh

Di Sekretariat DPRD Kota Payakumbuh penulis ditugaskan di


Bagian Umum. Sehingga pembahasan pada laporan ini akan
difokuskan pada tupoksi Bagian Umum. Bagian Umum Sekretariat
DPRD Kota Payakumbuh berkoordinasi kepada Sekretaris DPRD
melalui pemimpin Sekretariat DPRD yaitu Sekretaris DPRD. Adapun
struktur organisasi Bagian Umum Sekretariat DPRD Kota
Payakumbuh yaitu :

Bagian
UmumJulfiter,S.E.,M.MNIP.1967
0726 199308 1 000

Sub Bagian Umum & Sub Bagian Program &


KepegawaianJebri AbdiNIP. KeuangaYovi Sandra,S.Kom
19720417 200312 1 004 NIP.19761209 200501 2 004

Gambar 2. Struktur Organisasi Bagian Umum Sekretariat DPRD Kota


Payakumbuh

Bagian Umum mempunyai tugas memberikan dukungan


administrasi kesekretariatan DPRD. Untuk melaksanakan tugasnya
Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :
a. Menyelenggarakan ketataushaan Sekretraiat DPRD
b. Mengelola kepegawaian Sekretariat DPRD
c. Mengelola administrasi keanggotaan DPRD
d. Memfasilitasi pelaksanaan peningkatan kapasitas anggota DPRD
e. Mengelola tenaga ahli sesuai dengan kebutuhan DPRD
f. Menyediakan fasilitasi fraksi DPRD

7
g. Menyelenggarakan pengadaan dan pemeliharaan kebutuhan rumah
tangga DPRD
h. Menyelenggarakan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana DPRD
i. Menyelenggarakan pengelolaan aset yang menjadi tanggung jawab
DPRD
j. Menyusun perencanaan anggaran Sekretariat DPRD
k. Mengevaluasi bahan perencanaan anggaran Sekretariat DPRD
l. Memverifikasi perencanaan kebutuhan rumah tangga Sekretariat
DPRD
m. Memverifikasi kebutuhan perlengkapan sekretariat DPRD
n. Menyelenggarakan penatausahaan keuangan Sekretariat DPRD
o. Melaksanakan pengelolaan keuangan Pimpinan, Anggota dan
Sekretariat DPRD
p. Mengkordinasikan pengelolaan anggaran Sekretariat DPRD
q. Memverifikasi pertanggungjawaban keuangan Sekretariat DPRD
r. Mengevaluasi laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
Sekretariat DPRD.
s. Mengkoordinir dan mengevaluasi laporan keuangan Sekretariat
DPRD
t. Mengevaluasi pengadministrasian dan akuntansi keuangan
Sekretariat DPRD
u. Menyusun laporan kinerja dan anggaran Sekretariat DPRD.
Dalam menjalankan tugasnya, Bagian Umum dilengkapi dengan 2
sub bagian yang memiliki tupoksinya masing-masing. Berikut ini
uraian tugas dan fungsi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.Tugas
Sub Bagian Umum dan Kepegawain adalah :
a. Melaksanakan surat-menyurat dan naskah dinas Sekretariat DPRD dan
pimpinan DPRD.
b. Melaksanakan kearsipan.
c. Menyusun administrasi kepegawaian.
d. Menyusun rencana kerja operasional kegiatan pelayanan administrasi
kepegawaian.
e. Menyiapkan bahan administrasi kepegawaian.
f. Menganalisis kebutuhan dan merencanakan penyediaan tenaga ahli.
g. Menyiapkan bahan administrasi pembuatan daftar Urut kepangkatan dan
formasi pegawai.
h. Mengatur dan memelihara kebersihan kantor komplek Sekretariat DPRD
i. Mengatur dan memelihara halaman dan taman di komplek Sekretariat
DPRD.
j. Mengatur dan mengelola keamanan komplek Sekretariat DPRD.
k. Memfasilitasi penyiapan tempat dan sarana rapat dan pertemuan.
l. Mengadakan barang dan jasa kebutuhan perlengkapan sekretariat DPRD.
m. Mendistribusikan dan pengendalian bahan perlengkapan.
n. Merencanakan pemeliharaan alat-alat perlengkapan.
o. Menyediakan, mengurus, menyimpan dan mengeluarkan barang untuk
keperluan DPRD dan Sekretariat DPRD.
p. Mengatur pemeliharaan dan pengelolaan bahan bakar kendaraan dinas di
Sekretariat DPRD.
q. Mengatur penggunaan kendaraan dinas dan para pengemudi untuk
keperluan DPRD dan Sekretariat DPRD.
r. Melaksanakan pemeliharaansarana, prasarana dan gedung.

Selanjutnya Sub Bagian Program dan Keuangan melaksanakan


beberapa tugas, yaitu :
a. Menyusun bahan perencanaan.
b. Menyusun RKA dan DPA baik murni maupun perubahannya.
c. Menyusun perencanaan kebutuhan rumah tangga DPRD.
d. Merencanakan kebutuhan perlengkapan sekretariat DPRD.
e. Merencanakan pemverifikasian keuangan.
f. Memverifikasi pertanggungjawaban keuangan.
g. Mengoordinasikan kepada PPTK, Bendahara dan pembantu PPK untuk
pengajuan SPP dan SPM UP/ GU/TU/LS.

9
h. emverifikasi perencanaan kebutuhan rumah tangga.
i. Memverifikasi kebutuhan perlengkapan sekretariat DPRD.
j. Merencanakan penatausahaan keuangan.
k. Menyusun pengadministrasian dan pembukuan keuangan.
l. Mengoordinasikan kepada PPTK dan Bendahara dalam pelaksanaan
belanja dan pertanggung jawaban keuangan.
m. Melaksanakan pengelolaan keuangan Pimpinan, Anggota dan Sekretariat
DPRD.
n. Menganalisis laporan keuangan.
o. Menganalisis laporan kinerja.
p. Menyusun laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan.

