DISUSUN OLEH:
ISMAIL MOKODOMPIT_341420003
WIDA H. SAISALI_341420010
WINDA MAHAPUTRI_341420015
JURUSAN SENDRARATASIK
FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami selaku kelompok 1dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya .
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Rahmawati
Ohi S.Pd, M.Sn selaku dosen pengampuh pada mata kuliah perkembangan peserta didik.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan seputar perkembangan bayi
(0-12 bulan) baik bagi pembaca dan terutama untuk diri kami sendiri selaku penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rahmawati Ohi S.Pd, M.Sn selaku dosen
pengampu mata kuliah perkembangan peserta didik yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Kami dari kelompok 1
menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………………………………………………………………………i
Daftar isi………………………………………………………………………………………...ii
BAB I : PENDAHULUAN
1. Latar belakang…………………………………………………………………………iii
BAB II : PEMBAHASAN
Kesimpulan……………………………………………………………………………………15
Saran……………………………………………………………………………………………15
Daftar isi
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus masa kritis perkembangan seseorang.di
katakan masa kritis karena pada masa ini bayi sangat peka terhadap lingkungan dan
dikatakan masa keemasan karena masa bayi berlangsung sangat singkat dan tidak dapat
di ulang kembali (departemen kesehatan,2009).
Usia perkembangan bayi terbagi 2 yaitu, neonates sejak lahir sampai usua 28 hari dan
bayi dari usia 29 sampai 12 bulan (WHO,2013). Sedangkan menurut Rusli (2013) bayi
adalah anak usia 0-12 bulan. Setiap bayi mengalami tahap pertumbuhan dan
perkembangan merupakan proses yang berkesinambungan, bersifat continue dan
pertumbuhan merupakan bagian dari peruses perkembangan (Wong,2009). Pertumbuhan
yang meliputi perubahan tinggi badan, berat badan, gigi, struktur tulang, dan karakteristik
seksual. Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif. Sedangkan perkembangan seperti
perkembangan motorik, sensorik, koknitif dan psikososial bersifat kualitatif (Potter &
Terry 2005).
Bayi adalah individu yang lemah dan memerlukan proses adaptasi. Bayi harus dapat
melakukan 4 penyesuaian agar dapat tetap hidup yauti penyesuaian perubahan sushu,
menghisap dan menelan, bernafas dan membuang kotoran. Keselitan penyesuaian atau
adaptasi akan menyebabkan bayi mengalami penurunan berat badan, keterlambatan
perkembangan bahkan bisa sampai meninggal dunia (Mansur,2009).
Dari latar belakang tersebut maka kami tertarik untuk mengamati perkembagan
sekaligus permasalahan/gangguan yang terjadi pada pertumbuhan di masa bayi usia 0-12
bulan.
BAB II
POKOK PEMBAHASAN
Dalam Neonatal bayi harus menyesuaikan keadaan yang ada pada luar rahim.
Mengingat bahwa selama ini bayi hidup dalam rahim pada saat lahir seluruh organ tubuh
pada bayi harus bisa melakukan penyesuaian dengan keadaan di luar rahim
Pada masa perubahan paling besar terjadi pada jam ke 24- 72 pertama setelah bayi
lahir. Pada saat itu seluruh organ tubuh mengalami penyesuaian akan tetapi penyesuaian
yang paling ppenting terjadi pada sistem pernafasan, ginjal, dan hepar.
Dari pengikatan sampai dengan pemotongan tali pusar dilakukan sekitar minggu ke-
2 dari kehidupan pascamatur.Selama masa ini periode bayi disesuaikan dengan keadaan
yang ada dalam luar rahim.
Pada masa persalinan perawatan saat hamil pada ibu juga mempengaruhi
perkembangan janin, serta komplikasi pada saat persalinan sehingga pada saat mengalami
persalinan ibu mengalami kelahiran prematur, atau bahkan dapat menyebabkan kematian
pada bayi.
Namun para bayi tersebut mengalami semua kesulitan penyesuaian di atas, paling hanya di
beberapa bagian. Krn ada bayi yang sehat ada yg tidak sehat.bayiyang sehat kesulitan pssu
hanya sesaat, akan berbeda bila bayi lahir prematur, pssu harus lama.
