Job Sheet Pusat Pompa
Job Sheet Pusat Pompa
(TL 338523)
PENYUSUN
2011
i
LEMBAR PENGESAHAN
Job sheet ini telah diperiksa dan disetujui untuk digunakan sebagai bahan kuliah bagi
mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang
Makassar, 13 Oktober
2011
Menyetujui
Ketua Unit P3AI, Ketua Jurusan Teknik
Elektro,
Mengetahui/Menyetujui:
Pembantu Direktur I,
Ir. Muas M, MT
NIP 196702281993031004
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Modul 3 (Proses Pusat
Pompa), Job Sheet Praktek Kontrol Industri Lanjut ini yang alhamdulillah tepat pada
waktunya.
Modul Praktek ini berisikan tentang proses Pusat Pompa. Hal yang membedakan dengan
materi praktek semester IV adalah pada sistem kontrolnya. Pada semester IV, sistem kontrol
dari proses pusat pompa masih konventional sedangkan pada semester V, sistem kontrol telah
dimodifikasi dengan memanfaakan perangkat PLC (Programmable Logic Control).
Penulis menyadari bahwa Job sheet ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
Job Sheet ini.
Akhir kata, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak panitia penyelenggara dalam
hal ini Politeknik Negeri Ujung Pandang, dan kepada P3AI Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Semoga Allah SWT. Memberi ridha dan manfaat dari semua yang telah dilakukan Amin.
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................iii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................vi
TINJAUAN MATA KULIAH ................................................................................................... 1
MODUL 3 (PUSAT POMPA) ................................................................................................... 2
I. TUJUAN PRAKTEK ..................................................................................................... 2
II. TEORI DASAR ............................................................................................................. 2
2.1 Pusat Pompa ........................................................................................................... 2
2.2 PLC (Programmable Logic Controller).................................................................. 6
2.2.1. Host Link Communication ....................................................................................... 7
2.2.2. Pemprograman PLC OMRON CPM1A ................................................................... 8
2.2.3. Pemrograman Console ............................................................................................. 9
2.3. Sistem Pengontrolan CIMON SCADA ..................................................................... 12
2.4. Langkah Kerja CIMON SCADA ............................................................................... 14
2. DAFTAR ALAT DAN BAHAN ................................................................................. 19
3. GAMBAR RANGKAIAN KONVENTIONAL .......................................................... 22
4. GAMBAR RANGKAIAN DENGAN PLC ................................................................. 29
5. LADDER DIAGRAM ................................................................................................. 31
VII. PETUNJUK KERJA ................................................................................................ 32
7.1. Sebelum Proses Kerja ............................................................................................... 32
7.2. Selama Proses Kerja.................................................................................................. 32
7.3. Setelah Proses Kerja.................................................................................................. 32
VIII. KESELAMATAN KERJA .................................................................................. 33
IX. DATA TROUBLE SHOOTING .............................................................................. 33
X. FORM PENILAIAN .................................................................................................... 33
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data Troubleshooting................................................................................................. 33
Tabel 2. Form Penilaian ........................................................................................................... 33
v
DAFTAR GAMBAR
vi
vii
TINJAUAN MATA KULIAH
Mata kuliah ini adalah mata kuliah praktek lanjutan dari mata kuliah praktek pada
semester sebelumnya yaitu praktek kontrol industri. Praktek kontrol industri lanjutan
masih membahas tentang sistem kontrol yang telah dikerjakan pada praktek kontrol
industri, yaitu : Tanur, Airblast, dan ditambah dengan Pusat Pompa. Pada praktek
kontrol industri, kontrol Tanur dan Airblast dirangkai secara konvensional. Sebaliknya
pada praktek disemester lima ini, kontrol panel dari ketiga sistem tersebut (plant)
dirangkai, dirakit dan dioperasikan dengan menggunakan Programmable Logic
Controller (PLC). Pengembangan dari praktek kali ini adalah sistem dibuat tidak
hanya sebatas pada pengoperasian satu plant tetapi dioperasikan dengan sistim
SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition), dimana ketiga plant yakni
Tanur, Airblast , dan Pusat Pompa dapat dikontrol secara individu serta dikontrol dan
dimonitoring melalui satu server.
