Metode Pengecoran Mass Concrete
Metode Pengecoran Mass Concrete
Mass concrete merupakan volume beton yang berdimensi cukup besar, sehingga diperlukan
adanya penanganan tertentu yang mengatasi tergenerate-nya panas hidrasi yang besar dan
perubahan volume untuk meminimalisir keretakan. dari beberapa sumber, suatu beton
digolongkan sebagai mass concrete ketika memiliki letebalan lebih dari 1.3 m. Ada yang
menyebutkan diatas 1,5 m. Salah satu karakteristik yang membedakan mass concrete dengan
beton lainnya adalah thermal behaviornya. Karena massa betonnya yang cukup besar,
peningkatan panas hidrasinya pun tinggi. Namun panas tidak bisa terdisipasi secara
seragam karena massa yang besar. Untuk menghindari adanya keretakan akibat disipasi panas
yang tidak merata, diperlukan penanganan khusus, antara lain :
Proses pelaksanaan mass concrete pun harus memberikan perhatian yang lebih terhadap
beberapa hal, yaitu :
1. Rencana waktu pengecoran yang harus diperhitungkan dengan cara membagi volume
total pengecoran dengan kemampuan pengecoran dalam satu jam.
2. Kemampuan supplier beton untuk dapat memasok beton secara continue untuk
menghindari terjadinya cold joint.
3. Kecepatan pengecoran yang harus memdai dengan memperhatikan jenis dan kapasitas
peralatan yang digunakan antara lain jumlah concrete pump yang dibutuhkan dan lahan
yang memadai untuk parkir concrete pump serta tempat pemberhentian atau lokasi
parkir sementara truck mixer ketika sedang digunakan untuk pengecoran.
4. Urutan atau tahapan pengecoran yang tepat untuk dapat menghindari terjadinya cold
joint, yaitu dengan memperhatikan durasi setting beton yang kurang lebih selama 4 jam.
5. Jadwal dan hari pengecoran yang harus memperhatikan kondisi lalu-lintas.