Bila diamati, kemampuan sensorik juga merupakan alat komunikasi awal antara bayi
dengan lingkungannya.Ini dapat diamati, ketika bayi baru pertama kali dilahirkan.Ia akan
menangis dengan kencang. Itu terjadi karena bayi harus melalui jalan lahir yang sempit saat
akan dilahirkan, sehingga ia merasakan adanya tekanan yang menyakitkan di permukaan
kulit pada tubuhnya. Tekanan itu terjadi karena ukuran jalan lahir yang memang kecil,
namun dipaksa untuk mengeluarkan bayi yang memiliki ukuran lumayan besar.Wajar bila
akhirnya bayi menangis karena merasa sangat kesakitan ketika harus melalui jalan lahir
yang sempit.Itulah komunikasi pertama bayi dengan lingkungannya.
Selain sebagai alat komunikasi, kemampuan sensorik yang dimiliki bayi juga
bermanfaat untuk mengungkapkan emosi psikologisnya terhadap orang terdekat di
sekitarnya.Seperti, rasa senang atau tidak senang yang kemudian diungkapkan melalui
ekspresi wajah atau berupa tangisan. Stimulasi dini penting untuk merangsang kemampuan
sensorik pada bayi. Kemampuan sensorik akan berkembang seiring dengan bertambahnya
usia bayi.
Pada bayi yang normal kepekaan ini akan menunjukan kemajuan dari waktu ke waktu.
Namun, akan lebih berkembang dengan optimal bila mendapatkan stimulasi dini dari
lingkungannya. Sebuah penelitian menyebutkan, bayi yang mendapatkan stimulasi lebih
dini maka kemampuan sensoriknya akan lebih aktif, sehingga anak akan mudah
mengembangkan kemampuan-kemampuan lainnya. Oleh karena itu stimulasi penting
dimulai semenjak bayi baru lahir, bahkan semenjak dalam kandungan.
Pemberian stimulasi pada kemampuan sensorik ini juga bertujuan untuk perkembangan
dan pematangan susunan saraf pusatnya.secara terus menerus dan berkala serta bila
dilakukan lebih dini semenjak bayi baru lahir juga bermanfaat untuk mengetahui ada
tidaknya gangguan pada kemampuan sensoriknya.
Di usia bayi 5 bulan, si kecil sudah bisa meminta di gendong bahkan memeluk leher bunda.
Berikut perkembangan yang di alami bayi pada usia memasuki bulan ke-5.
a. Indra perasa
Bayi di usia ini suka memasukkan tangan kemulut karenabagian indera pengecapnya
semakin berkembang. Karene itu, pastikan semua benda di sekitar bayi selalu terjaga
kebersihannya.hindari barang – barang yang bisa membahayakan bagi bayi.
b. Penglihatan
Bayi kini sudah bisa melihat seluruh objek, termasuk benda kecil dan benda yang
bergerak. Persepsi eksistensi objek yang sebelumnya belum di pahami, kini mulai
perlahan – lahan akan di mengerti bayi. Mereka tau jika benda yang di letakkannya, akan
tetap ada saat mereka kembali.
Bayi akan semakin menunjukkan kepedulian dengan dunia sekelilingnya. Bayi akan
tertarik melihat benda kecil dan mencoba meraihnya. Selain itu, pada usia ini bayi sudah
cukup kuat untuk mengangkat kepalanya keposisi duduk. Ibu bisa membantu memegang
tangan bayi dan menariknya keposisi duduk.
Ia juga mulai lebih sering berinteraksi dengan mengeluarkan suara dan tawa. Bayi usia ini
sangat senang bermain cilukba dan akan merespon dengan kegirangan.
a. Indra peraba
Bayi usia 6 bulan semakin tertarik dengan variasi tekstur. Ia akan menunjukkan
ketertarikkan untuk merasakan gerakan air, meremas kertas, hingga menyentuh
rerumputan. Stimulasi indera peraba ini adalah latihan tepat menjelang masa MPASI. Ini
karena pengetahuan sensorik bayi semakin luas. Termasuk terhadap tekstur dab rasa
makanan. Hal ini akan membantu melatih focus bayi dan menjawab penasaran mereka
terhadap rasa dan tekstur tertentu dalam makanan.
b. Penglihatan
Setelah dapat melihat jelas benda- benda besar dengan pola kontras, kini bayi akan mulai
tertarik melihat benda- benda kecil. Ia akan menunjukkan ketertarikkan terhadap
aksesoris yang ibu kenakan atau detail pada mainanya, seperti hidung boneka. Hal ini ia
tunjukkan dengan focus melihat suatu benda, kemudian mencoba meraihnya.