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah prasyarat untuk mengikuti praktek selanjutnya
pada semester VI. Dalam penyajiannya, mata kuliah praktek kontrol industri lanjutan
berkaitan dengan mata kuliah lain seperti instalasi tenaga, K3, otomasi industri, mesin
listrik II, dan instalasi industri.
1
MODUL 3 (PUSAT POMPA)
I. TUJUAN PRAKTEK
Setelah menyelesaikan praktek bengkel listrik ini, mahasiswa mampu:
Motor pompa 1 dan 2 masing-masing dilayani oleh sebuah MCB dan kontaktor
serta TOR sebagai pengamannya. Untuk mengoperasikan rangkaian kemudian
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
2
Secara impuls tangan
Secara otomatis
Untuk posisi impuls tangan ini pengoperasiannya dari pompa bergantung dari
kemauan pemakai yang mengoperasikannya, apakah pompa 1 atau pompa 2 yang
akan dioperasikan. Setelah memindahkan saklar S01 pada posisi satu selanjutnya
memindahkan saklar yang melayani pompa 1 ke posisi impuls tangan.
Jika setting waktu dari ON Delay D11 akan tidak bekerja, maka secara
otomatis kontak ON Delay D11 akan pindah dan akan memutuskan supplai
tegangan untuk kontaktor C21 sehingga pompa akan berhenti bekerja. Kontak
bantu dari ON Delay D11 tadi akan pindah untuk menghubungkan anak kontak
D12 (relay), sehingga lampu tanda H13 akan menyala. Kontak bantu NO D12 juga
menghubungkan D35 yang mana jika dihubungkan dengan lampu tanda / alarm
keruang kontrol juga akan bekerja.
Untuk pompa 2, jika saklar S15 dihubungkan keposisi impuls tangan maka
supplai akan terhubung ke D16. Terhubungnya D16 ini maka kontak bantu NO-nya
akan menutup dan menghubungkan supplai tegangan C23 ynag mana pada kontak
utamanya dihubungkan pada motor pompa 2.
Bila C23 bekerja maka kontak bantu NC (C23) akan terbuka dan memutuskan
rangkaian ke D17 dan anak kontak bantu NO-nya dihubungkan kealat ukur (G24).
Pada saat tidak ada aliran (B15.1 tidak bekerja) dan waktu setting dari ON Delay
3
habis, maka kontak bantu NO-nya akan menutup. Jika supplai tegangan ke C23
terputus maka pompa 2 akan berhenti bekerja dan supplai berpindah melayani D17.
Saat D17 bekerja kontak bantu NO-nya yang dihubungkan ke lampu tanda H18
menyala. Dimana anak kontak D17 (NO) juga dihubungkan dengan D35 sehingga
bila anak kontak D35 dihubungkan dengan lampu / tanda alarm pada ruang kontrol
maka lampu tanda tersebut akan menyala.
Apabila pompa sedang bekerja dan kita ingin mengetahui pompa mana yang
sedang bekerja, maka cukup dengan menekan S32 (test pompa) saat saklar S32
terhubung maka TRAB (D32) akan bekerja dan kontaknya akan menghubungkan
supplai ke lampu H25 dan H28 yang menandakan pompa 1, pompa 2 atau
keduanya sedang bekerja. Lama menyalanya lampu H25 atau H28 tergantung
setting waktu D32. Sebagai tanda pengaman beban lebih, jika TOR bekerja
mengamankan motor maka kontak NO dari masing-masing TOR akan
menghubungkan D27 dan D30 sehingga lampu tanda H26 dan H29 akan menyala.
