Anda di halaman 1dari 10

PEMBUDIDAYAAN ANGGUR

SMA NEGERI 1 SAGULING


September 2021
LEMBAR PENGESAHAN
PENERAPAN BUDIDAYA ANGGUR DENGAN SISTEM TRALIS DI KECAMATAN
SAGULING
Disetujui:
Pembimbing:Pak Tata
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Agus Saeful Muhram, S.Pd.
NIP. 196505181987031008

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena karunia-Nyalah kami dapat
menyelesaikan proposal ini tepat pada waktunya dengan judul : Penerapan
Budidaya Tanaman Anggur dengan Menerapkan Sistem Tralis di SMA Negeri 1
Saguling.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu selama
proses pembuatan proposal budidaya ini, yang diantaranya :
1. Bapak Agus Saeful Muhram, S.Pd, selaku kepada SMA Negeri 1 Saguling
2. Pembimbing
3. Ibu dan Bapak Guru semuanya di SMA Negeri 1 Saguling
4. keluarga yang selalu mendukung kegiatan ini,  dan
5. semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Kami menyadari dalam penyusunan proposal ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang dapat membantu perbaikan
pada karya ini. Kami berharap semoga bermanfaat bagi kami penulis dan peserta
didik serta masyarakat lainnya.

Saguling, 28  September  2021


Kelompok 3.

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. ii
SURAT PERNYATAAN ...................................................................................iii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... iv
DAFTAR ISI........................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... vi
DAFTAR TABEL................................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B.Rumusan Masalah..................................................................................... 2
C. Tujuan....................................................................................................... 3
D. Manfaat..................................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Faktor Pertumbuhan Tanaman Anggur........................................................... 4


B. NodeMCU ESP8266 ............................................................................... 4
C. Sensor DHT11......................................................................................... 5
D. Internet of Things.................................................................................... 6

BAB III DESKRIPSI PRODUK

A. Gambaran Umum Produk......................................................................... 6


B. Metode Pembuatan.................................................................................... 6
C. Waktu dan Tempat Kegiatan..................................................................... 7
D. Alat dan Bahan.......................................................................................... 7
E. Proses Pembuatan Alat ............................................................................. 7

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

A. Spesifikasi CULTIVATECH...................................................................... 10
B. Cara Kerja CULTIVATECH...................................................................... 11
C. Pengujian Teknis........................................................................................ 12
D. Pengujian Efektivitas.................................................................................. 14
E. Keunggulan................................................................................................. 14

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................. 15
B. Saran.......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 16

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Uji Pembacaan Sensor............................................................................. 9
Tabel 2. Unjuk Kinerja Fitur.................................................................................. 10
Tabel 3. Uji Efektivitas........................................................................................... 11

BAB I.
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Saguling adalah sebuah Kecamatan baru,dengan urutan ke-16 di Kabupaten Bandung


Barat,provinsi Jawa Barat. Kecamatan ini merupakan hasil dari pemekaran kecamatan Batujajar
pada tahun 2011. Saguling merupakan Kecamatan dengan kondisi tanah luas dan subur, sehingga
lebih mudah untuk bercocok tanam seperti perkebunan dan pertanian.

Penduduk di Kecamatan Saguling rata rata berprofesi sebagai petani,namun hampir seluruh
petani di Kecamatan Saguling mengelola sayur sayuran(bahan pangan)dibandingkan buah
buahan,padahal keduannya merupakan kebutuhan primer.Pasokan buah buahan selalu datang dari
luar kota,bahkan dari luar negeri,padahal mengelola buah buahan juga penting untuk
kesejahteraan ekonomi individualis hingga negara,tetapi pasti terdapat alasan dibalik jarangnya
petani mengelola buah buahan,yaitu biaya dan perawatan yang lebih mahal dan rumit
dibandingkan sayur sayuran,apalagi membuat budidaya buah buahan tidak bisa di asal
tempat,dan harus memiliki kondisi tanah,iklim,perairan,curah hujan dan intensitas cahaya yang
memumpuni agar kualitas dan rasa buah tetap terjaga,belum lagi oknum oknum yangg suka
mengambil buah tanpa izin.Indonesia merupakan negara yang beriklim Tropis,termasuk
Kecamatan Saguling,pembudidayaan buah harus memenuhi syarat yang berlaku agar tidak
menimbulkan kegagalan panen,salah satunya buah anggur,karena syaratnya sudah terpenuhi dan
sudah teruji,Walau memang kurang umum dalam hal pembudidayaan,namun sangat bagus untuk
diaplikasikan.