C. Perencanaan Kegiatan Magang


NO Hari/Tanggal Kegiatan Catatan

1 11-30 November 2022 Pendaftaran magang ke Tim

Pengelola Magang Jurusan

Ilmu Administrasi Negara,

serta penjajakan di instansi

tempat mahasiswa magang

2 Rabu, 29 Desember Pengumuman seleksi


2022
magang oleh Tim Pengelola

Magang

3 Senin,03 Januari 2022 Pembekalan Magang

4 Rabu,05 Januari 2022 Kedatangan di Sekretariat

DPRD Kota Payakumbuh,


D. Pelaksanaan Kegiatan Magang
1. Pelaksanaan Magang
Penulis melaksanakan kegiatan magang di Bagian umum Sekretariat
DPRD Kota Payakumbuh selama 38 hari kerja mulai dari tanggal 05
Januari 2022 hingga tanggal 25 Februari 2022. Dalam menjalankan tugas,
penulis selalu dibimbing oleh supervisor dan karyawan di Bagian Umum.
Selama magang penulis melaksanakan berbagai tugas yang berkaitan
dengan pengelolaan administrasi umum khususnya di sub bagian program
dan keuangan. Adapun rincian tugas yang penulis laksanakan yaitu
sebagai berikut :
a. Pengelolaan surat menyurat, berupa pengagendaan surat masuk, surat
keluar, surat tugas serta pengarsipannya.
b. Verifikasi dan rekapitulasi surat pertanggung jawaban perjalanan dinas

2. Hambatan Saat Magang


Dalam menjalankan suatu pekerjaan tentunya kita tidak terlepas
dari kesalahan dan hambatan. Begitu juga penulis saat melaksanakan
tugas magang di Bagian Umum Sekretariat DPRD Kota Payakumbuh.
Adapun hambatan yang sering penulis hadapi adalah kurangnya
ketelitian penulis dalam pemeriksaan kelengkapan surat
pertanggungjawaban sehingga belum bisa ditanda tangani oleh
kasubag keuangan dan menimbulkan rasa kekhawatiran saat
melaksanakan tugas tersebut. Karena seperti yang kita ketahui bahwa
setiap surat pertanggungjawaban harus lengkap sesuai dengan yang
telah ditentukan, sehingga menuntut konsentrasi dalam menyelesaikan
tugas tersebut.

3. Cara Penyelesaian

11
Berdasarkan hambatan yang penulis temui saat melaksanakan
magang di Bagian Umum Sekretariat DPRD Kota Payakumbuh
tersebut, penulis berusaha untuk menyelesaikan hambatan tersebut
dengan lebih banyak bertanya dan menjalin komunikasi jika penulis
ragu terhadap tugas yang diberikan. Penulis juga berusaha untuk lebih
teliti dalam melaksanakan setiap tugas agar tidak ada yang terlupa dan
salah. Selain itu, bimbingan dan arahan dari supervisor dan pegawai di
Bagian Umum sangat membantu penulis untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan dengan lebih efektif dan efisien.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Aspek Teoritis
1. Pengelolaan:
a. Pengertian Pengelolaan
Pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan
pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan
dan pencapaian tujuan. Secara umum pengelolaan merupakan
kegiatan merubah sesuatu hingga menjadi baik berat memiliki
nilai-nilai yang tinggi dari semula. Pengelolaan dapat juga
diartikan sebagai untuk melakukan sesuatu agar lebih sesuai serta
cocok dengan kebutuhan sehingga lebih bermanfaat. (Nugroho,
2003) mengemukakan bahwa Pengelolaan merupakan istilah
yang dipakai dalam ilmu manajemen. Secara etomologi istilah
pengelolaan berasal dari kata kelola (to manage) dan biasanya
merujuk pada proses mengurus atau menangani sesuatu
untukmencapai tujuan tertentu. Jadi pengelolaan merupakan ilmu
manajemen yang berhubungan dengan proses mengurus dan
menangani sesuatu untuk mewujudkan tujuan tertentu yang ingin
dicapai. Sedangkan menurut Syamsu menitik beratkan
pengelolaan sebagai fungsi manajemen yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian dan pengontrolan
untuk mencapai efisiensi pekerjaan.
Sementara (Terry, 2009) mengemukakan bahwa :
Pengelolaan sama dengan manajemen sehingga pengelolaan
dipahami sebagai suatu proses membeda-bedakan atas
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan

13
dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni agar dapat
menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pengelolaan atau yang sering disebut manajemen pada umumnya
sering dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas dalam organisasi
berupa perencanaan, pengorganisasian, pengendalian,
pengarahan, dan pengawasan. Istilah manajemen berasal dari
kata kerja to manage yang berarti menangani, atau mengatur.
Dari pengertian pengelolaan di atas, dapat disimpulkan bahwa
Pengertian Pengelolan yaitu bukan hanya melaksanakan suatu
kegiatan, yang meliputi fungsi-fungsi manajemen, seperti
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan untuk mencapai
tujuan secara efektif dan efisien.
b. Tujuan Pengelolaan
Tujuan pengelolaan adalah agar segenap sumber daya yang ada
seperti, sumber daya manusia, peralatan atau sarana yang ada
dalam suatu organisasi dapat digerakan sedemikian rupa,
sehingga dapat menghindarkan dari segenap pemborosan waktu,
tenaga dan materi guna mencapai tujuan yang diinginkan.
Pengelolaan dibutuhkan dalam semua organisasi, karena tanpa
adanya pengelolan atau manajemen semua usaha akan sia-sia dan
pencapaian tujuan akan lebih sulit. Disini ada beberapa tujuan
pengelolaan :
1) Untuk pencapaian tujuan organisasi berdasarkan visi dan misi
2) Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan- tujuan yang
saling bertentangan. Pengelolaan dibutuhkan untuk menjaga
keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan
kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak yang
perkepentingan dalam suatu organisasi.
3) Untuk mencapai efisien dan efektivitas. Suatu kerja
organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda.
Salah satu cara yang umum yaitu efisien dan efektivitas.
Tujuan pengelolaan akan tercapai jika langkah-langkah dalam
pelaksanaan manajemen di tetapkan secara tepat, Afifiddin
(2010:3) menyatakan bahwa langkah- langkah pelaksanaan
pengelolaan berdasarkan tujuan sebagai berikut:
a) Menentukan strategi.
b) Menentukan sarana dan batasan tanggung jawab.
c) Menentukan target yang mencakup kriteria hasil, kualitas
dan batasan waktu.
d) Menentukan pengukuran pengoperasian tugas dan
rencana.
e) Menentukan standar kerja yang mencakup efektivitas dan
efisiensi.
f) Menentukan ukuran untuk menilai.
g) Mengadakan pertemuan.
h) Pelaksanaan.
i) Mengadaan penilaian.
j) Mengadakan review secara berkala.
k) Pelaksanaan tahap berikutnya, berlangsung secara
berulang-ulang Berdasarkan uraian diatas bahwa tujuan
pengelolaan tidak akan terlepas dari memanfaatkan
sumber daya manusia, sarana dan prasarana secara efektif
dan efesien agar tujuan organisasi tercapai.