Secara otomatis
Untuk pengoperasian secara otomatis, maka S10 dan S15 dipindahkan keposisi
otomatis secara bersamaan. Saat ketinggian air mencapai level 2 maka saklar
pelampung (B11) akan bekerja dan menghubungkan supplai tegangan D14 untuk
mengerjakan impuls pertama (ON) sehingga kontak dari D14 akan
menghubungkan / memberikan supplai pada D15.
Jika tidak ada aliran air dalam selang beberapa waktu berdasarkan setting
waktu ON Delay maka kontak bantu NO dari D16 tertutup sehingga supplai
4
tegangan ke C23 terputus dan motor 2 berhenti bekerja. Kontak bantu NC dari
kontaktor akan kembali normal dan menghubungkan D17, saat D17 mendapatkan
supplai maka salah satu dari kontak bantu NO-nya akan dihubungkan ke lampu
tanda H18 sehingga menyala.
Bila terjadi overload maka C21 atau C23 akan terlepas sehingga arus yang
menuju pompa akan terputus dan menyebabkan pompa berhenti beroperasi. Kontak
NO dari TOR akan dihubungkan ke D27 dan D39 maka kontaknya akan terhubung
dengan lampu tanda H26 dan H29. Disesuaikan dengan pompa mana yang
mengalami overload.
Jika ketinggian air berada pada level 4 dimana kedua pompa masih bekerja
secara bersamaan maka B37 akan bekerja dan mengoperasikan D37, dimana
kontak NO dari D37 akan menyalakan lampu tanda H39 yang menandakan bahwa
air berada pada tingkat maksimum. Lampu tanda level ini akan menyala terus
walaupun ketinggian air telah turun lewat level 4. Untuk mematikan lampu tersebut
kita harus menekan saklar S38.
Disamping itu untuk mengetahui pompa beroperasi maka kita cukup dengan
menekan S32 (test pompa). Jika ternyata pompa 1 yang bekerja maka lampu tanda
H25 akan menyala, jika pompa 2 yang beroperasi maka lampu H28 akan menyala.
Dan jika keduanya yang bekerja maka kedua lampu tersebut akan menyala. Selang
waktu beberapa lama berdasarkan setting waktunya pada D32 lampu tanda akan
padam.
Jika ketinggian air turun melewati level 3, maka pompa 1 akan berhenti
bekerja dan bila melewati level 2 maka pompa 2 juga akan berhenti bekerja. Akan
tetapi jika air kembali naik ke level 2, maka bukan pompa 2 lagi yang bekerja
5
melainkan pompa 1, hal ini karena jika level 2 ini terjadi secara terus menerus
maka kedua pompa tersebut akan bekerja secara bergantian. Hal ini disebabkan
oleh menutupnya B11, saklar impuls yang kedua OFF sehingga D15 tidak bekerja.
Dengan tidak terhubungnya D15 maka kontak bantunya tidak berubah. Oleh karena
itu, pada saat D11 menutup maka pompa 1 yang berjalan dan pada saat air
mencapai level 3 maka pompa 2 juga akan bekerja.
Cara kerja inilah yang terjadi secara terus menerus dari proses pemindahan air
dari tangki 1 menuju tangki 2 secara otomatis.
6
menghasilkan suatu sinyal yg dapat diterima PLC . peralatan output dapat berupa
switch yang menggerakan lampu indikator,relai yang menyalakan motor atau
peralatan lain yang dapat digerakan oleh sinyal output dari PLC.