Dalam hal pembudidayaan,tumbuhan akan dilengkapi dengan sistem atau teknologi tertentu
untuk memudahkan perawatan dan meningkatkan kualitas,namun pemilihan sistem harus
tepat,untuk di Kecamatan Saguling sendiri membutuhkan sistem yang higienis dan mudah di
aplikasikan,oleh karena itu sistem yang cocok adalah sistem tralis karena mudah dan tidak terlalu
memakan tempat,selain untuk anggur,sistem tralis juga cocok untuk tumbuhan yang dapat
merambat,contohnya beri,kiwi,buah naga,melon,dll,namun dari contoh buah yang dapat
merambat itu memiliki persyaratan penanaman seperti iklim yang berbeda-beda,namun kami
lebih memilih anggur karena menurut kami anggur dapat tumbuh di dataran tinggi dan
rendah,kami belajar dari negara lain Di Benua Eropa dan Amerika, perkebunan anggur komersial
membentang luas di banyak tempat berbeda, mulai dari pesisir pantai yang panas, hingga puncak
pegunungan yang berselimut salju.namun yang pasti terdapat sstruktur tanah yang berbeda di
tiap tempat,contohnya saguling yang memiliki struktur tanah berupa bukit dan gunung,dan
kondisi tanah lembap.untuk itu kami membutuhkan sistem agar menanam anggur secara rapih
dan terawat adalah menggunakan sistem TRALIS.

B.Rumusan Masalah.
Dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya,dirumuskan masalah sebagai berikut:
 Apa itu metode sistem tralis?
 Bagaimana cara pengolahan budidaya anggur dengan sistem tralis?
 Apa saja keuntungan dan manfaat budidaya tanaman anggur dengan sistem tralis di
Kecamatan Saguling?
 Hipotesis
C.Tujuan Penelitian.
Tujuan dalam penelitian ini adalah
 Mengetahui cara penanaman metode tralis.
 Mengetahui cara pengolahan budidaya tralis.
 Mengetahui keuntungan dan manfaat dari budidaya dengan metode tralis.
 Mempelajari komponen Tanaman Anggur baik buah nya atau tanaman nya.
D.Batasan Masalah.
Dalam penelitian ini dibatasi dengan:
 Percobaan awal dilakukan di teras rumah menggunakan alat seadanya dengan
memperhatikan syarat.
 Percobaan sebatas untuk mengetahui kemanjuran budidaya tanaman anggur
menggunakan sistem tralis.
 Jenis anggur yang akan dibudidayakan adalah jenis Prabu Bestari (Red Prince)
E.Manfaat Penelitian.
Manfaat dan inovasi karya yang didapat adalah:
 Dapat meningkatkan perekonomian secara individual atau pun kelompok.
 Lahan kosong dapat dimanfaatkan sebagai lahan pembudidayaan tanaman anggur.
 Dapat mengubah lahan kosong menjadi tempat wisata perkebunan anggur.
 Dapat mengetahui komponen yang bersifat di tanaman anggur.

BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA

1.Kondisi Geografis di Kecamatan Saguling.