c. Fungsi Pengolaan
Menurut Terry dalam Sobri, dkk (2009:1) mengartikan fungsi
pengelolaan sebagai usaha untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya melalui usaha orang lain. Berikut
beberapa fungsi pengelolaan yang dikemukakan oleh para ahli :
Henry Fayol mengemukakan ada 5 fungsi pengelolaan antara
lain : Planning (Perencanaan) Organizing (Pengorganisasian)
Commanding (Pemberian perintah) Coordinating

15
(Pengkoordinasian) Controlling (Pengawasan).
George R. Terry (2006 : 342) menuliskan ada 4 fungsi
pengelolaan yang dikenal dengan POAC antara lain : Planning
Organizing Actuating Controlling, sedangkan John F. Mee
mengemukakan 4 fungsi pengelolaan antara lain: Planning
Organizing Motivating Controlling Fungsi pengelolaan yang
dikemukakan John F. Mee sebenarnya hampir sama dengan
konsep fungsi pengelolaan George R. Terry, hanya saja actuating
diperhalus menjadi motivating yang kurang lebih artinya sama.
Menurut Luther Gullick Fungsi Pengelolaan terbagi atas
Planning. Organizing, Staffing, Directing, Coordinating,
Reporting,dan Budegeting.
Berikut adalah pengertian fungsi-fungsi Manajemen menurut
para ahli:
1) Planning (Perencanaan) adalah proses penentuan tujuan dan
pedoman pelaksanaan, dengan memilih yang terbaik dari
alternatif-alternatif yang ada (Hasibuan 2009:40). Koonts and
Donnel dalam Hasibuan, planning is the function of a
manager which involves the selection from alternatives of
objectives, policies, procedures, and programs. Artinya:
perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang
berhubungan dengan memilih tujuan- tujuan, kebijaksanaan-
kebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan programprogram dari
alternatif-alternatif yang ada.Jadi, masalah perencanaan
adalah masalah “memilih” yang terbaik dari beberapa
alternatif yang ada.
2) Organizing (Pengorganisasian) adalah suatu proses
penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-
macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan,
menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas ini,
menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan
wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap
individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut
(Hasibuan). Organizing is the establishing of effective
behavioral relationship among persons so that they may work
together afficiently and again personal satisfactions for the
purpose of achieving some goal or objectives. (Terry).
Artinya: pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan
hubungan- hubungan kelakuan yang efektif antara orang-
orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien,
dan dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam
hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi
lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran
tertentu.
3) Actuating, Directing and Leading (Pengarahan) adalah
mengarahkan semua bawahan, agar mau bekerja sama dan
bekerja efektif untuk mencapai tujuan. (Hasibuan). Actuating
is setting all members of the group to want to achive and to
strike to achive the objective willingly and keeping with the
managerial palnning and organizing efforts. (Terry). Artinya:
pengarahan adalah membuat semua anggota kelompok agar
mau bekerja sama dan bekerja secara ikhlas serta bergairah
untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-
usaha pengorganisasian.
4) Controlling: Controlling is the process of regulating the
various factors in enterprise according to the requirement of
its plans (P. Strong). Artinya: pengendalian adalah proses
pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar
sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana. Control is
the measurement and correction of the performance of
subordinates in order to make sure that enterprise objectives
and the plans devised to attain then are accomplished

17
(Koontz). Artinya: pengendalian adalah pengukuran dan
perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-
rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan
dapat terselenggara.
5) Staffing atau Assembling resources adalah menentukan
keperluankeperluan sumber daya manusia, pengarahan,
penyaringan, latihan dan pengembangan tenaga kerja.
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa
penyusunan personalia pada organisasi sejak dari merekrut
tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar
setiap tenaga petugas memberi daya guna maksimal kepada
organisasi (Hasibuan).
6) Motivating (Motivasi) adalah mengarahkan atau menyalurkan
perilaku manusia kearah tujuan-tujuan (Hasibuan).
7) Programming adalah proses penyusunan suatu program yang
sifatnya dinamis (Hasibuan).
8) Budgeting (Anggaran) adalah suatu rencana yang
menggambarkan penerimaan dan pengeluaran yang akan
dilakukan pada setiap bidang. Dalam anggaran ini hendaknya
tercantum besarnya biaya dan hasil yang akan diperoleh. Jadi
anggaran harus rasional (Hasibuan).
9) System adalah suatu kesatuan prosedur atau komponen yang
saling berkaitan satu dengan yang lainnya bekerja bersama
sesuai dengan aturan yang ditetapkan sehingga membentuk
suatu tujuan yang sama. Dimana dalam sebuah sistem bila
terjadi satu bagian saja yang tidak bekerja atau rusak maka
suatu tujuan bisa terjadi kesalahan hasilnya.
(http//infoting.blogspot.com, diakses pada 2 Februari 2015
pukul 21:00 WIB).
10) Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan
dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah
atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas
masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik
dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan
semula.
Coordinating (Koordinasi) adalah kegiatan mengarahkan,
mengintegrasikan, dan mengkoordinasikan unsur-unsur
manajemen (6M) dan pekerjaan-pekerjaan para bawahan
dalam mencapai tujuan organisasi. Koordinasi adalah suatu
usaha yang sinkron dan teratur untuk menyediakan jumlah
dan waktu yang tepat, dan mengarahkan pelaksanaan untuk
menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis
pada sasaran yang telah ditentukan. Definisi Terry ini berarti
bahwa koordinasi adalah pernyataan usaha dan meliputi ciri-
ciri sebagai berikut jumlah usaha, baik secara kuantitatif
maupun kualitatif, waktu yang tepat dari usaha-usaha ini
pengarahan usaha-usaha ini.
11) Evaluating (penilaian) adalah proses pengukuran dan
perbandingan hasil- hasil pekerjaan yang nyatanya dicapai
dengan hasil-hasil yang seharusnya dicapai. Ada beberapa hal
yang penting yang diperhatikan dalam definisi tersebut, yaitu
sebagai berikut:
a. Bahwa penilaian fungsi organik karena pelaksanaan fungsi
tersebut turut menentukan mati/hidupnya suatu organisasi.
b. Bahwa penialain itu adalah suatu proses yang berarti
bahwa penilaian adalah kegiatan yang terus menerus
dilakukan oleh administrasi dan manajemen.
c. Bahwa penilaian menunjukkan kesenjangan antara hasil
pelaksanaan yang sesungguhnya dicapai dengan hasil yang
seharusnya dicapai.
12) Reporting (Laporan) dalam manajemen berupa
penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau

19
pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian
dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih
tinggi, baik secara lisan maupun tulisan sehingga dalam
menerima laporan dapat memperoleh gambaran tentang
pelaksanaan tugas orang yang memberi laporan.
13) Forecasting (peramalan) adalah meramalkan,
memproyeksikan, atau mengadakan perkiraan/taksiran
terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum
suatu rencana yang lebih pasti dapat dilakukan.
14) Facilitating: Fungsi fasilitas meliputi pemberian fasilitas
dalam arti luas yakni memberikan kesempatan kepada anak
buah agar dapat berkembang ide-ide dari bawahan
diakomodir dan kalau memungkinkan dikembangkan dan
diberi ruang untuk dapat dilaksanakan. Dari beberapa definisi
dan konsep pengelolaan dapat di atas dapat dipahami bahwa
suatu pengelolaan sumber daya manusia merupakan suatu
proses yang berhubungan dengan implementasi indikator
fungsi-fungsi pengelolaan atau manajemen yang berperan
penting dan efektif dalam menunjang tercapainya tujuan
individu, lembaga, maupun organisasi atau perusahaan. Bagi
suatu organisasi, pengelolaan sumber daya manusia
menyangkut keseluruhan urusan organisasi dan tujuan yang
telah ditetapkan. Untuk itu seluruh komponen atau unsur
yang ada didalamnya, yaitu para pengelola dengan berbagai
aktivitasnya harus memfokuskan pada perencanaan yang
menyangkut penyusunan staff, penetapan program latihan
jabatan dan lain sebagainya. Hal ini perlu dilakukan untuk
mengantisipasi perkembangan jangka pendek dan jangka
panjang dari suatu organisasi tersebut, khususnya yang
menyangkut kesiapan sumber daya manusianya. Alasan
lainnya adalah bahwa suatu pengelolaan sumber daya
manusia dalam suatu organisasi tidak dapat terlepas dari
lingkungan internal maupun eksternal, yang pada suatu saat
akan dapat mempengaruhi keberadaan organisasi tersebut.

d. Ciri-Ciri Pengelolaan yang Baik


Pengelolaan yang baik merupakan pondasi bagi pengembangan
setiap organisasi, baik organisasi pemerintah, perusahaan, serikat
pekerja dan organisasi lainnya. Dengan pengelolaan yang baik,
hal ini mengindikasikan bahwa organisasi telah memenuhi
persyaratan dan memiliki perangkat minimal untuk memastikan
kredibilitas, integritas dan otoritas sebuah institusi dalam
membangun aturan, membuat keputusan serta mengembangkan
program dan kebijakan yang merefleksikan pandangan dan
kebutuhan anggota. Utamanya, melalui pengelolaan yang baik,
organisasi memelihara kepercayaan anggota meningkatkan
reputasi, serta memengaruhi anggota-anggotanya melalui
interaksi yang dibangunnya. Kegagalan diterapkannya
pengelolaan yang baik dalam oganisasi pengusaha, tidak hanya
menghancurkan reputasi, serta mengurangi efektivitas organisasi,
akan tetapi juga berdampak negatif terhadap reputasi mereka
yang diwakilinya. Pengelolaan yang baik merupakan elemen
penting untuk memastikan organisasi bekerja sesuai dengan
kepentingan anggotanya. Menurut Geroge R. Terry (2006 : 342)
menejelaskan bahwa pengelolaan yang baik meliputi :
a. Perencanaan (Planning) adalah pemilihan fakta-fakta dan
usaha menghubungkan fakta satu dengan lainnya, kemudian
membuat perkiraan dan peramalan tentang keadaan dan
perumusan tindakan untuk masa yang akan datang yang
sekiranya diperlukan untuk mencapai hasil yang dikehendaki.
b. Pengorganisasian (Organizing) diartikan sebagai kegiatan

21
mengaplikasikan seluruh kegiatan yang harus dilaksanakan
antara kelompok kerja dan menetapkan wewenang tertentu
serta tanggung jawab sehingga terwujud kesatuan usaha
dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
c. Penggerakan (Actuating) adalah menempatkan semua
anggota daripada kelompok agar bekerja secara sadar untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan
perencanaan dan pola organisasi.
d. Pengawasan (Controlling) diartikan sebagai proses penentuan
yang dicapai, pengukuran dan koreksi terhadap aktivitas
pelaksanaan dan bilamana perlu mengambil tindakan korektif
terhadap aktivitas pelaksanaan dapat berjalan menurut
rencana.
Tujuan perancanaan diatas menurut Laksmi dkk. (2008 : 30)
adalah :

a. Mengurangi/mengimbangi ketidakpastian perubahan-


perubahan diwaktu yang akan datang.
b. Memusatkan perhatian kepada sasaran.
c. Mendapatkan/menjamin proses pencapaian tujuan terlaksana
secara ekonomis.
d. Memudahkan pengawasan.
2. Verifikasi
Pengertian verifikasi data adalah pembentukan kebenaran suatu
teori, atau fakta atas data yang dikumpulkan. Pada verifikasi data
biasanya data yang dikumpulkan akan diolah dan kemudian
dianalisis agar dapat diuji secara hipotesis. Hipotesis kemudian diuji
menggunakan fakta empirik agar mendapatkan jawaban yang benar
secara ilmiah (Sunardi & Tri Susilo, 2019).
3. Rekapitulasi
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, rekap merupakan
suatu tindakan, keberadaan, pengalaman atau pengertian dinamis
lainnya. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, rekapitulasi
merupkan ringkasan isis atau ikhtisar pada akhir laporan atau akhir
hitungan. Rekapitulasi merupakan hasil dari kegiatan dokumentasi.
Berdasarkan pengertian diatas, rekapitulasi adalah suatu proses dan
tindakan yang bertujuan untuk meringankan dan mengikhtisiarkan
suatu data dan fakta sehingga pada akhirnya dapat menggambarkan
hasil dari dokumentasi.