Selain itu PLC juga menggunakan memory yang dapat deprogram untuk
menyimpan instruksi-instruksi yang melaksanakan fungsi-fungsi khusus seperti :
logika,pewaktuan,sekuensial dan aritmetika yang dapat mengendalikan suatu mesin
atau proses melalui modul I/O baik analog maupun digital. PLC basic terdiri dari 3
modul dasar [ input,CPU,output ].Modul input berfungsi untuk menerima sinyal
dari sensor ( saklar, proximity, limit switch dll )menjadi logika 0 atau 1 yang akan
dikirim CPU. CPU berfungsi untuk mengoperasikan logika dari modul input (
AND , OR, NOT dan fungsi – fungsi logika lainnya ) berdasarkan program yang
berada di memory CPU. Hasil operasi logika akan dikeluarkan ke modul output.
Modul output berfungsi untuk menerima hasil operasi dari CPU, dipakai untuk
mengoperasikan actuator ( lampu, relay, solenoid dll ). Program ditulis pada
Programming device ( PC, Notebook ) yang terhubung ke CPU. Pada programming
device harus sudah terinstall software dari vendor PLC. Setelah program di transfer
ke CPU, maka PLC bisa running sendiri tanpa membutuhkan programming device.
PLC yang digunakan pada saat bengkel yaitu PLC jenis OMRON tipe CPM1A
jumlah modul 20 dengan alamat lokasi:
7
Gambar 2. 1 Host Link Communication
Dari gambar di atas, nampak bahwa PLC Omron CPM1A memerlukan modul
komunikasi serial RS 232 (disebut CPM1A CIF-01) untuk dapat berkomunikasi
dengan serial device lainnya. Berikut ini tampilan detailnya.
8
2.2.3. Pemrograman Console
Pemrograman dengan konsol genggam yang ideal untuk startup dan penyesuaian
di tempat. Cosole PLC dapat diset ke 3 Mode/posisi PROGRAM, MONITOR,
atau RUN yang dapat dilihat dari tampilan Programming Console.
Gambar 2. 4. Consule
1. Mode PROGRAM
2. Mode MONITOR
Digunakan untuk mengubah nilai setting dari counter dan timer ketika
PLC sedang beroperasi. Pada mode ini kita dapat memonitoring program,
kondisi/status output kontak, serta akan sangat membantu dalam
pelacakan kesalahan sistem.
9
3. Mode RUN
Sebelum memasukkan program yang kita buat ke dalam memori PLC dengan
menggunakan Programming Console, terlebih dahulu akan kita pelajari letak
tombol-tombol Keyboard pada Programming Console. Adapun letak tombol-
tombol keyboard pada Programming Console adalah seperti gambar di bawah
ini :
10
Langkah selanjutnya adalah memasukkan input password dengan menekan
tombol CLR dan MONTR.
11
e. Untuk memulai memasukkan program baru, tekanlah tombol CLR sehingga
tampilan menjadi:
Sistem SCADA tidak dapat berdiri sendiri, namun harus didukung oleh
berbagai macam infrastruktur, yaitu: Telekomunikasi,Master Station, Remote
Terminal Unit, dan Protokol Komunikasi.
Dalam instalasi industri tujuan system SCADA adalah agar seorang operator di
transmisi tenaga listrik, disebut dengan dispatcher, dapat melakukan dan
memanfaatkan hal-hal berikut:
12
2.3.2 Telemetering (TM)
Dispatcher memanfaatkan TM untuk kebutuhan pemantauan meter, baik daya
nyata dalam MW, daya reaktif dalam Mvar, tegangan dalam kV, dan arus
dalam A. Dengan demikian dispatcher dapat memantau meter dari keseluruhan
jaringan hanya dengan duduk di tempatnya, tentu saja dengan bantuan
peralatan pendukung lainnya seperti telepon.
- Akuisisi data
- Supervisory control
- Kalkulasi data
- Tagging (penandaan)
- Perekaman data
- Pelaporan
13
Disamping kebutuhan akan control center, di sisi lain harus disiapkan
infrastruktur pendukung serta peralatan penunjang lainnya, yaitu
telekomunikasi, Remote Terminal Unit (RTU), transducer, dan lain
sebagainya. Telekomunikasi digunakan sebagai jalan komunikasi data maupun
suara antara control center dengan site (lokasi). RTU digunakan sebagai unit
terminal untuk mengendalikan, mengakuisisi data, dan mensupervisi sebuah
Gardu Induk, dan selanjutnya mengirimkan data tersebut ke control center
dimaksud.