Dikarenakan saguling merupakan kecamatan yang kondisi geografis nya berada di dataran
tinggi,Daerah pegunungan (dataran tinggi) memiliki tanah yang cenderung subur, karena
terkena abu vulkanik dari letusan gunung. Tanah di kawasan ini sangat cocok untuk diubah
menjadi perkebunan, contohnya perkebunan kopi, perkebunan buah atau sayuran. Selain
dimanfaatkan tanahnya, kawasan pegunungan juga memiliki potensi wisata. Sehingga banyak
warganya yang juga bekerja sebagai penyedia jasa wisata, membuka penginapan, dan
sejenisnya.

A.Suhu
suhu rata-rata yang di ketahui pada kecamatan saguling atau batujajar sekitar 28°c sampai
31°c atau 24°c sampai 32°c menurut accuweather.com suhu tersebut dap
at berubah tergantung pergantian bulan namun keterangan diatas merupakan suhu rata-rata di
kecamatan saguling dan batujajar

B.Cuaca
Cuaca di saaat pagi memiliki kondisi langit yang cerah sedikit berawan,siang langit
berkondisikan cerah,begitu juga dengan malam hari namun beberapa kemungkinan setiap
sore hari akan turun hujan beserta petir.Dikarenakan saguling merupakan provinsi jawa barat
maka kecamatan saguling memiliki iklim tropis yang bermusim hujan dan kemarau.

C.Kepadatan Penduduk Dan Informasi Perdesaan

LAKI-
NO DESA LAKI % PEREMPUAN % JUMLAH %
1 CIKANDE 2946 0,3% 2851 0,3% 5797 0,3%
2 JATI 2569 0,3% 2443 0,3% 5012 0,3%
3 GIRIMUKTI 3285 0,4% 3279 0,4% 6564 0,4%
4 BOJONGHALEUANG 2310 0,3% 2199 0,3% 4509 0,3%
5 CIPANGERAN 1858 0,2% 1770 0,2% 3628 0,2%
6 SAGULING 3829 0,4% 3773 0,4% 7602 0,4%

Kecamatan Saguling merupakan kecamatan baru di jawabarat,walau begitu saguling memiliki


banyak penduduk yang menempati kecamatan saguling,dengan jumlah penduduk laki laki di
saguling sebanyak 16797 jiwa (1,9%) dan perempuan sekitar 16315(1,9%) dengan jumlah
keseluruhan penduduk adalah 33112(1,9%).

D.Luas Kecamatan Saguling.


Luas Wilayah
Kecamatan KM2 Presentasi Desa
Rongga 113,12 8,66 8
Gununghalu 160,64 12,30 9
Sindangkerta 120,47 9,23 11
Cililin 77,79 5,96 11
Cihampelas 46,99 3,60 10
Cipongkor 79,96 6,12 14
Batujajar 32,04 2,45 7
Saguling 51,46 3,94 6
Cipatat 126,05 9,65 12
Padalarang 51,40 3,94 10
Ngamprah 36,01 2,76 11
Parongpong 45,15 3,46 7
Lembang 95,56 7,32 16
Cisarua 55,11 4,22 8
Cikalongwetan 112,93 8,65 13
Cipeundeuy 101,09 7,74 12
Dapat disimpulkan bahwa luas dari kecamatan saguling sekitar 51,46 km2,informasi tersebut
di ketahui hasil penelitian pada tahun 2013 yang lalu.Sumber: Kabupaten Bandung Barat
Dalam Angka Tahun 2013.