Bayi kini sudah mampu duduk tanpa bantuan ibunya. Ia juga sudah bisa merangkak,
bahkan mencoba berdiri dengan bantuan pegangan. Saat dibaringkan tengkurap, bayi
akan menggunakan tangannya untuk mengangkat badan bagian atas serta menarik
lututnya kedepan untuk bertumpu. Kemampuan linguistiknya pun semakin maju. Ia akan
semakin senang mendengar dan menanggapi celotehan ibunya.
Setiap anak tumbuh dan berkembang dengan kecepatan dan tahapan berbeda- beda.
Sebaiknya ibu tidak membandingkan kemampuan bayi pada usia tertentu dengan anak
lain. Ingat ibu, pertumbuhan bukannlah perlombaan. Berikan bayi stimulasi dan
rangsangan sesuai tahapan tumbuhan kembangnya.
Konsultasikan seluruh perkembangan bayi dengan dokter anak jika ada hal- hal yang
memengaruhi kesehatan anak. saat kunjungan dokter dan jadwal vaksinasi, informasikan
seluruh perkembangan bayi termasuk berat dan tinggi badan.
pada usia ini, karakter bayi semakin terlihat dan menunjukkan tanda- tanda separtionanxiety
atau cemas saat berpisah dari orang tua. Selain itu, pada usia ini bayi sudah memulai MPASI.
Pastikan ibu memperkenalkan bayi dengan beragam jenis rasa makanan tanpa pantangan.
Selain mengembangkan indera perasa, ini juga mengurangi resiko bayi pilih- pilih makanan
saat lebih besar.
a. Perkembangan motorik
Umumnya bayi berusia 7 bulan senang bergerak aktif. Bayi bisa saja merangkak.
Memindahkan pantat, berguling, atau kombinasi berbagai gerakan tersebut. Dorong
mobilitas bayi dengan memancingnya agar menghampiri mainan kesukaannya. Pastikan
kondisi rumah selalu aman untuk wilayah eksplorasi bayi.
Saat pengenalan MPASI ini, bayi juga sudah bisa makan dengan sendok dan minum dari
gelas. Ia juga sudah bisa memegang dua benda sekaligus.
a. Tumbuh Gigi
Usi 7 bulan tepat untuk mengenalkan MPASI karena bayi sudah memperlihatkan gigi
pertamanya. Ini juga membuatnya dapat merasakan enaknya makanan padat. Seiring
pertumbuhan gigi, bayi akan lebih sering mengeluarkan liur, rewel, dan membutuhkan
teether atau handuk dingin untuk di gigit. Ibu bisa memberikan MPASI dengan tekstur
berbeda – beda untuk semakin merangsang pertumbuhan giginya.
b. Komunikasi
Bayi akan mengulang suku kata konsonan seperti “ bababa” dan meniup dengan mulut
mencibir. Ia juga gemar bersosialisasi dan senang pada situasi social dengan di tandai
melonjak- lonjak kegirangan bila tahu saatnya bermain. Emosi secara keseluruhan juga
akan muncul. Bayi akan menjadi sangat lengket dengan ibunya dan akan menangis jika ia
tidak menemukan ibunya di sampingnya.
Pada usia 8 bulan, bayi penuh dengan rasa penasaran dan ingin tahu saja yamh berlangsung
di di sekelilingnya. Ia akan semakin sadar perubahan di sekitarnya.
a. Perkembangan motorik
Kekuatan bayi berusia 8 bulan semakin bertambah. Bayi sudah mulai bisa duduk tegak
dan bahkan sebagian lagi sudah mulai merangkak dan mengeksplorasi lantai rumah.
Beberapa bayi berusia 8 bulan juga bisa menarik diri bangkit dan berdiri sambil
memegang kursi atau meja sebagai tumpuan.
Pastikan benda- benda seperti lampu, televisi dan perabotan sudah mantap terpasang,
supaya tidak sampai terjatuh dan melukai bayi. Jika bayi belum merangkak, ibu tak perlu
panik karena setiap anak berkembang dengan kecepatan berbeda- beda.
b. Tidur
Bayi berusia 8 bulan akan tidur selama rata- rata 13-14 jam setiap harinya. Pastikan
kualitas dan kuota tidur bayi selalu tercukupi dengan baik.
c. separationAnxiety
bayi semakin paham tentang teori impermanent, atau kehadiran objek yang pasti hadir
kembali misalnya ibu yang kembali hadir ke rumah setelah bekerja seharian. Maka tidak
heran jika separationAnxiety atau kecemasan saat ditinggalkan semakin berkurang.
d. Komunikasi
Bayi sudah pandai meniru suara ibu dan mulai mengerti nada bisara ibu, bayi mungkin
akan menangis jika ibu marah. Jika ibu memberikan makanan yang tidak di sukai, dia
mungkin akan merajuk. Sebaiknya, bayi akan menyambut gembira benda atau makanan
kesukaannya.
