Penulis
ii
ABSTRAK
Di masa pandemi ini banyak masyarakat yang melakukan segala sesuatu dari
rumah, seperti belanja, bekerja, pesan makanan, dll yang serba online. Seiring
berjalannya waktu dan lamanya PPKM tanpa disadari hal tersebut menimbulkan
sampah rumah tangga yang banyak. Selain itu minimnya pengelolaan sampah di
Indonesia mengakibatkan banyaknya penumpukan sampah. Berdasarkan data yang
ada, jika penumpukan sampah di masa pandemi ini tidak segera diatasi maka akan
semakin banyak penumpukan sampah rumah tangga yang mengganggu lingkungan.
Maka dari itu untuk mengatasi permasalahan di atas, dalam kebersihan lingkungan dan
kesadaran kebanyakan orang dalam membuang sampah dengan penanganan yang
tepat. Kami membuat alat yang bisa digunakan untuk otomatisasi buka tutup dan
penguraian sampah pada tempat sampah.
Kata kunci : pandemi, sampah rumah tangga, tempat sampah, otomatis.
ABSTRACT
In this pandemic period, many people are doing everything from home, such as
shopping, working, ordering food, etc. which are all online. As time goes by and the
PPKM schedule is extended without realizing it, this creates a lot of household waste.
In addition, the lack of waste management in Indonesia results in a large amount of
waste. Based on existing data, if there is garbage during this pandemic period, it will
be more and more households disturbing the environment. Therefore, to overcome the
problems above, in the cleanliness of the environment and the awareness of most
people in disposing of waste with proper handling. We create tools that can be used to
automate the opening and closing and decomposition of waste in the trash.
Keywords : pandemic, household waste, trash waste, automatic.
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
terdekat dari rumahnya. Ada sebanyak 32 tempat pembuangan sampah di
Kecamatan Coblong Bandung dan jumlah penduduk sebesar 114.163, maka
setiap tempat pembuangan sampah harus bisa menampung sebanyak 2.140,56 kg
akan tetapi pada kenyataanya jumlah tempat sampah yang disediakan belum
mampu menampung jumlah sampah yang dihasilkan.
Rendahnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah yang benar ada
kaitannya dengan keadaan tempat sampah. Tempat sampah dalam keadaan
bersih, unik dengan sentuhan teknologi modern akan membuat orang tertarik
untuk membuang sampah dengan benar, sebaliknya tempat sampah dengan
kondisi yang kotor menyebabkan orang malas membuang sampah dan
kebanyakan tempat sampah yang ada sekarang ini masih menggunakan cara
sederhana yaitu dengan cara membuka tutup tempat sampah secara manual yang
dapat menyebabkan tangan akan sangat rawan terkena bakteri dari tempat
sampah, penguraian sampah dengan cara dibakar yang menyebabkan polusi
udara, dan sampah organik yang tidak dimanfaaatkan sebagai pupuk karena
menyatu dengan non organik. Permasalahan tersebut sering terjadi dikalangan
masyarakat umum.
Maka dari itu untuk mengatasi permasalahan di atas, kami membuat alat
yang bisa digunakan untuk otomatisasi buka tutup dan penguraian sampah pada
tempat sampah menggunakan sensor jarak HC-SR04 yang kemudian diolah
kedalam mikrokontroler arduino dan dikendalikan oleh motor servo yang
berfungsi sebagai mekanik buka tutup dan penguraian sampah anorganik dengan
cara pembakaran otomatis dan memfiltrasi asap yang dihasilkan dari pembakaran
tersebut. Dengan adanya tempat sampah ini bertujuan untuk memodifikasi tong
sampah dengan fitur otomatis dan membuat orang tidak perlu repot membuka
dan menutup tong sampah karena tutup tong sampah akan otomatis terbuka
ketika ada orang yang mendekati ingin membuang sampah, serta tidak perlu repot
untuk membakar sampah diruang terbuka karena sudah ada fitur untuk
pembakaran otomatis.