2.Budidaya Tanaman Anggur 


Sebelum kita memulai menjelaskan budi daya anggur,kita akan menjelaskan apa itu
penjelasan dari Budi daya. Dalam pertanian, budi daya merupakan kegiatan terencana
pemeliharaan sumber daya hayati yang dilakukan pada suatu areal lahan untuk diambil
manfaat/hasil panennya. Kegiatan budi daya dapat dianggap sebagai inti dari usaha tani.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, budi daya adalah "usaha yg bermanfaat dan
memberi hasil". Usaha budi daya tanaman mengandalkan penggunaan tanah atau media
lainnya di suatu lahan untuk membesarkan tanaman dan lalu memanen bagiannya yang
bernilai ekonomi. Bagian ini dapat berupa biji, buah/bulir, daun, bunga, batang, tunas, serta
semua bagian lain yang bernilai ekonomi. Kegiatan budi daya tanaman yang dilakukan
dengan media tanah dikenal pula sebagai bercocok tanam (bahasa Belanda: akkerbouw).
Termasuk dalam "tanaman" di sini adalah gulma laut serta sejumlah fungi penghasil jamur
pangan.Dapat Disimpulkan bahwa budidaya adalah suatu istilah yang berhubungan dengan
suatu proses memperbanyak sumber daya hayati, yang biasanya terdapat dalam bidang
perkebunan, peternakan, dan pertanian.
Setelah menjelaskan apa itu budi daya sekarang kami akan memberitahu mengenai
tanaman anggur, Anggur merupakan tanaman buah berupa perdu merambat yang termasuk ke
dalam keluarga Vitaceae.[1] Buah ini biasanya digunakan untuk membuat jus
anggur, jelly, minuman anggur, minyak biji anggur dan kismis, atau dimakan langsung.[1] Buah ini
juga dikenal karena mengandung banyak senyawa polifenol dan resveratol yang berperan aktif
dalam berbagai metabolisme tubuh, serta mampu mencegah terbentuknya sel kanker dan
berbagai penyakit lainnya.[2] Aktivitas ini juga terkait dengan adanya senyawa metabolit sekunder
di dalam buah anggur yang berperan sebagai senyawa antioksidan yang mampu
menangkal radikal bebas.[3][4]
Tanaman ini sudah dibudidayakan sejak tahun 4000 SM di Timur Tengah.[1] Akan tetapi, proses
pengolahan buah anggur menjadi minuman anggur baru ditemukan pada tahun 2500 SM oleh
bangsa Mesir.[1] Hanya beberapa waktu berselang, proses pengolahan ini segera tersebar luas
ke berbagai penjuru dunia, mulai dari daerah di Laut Hitam, Spanyol, Jerman, Prancis,
dan Austria.[1] Penyebaran buah ini berkembang samakin pesat dengan adanya
perjalanan Colombus yang membawa buah ini mengitari dunia.
(Wikipedia.org).
Iklim Anggur merupakan salah satu tanaman yang hidup pada daerah dataran rendah.[1] Tidak
seperti kebanyakan tanaman lainnya, tanaman anggur justru membutuhkan musim
kemarau panjang berkisar 4-7 bulan agar dapat tumbuh dengan baik dan intensitas cahaya
matahari yang cukup tinggi.[1] Curah hujan yang diperlukan oleh tanaman ini hanya 800 mm per
tahun.[1] Oleh karena itu, penyiraman yang berlebihan dapat mengganggu proses
pembuahannya.[8] Suhu untuk tumbuh maksimal adalah 31 oC dan suhu minumum adalah 23 oC
dengan kelembapan udara berkisar antara 75-80%.tanaman
anggur merupakan tanaman tradisional yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri
tersebut, karena memiliki kandungan senyawa seperti resveratrol, hidroksitirosol, kuersetin, dan
asam fenolat (Papadopoulou et al., 2004), beberapa katekin, epikatekin (Jayaprakarsha et al.,
2003) serta alkaloid terpenoid
Setelah kami menjelaskan satu per satu pengertian budidaya dan anggur,sekarang kami akan
menjelaskan budi daya aggur,bisa kita pahami budi daya tanaman anggur merupakan
perkembangbiakan tanaman anggur secara bertahap,dikarenakan daerah tersebut jarang
menanam anggur,jadi kita akan memanfaatkan lahan tertentu untuk tempat memperbanyak
/menanam tanaman anggur,dengan ini tanaman anggur dapat membangkitakan ekonomi daerah
apabila di kembangkan secara luas.Dan tentu nya kita jadi tidak asing lagi dengan Buah anggur
.
3.Sistem Tralis.