Bayi pada usian 9 bulan begitu aktif. Ia akan mulai senang menjelajah dunia sekitarnya
seiring semakin berkembangnya kemampuan motorik bayi.
a. Perkembangan motorik
Bayi sudah mahir merangkak. Sambil memegang benda dengan kecepatan tinggi dan
merubah posisi merangkak, berputar, atau bangkit. Beberapa bayi juga bisa merangkak
naik turun tangga tanpa banyak kesulitan. Ini artinya ibu harus semakin fokus dan
mengamankan titik-titk berbahaya di rumah, seperti colokan listrik, sudut meja atau
pagar tangga.
b. Komunikasi
Celotehan bayi kian nyaring dan panjang. Jika diperhatikan, bayi mungkin sudah mulai
mengeluarkan kosakata asli seperti “mama” atau “hai”.
c. Senang bermain
Selalu luangkan waktu bersama si kecil agar ia dapat belajar banyak dari sesi bermain.
Pada usia ini, bayi juga sudah bisa menikmati music. Ibu bisa memberikan mainan music
seperti kerincingan atau menyanyikan lagu kepada si kecil.
d. Gemar mengigit
Gigi bayi mulai tumbeh dan suka mengigit mainan yang keras. Ini karena ia merasa tidak
nayaman dengan pertumbuhan giginya.
a. Perkembangan motorik
Bayi berusia 10 bulan umumnya sudah mahir merangkak,bangkit berdiri, dan jongkok. Ia
juga melai beejalan dengan bantuan seperti merambat di dinding atau sofa perabotanya.
b. Makan
Dengan tumbuhnya gigi-gigi kecilnya, bayi dapat menikmati semakin banyak variasi
makanan. Namun, pastikan ibu menyajikan makanan yang tidak berpotensi membuatnya
tersedak. Buat bubur atau pure sedikit lebuh kasar.
c. Komunikasi
Bayi berusia 10 bulan sangat gemar gerak-gerik dan kebiasaan disekitarnya, terutama
ibunya. Ia sudah bisa meniru ferakan seperti menyisir rambur atau menelpon. Saat usia
ini, ia sedang belajar menyerap kosakat dan memperhatikan reaksi orang di sekitarnya.
d. Tidur
Jam tidur siang bayi biasanya sudah berkurang hingga 1 sesi panjang, bukan lagi 2 sesi
pendek. Pastikan bayi tidur cukup supaya suasana hatinya tetap riang dan tidak rewel.
a. Perkembangan motorik
Ini adalah saaat dimana bayi berjalan dan terjatuh sempoyongan karena kakinya masih
belim bisa menyangga tubuhnya dengan sempurna. Jika bayiyang aktif, ia bisa saja
mengejutkan ibunya dengan memanjat keluar dari box tempat tidurnya. Ibu harus lebih
ketat mengawasi segala gerak-gerik si kecil agar ia tidak terluka karena aksinya sendiri.
Selain motorik kasar,bayi juga mulai memperhalus gerakan tangannya. Ia tidak lagi
meraup dengan seluruh tanganya, tetapi akan menggunakan jempol dan telinjuknya untuk
menjepit dan menunjuk.ritme komunikasi dengan bayi 11 bulan
b. Komunikasi
c. Indera perasa
d. Dengan semakin berkembangnya indera pengecap bayi, jangan heran jika ia mulai pilih-
pilih makanan. Namun ibu harus tetap melakukan berbagai cara untuk memberikan
berbagai variasi makanan. Ini utnuk memperkenalkan bayi dengan berbagai tekstur dan
rasa makanan sehingga tidak semakin pilih-pilih makanan.
Berat badan bayi usia 1 tahun umumnya sudah 3 kali lipat lebih berat dibandingkan saan ia
lahir.tinggi badannya juga sudah bertambah hingga 50% dan ukuran otaknya mencapai 60%
dari ukuran dewasa. Seluruh pertumbuhan ini berarti perkembangan anak juga kian
meningkat.
a. Perkembangan motorik
Di usia ini, bayi suadah bisa berdiri sendiri tanpa berpegangan. Bayi juga semakin pandai
menggunakan peralatan seperti sikat gigi, sisir, dannmemegang botol. Bayi usia ini sudah
bisa menunjukan sesuatu menggunakan jari telunjuknya.
