“dikasi ASI sampai umur 3 bulan setelah 3 bulan di selang seling sama susu
formula karena di tinggal kerja namun kalau ibunya sudah dating dari kerja
biasanya di kasi ASI lagi” (Tn. A)
“ASI diberikan sampai umur 2 tahun nika” (Ny. E)
“1,5 tahun nika” ( Ny.B)
“karena di tinggal kerja oleh ibunya maka dikasi ASI sampai umur 3 bulan saja
karena ibunya dikasi cuti Cuma 3 bulan saja. (Tn. A)
“Ibu memberikan ASI saja selama 2 tahun” (Ny. E)
“Karena anak usia 6 bulan memang diberikan ASI saja, belum bisa mengonsumsi
yang lain agar tidak berpengaruh ke pencernaannya” (Ny. B)
1. Pemberian Makanan Pendamping ASI
1) Makanan apa saja yang diberikan kepada anak?
Dari Hasil Wawancara terdapat 1 orang yang menyatakan bahwa dikasi bubur
campur brokoli . 1 orang yang menyatakan bahwa terkadang di kasih bubur sun. 1
orang menyatakan bahwa diberikan nasi,bubur. Seperti kutipan berikut ini :
“tergantung mood anak terkadang 2 sendok yang di pakai bikin susu nika” (Tn. A)
“Biasanya setengah piring bayi nika” ( Ny. E)
“3 Kali sehari “ ( Ny. B )
3) Berapa kali anak diberi makan pokok, bagaimana dengan makanan selingannya?
Dari Hasil Wawancara terdapat 1 orang yang menyatakan 3-4 kali diberikan
makanan pokok . 2 orang yang menyatakan bahwa 3 kali diberikan makanan pokok.
Seperti kutipan berikut ini :
4) Setiap kali makan, apakah jenis makanan yang diberikan selalu sama?
Dari Hasil Wawancara terdapat 1 orang yang menyatakan bahwa menunya di ganti-
ganti kadang lauknya di kasi ati kadang brokoli . 1 orang yang menyatakan bahwa
terkadang di kasih ayam. 1 orang menyatakan bahwa diberikan makanan bervariasi.
Seperti kutipan berikut ini :
“sama terkadang menunya di ganti-ganti kadang lauknya di kasi ati kadang di kasik
brokoli” (Tn. A)
“Berbeda terkadang ayam” (Ny. E )
“berpariasi” (Ny.B)
“niki sampai kelih niki diberikan ASI sampai umur 2,5 tahun” (Tn.A)
“anak diberikan ASI sampai 1,5 tahun” (Ny. B)
“anak dikasih ASI sampai 2 tahun” (Ny. C)
7) Bagaimana dengan jajan anak? Apakah ibu selalu mengawasinya? Jika ya, bagaimana
mengawasinya?
Dari Hasil Wawancara terdapat 1 orang yang menyatakan bahwa anak tidak jajan di
warung biasanya dibuatin jajan dirumah sama ibunya. 1 orang yang menyatakan
bahwa anak tidak terlalu suka jajan terkadang anak jajan diwarung tetapi tetap
diawasi oleh ibunya. 1 orang menyatakan bahwa anak biasanya dikasi biscuit yang
dibelikan oleh ibunya. Seperti kutipan berikut ini :
“tidak jajan di warung , biasanya di buatin jajan di rumah sama ibunya” (Tn. A)
“Anak saya tidak terlalu suka jajan terkadang ketika dia jajan biasanya saya selalu
mengawasinya”(Ny. E)
“biasanya anak dikasi biscuit yang dibelikan oleh ibunya”(Ny. B)
3) Bagaimana praktik kebersihan ibu dan alat masak atau makan sebelum menyajikan atau
mengolah makanan?
Dari hasil wawancara terdapat 2 orang yang menyatakan bahwa sebelum masak ibu
mencuci dan membersihkan alat masak terlebih dahulu. 1 orang yang menyatakan bahwa
sebelum masak dan makan alatnya dibersihkan terlebih dahulu dan setelah makan
langsung dicuci. Seperti kutipan berikut ini:
“Biasanya ibunya sebelum masak itu prabotan dan alat masaknya di cuci dan di
bersihkan terlebih dahulu” (Tn. A )
“Sebelum masak dan makan alatnya di bersihkan terlebih dahulu dan setelah makan
langsung di cuci” (Tn. E)
“Biasanya alat dan prabotan di cuci dan di bersihkan terlebih dahulu” (Ny. B)
6) Apakah ibu memasak sendiri atau membelikan makanan untuk anak?, jelaskan!