Sistem tralis adalah suatu sistem pemeliharaan tanaman anggur dengan memakai bantuan para -
para kawat, kawat - kawat itu berfungsi sebagai penompang tanaman, panjang kawat sekitar 45 meter,
atau 1 kg.

Tanaman anggur Merupakan tumbuhan memanjat, sehingga akar yang dimiliki adalah akar
pembelit, yang berfungsi untuk menempatkan tumbuhan dengan baik dan berkompetisi mendapatkan
sinar matahari, tanaman anggur juga mempunyai sulur untuk merambat, hal ini bertujuan untuk
merambat pada medium, agar dapat tumbuh tinggi , sehingga tanaman anggur mendapatkan sinar
matahari yang cukup, jadi tanaman anggur dapat merambat ke atas karena gerak.

Akar, batang dan daun pada tanaman mengalami modifikasi sebagai bentuk adaptasi terhadap
kondisi lingkungannya.

Modifikasi ini dapat berupa sulur, yang digunakan tanaman untuk tumbuh merambat. Sulur
digunakan untuk membelit medium tumbuhnya. Medium perambatan sulur misalnya adalah
kawat,batang pohon, potongan kayu, atau tiang.

Sulur memungkinkan tumbuhan yang lebih kecil untuk merambat ke ketinggian, sehingga tidak
tertutup oleh daun-daun pohon yang lebih besar. Dengan demikian, tanaman yang merambat dapat
memperoleh sinar matahari untuk melakukan proses fotosintesis. Fotosintesis ini menghasilkan
makanan, dari air dan karbon dioksida dan dibantu oleh sinar matahari.

 
4.Hipotesis penerapan Tralis pada tumbuhan anggur

A.Penerapan Sistem Tralis pada Tanaman Anggur

1. Bibit yang sudah siap dipindahkan harus dipangkas terlebih dahulu. Yaitu dengan
menyisakan 1 cabang saja yang terdidiri dari 2-3 mata tunas.

2. Seiring pertumbuhanya, maka cabang-cabang calon batang utama yang tubuh dari 2-3 mata
yang disisakan sebelumnya akan tumbuh dan semakin memanjang, maka harus dipilih 2 batang
saja yang paling kuat (1 buat batang utama dan 1 lagi buat cadangan).

Bersamaan dengan tumbuhnya 2 calon batang pokok tadi, untuk calon-calon cabang sekunder
juga pasti mulai berkembang dan otomatis harus kita pelihara dengan membiarkan calon cabang
sekunder yang tumbuh dibagian atas batang primer dan membuang cabang-cabang skunder yang
tumbuh dibagian bawah batang primer.

3. Batang primer yang dijadikan cadangan harus dibuang setelah batang utama yang dipilih
keadaanya sudah kuat.

4. Batang utama yang menjadi pilihan akan dipotong ketika tingginya sudah mencapai target
yang diinginkan.

misalnya tinggi untuk rambatan cabang sekunder sekitar 1,5 meter, maka batang primer tersebut
harus dipotong ketika mencapai ketinggian 15-20 cm diatas tralis dan pemotongan tepat 20 cm
dibawah tralis/kawat.

5. Jika Masa pertumbuhan pertama sudah mempunyai batang primer, selanjutnya memelihara
beberapa calon cabang sekunder yang sudah mulai tumbuh.

6. Lalu memilih 2 cabang saja yang akan dijadikan cabang sekunder (cordon) yang nantinya
akan dirambatkan ke 2 arah berbeda (kanan dan kiri)

7. Pemotongan 2 sekunder tadi akan dilakukan setelah panjangnya mencapai 1,5 meter atau
panjangnya berada ditengah antara 2 pohon anggur dengan jarak tanam 2 x 3meter.