2
1.2. RUMUSAN MASALAH
1.4. TUJUAN
3
BAB 2
ISI
2.1. TINJAUAN PUSTAKA
Berikut adalah beberapa penelitian sebelumnya mengenai metode
penggunaan Arduino yang berhasil dirangkum oleh penulis :
2.1.1 Suyono Adi dan Haryanti Munnik, Perancangan Tempat Sampah Otomatis
Berbasis Mikrokontroller Arduino dan GSM SIM 900. Membahas mengenai
perancangan tempat sampah menggunakan sensor dengan mikrokontroler
Arduino untuk membuka tutup tempat sampah secara otomatis dan GSM
SIM 900 untuk memberitahukan kapasitas sampah penuh melalui SMS ke
petugas kebersihan supaya sampah yang telah penuh cepat diangkut. Jurnal
ini memiliki kesamaan dengan penelitian penulis yaitu pembahasan terkait
tempat sampah otomatis menggunakan sensor ultrasonik. Namun terdapat
perbedaan dimana pada jurnal ini menggunakan GSM SIM 900 untuk
pemberitahuan kapasitas sampah penuh melalui tempat sampah, sedangkan
pada penelitian penulis tidak menggunakan GSM SIM 900, melainkan
menggunakan proses penyemburan minyak untuk pembakaran secara
otomatis.
2.1.2 Raharjo Arsa Priyo, dkk. Perancangan Tempat Sampah Tutup Otomatis dan
Indikator Kapasitas. Membahas mengenai rancangan tempat sampah
menggunakan sensor ultrasonik yang berfungsi untuk membuka tutup
tempat sampah secara otomatis dengan menggunakan rekaman suara
“Terimakasih telah membuang sampah pada tempatnya, jaga kebersihan
lingkungan disekitar anda”. Dan indikator kapasitas dengan tampilan
indikator LED berwarna merah menandakan kondisi sampah penuh untuk
segera dibersihkan dan LED berwarna hijau menandakan dalam keadaan
awal kondisi sampah tidak penuh. Jurnal ini memiliki kesamaan dengan
penelitian penulis yaitu pembahasan terkait tempat sampah otomatis
menggunakan sensor ultrasonik. Namun terdapat perbedaan dimana pada
jurnal ini menggunakan kapasitas indikator dengan lampu LED untuk
4
pemberitahuan kapasitas sampah penuh melalui tempat sampah, sedangkan
pada penelitian penulis tidak menggunakan kapasitas indikator, melainkan
menggunakan proses penyemburan minyak untuk pembakaran secara
otomatis.
2.1.3 Indana Zulfa Syarifah, Rancang Bangun Tempat Sampah Otomatis
Menggunakan Sensor Ultrasonik Dan Rekaman ISD1820 Berbasis
Mikrokontroler ATMega328. Membahas mengenai rancangan tempat
sampah otomatis menggunakan sensor ultrasonik HC-SR04 yang berfungsi
untuk membuka tutup penutup tempat sampah dengan menggunakan
ISD1820 untuk rekaman yang dikeluarkan 2 kali ketika membuka tempat
sampah (“Hallo silahkan masukkan sampah” dan setelah tempat sampah
tertutup “Terima Kasih”). Artikel ini memiliki kesamaan dengan penelitian
penulis yaitu pembahasan terkait tempat sampah otomatis menggunakan
sensor ultrasonic dengan mikrokontroler ATMega328. Namun terdapat
perbedaan dimana pada artikel ini menggunakan rekaman ISD1820,
Sedangkan pada penelitian penulis tidak menggunakan rekaman melainkan
menggunakan proses penyemburan minyak untuk pembakaran secara
otomatis.
5
sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola
untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan, atau
keindahan.
Pengelolaan sampah dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam.
Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif
dengan metode dan keahlian khusus untuk masing-masing jenis zat. Sistem
pengelolaan sampah merupakan proses pengelolaan sampah yang meliputi
5 (lima) aspek/komponen yang saling mendukung dimana antara satu
dengan yang lainnya saling berinteraksi untuk mencapai tujuan (Dept.
Pekerjaan Umum, SNI 19-2454-2002). Kelima aspek tersebut meliputi:
aspek teknis operasional, aspek organisasi dan manajemen, aspek hukum
dan peraturan, aspek bembiayaan, aspek peran serta masyarakat.
