Anda di halaman 1dari 9

ASRO JURNAL- STTAL

Vol. 6 ; Jul-Des 2016

OPTIMALISASI PELAKSANAAN OPERASI PENGAMANAN WILAYAH


PERBATASAN OLEH GUSPURLATIM DI PERAIRAN KARANG UNARANG
DENGAN METODE ANP DAN WEIGHTED GOAL PROGRAMMING

Ikhwan Syahtaria1), Udi Cipto Mulyono2), Amarulla Octavian3)

Dosen Prodi S-2 ASRO STTAL1)


Dosen Prodi Teknik Industri FTI – ITS2)
Dosen Universitas Pertahanan Jakarta3)

ABSTRAK

Operasi pengamanan wilayah perbatasan adalah suatu usaha dan kegiatan untuk
menjamin tegaknya kedaulatan negara di perbatasan darat, laut dan udara dengan negara lain,
dari segala bentuk ancaman dan pelanggaran termasuk kegiatan survey dan pemetaan.
Keterbatasan kemampuan KRI dan anggaran yang disediakan oleh negara serta kebutuhan
pengamanan wilayah perbatasan laut Indonesia, mengakibatkan perlu adanya tuntutan pemikiran
tentang optimalisasi penyebaran KRI di pangkalan aju dan sektor operasi di perairan Karang
Unarang, dengan memperhatikan jenis KRI, kecepatan, endurance, jangkauan radar serta biaya
operasi. Sehingga dihasilkan suatu komposisi penyebaran KRI di pangkalan aju dan sektor
operasi pengamanan wilayah perbatasan di perairan Karang Unarang. Penelitian ini membahas
tentang optimalisasi penyebaran KRI di pangkalan aju dan sektor operasi pada operasi
pengamanan wilayah perbatasan di perairan Karang Unarang, untuk memberikan solusi
kompromi optimal antara dua fungsi tujuan yang berbeda, yaitu coverage area dengan biaya
operasi. Pemecahan masalah ini menggunakan pendekatan Analytic Network Process dengan
bantuan software superdecision untuk pembobotan fungsi tujuan. Sedangkan optimalisasi
penyebaran kekuatan KRI menggunakan metode model transshipment, Goal Programming dan
Weighted Goal Programming, dimana seluruh algoritma dari pendekatan tersebut diselesaikan
secara silmutan dalam suatu syntax dengan menggunakan software optimasi Lingo 11. Hasil dari
optimalisasi tersebut adalah diperoleh rata-rata efektivitas coverage area tercapai adalah
450.913 mil2 dan rata-rata efisiensi biaya operasi adalah 40% dari anggaran yang ditetapkan.
.

Kata Kunci : Operasi Pengamanan Wilayah Perbatasan, ANP, Model Optimalisasi,


Transshipment, Goal Programming, Weighted Goal Programming,
Coverage Area, Biaya Operasi.

PENDAHULUAN konstelasi Indonesia tersebut, wilayah


Indonesia merupakan negara perbatasan menjadi potensi konflik,
kepulauan terbesar di dunia dengan panjang termasuk di dalamnya perbatasan laut
garis pantai lebih dari 81.000 km terdiri dari antara Indonesia dengan Malaysia di
17.499 pulau dan luas laut sekitar 5,9 juta perairan Karang Unarang. Pasca lepasnya
km2, yang artinya 2/3 wilayah Indonesia pulau Sipadan Ligitan menimbulkan sederet
merupakan wilayah lautan (Marsetio, 2014). permasalahan khususnya yang berkaitan
Laut Indonesia sendiri mempunyai dengan permasalahan batas maritim kedua
perbatasan dengan 10 negara yaitu: India, negara yang dikaitkan dengan besarnya
Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, potensi minyak dan gas bumi yang terdapat
Philipina, Palau, Papua New Guinea (PNG), di wilayah yang saat ini disengketakan yang
Timor Leste (RDTL) dan Australia (Hozairi, dikenal dengan kasus Ambalat. Malaysia
2011). Implikasi dari letak geografis dan mengklaim wilayah perairan sejauh 70 Nm

