Materi Pertemuan 3
Materi Pertemuan 3
BERTULANG 2
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN (S1)
Oleh: JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK
Listiyono Budi, S.Pd., M.T. UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
PERENCANAAN TULANGAN
PADA KOLOM PENDEK
Oleh:
Listiyono Budi, S.Pd., M.T. Struktur Beton Bertulang 2
PERENCANAAN TULANGAN PADA KOLOM PENDEK
PERENCANAAN TULANGAN
PADA KOLOM PENDEK Diagram interaksi
kolom tanpa
dimensi oleh M.
Noer Ilham (2000)
1
Perencanaan dengan
menggunakan diagram
interaksi kolom tanpa
dimensi
2
Perencanaan dengan
membuat diagram
interaksi kolom tanpa
dimensi
3
Perencanaan dengan cara
analisis
Oleh:
Listiyono Budi, S.Pd., M.T. Struktur Beton Bertulang 2
PERENCANAAN TULANGAN PADA KOLOM PENDEK → MENGGUNAKAN DIAGRAM
Diagram interaksi kolom tanpa dimensi Diagram interaksi kolom tanpa dimensi
oleh Suprayogi (1991) oleh M. Noer Ilham (2000)
A1
A2
A3
A4
B1
B2
B3
B4
B5
Diketahui :
CONTOH SOAL 1 Sebuah kolom direncanakan dengan pemasangan
tulangan seperti gambar, dengan data sebagai
berikut→
b = 400 mm
h = 400 mm
ds = 50 mm
fc’ = 25 Mpa
fy = 390 Mpa
Ditanyakan :
Kebutuhan desain tulangan kolom dengan
menggunakan metode diagram interaksi kolom!
CONTOH SOAL 1
Jumlah maksimal tulangan longitudinal per baris (m) --> Persamaan 1.5,
m = ((b - 2*ds) / (D+Sn)) + 1 = 6,08 buah
m (pembulatan ke bawah) = 6,00 buah
Diketahui :
CONTOH SOAL 2 Sebuah kolom direncanakan dengan pemasangan
tulangan seperti gambar, dengan data sebagai
berikut→
b = 400 mm
h = 400 mm
ds = 50 mm
fc’ = 30 Mpa
fy = 390 Mpa
Ditanyakan :
Kebutuhan desain tulangan kolom dengan
menggunakan metode diagram interaksi kolom!
CONTOH SOAL 2
Jumlah maksimal tulangan longitudinal per baris (m) --> Persamaan 1.5,
m = ((b - 2*ds) / (D+Sn)) + 1 = 6,36 buah
m (pembulatan ke bawah) = 6,00 buah
KETENTUAN :
1. Kelas dibagi menjadi 8 kelompok.
2. Masing-masing kelompok bertugas untuk mendiskusikan sebuah kasus yang sudah disediakan tentang desain
tulangan kolom dengan menggunakan diagram interaksi kolom.
3. Diskusi menggunakan breakout room pada zoom sesuai dengan kelompok masing-masing.
4. Durasi diskusi maksimal 30 menit, dosen akan berkeliling mengunjungi masing-masing kelompok untuk
mengamati proses diskusi dan membantu jika ada kendala.
5. Format penyajian hasil diskusi dan perhitungan serta grafik dalam bentuk presentasi power point, tidak ada
ketentuan format, silahkan dibuat semenarik dan seinformatif mungkin.
6. Masing-masing kelompok diberi waktu presentasi & tanya jawab maksimal 5 menit.
KRITERIA PENILAIAN :
1. Keaktifan masing-masing mahasiswa dalam proses diskusi.
2. Kemampuan dalam menyusun presentasi hasil diskusi dengan baik.
3. Kemampuan dalam mempresentasikan hasil diskusi.
4. Kemampuan dalam menjawab pertanyaan pada sesi tanya jawab.
5. Kemampuan memberikan pertanyaan ketika kelompok lain mempresentasikan hasil diskusinya.
Diketahui :
KASUS KELOMPOK 1 Sebuah kolom direncanakan dengan pemasangan tulangan seperti gambar,
dengan data sebagai berikut→
b = 400 mm
h = 400 mm
fc’ = 25 Mpa
fy = 390 Mpa
Ditanyakan :
1. Nilai ds untuk rasio h’/h = 0,85; 0,75; 0,70; 0,60.
2. Kebutuhan rasio tulangan kolom dengan menggunakan metode diagram
interaksi kolom untuk nilai h’/h = 0,85; 0,75; 0,70; 0,60.
3. Kesimpulan yang dapat diambil dari jawaban nomor 2.
Diketahui :
KASUS KELOMPOK 2 Sebuah kolom direncanakan dengan pemasangan tulangan seperti gambar,
dengan data sebagai berikut→
b = 400 mm
h = 400 mm
ds = 40 mm
fc’ = 20 Mpa, 25 Mpa, 30 Mpa, 35 Mpa
fy = 390 Mpa
Ditanyakan :
1. Kebutuhan rasio tulangan kolom dengan menggunakan metode diagram
interaksi kolom untuk masing-masing mutu beton.