Bayi sudah bisa menurukan gerakan seperti tepuk tangan. Salah satu kemampuan
sosialnya yang baru bisa ialah melambaikan tangan atau menirukan gerakan “kiss bye”.
Kosa kata si kecil akan semakin bertambah dengan kegemarannya meniru perkataan
orang tuan. Ia juga mulai memiliki serangkaian emosi kompleks seperti malu, cemas, dan
pemilih.
Jika bayi belum menunjukan perkembangan seperti bayi pada umumnya pada bulan-
bulan tertentu, bunda tidak perlu cemas. Ingatlah bahwa setiap anak punya tahap
pertumbuhan dan perkembangan berbeda-beda.
Keterampilan motorik kasar mencakup gerakan kecil seperti memegang mainan atau
menggunakan sebuah benda. Sedangkan motorik kasar lebih membutuhkan gerakan yang
lebih besar, seperti melempar bola.
"Perkembangan motorik kasar dan halus berbeda pada setiap anak. Namun, sebagian besar
sudah bisa mengangkat kepala pada usia 3 bulan dan duduk dengan bantuan di usia 6 bulan,"
kata penulis buku No More Secs!, Ann Pietrangelo, dikutip dari Healthline.
Bunda bisa lebih peka jika tanda-tanda perkembangan motorik anak bermasalah atau
terlambat. Segera hubungi dokter jika si kecil mengalami hal berikut:
Tidak bisa meraih, menangkap, atau memegang benda memasuki usia 3 bulan
Kepala belum bisa terangkat dengan baik
Tidak bisa memasukkan benda ke mulut
Tidak menggerakkan kaki ketika diletakkan pada permukaan yang keras
Tidak bisa berguling ke arah manapun di usia 5 bulan
Tidak bisa duduk tanpa bantuan di usia 6 bulan
2. Kemampuan bahasa
Masalah yang mungkin muncul di usia 0-6 bulan adalah bayi tidak bisa merespons suara.
Umumnya bayi sudah bisa merespon suara keras di usia 3-4 bulan.
Di usia ini, mereka juga mulai mengoceh, Bunda. Memasuki usia 4 bulan ke atas, bayi akan
meniru suara yang didengarnya.
Segera periksa ke dokter, jika si kecil tidak merespon suara. Ada 3 kemungkinan yang
menyebabkan masalah ini, yaitu:
3. Kemampuan melihat
Penglihatan bayi umumnya belum jelas selama 6 bulan pertama kehidupannya. Namun, bayi
sudah bisa melihat dan mengikuti gerakan benda, Bunda.
Gangguan melihat yang mungkin terjadi pada bayi usia 0-6 bulan adalah:
Anak-anak yang mengalami masalah dalam berinteraksi dengan orang sekitarnya mungkin
mengalami keterlambatan perkembangan emosional dan sosial. Biasanya kondisi ini baru
terlihat saat anak masuk sekolah.
Meski begitu gangguan perkembangan emosional juga bisa dialami bayi usia 0-6 bulan.
Memasuki usia 3 bulan, gangguan yang mungkin terjadi adalah bayi tidak tersenyum atau
tidak memperlihatkan ekspresi dalam kondisi tertentu, misalnya saat takut.
Pada bayi yang dewasa, penyebabnya bisa karena gangguan bahasa atau hubungan dengan
orang tua. Pada kasus bayi 0-6 bulan penyebabnya bisa karena gangguan kognitif.
5. Kemampuan kognitif
Penyebab gangguan kognitif adalah cedera otak karena infeksi, seperti meningitis. Kondisi
ini bisa menyebabkan pembengkakan di otak yang dikenal dengan ensefalitis.
Bayi yang lahir sebelum waktunya atau prematur banyak mengalami tantangan pada awal
kehidupannya. Tak hanya itu, ada pula risiko gangguan tumbuh kembang bayi prematur
yang harus diwaspadai.
Kelahiran prematur merupakan kelahiran yang terjadi sebelum waktunya. Dengan kata
lain, bayi prematur lahir sebelum minggu ke-37 usia kehamilan. Bayi prematur, terutama yang
lahir sangat dini, sangat berisiko mengalami masalah kesehatan. Namun ternyata, kini diketahui
hampir seluruh bayi prematur termasuk yang lahir pada minggu ke-34 hingga ke-36 sama-sama
berisiko.