IV-1
ASRO JURNAL- STTAL
Vol. 6 ; Jul-Des 2016

dari Pulau Sipadan dan Ligitan. Akibat dari fasilitas pembekalan (replenishment),
perbedaan penentuan batas tersebut oleh fasilitas perawatan personel
Malaysia, maka sering terjadi pelanggaran (rest/recreation), dan fasilitas pembinaan
batas wilayah di blok Ambalat, baik yang pangkalan.
dilakukan oleh: Tentara Laut Diraja Malaysia
(TLDM), Tentara Udara Diraja Malaysia KERANGKA BERPIKIR
(TUDM), Kapal dan Pesawat udara Polis Adapun kerangka pemikiran yang
Marine, Kapal dan Pesawat udara Agensi digunakan pada penelitian ini sebagai
Penguatkuasaan Maritime Malaysia berikut:
(APMM). Adanya Pelanggaran
Sesuai dengan Undang-Undang RI Batas Wilayah di
Perairan Karang
Tupok TNI AL:
OMP dan OMSP
Unarang (Blok Ambalat)
No.3 Tahun 2002 pasal 10 menyatakan oleh Malaysia

bahwa TNI AL sebagai alat pertahanan Melaksanakan Operasi Pengamanan


Wilayah Perbatasan (Ops Pamwiltas)

Negara Kesatuan Republik Indonesia di Ambalat

(NKRI) bertugas melaksanakan kebijakan


Perlu Upaya Optimalisasi
pertahanan negara di laut. Beranjak dari Ops Pamwiltas di Ambalat

embanan tugas tersebut maka TNI AL ANP:


- Perbandingan Berpasangan
Antar Kriteria (kusioner
Perlu Adanya Bobot kriteria
berupaya meningkatkan pembangunan dari fungsi tujuan
expert)
- Indek konsistensi ratio
- Geomen dari kusiner expert

kemampuan bidang keamanan, yaitu


Transshipment:
melaksanakan peningkatan operasional -Penempatan KRI di pangkalan
aju dan penugasan ke sektor
Perlu Adanya Optimalisasi operasi
kekuatan TNI Angkatan Laut dengan pola Fungsi Tujuan
Goal Programming:
- Penentuan Fungsi Tujuan
(Objective Function)

gelar yang efektif dan efisien untuk dapat - Penentuan Fungsi Kendala
(Constrain Function)
-Pencapaian/deviasi dari fungsi

menegakkan kedaulatan dan menjaga Solusi Kompromi


tujuan

Pengambilan keputusan
keamanan laut di seluruh perairan yurisdiksi Ops Pamwiltas di
Ambalat yang Efektif
Perlu Adanya solusi yang
minimasi jumlah bobot dari
Weighted Goal Programming:
- Penentuan Bobot dari deviasi
goal/tujuan
dan Efisien deviasi Tujuan
nasional dengan memprioritaskan wilayah
rawan konflik dan pelanggaran hukum dan
perbatasan serta mengantisipasi Gambar 1 Kerangka Berpikir
perkembangan situasi di Selat Malaka, Selat
Singapura dan perairan Karang Unarang METODOLOGI PENELITIAN
(Laut Sulawesi), perairan rawan Start

pelanggaran hukum, ALKI I, II dan III,


Perumusan Masalah&Penetapan Tujuan
perairan pulau kecil terluar.
Operasi pengamanan wilayah
Studi Lapangan Studi Literatur
perbatasan adalah segala usaha dan
kegiatan untuk menjamin tegaknya Identifikasi Metode &
Data yang Diperlukan

kedaulatan wilayah negara di perbatasan Tahap Identifikasi Masalah

darat, laut dan udara dengan negara lain, Pembuatan Model


- Model Keputusan ANP
- Model Transshipment
dari segala bentuk ancaman dan - Model Optimalisasi Goal Programming
- Model Weighted Goal Programming