8. Setelah itu mengatur beberapa calon cabang tersier yang tumbuh di 2 cabang sekunder kiri
dan kanan tadi dengan cara mengaturnya supaya jarak antara cabang tersier/spurs/canes tertata
rapih dan tidak terlalu berdesakan (10 cm atau ukuran satu jengkal)
9. Setelah pembentukan pohon anggur dari awal pertumbuhanya sampai terbentuk seperti
langkah diatas tadi sudah selesai, selanjutnya tinggal mengatur cabang-cabang pembawa buah
perdana sambil menunggu pemangkasan (Pruning) yang akan datang.

B.Keunggulan sistem tralis pada tanaman anggur

1.Sistem tralis lebih efisien dalam perawatanya,seperti penyemprotan hama dan


penyemprotan pupuk daun.

2.sangat efisien dalam pembuahan anggur.


3.pada sistem teralis pemanenan buah anggur jadi lebih mudah.

BAB III.
METODE PENELITIAN

1. Langkah  penelitian
Dalam penelitian ini, langkah-langkah yang dilakukan adalah :
1.
Lahan untuk kolam yang akan digunakan berukuran panjang………. cm lebar ….
cm dan tinggi …..cm. Kolam berbahan dasar terpal plastik dibatasi dengan tiang
baja ringan. Di atas kolam dipersiapkan pipa-pia untuk meletakkan media
tanaman padi dalam gelas plastk
2. Media tanam padi
Media untuk menanam padi adalah tanah yang dicampur dengan pupuk
organik dengan perbandingan……………. Tanah yang telah dicampurkan dengan
pupuk dimasukkan ke dalam gelas plastik yang sudah diberi lubang dan sumbu
dari kain untuk penyerapan air.
3. Bibit padi dan ikan
Padi yang ditanam adalah bibit unggul dan bibit ikan nila yang disemai adalah
berukuran 3-7 cm.
 
2. ALat dan bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Meteran
2. Mesin Pompa
3. Paralon besar ukuran diameter sekitar 10cm (cek lagi)
4. Baja ringan
5. Plastik terpal
6. kain perca
7. Cup plastik
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Tanah
2. Pupuk
3. Air
4. Pakan ikan
5. Benih pad
6. Benih ikan nila
3. Tempat dan Waktu
Tempat penelitian adalah di SMA Negeri 1 Saguling dan waktu penelitian adalah
dari bulan September - November 2021, dengan dirincikan sebagai berikut:
No Kegiatan September Oktober November

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pembuatan Proposal

2 Sidang Proposal

3 Persiapan

4 ……………..

5 ……………….

6 Penyusunan Laporan

7 Sidang PAS

 
4. Teknik Pengumpulan Data
Selama penelitian ini data yang dikumpulkan adalah :
1. Ukuran pertumbuhan ikan dan padi selama penanaman
2. Keasaman (pH) air kolam
3. Hama dan gangguan tanaman padi dan ikan
4. Dokumentasi
E. Rincian Anggaran Biaya
Rincian biaya yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Mesin Pompa Rp 100.000
2. Kolam dan paralon Rp 500.000,-
3. Cup Plastik  Rp 100.000,-
4. Pupuk   kohe  Rp 10.000,-
5. Bibit ikan  Rp 50.000,-
6. Bibit padi  Rp   5.000,-
7. Pakan ikan  Rp 300.000,-
Total   Rp
Daftar pustaka
Dinastph lampung, desember 2020. Jenis-jenis padi (artikel) Dinas Ketahanan Pangan,
Tanaman Pangan, dan Holtikultura propinsi
Lampung. https://www.dinastph.lampungprov.go.id/detail-post/jenis-jenis-
padi, di akses 15 September 2021
Firdaus, Muhammad edwar, tahun, sumber?
(siapa, tahun) kompas, https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2020/06/11/budidaya-padi-sistem-
hidroganik/
BBPadi Media, 24.6.2020.Cara Tanam Padi Hidroponik di Pekarangan Rumah. Balai Besar
Penelitian Tanaman Padi Balitbangtan Kementrian
Pertanian. https://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/index.php/info-berita/info-
teknologi/cara-tanam-padi-hidroponik-di-pekarangan-rumah

Anda mungkin juga menyukai