Anda di halaman 1dari 9

TEORI MASYARAKAT, MANUSIA, DAN ALAM SEKITAR

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Wawasan Ilmu Sosial
Yang dibina oleh Ibu Siti Awaliyah, S.Pd., SH., M.Hum
Oleh Kelompok 1 :

1. Ardhini Triyan D (160711614361)


2. Cintya Indah S (16071161
3. Delvi Berliana S (16071161
4. Dessy Herawati (160711614232)
5. M. Deni Adhka S (160711614342)
6. Tri Agusti W (160711614246)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU SOSIAL
S1 PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Oktober 2016
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Masyarakat merupakan sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup
(atau semi terbuka), di mana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang
berada dalam kelompok tersebut. Sedangkan Manusia merupakan makhluk sosial yang
senantiasa membutuhkan orang lain, oleh karena itu manusia senantiasa membutuhkan interaksi
dengan manusia yang lain. Masyarakat, manusia dan alam sekitar merupakan satu kesatuan
individu yang saling berinteraksi dalam suatu tempat yang kemudian membentuk komunitas
(kelompok) untuk mencapai tujuan bersama yang dapat memberi manfaat untuk alam sekitar.
Manusia selain sebagai makhluk individu (perseorangan) mempunyai kehidupan jiwa yang
menyendiri namun manusia juga sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dari masyarakat.
Manusia lahir, hidup dan berkembang dan meninggal dunia di dalam masyarakat. Dan oleh
karena sifatnya suka bergaul satu sama lain, maka manusia disebut makhluk sosial. Manusia juga
sebagai mahkluk individu yang memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya
baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil yang berdampak baik atau buruk
bagi lingkungan tersebut.

Alam sekitar adalah tempat untuk bersosialisasi dengan orang lain. Karena manusia
merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Alam sekirtar dapat memberikan
sumber kehidupan agar manusia dapat hidup sejahtera. Pada masa sekarang, manusia tetap
menginginkan alam sekitar sebagai tempat maupun sumber kehidupannya yang dapat
mendukung kesejahteraan hidup. Melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia
mengusahakan lingkungan yang sebelumnya tidak memiliki daya dukung serta lingkungan yang
tidak dapat untuk hidup (unhabitable) menjadi lingkungan yang memiliki daya dukung yang baik
dan bersifat habitable. Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik
lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Pada hakikatnya masyarakat maupun individu tidak
bisa terlepas dari kehidupan alam sekitar. Ketiganya saling berhubungan. Manusia sedikit demi
sedikit mulai menyesuaikan diri pada alam lingkungan hidupnya maupun komunitas biologis di
tempat mereka hidup. Perubahan alam lingkungan hidup manusia tampak jelas di kota-kota,
dibanding dengan pelosok dimana penduduknya masih sedikit dan primitif. Manusia merupakan
komponen biotik lingkungan yang memiliki kemampuan berfikir dan penalaran yang tinggi.
Disamping itu manusia memiliki budaya, pranata sosial dan pengetahuan serta teknologi yang
makin berkembang. Peranan manusia dalam lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang
bersifat negatif. Manusia memandang alam lingkungannya dengan bermacam-macam kebutuhan
dan keinginan. Manusia bersaing dengan spesies lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
antara manusia dan lingkungan memiliki hubungan ketergantungan yang sangat erat. manusia
dalam hidupnya senantiasa berinteraksi dengan lingkungan di mana manusia itu berada. Karena
lingkungan, yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa teori masyarakat, manusia dan alam sekitar?


2. Bagaimana hubungan antara masyarakat, manusia dan alam sekitar?
3. Apa contoh nyata dari hubungan masyarakat, manusia dan alam sekitar tersebut?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teori Masyarakat, Manusia dan Alam Sekitar

Masyarakat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sejumlah manusia dalam
arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama. Secara
terminologi, kata masyarakat menurut Kuntjaraningrat adalah kesatuan hidup dari makhluk-
makhluk manusia yang terikat oleh suatu sistem adat istiadat yang tertentu. Sedangkan
menurut M. Quraish Shihab bahwa masyarakat adalah kumpulan sekian banyak individu
kecil atau besar yang terikat oleh satuan, adat, ritus atau hukum, dan hidup bersama.
Berdasar pada pengertian dan ciri masyarakat yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dirumuskan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi, ada tujuan
dan kepentingan bersama dengan norma-norma yang ada dan dengan kebudayaan bersama.
Manusia makhluk yang berakal budi dan mampu menguasai makhluk lain.  Makhluk yaitu
sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan.  Individu mengandung arti seorang, pribadi, organisme
yang hidupnya berdiri sendiri. Secara fisiologis ia bersifat bebas, tidak mempunyai hubungan
organik dengan sesama.

Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang
berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk
lain).Secara umum manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain,
oleh karena itu manusia senantiasa membutuhkan interaksi dengan manusia yang lain. Manusia
juga diberi kemampuan (akal, pikiran, dan perasaan) sehingga sanggup berdiri sendiri dan
bertanggung jawab atas dirinya. Disadari atau tidak, setiap manusia senantiasa akan berusaha
mengembangkan kemampuan pribadinya guna memenuhi hakikat individualitasnya (dalam
memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya). Hal terpenting yang membedakan manusia dengan
mahluk lainnya adalah bahwa manusia dilengkapi dengan akal pikiran, perasaan dan keyakinan
untuk mempertinggi kualitas hidupnya. Manusia adalah ciptaan Tuhan dengan derajat paling
tinggi di antara ciptaan-ciptaan yang lain. Alam sekitar adalah keseluruhan fenomena sekeliling
yang mempengaruhi kehidupan sesuatu organisma. Definisi ini adalah definisi yang diterima
dalam pengajian Sains Alam Sekitar yang hanya terbatas kepada fenomena fizikal sesuai dengan
pandangan semesta moden yang berteraskan kepada metode emperikal.
Dalam masyarakat, manusia dan alam sekitar mempunyai ksinambungan, apabila satu
dari ketiga komponen tersebut hilang maka kehidupan tidak akan berjalan sesuai dengan
keinginan. Masyarakat terdiri dari manusia yang saling berinteraksi dan membentuk suatu
kelompok (komunitas). Kemudian menjadi satu kesatuan di dalam suatu lingkungan yang
menjadi kehidupan bermasyarakat dengan di dasarkan pada lingkungan (alam sekitar). Ketiga
komponen tersebut mempunyai manfaat yang dapat menjadi penunjang penting bagi kehidupan
di alam sekitar. Masyarakat, manusia dan alam sekitar merupakan kesatuan yang tidak dapat di
pisahkan, tanpa ada lingkungan yang kondusif, aman dan baik maka manusia tidak dapat hidup
dan saling berinteraksi.

2.2 Hubungan Masyarakat, Manusia dan Alam Sekitar

Hubungan masyarakat, manusia dan alam sekitar memfokuskan pada setiap individu
satu dengan yang lain saling berinteraksi dan membentuk suatu kelompok (komunitas) di suatu
tempat atau lingkungan tertentu yang di sebut dengan masyarakat. manusia dan lingkungan
memiliki hubungan ketergantungan yang sangat erat. manusia dalam hidupnya senantiasa
berinteraksi dengan lingkungan di mana manusia itu berada. Karena lingkungan, yang
merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Hubungan Manusia dan Alam adalah suatu
hubungan yang saling keterkaitan dan saling membutuhkan. Manusia saling berinteraksi dengan
sesamanya karena manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan lingkungan sekitarnya.
dengan perbedaan-perbedaan yang ada, kita tetap harus saling menghormati agar tercipta
ketentraman hidup. Hubungan antar sesama manusia yang saling menghormati, mencintai dan
menyayangi dapat diterapkan pada berbagai situasi dan keadaan, misalnya dalam kehidupan
keluarga dan masyarakat. Dalam kehidupan keluarga, misalnya : hubungan dengan anak,
hubungan dengan orang tua, hubungan dengan saudara harus tetap harmonis dengan saling
memelihara dan memanfaatkan dengan bijak. Manusia dapat berhubungan dengan
lingkungannya adalah dengan melakukan aktivitas. Dalam psikologi, aktivitas adalah sebuah
konsep yang mengandung arti fungsi individu dalam interaksinya dengan sekitarnya. Aktivitas
psikis adalah hubungan khusus dari benda hidup dengan lingkungan. Ia menengahi, mengatur
dan mengontrol hubungan-hubungan antara organisme dan lingkungan. Aktivitas psikis didorong
oleh kebutuhan yang diarahkan pada obyek yang dapat memenuhi kebutuhan ini, dan
dipengaruhi oleh sistem tindakan-tindakan. Lingkungan dengan aneka ragam kekayaannya
merupakan sumber inspirasi dan daya cipta untuk diolah menjadi kekayaan budaya bagi dirinya.
Lingkungan dapat membentuk pribadi seseorang, karena manusia hidup adalah manusia yang
berfikir dan serba ingin tahu serta mencoba-coba terhadap segala apa yang tersedia di alam
sekitarnya. Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungan untuk
menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup
sejenisnya. Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana
hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri yang
dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan. Manusia memiliki tugas
untuk menjaga lingkungan demi menjaga kelansungan hidup manusia itu sendiri dimasa akan
datang. Kita sebagai manusia wajib menyadari bahwa kita saling terkait dengan lingkungan.
Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki kemampuan berfikir dan
penalaran yang tinggi. Disamping itu manusia memiliki budaya, pranata sosial dan pengetahuan
serta teknologi yang makin berkembang. Peranan manusia dalam lingkungan ada yang bersifat
positif dan ada yang bersifat negatif. Peranan manusia yang bersifat negatif adalah peranan yang
merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun tidak langsung timbul akibat
kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, peranan manusia yang bersifat positif
adalah peranan yang berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan
melestarikan daya dukung lingkungan. Peranan Manusia yang bersifat negatif terhadap
lingkungan   antara lain sebagai berikut:

a.         Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan  Sumber Daya Alam makin menciut
(depletion)
b.         Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota
c.         Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan yang tidak
mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi
d.        Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah hingga
menimbulkan longsor
e.         Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang menimbulkan
pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup.
Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan terhadap manusia itu
sendiri;
Dengan demikian dapat disimpulkan hubungan masyarakat, manusia dan alam sekitar
harus sesuai dan berkesinambungan dengan kaidah-kaidah yang ada di masyarakat dan tidak
menimbulkan kerusakan atau pencemaran lingkungan yang berakibat mendasar. dengan
mewujudkan alam sekitar yang kondusif, aman dan nyaman sebagai bentuk nyata bahwa
manusia dan masyarakat mempunyai pemikiran sebagai khalifah untuk menjaga bumi dari
kerusakan. Hubungan dari ketiga komponen tersebut harus mempunyai manfaat bagi
kesejahteraan dan kehidupan umat manusia seluruhnya.

2.3 Contoh Nyata Hubungan Masyarakat, Manusia dan Alam Sekitar

Contoh-contoh nyata yang dapat dilakukan manusia atau masyarakat bagi lingkungan (alam sekitar)
yaitu dengan :

 Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA yang
tidak dapat diperbaharui;
 Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora serta
untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir;
 Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang
terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya;
 Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga kesuburan
tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna mencegah derasnya erosi
serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus;
 Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan
keanekaan jenis makhluk hidup.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masyarakat, manusia dan alam sekitar harusnya memberikan dampak yang baik bagi
kehidupan. Masyarakat, manusia dan alam sekitar sangat berhubungan, karena apabila satu
diantara komponen tersebut hilang maka tidak akan terbentuk suatu sistem. Lingkungan
sangat penting bagi kehidupan manusia, maka harus di jaga dan dipelihara dengan baik.
Selain untuk tempat tinggal suatu masyarakat alam sekitar juga harus diwujudkan dengan
tindakan yang nyata, yang dapat menimbulkan dampak positif.

Manusia mempunyai pengaruh penting dalam kelangsungan ekosistem serta habitat manusia
itu sendiri, tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakan-kebijakan tentang hubungan
dengan lingkungan akan berpengaruh bagi lingkungan dan manusia itu sendiri.
Sehingga dapat disimpulkan bahwakita sebagai mahluk hidup harus dapat menjaga dan
merawat lingkungan karena sudah kita ketahui banyak bahaya yang dapat terjadi apabila kita
tidak merawat lingkungan.
Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana hubungan kita
sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri yang dapat
membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan. Manusia memiliki tugas
untuk menjaga lingkungan demi menjaga kelansungan hidup manusia itu sendiri dimasa akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA
http://ulilamrin.blogspot.co.id/2016/02/makalah-hubungan-manusia-dengan.html
http://www.kompasiana.com/sabpri_aryanto/manusia-masyarakat-
lingkungan_54f8a00ca33311bb188b460d
http://www.slideshare.net/edypurnomo70/manusia-dan-masyarakat
http://bmpengurusanuum2010.blogspot.co.id/2010/08/definisi-alam-sekitar.html
Ravertz Jerome R. The Philosophy of Science. Oxford University Press. 1982.

Rita Hanafi, Soetrion. Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian .Yogyakarta: ANDI. 2007

Anda mungkin juga menyukai