pelanggaran, termasuk kegiatan-kegiatan


Pengumpulan Data
survei dan pemetaan. Salah satu operasi - Data Primer
- Data Skunder

pengamanan wilayah perbatasan adalah Teknik Pembuatan Model&Pengumpulan Data

operasi pengamanan wilayah perbatasan Pengolahan Data


- Penggunaan metode ANP untuk menghitung nilai bobot prioritas dari
kriteria Ops Pamwiltas
yang digelar di perairan Karang Unarang. -Penggunaan metode Transshipment untk penempatan dan penugasan KRI
- Penggunaan metode Goal Programming untuk menghitung capaian dan

Penugasan unsur-unsur TNI AL dalam deviasi dari target/fungsi tujuan


- Penggunaan metode Weighted Goal Programming untuk mendapatkan
solusi yang meminimasi jumlah bobot dari deviasi goal.

melaksanakan operasi pengamanan wilayah - Interpretasi Hasil

perbatasan, juga berkaitan erat dengan Teknik Pengolahan Data

Analisa Data
dukungan logistik. Dan salah satu fungsi - Analisa Skenario
- Analisa Sensitivitas

logistik TNI AL adalah dukungan fasilitas


Teknik Analisis Data

pangkalan yang diarahkan untuk memenuhi Kesimpulan dan Saran

kebutuhan satuan-satuan operasional yang


terdiri dari fasilitas labuh (rebase), fasilitas End

pemeliharaan dan perbaikan (repair), Gambar 2 Diagram Alir Penelitian

IV-2
ASRO JURNAL- STTAL
Vol. 6 ; Jul-Des 2016

SOLUSI MODEL
c. Model Goal Programming dan
a. Model ANP (Analytic Network
Weighted Goal Programming
Process)
Goal Programming digunakan untuk
Model Analytic Network Process
mencari deviasi dari fungsi tujuan, dimana
(ANP) terkait dengan pelaksanaan operasi
terdapat dua fungsi tujuan,
pengamanan wilayah perbatasan di perairan
yaitu:memaksimumkan coverage area dan
Karang Unarang (blok Ambalat) terdiri dari 1
meminimumkan biaya operasi, sedangkan
(satu) Goal (tujuan), 2 (dua) kluster kriteria,
bobot (weight) dari goal programming
yaitu: coverage area dan biaya operasi,
diperoleh dari hasil bobot relatif ANP
serta kluster alternatif.
Sehingga fungsi tujuan sebagai berikut:
𝑀𝑖𝑛 𝑍 = ∑ 𝑊1 (𝑃1𝑘 /𝐶 + ∑ 𝑊2 (𝑃2 /𝐵𝑢𝑑𝑔𝑒𝑡) (1)
𝑖=1 𝑖=1

Dengan fungsi pembatas:


a) Luas Coverage area yang dicover
selama operasi tidak melebihi kemampuan
coverage area KRI
𝑛

∑ 𝐶𝐴𝐾𝑖 𝐾𝑖𝑗𝑘 + 𝑃1𝑘 ≥ 𝐶𝐴𝑆𝑘 , ⍱𝑘 (2)


𝑖=1
b) Biaya operasi KRI tidak melebihi
Gambar 3 Model ANP Operasi Pengamanan budget yang sudah dialokasikan:
𝑛 𝑝 𝑠
Wilayah Perbatasan di Perairan Karang
∑ ∑ ∑ 𝐵𝑖𝑗𝑘 𝐾𝑖𝑗𝑘 − 𝑃2 ≤ 𝐵𝑢𝑑𝑔𝑒𝑡 (3)
Unarang.
𝑖=1 𝑗=1 𝑘=1
b. Model Transshipment
c) Setiap pangkalan aju harus
Model Transshipment dalam
ditempatkan minimal 1(satu) KRI.
penelitian ini menggambarkan bahwa 𝑛 𝑛
penyebaran (penempatan dan penugasan) ∑ ∑ 𝐾𝑖𝑗𝑘 ≥ 1, ⍱𝑗 (4)
KRI dari pangkalan induk sebelum ke sektor 𝑖=1 𝑗=1
operasi harus melalui pangkalan aju sebagai d) Setiap sektor operasi harus
titik transshipment. Model transshipment ditempatkan minimal 1(satu) KRI.
dari penyebaran KRI dapat dilihat pada 𝑛 𝑛

gambar 4 ∑ ∑ 𝐾𝑖𝑘 ≥ 1, ⍱𝑘 (5)