14
2. Klik File kemudian New Project, maka akan muncul halaman seperti di bawah
ini.
3. Klik Next, kemudian klik finish, maka akan muncul halaman seperti dibawah
ini,
5. Klik OK, maka akan muncul halaman seperti dibawah ini. Klik Add Station,
form station akan muncul, isi kolom Station Name, Station No pada angka 0.
Klilk OK.
16
6. Klik menu COM Port, COM Port berada pada COM 1, Baud Rate pada 9600,
Parity pada even, Data Bits berada pada 7 Bits dan Stop Bit(s) berada pada 2
Stop Bits, Klik Save.
7. Gambar tombol, pilih menu draw – User Button. Klik double pada tombol
maka akan muncul form Object Config. Klik button definition, pada mode
Action pilih Write Digital Value, isi Tagname cotohnya start, Write Value
pada mode Toggle, klik OK.
17
8. System akan meminta pengisian Tagname seperti gambar dibawah ini, segera
klik yes. Pada form Edit Tag, pada Real Tag isi kolom I/O Device dan I/O
Address. I/O Address harus sesuai dengan alamat yang tertera pada ladder
diagram di PLC.
Untuk pengaturan tombol-tombol berikutnya, sama halnya dengan langkah-
langkah diatas.
11. Jalankan program dengan mengklik icon Run CimonX yang tersedia pada
menu toolbar.
12. Selamat berkreasi.
18
2. DAFTAR ALAT DAN BAHAN
1 2 3 4 5 6 7
Pemutus netral
1,6 – 2,5 A
K3 LC1-D173 A65
K4 NO:4 ; NC:4
19
1 2 3 4 5 6 7
B27
20
1 2 3 4 5 6 7
21
3.
GAMBAR RANGKAIAN KONVENTIONAL
Gambar 3. 1. Proses Pusat Pompa
B16 B11
BAK 2 Level 4
Level 3
B15.1
Level 2
P2
B10.1 Level 1
BAK 1
P1
10 Desember 2010
POMPA
A4 00
22
DiG :
Line Up Terminal
Dig : A4 01
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Dip : SKALA :
23
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 1
g c21 c23
2 2
j Badan Panel
k Pintu Panel
l Rangka Panel
n R S T N PE U V W PE U V W PE
POMPA 1
POMPA 2
SUPPLY
10 Desember 2010
POMPA
Dig :
A4 02
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Dip :
SKALA :
24
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
b 3 7
b11 SW b16 SW
c 4 8
e
4 3 8 9
d15 d15
1 11
i Aliran Aliran
b10.1 b15.1
d11 d16
6
c21 c23
k
d11 d27 d12 16 d14 d16 d30 d17 18
l Path 20 15 Path 22 17
A1 A1 A1 A1 A1 A1
d11 d12 H13 d14 d15 d16 d17 H18
A2 A2 A2 A2 A2 A2
m
Pompa 1 Pompa 2
NC NO NC NO NC NO NC NO NC NO NC NO
10 11 13 14 11 15 16 18
11 34 16 16 35
n
yang komplit
Pompa 1 tak
Pompa 2 tak
P1 < > P2
Bergantian
ada aliran
ada aliran
o
Kontak
10 Desember 2010
POMPA
Dip :
A4 03
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
SKALA :
Dip :
25
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Path 11 Path 16
b
k 20 22 24 26
l 19 21 23 25