2.2.2 Inovasi
Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi
persaingan pasar dan pengelolaan yang berkelanjutan. Freeman (2004)
menganggap inovasi sebagai upaya dari perusahaan melalui penggunaan
teknologi dan informasi untuk mengembangkan, memproduksi dan
memasarkan produk yang baru untuk industri. Dengan kata lain inovasi
adalah modifikasi atau penemuan ide untuk perbaikan secara terus-
menerus serta pengembangan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Inovasi adalah proses mewujudkan ide baru, yang berbeda dengan yang
dulu, dengan cara produksi atau dengan membuatnya menjadi nyata,
dimana inovasi termasuk generasi evaluasi, konsep baru dan implementasi.
Dimana penggunaan metode baru dan berbeda serta teknologi untuk
meningkatkan kualitas biaya atau lebih rendah, untuk memenuhi atau
melampaui target perusahaan. Jadi, secara umum, inovasi berarti suatu ide,
produk, informasi teknologi, kelembagaan, perilaku, nilai-nilai, dan
praktik-praktik baru yang belum banyak diketahui, diterima, dan
digunakan atau diterapkan oleh sebagian besar warga masyarakat dalam
6
suatu lokalitas tertentu, yang dapat digunakan atau mendorong terjadinya
perubahan-perubahan di segala aspek kehidupan masyarakat demi
terwujudnya perbaikan mutu setiap individu dan seluruh warga masyarakat
yang bersangkutan.
7
sebuah objek yang akan dideteksi serta kualitas dari 10 sensor pemancar
dan sensor penerima. Proses sensoring yang dilakukan pada sensor ini
menggunakan metode pantulan untuk menghitung jarak antara sensor
dengan objek sasaran.
2.2.4 Mikrokontroler
8
Mikrokontroler digunakan untuk suatu tugas dan menjalankan suatu
program. ATMega328P adalah mikrokontroler yang diproduksi dari
keluaran atmel yang mempunyai arsitektur reduced instruction set
computer (RISC) karena memiliki proses eksekusi data lebih cepat serta
memiliki jumlah instruksi yang kompleks dan lengkap dari pada arsitektur
completed instruction set computer (CISC).
Mikrokontroller ATMega328P memiliki arsitektur Harvard, yaitu
memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga
dapat memaksimalkan kerja dan parallelism. Instruksi-instruksi dalam
memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal, pada saat satu
instruksi dikerjakan instruksi berikutnya akan diambil dari memori
program.
9
2.2.5 Motor servo
Motor servo adalah motor dengan sistem closed feedback merupakan
posisi motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada
didalam motor servo. Motor ini terdiri dari sebuah motor, serangkaian gear,
potensiometer, dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi
menentukan batas sudut putaran servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor
servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari
kabel motor. Seperti yang kita tahu bahwa servo terdiri dari rangkaian
pengontrol, gear, potensiometer dan DC motor. Potensiometer terhubung
dengan gear demikian pula DC motor. Ketika DC motor diberi sinyal oleh
rangkaian pengontrol maka dia akan bergerak demikian pula potensiometer
dan otomatis akan mengubah resistansinya. Rangkaian pengontrol akan
mengamati perubahan resistansi dan ketika resistansi mencapai nilai yang
diinginkan maka motor akan berhenti pada posisi yang diinginkan. Motor
servo yang digunakan pada perancangan ini menggunakan tipe motor servo
jenis MG996R sebagai alat penggerak penutup tempat sampah karena
torsinya sudah cukup untuk membuka dan menutup tempat sampah ini
dipilih karena cara penggunaannya yang sederhana dan mudah didapat
dipasaran. Bentuk fisik dari motor servo dapat dilihat pada gambar dibawah
:
10
2.3. DIAGRAM
ANALISA
MEMBUAT KONSEP MENGAMATI MENENTUKAN
RANCANGAN
RANCANGAN AWAL BENTUK DAN BAHAN TEMA
AWAL
TIDAK
YA
APAKAH DAPAT ANALISA RANCANGAN MENSIMULASIKAN
DIMANFAATKAN ? AKHIR RANCANGAN AKHIR
APAKAH
PEMBUATAN PENCARIAN
PRODUK TES PRODUK
PRODUK KOMPONEN
BEKERJA?