Dari hasil wawancara terdapat 2 orang yang menyatakan bahwa memasak sendiri. 1
orang yang menyatakan bahwa memasak sendiri dan terkadang membeli yang sudah
jadi. Seperti kutipan berikut ini:
“Masak sendiri nika ibunya” (Tn. A)
“Tiyag memasak sendiri” (Ny. E)
“ biasanya masak sendiri dan terkadang membeli yang sudah jadi seperti ayam goreng”
(Ny.B)
“ panes sareng muntah tapi yen tegeh panes ne mare muntah” (Tn.A , 30 tahun)
“kadang diare,panas enggak” (Ny. E)
“batuk,pilek, demam” (Ny.B)
2. Bagaimana upaya yang ibu lakukan agar anak tidak jatuh sakit
Dari hasil wawancara didapatkan 1 responden berupaya untuk langsung ke dokter, 2
responden lain tidak memilih untuk langsung ke dokter melainkan menggunakan
alternatif sendiri seperti obat herbal dan meminum vitamin
2. Apakah ibu berkonsultasi mengenai kesehatan dan gizi anak ketika datang ke pelayanan
kesehatan
Dari hasil wawancara didapatkan 2 responden mengatakan bahwa sudah berkonsultasi
mengenai kesehatan dan gizi anak. 1 responden mengatakan bahwa tidak konsultasi
kesehatan dan gizi anak.
3. Apa hambatan yang ibu alami ketika pergi ke tempat pelayanan kesehatan
Dari hasil wawancara didapatkan 1 responden mengatakan bahwa ada hambatan pergi ke
tempat pelayanan kesehatan. 2 responden mengatakan bahwa tidak ada hambatan pergi
ke pelayanan kesehatan.
4. Bagaimana menurut ibu tentang pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan posyandu,
apakah penting untuk rutin datang kesana? Mengapa?
Dari hasil wawancara didapatkan 3 responden mengatakan bahwa penting untuk rutin ke
tempat pelayanan kesehatan.
“Penting, karena berhalangan dadine kapah, tapi ade ne megae di puskesmas ditu
konsulne” (Tn.A,30 Tahun)
“penting sih, untuk mengontrol perkembangannya” (Ny.E)
“penting” (Ny.B)
“Bab nike tyg kadang nyebokin, ten taen niki langsung” (Tn.A , 30 tahun)
“nggih, cuci tangan dulu” (Ny.E)
“cuci tangan” (Ny.B)
“Yen niki medaarne nak kenten tergantung luwung bayune, yen luwung bayune
ngumbah lima didianne, nyemak didiane, ngesop didiane” (Tn.A,30 Tahun)
“ sama, cuci tangan dulu” (Ny.E)
“cuci tangan” (Ny.B)
“Di rumah manten, kadang-kadang ada temen, kadang-kadang ten” (Tn.A , 30 Tahun)
“disini-sini aja, jarang dia keluar” (Ny.E)
“ di lingkungan rumah saja” (Ny.B)
7. Perawatan ibu
1. Bagaiamana pola makan ibu selama masa kehamilan?
Dari hasil wawancara didapatkan 3 responden mengatakan bahwa pola makan seperti
biasa.
“tergantung, misalne cara mangkin jadwal kontrol ne, mn sing ngidang mani ne”
(Tn.A,30 Tahun)
“periksa kehamilanne rutin, 1 bulan 1 kali di dokter” (Ny.E)
“rutin,saya rutin memeriksa kehamilan” (Ny.B)
“yen berat badan kurang tau, tapi tiap ke dokter metimbang” (Tn.A,30 Tahun)
“setiap ke dokter di cek” (Ny.E)
“saya lupa tapi kira-kira 53kg kalau gak salah”
4. Bagaimana dengan tablet penambah darah? Berapa banyak ibu mengkonsumsinya selama
masa kehamilan?
Dari hasil wawancara didapatkan 2 responden mengatakan bahwa mendapatkan tablet
penambah darah dan mengonsumsinya 1 kali sehari. 1 responden mengatakan bahwa
tidak mengonsumsi tablet penambah darah.
“Obat herbal kapsul yang dapat di ubud , 50 butir obat tablet” (Tn.A,30 Tahun)
“ dapet tablet penambah darah,di konsumsi 1 kali sehari” (Ny.E)
“tidak mengkonsumsi tablet penambah darah” (Ny.B”
5. Apakah ibu melakukan imunisasi ketika hamil? Jenis imunisasi apa yang diberikan?
Dari hasil wawancara didapatkan 2 responden mengatakan bahwa tidak ada imunisasi. 1
responden mengatakan bahwa ada imunisasi.
6. Bagaimana cara ibu mengetahui asupan yang sesuai untuk masa kehamilan?
Dari hasil wawancara didapatkan 3 responden mengatakan bahwa menggunakan media
handphone.
7. Bagaimana aktivitas ibu selama masa kehamilan? Berapa banyak waktu istirahat?
Dari hasil wawancara didapatkan 3 responden mengatakan bahwa melakukan aktivitas
seperti biasa dan istirahat yang cukup.