4. Surat Pertanggung Jawaban


Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) adalah surat yang berisi
banyaknya data-data yang terbentuk dari nominal angka, biaya atau
upah pembayaran pekerja karena SPJ ini berkaitan dengan RAB
(Rancangan Anggaran Biaya) (Apriyaningsih, 2017).
Sejalan dengan prinsip-prinsip pelaporan yang salah satunya
mengedepankan pentingnya ketepatan waktu (timeliness), maka agar
dapat dihasilkan laporan keuangan secara tepat waktu, input yang
berasal dari berbagai dokumen sumber salah satunya SPJ
pengeluaran dari tiap-tiap SKPD juga harus disampaikan tepat
waktu.
5. Perjalanan Dinas
a. Pengertian Perjalanan Dinas
Wursanto (2010:209) dalam (Widowati & Purwanto, 2019)
mengemukakan perjalanan dinas adalah perjalanan yang
dilakukan oleh seorang karyawan atau pegawai suatu lembaga
atau perusahaan yang berkaitan dengan tugas pekerjaan
kedinasan. Sedangkan menurut Sutrisno dan Tjarlijasih
(2007:99) dalam (Widowati & Purwanto, 2019), perjalanan
dinas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan atau
pegawai suatu instansi pemerintan/swasta di dalam negeri atau
luar negeri dengan tujuan untuk melaksanakan tugas yang

23
berhubungan dengan kedinasan. Dari pendapatpendapat di atas
dapat disimpulkan bahwa perjalanan dinas adalah perjalanan
yang dilakukan oleh pegawai atau karyawan suatu lembaga atau
perusahaan yang berkaitan dengan keperluan dinas, perjalanan
dinas meliputi perjalanan dinas dalam kota dan luar kota, dalam
negeri maupun luar negeri yang biayanya ditanggung oleh
perusahaan dan dilakukan selama beberapa waktu.
Dalam Peraturan Tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri Dan
Mekanisme Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Annggaran
Pendapatan Belanja Negara (APBN). PMK
No.190/PMK.05/2012 (Rachmawati, Retnasari, & Sunarto,
2018) terdapat beberapa pengertian mengenai perjalanan dinas
diantaranya:
a. Perjalanan dinas dalam negeri selanjutnya disebut perjalanan
dinas adalah perjalanan ke luar tempat kedudukan yang
dilakukan dalam wilayah republik Indonesia untuk
kepentingan negara.
b. Perjalanan dinas jabatan adalah perjalanan dinas melewati
batas Kota dan/atau dalam Kota dari tempat kedudukan ke
tempat yang dituju, melaksanakan tugas, dan kembali ke
tempat kedudukan semula di dalam negeri.
c. Perjalanan dinas pindah adalah perjalanan dinas dari tempat
kedudukan yang lama ke tempat kedudukan yang baru
berdasarkan surat keputusan pindah.
d. Surat perjalanan dinas, selanjutnya disingkat SPD adalah
dokumen yang diterbitkan PPK dalam rangka pelaksanaan
perjalanan dinas pejabat negara, pegawai negeri, pegawai
tidak tetap, dan pihak lain.
e. Pelaksana SPD adalah pejabat negara, pegawai negeri, dan
pegawai tidak tetap yang melaksanakan perjalanan dinas.
f. Kota adalah kota/kabupaten pembagian wilayah
administrative di indonesia di bawah provinsi

b. Macam-Macam Perjalanan Dinas


Perjalanan dinas atau perjalanan dinas pimpinan dapat
dibedakan berdasarkan klasifikasi tujuan, sarana transportasi
yang digunakan, lama waktunya, dan wilayah negara tujuan.
Perjalanan dinas pimpinan berdasarkan tujuannya antara lain
dapat dibedakan menjadi perjalanan dinas pimpinan untuk
pelaksanaan pengawasan dikantor cabang atau perusahaan
cabang, seminar, diklat, tender, janji temu, pertemuan/rapat,
penjajakan kerja sama, menghadiri acara seremonial, ataupun
kegiatan sosial (Widowati & Purwanto, 2019). Perjalanan dinas
pimpinan berdasarkan sarana transportasi yang digunakan dapat
dibedakan menjadi perjalanan dinas lewat darat, udara dan laut.
Perjalanan dinas berdasarkan lamanya waktu dapat dibedakan
menjadi perjalanan dinas dalam satu hari dan perjalanan dinas
lebih dari satu hari. Sedangkan perjalanan dinas menurut
wilayah negara tujuan dapat dibedakan atas perjalanan dinas
dalam negeri dan perjalanan dinas ke luar negeri.
Menurut (Hadi. Sumarto dan Lukas. Dwiantara,2000) dalam
(Rachmawati, Retnasari, & Sunarto, 2018) perjalanan dinas
pimpinan dibedakan menjadi:
1) Klasifikasi tujuan dibedakan menjadi perjalanan dinas
pimpinan untuk pelaksanaan pengawasan di kantor cabang
atau perusahaan cabang, seminardiklat, tender, janji temu,
pertemuan/rapat, penjajakan kerjasama, menghadiri acara
seremonial ataupun kegiatan sosial
2) Sarana transportasi dibedakan menjadi perjalanan dinas
melewati darat, udara dan laut.

25
3) Lamanya waktu dibedakan menjadi perrjalanan dinas dalam 1
hari dan perjalanan dinas lebih dari 1 hari.
4) Wilayah Negara tujuan dibedakan menjadi perjalanan dinas
dalam negeri dan luar negeri.
Perjalanan dinas jabatan dilakukan oleh pelaksana surat
perjalanan dinas (SPD) yang dilakukan sesuai dengan perintah
atasan pelaksana surat perjalanan (SPD) yang tertuang didalam
surat tugas.
Dalam Permenlu Nomor. 3 Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan
Dinas Dalam Negeri dan Luar Negeri Pada Kementerian Luar
Negeri, 2018, pp. 1-37 (Rachmawati, Retnasari, & Sunarto,
2018) tertera prinsip-prinsip dalam melakukan perjalanan dinas
yaitu:
a. Adanya kepastian tidak akan terjadi pelaksanaan perjalanan
dinas yang tumpang tindih atau rangkap.
b. Tidak terdapat pelaksanaan perjalanan dinas yang dipecah-
pecah apabila suau kegiatan dapat dilaksanakan secara
sekaligus dengan sasaran peserta, tempat tujuan dan kinerja
yang dihasilkan sama.
c. Perjalanan dinas hanya dilaksanakan oleh Pelaksana
Perjalanan Dinas yang memang benar-benar.
Dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia PMK
Nomor 113/PMK.05/2012. pp. 1-41 (Rachmawati, Retnasari, &
Sunarto, 2018) ada beberapa istilah dalam perjalanan yaitu:
a. Perjalanan dinas dalam negeri yang selanjutnya disebut
perjalanan dinas adalah perjalanan ke luar tempat kedudukan
yang dilakukan dalam wilayah republik indonesia untuk
kepentingan negara.
b. Perjalanan dinas jabatan adalah perjalanan dinas melewati
batas kota dan/atau dalam kota dari tempat kedudukan ke
tempat yang dituju, melaksanakan tugas, dan kembali ke
tempat kedudukan semula di dalam negeri.
c. Perjalanan dinas pindah adalah perjalanan dinas dari tempat
kedudukan yang lama ke tempat kedudukan yang baru
berdasarkan surat keputusan pindah.
d. Surat perjalanan dinas yang selanjutnya disingkat spd adalah
dokumen yang diterbitkan oleh pejabat pembuat komitmen
dalam rangka pelaksanaan perjalanan dinas bagi pejabat
negara, pegawai negeri, pegawai tidak tetap, dan pihak lain.
e. Pelaksana SPD adalah pejabat negara, pegawai negeri, dan
pegawai tidak tetap yang melaksanakan perjalanan dinas.
f. Lumpsum adalah suatu jumlah uang yang telah dihitung
terlebih dahulu (pre-calculated amount) dan dibayarkan
sekaligus.
g. Biaya riil adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan bukti
pengeluaran yang sah.
h. Perhitungan rampung adalah perhitungan biaya perjalanan
dinas yang dihitung sesuai kebutuhan riil berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
i. Tempat Kedudukan adalah lokasi kantor/satuan kerja.
j. Tempat tujuan adalah tempat/kota yang menjadi tujuan
perjalanan dinas.