TIDAK
YA
PENGAMBILAN
ANALISA ALAT KESIMPULAN SELESAI
DATA
11
DIAGRAM
MEKANISME KERJA TEMPAT SAMPAH PEMBAKARAN OTOMATIS
MEMILAH SAMPAH
MULAI MENDETEKSI SAMPAH
MANUAL
MENEKAN TOMBOL
PEMBAKARAN SEKAT TERBUKA
MERAH
NYALAKAN
SAMPAH TERBAKAR ASAP MUNCUL
PEMANTIK
SELESAI
12
2.4. RANCANGAN
13
Gambar 7. Rancangan Sekat Tempat Sampah Pembakaran Otomatis
Untuk bagian ke bawah ada sekat untuk nozzle seprai berfungsi untuk
menyemburkan minyak secara menyeluruh pada sampah yang akan dibakar
secara otomatis setelah kita menekan tombol untuk menyemburkan minyak,
dan ada sekat yang digunakan sebagai penghalang untuk proses pembakaran,
pada sekat ini penulis menambahkan jarak antar sekat dikarenakan untuk
meminimalisir terjadinya pemuaian akibat pembakaran. Sekat ini nantinya
pada saat proses pembakaran bahan alumunium akan memuai sehingga
membutuhkan jarak untuk pemuaian alumunium tersebut. Jika tidak ada jarak,
maka alumunium akan merasa sempit dan bisa terjadi kerusakan terhadap
alumunium dan merusak bagian yang ada diatasnya karena pemuaian yang
menyebabkan alumunium membesar.
14
2.5. PERHITUNGAN
1. Fisika Sensor
Persamaan 1 Prinsip Pemantulan Ultrasonik (Bakhtiyar Arasada, 2017)
Berdasarkan persamaan (1), dapat diketahui bahwa prinsip kerja sensor
ultrasonik adalah transmitter mengirimkan sebuah gelombang ultrasonik
kemudian diukur dengan waktu yang dibutuhkan hingga menerima
pantulan dari objek. Lama waktu ini sebanding dengan dua kali jarak
sensor dengan objek, sehingga jarak sensor dengan objek dapat ditentukan
persamaan (1):
s = 𝑣.𝑡
Keterangan:
s = jarak (meter)
v = kecepatan suara (344 m/detik)
t = waktu tempuh (detik)
15
Pin trigger dan echo dihubungkan ke mikrokontroler. Pengukuran jarak
dapat dihitung ketika mikro mengeluarkan output high pada pin trigger
selama minimal 10 µs sinyal high yang masuk membuat sensor ultrasonik
ini mengeluarkan gelombang suara ultrasonik. Kemudian ketika bunyi
yang dipantulkan kembali ke sensor ultrasonik, bunyi tersebut akan
diterima dan membuat keluaran sinyal high pada pin echo menjadi inputan
pada mikrokontroler.
Ultrasonik akan memberikan pulsa 100 µs – 18 ms pada outputnya
tergantung pada informasi jarak pantulan objek yang diterima. Lama sinyal
high dari echo inilah yang digunakan untuk menghitung jarak antara sensor
ultrasonik dengan benda yang memantulkan bunyi berada di depan sensor.
Untuk menghitung lamanya sinyal high yang diterima mikrokontroler dari
pin echo, maka digunakan fasilitas timer yang ada pada masing-masing
mikrokontroler. Ketika ada perubahan dari low ke high dari pin echo, maka
akan mengaktifkan timer, kemudian ketika ada perubahan dari high ke low
dari pin echo maka akan mematikan timer. Untuk mengkonversi nilai timer
dari satuan dalam detik menjadi ke dalam jarak (inch/cm) yaitu dengan
menggunakan persamaan (2) berikut:
s = 𝑡 / 58
Keterangan:
s = jarak (cm)
t = waktu dalam satuan mikro detik
16
Kecepatan gelombang
v = 340 m/s, maka untuk menempuh jarak 1m diperlukan waktu sebesar :
t = 1/340 m/s
t = 0,00294 s
2. Torsi
Perhitungan torsi ini adalah untuk mengecek apakah motor servo yang
telah kita tentukan itu cocok/bisa digunakan untuk mengangkat tutup
tempat sampah atau tidak, berikut perhitungan dengan mengecek apakah
motor servo jenis MG996R itu cocok atau tidak.