A1 A1 A1
c21 h c23 h H25 H26 d27 H28 H29
A2 A2 A2
m
Pompa 1 Pompa 2
NO NC NO NC NO NC
3x04 12 3x05 17 26 12
22 24 23 35
n
POMPA 1 overload
POMPA 2 overload
25 28
27 21 30
POMPA 1 kerja
POMPA 1 kerja
Jam Meter
Jam Meter
POMPA 1
overload
10 Desember 2010
POMPA
Dig :
A4 04
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Dip :
SKALA :
26
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A 29
B 29
Test
C c23 S31 S32 pompa 1 Alarm off
97 3 3
1 S38
D d32 2
98 4 4 3
11
E 9 6
b37 d37 d37
11 7
F 12
G 28
H
n38
I 27
J
9
K
29 6 6 11 11 1
d12 d17 d27 d30 d35
L
7 7 9 9 3
M 10
P
NO NC NO NC NO NC NO NC
29 17 34 36 38
Q 35 39
S
Alarm level tertinggi
T
Pemilhan alarm
Level tertinggi
U
POMPA 2
Overload
MAKASSAR,
GAMBAR RANGKAIAN KONTROL POMPA
27
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nomor Terminal
A Bagian Ukuran
Group Nomor
R
B S
01 2,5 T Supplay
C N
PE
U
D
V M1
04 1,5 Pompa 1
W
E PE
U
F V
04 1,5 M2 Pompa 2
W
PE
G 1
10 1,5 2 b10.1 Pompa 1 tidak ada aliran
H PE
3
11 1,5 4 b11 Saklar pelampung pompa 1
I PE
5
J 15 1,5 6 b15.1 Pompa 2 tidak ada aliran
PE
7
K 1,5
16 8 b16 Saklar pelampung Pompa 2
PE
L 9 Pemilih alarm (overoad. &
36 1,5 Aliran/P18P2)
10
M 37 1 11
12 b37 Level tertinggi
38 1,5 13 Alar Level terti ggi
N 14
d12/h13 15 n13
O 16
d17/h18 17 n19
18
P c21/h25
19 n24
20
d27/h26
Q 21 n25
22
c23/h28 23 n28
R
24
d30/h29 25 n29
S 26
d37/h39 27
LK 28 n38
T
MAKASSAR,
BLOK DIAGRAM KERJA SISTEM PUMP. STASION
28
4. GAMBAR RANGKAIAN DENGAN PLC
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 1
g c21 c23
2 2
j Badan Panel
k Pintu Panel
l Rangka Panel
n R S T N PE U V W PE U V W PE
POMPA 1
POMPA 2
SUPPLY
Tgl : 09/12/2010
P O M P A G1
29
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
SO1
d
S10
b11
b15
b16
s15
b10
e
L2(N) L1 com 01 03 05 07 09 11
g 00 02 04 06 08 10
IN 0CH 00 01 02 03 04 05 06 07 08 10 11
h
OUT
10CH 00 01 02 03 04 05 06 07
i OMRON
PWR SYSMAC
CPM1A
RUN
ERR ALM
j COMM
+ 00 01 02 04 05 07
- Com0 Com1 Com2 03 Com3 06
k
m A1 A1
A2 A2
n K1 K2 H26 H29
Tgl : 09/12/2010
RANGKAIAN OUTPUT INPUT PUMP STATION
PLC
Dig : Muh. Khaery Zulfadhli
A4 02
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Dip : A.Wawan Indrawan,SST.M.Eng Skala :
30
5. LADDER DIAGRAM
Ladder diagram proses Pusat Pompa
31
VII. PETUNJUK KERJA
32
VIII. KESELAMATAN KERJA
Petunjuk keselamatan kerja:
X. FORM PENILAIAN
JENIS PENILAIAN :
PRAKTIKUM : Keaktifan (10 %)
Absensi (5 %)
Kerapihan (5 %)
Kesuksesan (40 %)
EVALUASI (UJI TULIS) + TROUBLESHOOTING
(15 %)
LAPORAN (20 % ) + ASISTENSI (5 %)
TOTAL PENILAIAN
33
34