c. Perjalanan Dinas Dalam Negeri


Perjalanan Dinas Dalam Negeri Yang diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 113 /
Pmk .05 / 2012 bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, Dan
Pegawai Tidak Tetap. Peraturan Menteri ini mengatur mengenai
pelaksanaan dan pertanggungjawaban perjalanan dinas bagi
pejabat negara, pegawai negeri, dan pegawai tidak tetap yang
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Pertama terkait pengertia perjalanan dinas dalam negeri yang

27
selanjutnya disebut perjalanan dinas adalah perjalanan ke luar
tempat kedudukan yang dilakukan dalam wilayah Republik
Indonesia untuk kepentingan negara. Perjalanan dinas meliputi
perjalanan dinas jabatan dan perjalanan dinas pindah. Dalam
pelaksanaan perjalanan dinas dilaksanakan oleh pejabat negara,
pegawai negeri dan pegawai tidak tetap. Pejabat negara adalah
pimpinan dan anggota lembaga tertinggi/tinggi negara
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Tahun
1945 dan Pejabat negara lainnya yang ditentukan oleh Undang-
Undang. Pegawai negeri adalah setiap warga negara Republik
Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan,
diangkat oleh pejabat berwenang dan diserahi tugas dalam suatu
jabatan dalam negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan
digaji berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang
berlaku, Pegawai negeri sebagaimana meliputi pegawai negeri
sipil, calon pegawai negeri sipil, anggota tentara nasional
Indonesia dan anggota Kepolisian negara Republik Indonesia.
Pegawai tidak tetap adalah pegawai yang diangkat untuk jangka
waktu tertentu guna melaksanakan tugas pemerintahan dan
pembangunan yang bersifat teknis profesional dan administrasi
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan organisasi.

d. Perjalanan Dinas Jabatan


Perjalanan dinas jabatan digolongkan menjadi:
a. Perjalanan Dinas Jabatan yang melewati batas Kota, seperti
untuk Provinsi DKI Jakarta meliputi kesatuan wilayah Jakarta
Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan
Jakarta Selatan.
b. Perjalanan Dinas Jabatan yang dilaksanakan di dalam Kota,
terdiri atas perjalanan dinas jabatan yang dilaksanakan lebih
dari 8 (delapan) jam dan perjalanan dinas jabatan yang
dilaksanakan sampai dengan 8 (delapan) jam dan dapat
dilakukan tanpa penerbitan SPD.
Perjalanan dinas jabatan terdiri atas komponen-komponen
sebagai berikut uang harian, biaya transpor, biaya penginapan,
uang representasi, sewa kendaraan dalam Kota dan/atau biaya
menjemput/mengantar.
 Uang harian terdiri uang makan, uang transpor lokal dan
uang saku. Biaya transpor terdiri atas perjalanan dinas dari
tempat kedudukan sampai tempat tujuan keberangkatan dan
kepulangan termasuk biaya ke terminal bus/
stasiun/bandara/pelabuhan keberangkatan, retribusi yang
dipungut di terminal. bus/stasiun/bandara/pelabuhan
keberangkatan dan kepulangan.
 Biaya penginapan merupakan biaya yang diperlukan untuk
menginap di hotel atau di tempat menginap lainnya.
 Dalam hal pelaksana SPD tidak menggunakan biaya
penginapan dan berlaku ketentuan sebagai berikut pelaksana
SPD diberikan biaya penginapan sebesar 30% (tiga puluh
persen) dari tarif hotel di Kota tempat tujuan sebagaimana
diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar
Biaya. Biaya penginapa dibayarkan secara lumpsum.
 Uang representasi dapat diberikan kepada pejabat negara,
pejabat eselon I dan pejabat eselon II selama melakukan
perjalanan dinas.
 Sewa kendaraan dalam Kota dapat diberikan kepada pejabat
negara untuk keperluan pelaksanaan tugas di tempat tujuan.
Sewa kendaraan sudah termasuk biaya untuk pengemudi,
bahan bakar minyak, dan pajak. Komponen biaya perjalanan
dinas jabatan dicantumkan pada Rincian Biaya Perjalanan
Dinas sesuai dengan format dari Peraturan Menteri.

29
Biaya perjalanan dinas jabatan digolongkan dalam 3 (tiga)
tingkat, yaitu:

a. Tingkat A untuk Ketua/Wakil Ketua dan Anggota pada


Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Badan Pemeriksa
Keuangan, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan
Menteri, Wakil Menteri, Pejabat setingkat Menteri,
Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota,
Wakil Walikota, Ketua/Wakil Ketua/ Anggota Komisi,
Pejabat Eselon I, serta Pejabat lainnya yang setara.
b. Tingkat B untuk Pejabat Negara Lainnya, Pejabat Eselon II,
dan Pejabat Lainnya yang setara.
c. Tingkat C untuk Pejabat Eselon III/PNS Golongan IV,
Pejabat Eselon IV/PNS Golongan III, PNS Golongan II dan I.
Pertanggungjawaban biaya perjalanan dinas yaitu pelaksana
SPD mempertanggungjawabkan pelaksanaan perjalanan dinas
kepada pemberi tugas dan biaya perjalanan dinas kepada PPK
paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah perjalanan dinas
dilaksanakan. Pertanggungjawaban biaya perjalanan dinas
jabatan dengan melampirkan dokumen berupa:

 Surat Tugas yang sah dari atasan pelaksana SPD


 SPD yang telah ditandatangani oleh PPK dan pejabat di
tempat pelaksanaan perjalanan dinas atau pihak terkait yang
menjadi tempat tujuan perjalanan dinas
 Tiket pesawat, boarding pass, airport tax, retribusi, dan bukti
pembayaran moda transportasi lainnya
 Daftar Pengeluaran Riil sesuai dengan format yang dari
Peraturan Menteri.
 Bukti pembayaran yang sah untuk sewa kendaraan dalam
Kota berupa kuitansi atau bukti pembayaran lainnya yang
dikeluarkan oleh badan usaha yang bergerak di bidang jasa
penyewaan kendaraan.