Kemampuan bahasa
Banyak studi yang menemukan adanya gangguan perkembangan bahasa pada bayi
prematur dengan atau tanpa berat badan lahir rendah dibandingkan dengan bayi yang
terlahir normal. Sebagian besar bayi prematur mengalami masalah bahasa selama
beberapa tahun awal sejak kelahiran, termasuk pemahaman kalimat, mengekspresikan
diri melalui bahasa, mengolah kata, artikulasi (pengucapan), dan lain-lain.
Meski demikian, bukan berarti semua bayi prematur pasti akan mengalami gangguan
tumbuh kembang dalam kemampuan berbahasa dan berbicara. Langkah penting yang
dapat diantisipasi adalah memonitor kemajuan tumbuh kembangnya dan berkonsultasi ke
dokter anak untuk penanganan lebih lanjut.
Psikomotorik dan perilaku
Penelitian di sekolah membandingkan anak usia 7-8 tahun yang lahir sebelum usia
kandungan 32 minggu dengan anak seusia yang lahir normal. Hasilnya menunjukkan
anak - anak yang terlahir prematur lebih banyak mengalami gangguan motorik, meski
tingkat intelegensia mereka normal.
Selain itu, bayi yang lahir prematur memiliki kecenderungan berperilaku hiperaktif, lebih
impulsif, perhatiannya mudah teralihkan, kurang terorganisir, dan kurang tekun.
Demikian juga, risiko anak prematur mengalami attention deficit hyperactivity disorder
(ADHD) lebih tinggi dibanding anak yang lahir normal.
Kemampuan kognitif
Studi mengindikasikan bahwa anak yang lahir prematur, memiliki risiko mengalami
gangguan belajar saat usia sekolah dasar. Beberapa permasalahan yang dihadapi antara
lain gangguan menggunakan bahasa sebagai cara berekspresi, kesulitan memusatkan
perhatian, dan juga kelemahan pada kecerdasan visual motorik serta visual spasial.
Perkembangan emosional
Berdasarkan sebuah penelitian, remaja yang lahir pada usia kandungan sebelum 29
minggu memiliki lebih banyak masalah emosional dengan orang tua, guru, maupun
teman-teman sebayanya. Anak yang terlahir prematur juga berisiko lebih tinggi untuk
menjadi sulit beradaptasi dengan lingkungan, dan menghadapi stres.
Untuk meminimalisir risiko gangguan tumbuh kembang bayi prematur dan memaksimalkan
tumbuh kembangnya, lakukan pemeriksaan secara teratur ke dokter spesialis anak.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Tumbuh kembang setiap anak itu berbeda-beda. Materi di atas berisi pengetehuan umum yang
kami dapatkan dari berbagai sumber dan juga dari hasil pengamatan kami. Walaupun bunda
sudah mengetahui berbagi masalah-masalah di atas, bunda tetap wajib selalu memantau
pertumbuhan si kecil baik motorik (kasar dan halus), sensorik, kognitif, intelektual, emosi &
social. Dan jika terjadi masalah pada pertumbuhan si kecil maka bunda wajib
mengkonsultasikan hal tersebut kepada dokter spesialis anak, agar masalah tersebut bisa cepat di
tanggulangi.
SARAN
Kami menyadari makalah yang kami tulis belumlah sempurna. untuk itu, kritik dan saran dari
pembaca yang membangun untuk menunjang kesempurnaan penulisan makalah ini .
DAFTAR PUSTAKA
https://www.zwitsal.co.id/momen-pertama/tahapan-tumbuh-kembang-bayi-7-12-bulan?
gclid=Cj0KCQjwmcWDBhCOARIsALgJ2Qe_OAwxOk5Ulyg7mFuKSxjh796y5tNjnh-
L2XneUTGdEFJw8lr5E7AaAp5hEALw_wcB&gclsrc=aw.ds
https://www.zwitsal.co.id/momen-pertama/tahapan-pertumbuhan-and-perkembangan-bayi-
usia-0-6-bulan?gclid=Cj0KCQjwmcWDBhCOARIsALgJ2QeeLzhwWLksYJB-
UxnMjtERSuHsHMdX4pNfBZk0IiB1UmeF9zGsJtMaAkJnEALw_wcB&gclsrc=aw.ds
https://www.haibunda.com/parenting/20200708150117-61-150458/gangguan-perkembangan-
bayi-usia-0-6-bulan-dari-motorik-hingga-kognitif
http://www.rsannisa.co.id ›
Sumber : Alodokter.com