2. Kesimpulan yang dapat diambil dari jawaban nomor 1.
Diketahui :
KASUS KELOMPOK 3 Sebuah kolom direncanakan dengan pemasangan tulangan seperti gambar,
dengan data sebagai berikut→
b = 400 mm
h = 400 mm
fc’ = 25 Mpa
fy = 390 Mpa
Ditanyakan :
1. Nilai ds untuk rasio h’/h = 0,85; 0,80; 0,75; 0,70.
2. Kebutuhan rasio tulangan kolom dengan menggunakan metode diagram
interaksi kolom untuk nilai h’/h = 0,85; 0,80; 0,75; 0,70
3. Kesimpulan yang dapat diambil dari jawaban nomor 2.
Diketahui :
KASUS KELOMPOK 4 Sebuah kolom direncanakan dengan pemasangan tulangan seperti gambar,
dengan data sebagai berikut→
b = 400 mm
h = 400 mm
ds = 40 mm
fc’ = 20 Mpa, 25 Mpa, 30 Mpa, 35 Mpa
fy = 390 Mpa
Ditanyakan :
1. Kebutuhan rasio tulangan kolom dengan menggunakan metode diagram
interaksi kolom untuk masing-masing mutu beton.
2. Kesimpulan yang dapat diambil dari jawaban nomor 1.
Diketahui :
KASUS KELOMPOK 5 Sebuah kolom direncanakan dengan pemasangan tulangan seperti gambar,
dengan data sebagai berikut→
b = 400 mm
h = 400 mm
ds = 40 mm
fc’ = 30 Mpa
fy = 390 Mpa
Ditanyakan :
1. Kebutuhan rasio tulangan kolom dengan menggunakan metode diagram
interaksi kolom untuk masing-masing kombinasi nilai Pu dan Mu.
2. Kesimpulan yang dapat diambil dari jawaban nomor 1.
Diketahui :
KASUS KELOMPOK 6 Sebuah kolom direncanakan dengan pemasangan tulangan seperti gambar,
dengan data sebagai berikut→
b = 400 mm
h = 400 mm
ds = 40 mm
fc’ = 30 Mpa
fy = 390 Mpa
Ditanyakan :
1. Kebutuhan rasio tulangan kolom dengan menggunakan metode diagram
interaksi kolom untuk masing-masing kombinasi nilai Pu dan Mu.
2. Kesimpulan yang dapat diambil dari jawaban nomor 1.
Diketahui :
KASUS KELOMPOK 7 Sebuah kolom direncanakan dengan pemasangan tulangan seperti gambar,
dengan data sebagai berikut→
b = 400 mm
h = 400 mm
ds = 40 mm
fc’ = 30 Mpa
fy = 390 Mpa
Ditanyakan :
1. Kebutuhan rasio tulangan kolom dengan menggunakan metode diagram
interaksi kolom untuk masing-masing kombinasi nilai Pu dan Mu.
2. Kesimpulan yang dapat diambil dari jawaban nomor 1.
Diketahui :
KASUS KELOMPOK 8 Sebuah kolom direncanakan dengan pemasangan tulangan seperti gambar,
dengan data sebagai berikut→
b = 400 mm
h = 400 mm
ds = 40 mm
fc’ = 30 Mpa
fy = 390 Mpa
Ditanyakan :
1. Kebutuhan rasio tulangan kolom dengan menggunakan metode diagram
interaksi kolom untuk masing-masing kombinasi nilai Pu dan Mu.
2. Kesimpulan yang dapat diambil dari jawaban nomor 1.
Ditanyakan :
1. Kebutuhan rasio tulangan kolom dengan menggunakan metode
Catatan: diagram interaksi kolom yang mampu menahan dua kombinasi
Nilai x dan y diambil dari 2 angka NM terakhir, nilai Pu dan Mu tersebut.
x = angka NIM kedua dari akhir 2. Diameter dan jumlah tulangan yang dibutuhkan.
y = angka NIM terakhir 3. Gambar hasil perhitungan dengan menggunakan diameter
tulangan yang sudah ditentukan.
STRUKTUR BETON BERTULANG 2
REFERENSI
Ali Asroni. 2010. Balok dan Pelat Ali Asroni. 2010. Kolom Fondasi & Antonius. 2019. Perilaku Dasar
Beton Bertulang. Yogyakarta: Balok T Beton Bertulang. dan Desain Beton Bertulang
Graha Ilmu Yogyakarta: Graha Ilmu Berdasarkan SNI-2847-2019.
Semarang: UNISSULA Press