Ʈ=FxL
Sehingga,
Ʈ=mxgxL
Ʈ = 1 Kg/cm
= 0,0980665 Nm
17
Dari persamaan di atas maka dapat di dapatkan :
• Untuk penggerak tutup tempat sampah dengan massa 0,35 Kg dan
Panjang Lengan 100 mm dan motor servo jenis MG996R yang memiliki
torsi 11 Kg/cm, maka gaya dan torsi yang dibutuhkan adalah :
F=mxa
F = 0.35 Kg x 10 m/s
F = 3,5 N
Sehingga
Ʈ=FxL
Ʈ = 3,5 N x 0,1 m
Ʈ = 0,35 Nm -----→ torsi minimum
Ʈmotor = 11 x 0,0980665
= 1,0787315 Nm
3. Mekanika Kalor
Energi yang berpindah saat pembakaran dimana terjadinya perindahan
suhu dari suhu 32oC ke 500oC disini penulis mengambil 500oC karena titik
lebur alumunium 660,3 oC dan bertujuan untuk menghitung berapa kalor
minimum yag aman untuk logam alumunium. Berikut perhitungan dengan
menghitung berapa kalor minimum yang aman untuk logam.
Jika diketahui pada alumunium massanya 5kg dengan suhu 32oC. Jika
kalor jenis alumunium 9 x 102 [J/Kg K], berapa kalor minimum yang aman
terhadap logam tersebut?
18
Dik :
m = 5 Kg
T1 = 32oC ~ 305 [K]
T2 = 500oC ~ 773 [K], karena titik lebur alumunium 660,3 oC
c = 9 x 102 [J/Kg K]
Dit : Q…?
Jawab :
Q=
Q = 5 x 9.102 x 468
Q = 2,106 x 103 KJ
4. Pemuaian
Pemanasan benda akan menyebabkan pemuaian atau penambahan
Panjang benda. Untuk rumus pemuaian Panjang adalah :
Koefisien muai Panjang alumunium adalah 2,6 x 10-5 oC. Panjang awal
alumunium adalah 65cm pada suhu kamar (25 oC) . Jika alumunium
dipanaskan hingga 500 oC maka pertambahan panjangnya adalah?
Dik : Lo = 65 cm
ɑ = 2,6 x 10-5 oC
∆t = 500 oC - 25 oC = 475 oC
19
Dit : ∆L ?
Jawab :
∆L = 65((2,6 x 10-5)(475))
= 65 (1,235 x 10-2
= 0,80275 cm
∆L = 0,803 cm
20
BAB 3
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan
bahwa :
3.1.1 Pembuatan rancang bangun tempat sampah pembakaran otomatis.
Tempat sampah pembakaran otomatis ini didesign dengan bentuk
kotak memanjang keatas seperti tempat sampah pada umumnya, dan
bertujuan supaya mempermudah proses pembuatannya terbuat dari
bahan alumunium dan plastik. Pada tempat sampah ini di design
dengan bentuk tutup menggunakan tuas pengangkat, ada sekat
pembakaran dan sekat untuk nozzle seprai, ada penghubung sebagai
jalannya asap (blower) dan wadah yang berisi air untuk memfiltrasi
asap.
3.1.2 Mekanisme kerja dari rancang bangun tempat sampah pembakaran
otomatis ini adalah dengan menggunakan sensor untuk membuka
tutup tempat sampah, dimana nantinya pada saat sampah di dekatkan
dengan jarak 2 cm yang membutuhkan waktu tempuh 117,6 µs
nantinya untuk membuka tempat sampah, setelah terbuka maka
membuang sampah secara manual. Dan ketika sampah sudah penuh
maka melanjutkan proses selanjutnya ke pembakaran, buka sekat
peghalang proses pembakaran dan tekan tombol untuk menyemburkan
minyak ke sampah, setelah itu nyalakan pemantik dan kenakan api
pada sampah, lalu tutup lagi sekat penghalang pembakaran. Selama
proses pembakaran akan menghasilkan asap yang nantinya masuk ke
blower dan akan disalurkan ke wadah yang berisi air untuk
memfiltrasi. Setelah proses pembakaran selesai maka kotoran sampah
non-organik yang ada di dalam tempat pembakaran tadi harus di buang
ke TPA. Dan siklus diatas terus menerus berulang sesuai dengan
21
sebanyak berapa kali kita melakukan pembuangan sampah dan
pembakaran sampah
3.1.3. Keterkaitan dengan materi fisika, tempat sampah pembakaran
otomatis ini berkaitan dengan materi fisika sangat banyak, tetapi disini
penulis mengambil beberapa materi atau perhitungan yang inti yang
berkaitan dengan fisika. Dimana pada tempat sampah ini
menggunakan sensor HC-SR04 yang menghasilkan perhitungan
dengan jarak 2cm membutuhkan watu tempuh 117,6 µs. Menghitung
jenis motor servo apa yang cocok untuk produk ini, sehingga
menghasilkan bahwa motor servo jenis MG996R dengan torsi
1,0787315 Nm cocok untuk mengangkat tutup tempat sampah, karena
torsi minimum yang digunakan untuk menggerakkan sebuah tutup
sampah sebesar 0,35 Nm. Menghitung berapa kalor minimum yang
aman untuk logam alumunium dan menghasilkan perhitungan bahwa
kalor minimum yang aman untuk logam alumunium adalah 2,106 x
103 KJ. Menghitung berapa jarak yang dibutuhkan untuk
meminimalisir terjadinya pemuaian dan menghasilkan perhitungan
untuk pertambahan panjangnya saat memuai adalah 0,803cm.