B. Temuan dalam Proses Magang


Penulis melaksanakan kegiatan magang di Bagian Umum Sekretariat
DPRD Kota Payakumbuh selama 50 hari kerja mulai dari tanggal 05
Januari 2022 hingga tanggal 25 Februari 2022. Dalam menjalankan tugas,
penulis selalu dibimbing oleh supervisor dan karyawan di Bagian Umum.
Selama magang penulis melaksanakan berbagai tugas yang berkaitan
dengan pengadminisrasian umum seperti pengagendaan surat masuk, surat
keluar, surat tugas sekaligus pengarsipan surat tersebut.
Kemudian juga pengadministrasian di bagian keuangan yaitu verifikasi
dan rekapitulasi surat pertanggung jawaban perjalan dinas di sekretariat
DPRD Kota Payakumbuh. Adapun rincian tugas yang penulis laksanakan
yaitu sebagai berikut :
a. Pengelolaan surat menyurat, berupa pengagendaan surat masuk, surat
keluar, surat tugas serta pengarsipannya.
b. Penomoran surat keluar
c. Verifikasi dan rekapitulasi surat pertanggungjawaban perjalanan dinas
d. Rekapitulasi surat pertanggungjawaban Tahun 2021
e. Notulensi rapat

C. Pembahasan / Rekomendasi
1. Relevansi Teori dengan Temuan Magang
Setelah melaksanakan magang di Bagian Umum Sekretariat DPRD
Kota Payakumbuh selama kurang lebih 50 hari kerja, dapat penulis
sampaikan bahwa antara teori yang penulis pelajari dengan praktek
yang penulis temukan di tempat magang sangat sesuai dan tidak

31
bertentangan satu sama lain. Hal ini sudah semestinya terjadi karena
setiap prosedur yang dijalankan dilingkungan pemerintahan harus
mengikuti pedoman yang ada, salah satunya terkait surat pertanggung
jawaban perjalanan dinas yang harus berpedoman pada .......
Berikut ini penjabaran proses administrasi umum di bagian keuangan
khusunya verifikasi dan rekapitulasi surat pertanggung jawaban
perjalanan dinas di Sekretariat DPRD Kota Payakumbuh, yaitu
sebagai berikut :
a. Pemeriksaan Kelengkapan Dokumen Surat
Pertanggungjawaban
Berdasarkan Peraturan Walikota Payakumbuh Nomor 107 Tahun
2018 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Walikota
Payakumbuh Nomor 104 Tahun 2017 tentang Perjalanan Dinas di
Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh. Pada Pasal delapan
membahas dokumen-dokumen perjalanan dinas yang meliputi:
a. Persetujuan untuk melakukan perjalanan dinas.
b. Surat Perintah Tugas (SPT).
Surat Tugas paling sedikit mencantumkan hal-hal sebagai
berikut: pemberi tugas; pelaksana tugas; waktu pelaksanaan
tugas; dan tempat pelaksanaan tugas.
c. Surat Perjalanan Dinas (SPD) adalah dokumen yang
diterbitkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dalam rangka
pelaksanaan Perjalanan Dinas Pejabat Negara, Pegawai Negeri,
Pegawai Tidak Tetap, dan Pihak Lain
d. Laporan Perjalanan Dinas.
Dalam pasal 23 lebih dirincikan mengenai pelaporan dan
pertanggungjawaban perjalanan dinas jabatan yang dilaksanakan
oleh yang harus dilengkapi oleh Walikota/Wakil
Walikota/Pimpinan dan Anggota DPRD/ PNSD/ PPPK dan
PTT/THL dengan wajib melampirkan :
a. Surat Perintah Tugas.
b. SPD yang telah divisum.
c. Melampirkan tiket, bagi yang menggunakan pesawat udara
dilengkapi dengan boarding pass, airport tax, bukti
pembayaran taxi, travel atau bukti pembelian BBM dari tempat
kedudukan ke bandara dan sebaliknya.
d. Bukti pembayaran hotel/penginapan.
e. Daftar pengeluaran riil.
f. Bukti pembayaran yang sah untuk sewa kendaraan.
Persetujuan Perjalanan Dinas, Surat Perintah Tugas, Surat
Perintah Perjalanan Dinas dan Format Laporan Hasil Perjalanan
Dinas untuk perjalanan dinas luar daerah provinsi harus dicetak
langsung dari e-SPPD. Laporan hasil perjalanan dinas
disampaikan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah selesai
melakukan perjalanan dinas. Apabila selama batas waktu yang
telah ditentukan laporan belum disampaikan maka PNSD yang
bersangkutan dapat diberikan sanksi administrasi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pelengkapan laporan dan pertanggungjawaban setelah melakukan
perjalanan dinas bertujuan untuk bukti nyata yang akan
diserahkan kepada pihak bidang pemeriksaan keuangaan atas
pertanggungjawaban anggaran.
Di lingkungan Sekretariat DPRD Kota Payakumbuh menentukan
aturan penyusunan dan pembagian surat pertanggungjawaban
yaitu sebanyak lima rangkap yang nantinya akan dibagikan
kepada pihak yang telah ditetapkan.
b. Verifikasi Surat Pertanggungjawaban
Setelah pemeriksaan kelengkapan dokumen surat
pertanggungjawaban kemudian lanjut ke tahap verifikasi.
Verifikasi bertujuan memberikan nilai kebenaran dan keaslian
surat pertanggungjawaban tersebut.
c. Pelengkapan Tanda Tangan Surat Pertanggungjawaban