sehingga untuk tempat sampah ini pada bagian menuju sekat harus ada
jarak sepanjang 0,803cm untuk pemuaian.
3.2. SARAN
Setelah melakukan penelitian, disarankan perlunya ada pengembangan
lebih
lanjut untuk tempat sampah pembakaran otomatis menggunakan sensor HC-
SR04 yang telah dibuat, maka penulis menyarankan sebagai berikut:
3.2.1 Menambahkan sensor pendeteksi jika sampah sudah penuh dan
indicator audio atau alarm yang memberitahukan bahwa sampah sudah
penuh
3.2.2 Memberikan pemantik yang otomatis sehingga mempermudah dalam
proses membakar.
3.2.3 Produk yang dibuat diharapkan dikembangkan lagi oleh mahasiswa
Politeknik Negeri Bandung dan Mahasiswa lainnya.
22
DAFTAR PUSTAKA
• Sumber : Jurnal
Kurnia Marlina, Khikmah Siti Noor, dan Farida. 2015. “Evaluasi Pengelolaan
Sampah Berbasis Masyarakat”. Jurnal The 2nd University Research
Coloquium2015 ISSN 2407-9189. Magelang: Universitas Muhammadiyah
Magelang.
Raharjo Arsa Priyo, dkk. “Perancangan Tempat Sampah Tutup Otomatis dan
Indikator Kapasitas”. Tesla Vol 9 No.2 Oktober 2017. Jakarta : Universitas
Tarumanagara Jakarta.
23
• Sumber : Situs Web
Nizar.M. 2021. “ Kota Bandung Hasilkan 1.300 Ton Sampah Setiap Harinya “,
https://jabarekspres.com/berita/2021/02/22/kota-bandung-hasilkan-1-300-ton-
sampah-setiap-harinya/ , diakses pada 25 September 2021 pukul 08.07 WIB.
Kurniawan, SS. 28 Juni 2021. “ Kondisi pandemi COVID-19 saat ini jadi alarm
untuk perkuat protokol kesehatan “, https://amp.kontan.co.id/news/kondisi-
pandemi-covid-19-saat-ini-jadi-alarm-untuk-perkuat-protokol-kesehatan ,
diakses pada 25 September 2021 pukul 09.35 WIB.
24
kabupaten-bandung-bukan-persoalan-baru/ , diakses pada 25 September 2021
pukul 14.32 WIB.
Ranawati, Nur Khasna. 2020. “ Sekitar 130 Ton Sampah di Kota Bandung
Tidak Terangkut “,
https://www.google.com/amp/s/www.ayobandung.com/bandung/amp/pr-
79701431/sekitar-130-ton-sampah-di-kota-bandung-tidak-terangkut , diakses
pada 26 September 2021 pukul 08.15 WIB.
Candra SN, Pratiwi. 2016. “ Studi Pengetahuan dan Perilaku Warga Kecamatan
Coblong, Kota Bandung Dalam Menyikapi Sampah Rumah Tangga Terhadap
Akumulasi Sampah Rumah Tangga”,
https://litbang.bandung.lan.go.id/index.php?r=post/read&id=118 , diakses
pada 26 September 2021 pukul 09.35 WIB.
25