33
Setelah melalui tahap verifikasi, selanjutnya pelengkapan tanda
tangan oleh Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Kepala
Bagian Umum, Kepala Sub Bagian Program dan Keuangan dan
Bendahara Pengeluar Pembantu Bagian Umum.
d. Rekapitulasi Surat Pertanggungjawaban
Tahapan selanjutnya adalah rekapitulasi surat pertanggung
jawaban ke dalam buku laporan SPJ, di dalam perekapan tersebut
yang ditulis adalah nama kegiatan beserta jumlah biaya
pelaksanaan perjalanan dinas.
e. Pengarsipan Surat Pertanggungjawaban
Pada tahap akhir ini adalah pengarsipan surat
pertanggungjawaban dengan membagikan rekapan surat
pertanggungjawaban kepada pihak yang yang telah ditentukan
yaitu satu rekap (kwitansi putih/asli) untuk, satu rekap (kwitansi
merah muda) untuk Bendahara Pengeluar Pembantu Bagian
Umum, satu rekap ( kwitansi kuning) untuk Kepala Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian, satu rekap ( kwitansi hijau) untuk pihak
verivikator, satu rangkap (kwitansi biru) untuk pelaku perjalanan
dinas itu sendiri.

2. Permasalahan
Pedoman untuk pelaporan dan pertanggungjawaban surat
pertanggungjawaban di Sekretariat DPRD Kota Payakumbuh adalah
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 113 /
Pmk .05 / 2012 terkait Perjalanan Dinas dalam Negeri bagi Pejabat
Negara, Pegawai Negeri, Dan Pegawai Tidak Tetap dan Peraturan
Walikota Payakumbuh Nomor 107 Tahun 2018 tentang Perubahan
Ketiga atas Peraturan Walikota Payakumbuh Nomor 104 Tahun 2017
tentang Perjalanan Dinas di Lingkungan Pemerintah Kota
Payakumbuh. Namun pada prakteknya masih inefektif dalam
pelengkapan dan penyususnan dokumen-dokumen
pertanggungjawaban perjalanan dinas seperti kesalahan dalam
menjumlahkan total biaya, surat tugas yang tidak ada, surat perintah
perjalanan dinas yang tidak sinkron dengan nama pelaku perjalanan
dinas.
Banyak diantara pegawai yang tidak sabar menunggu rekapitulasi
surat pertanggungjawabannya. Permasalahan lain yang penulis
temukan adalah adanya intruksi atau ketetapan dalam penyusunan
surat pertanggungjawaban yang tidak satu suara sehingga penyusunan
laporan pertanggungjawaban tersebut berbeda setiap orangnya.

3. Solusi
Oleh karena itu, dari permasalahan tersebut penulis dapat
merekomendasikan hususnya Bagian Umum Sekretariat DPRD Kota
Payakumbuh untuk meningkatkan hal-hal berikut sehingga prosedur
yang dilakukan lebih efektif dan efisien.

35
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Magang merupakan salah satu upaya dalam rangka membekali mahasiswa
dengan keterampilan dibutuhkan oleh industri/instansi sehingga perguruan
tinggi dapat menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan dunia
kerja. Penulis melaksanakan kegiatan magang di Bagian Umum
Sekretariat DPRD Kota Payakumbuh selama 50 hari kerja mulai dari
tanggal 05 Januari 2022 hingga tanggal 25 Februari 2022. Selama magang
penulis melaksanakan berbagai tugas yang berkaitan dengan pengelolaan
administrasi umum khususnya dibidang pengelolaan surat menyurat
seperti pembukuan dan pengarsipan surat masuk, surat keluar, dan surat
tugas serta penomoran surat keluar dan surat tugas. Dan pengelolaan surat
pertanggungjawaban perjalanan dinas Sekretariat DPRD Kota
Payakumbuh. Adapun rincian tugas yang penulis laksanakan yaitu sebagai
berikut :
a. Pengelolaan surat menyurat, berupa pengagendaan surat masuk dan
surat keluar serta pengarsipannya
b. Pengelolaan surat pertanggungjawaban perjalanan dinas jabatan
Sekretariat DPRD Kota Payakumbu. Kegiatan ini dimulai dari
pemeriksaan kelengkapan dokumen surat pertanggungjawaban,
verifikasi surat pertanggungjawaban, pelengkapan tanda tangan kepada
pihak yang ditetapkan, rekapitulasi surat pertanggungjawaban, dan
terakhir adalah pengarsipan surat pertanggungjawaban.
B. Saran
Berdasarkan pada pengalaman yang telah penulis peroleh selama magang
di Bagian Umum Sekretariat DPRD Kota Payakumbuh, adapun saran yang
dapat penulis berikan adalah sebagai berikut :
1. Bagi Jurusan Ilmu Administrasi Negara FIS UNP Pelaksanaan
magang tentunya disempurnakan dengan adanya proses monitoring
ke instansi tempat mahasiswa magang. Dari praktek magang yang
telah dilaksanakan, Jurusan Ilmu Administrasi Negara hanya
memonitor ke beberapa instansi saja. Di instansi tempat penulis
magang pihak jurusan tidak datang langsung untuk memonitoring.
Saran penulis sebaiknya pihak jurusan melakukan monitoring juga
ke seluruh instansi dengan tujuan tetap terjalin komunikasi serta
kerjasama yang hangat antara kampus dengan instansi magang.
2. Bagi Instansi Tempat Magang Untuk instansi tempat magang,
penulis menyarankan dalam rangka peningkatan kualitas
pelayanan, maka sebaiknya setiap bagian yang ada di Sekretariat
DPRD Kota Payakumbuh harus saling koordinasi dengan baik
sehingga dapat berjalan satu komando. Serta lebih mengaktifkan
platform media seperti website, aplikasi JDIH, serta akses
informasi lainnya yang dapat memudahkan masyarakat
menjangkau informasi.
3. Bagi Mahasiswa Bagi mahasiswa yang akan mengikuti magang
penulis dapat menyarankan agar mahasiswa lebih disiplin dalam
pelaksanaan magang. Datang tepat waktu, istirahat sesuai dengan
jam yang ditentukan, serta mengoptimalkan kehadiran ke instansi
magang. Selain itu mahasiswa diharapkan untuk lebih intens
menjalin komunikasi dengan supervisor serta seluruh pegawai di
lokasi magang walaupun berbeda bagian, lebih intens bertanya jika
kebingungan saat mengerjakan suatu pekerjaan, serta tidak ragu
untuk menawarkan bantuan kepada pegawai yang sedang bekerja.
Sehingga setelah magang nantinya mahasiswa diharapkan

37
memperoleh wawasan serta pengalaman yang sangat bermanfaat
nantinya saat dihadapkan dengan dunia kerja.

Anda mungkin juga menyukai