𝑖=1 𝑗=1
Sektor Ghora
e) Waktu tempuh penugasan KRI dari
pangkalan induk ke pangkalan aju dan ke
Pangkalan Aju
Toli-Toli sektor operasi sama dengan endurance KRI
Sektor Vira
(E KRI).

Pangkalan Induk
∑ ∑ 𝑇𝑗𝑘 𝐾𝑖𝑗𝑘 = 𝐸𝑖, ⍱𝑖 (6)
Pangkalan Aju
Koarmatim
Surabaya
Tarakan
𝑗=1 𝑘=1
f) Tiap KRI hanya ada 1 (satu) jalur
Sektor Madya
terpilih
Pangkalan Aju
Nunukan
∑ ∑ 𝐾𝑖𝑗𝑘 = 1, ⍱𝑖 (7)
𝑗=1 𝑘=1
Sektor Jala

Keterangan:
Titik
𝐶𝐴𝑆𝑘 = Luas Coverage area sektor
Titik Awal Transshipment/
perantara
Titik Tujuan
operasi 𝑘
𝐶𝐴𝐾𝑖 = Kemampuan Coverage area KRI 𝑖
Gambar 4 AlurTransshipment Penempatan 𝑃1 = Deviasi fungsi tujuan pertama
dan Penugasan KRI

IV-3
ASRO JURNAL- STTAL
Vol. 6 ; Jul-Des 2016

𝑃2 = Deviasi fungsi tujuan kedua a. Hasil Model Optimalisasi


𝐵𝑖𝑗𝑘 = Biaya operasi KRI 𝑖 ke pangkalan (Analytic Network Process)
aju 𝑗 dan sektor operasi 𝑘 Dengan menggunakan software
Budget = Anggaran yang disediakan (per Lingo 11, diperoleh hasil optimalisasi
endurance KRI) terhadap lima KRI dalam pelaksanaan
𝐾𝑖𝑗𝑘 = Jenis KRI 𝑖 ditugaskan ke operasi pengamanan wilayah perbatasan di
pangkalan aju 𝑗 dan sektor operasi 𝑘 perairan Karang Unarang, yaitu: penyebaran
𝑇𝑖𝑗𝑘 = Waktu tempuh KRI 𝑖 ke pangkalan kekuatan (penempatan dan penugasan KRI)
aju 𝑗 dan sektor operasi 𝑘 termasuk lama operasi, efektivitas coverage
𝐸𝑖 = Endurance KRI ke –𝑖 area KRI di sektor operasi, efisiensi biaya
𝑊= Bobot relatif fungsi tujuan operasi KRI. Hasil tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut:
Dimana algoritma ketiga model optimalisasi
(model transhipment, goal programming dan Tabel 3 Variabel Keputusan Penempatan
weighted goal programming) diproses dan Penugasan KRI
secara silmutan, bersama-sama
menggunakan software Lingo 11

HASIL ALGORITMA MODEL


a. Hasil Model ANP (Analytic
Network Process)
Dengan menggunakan software
Super Decision menghasilkan bobot relatif Tabel 4 Hasil Efektivitas Coverage Area
sebagai berikut:

Tabel 5 Hasil Efisiensi Biaya Operasi

Gambar 4 Hasil Olahan Software Super


Decision dari Model ANP. ANALISIS MODEL
Analasis model dilakukan pada
Tabel 1 Bobot Sub Kriteria dan Kriteria model optimalisasi, terdiri dari skenario
Covergae Area analisis dan analisa sensitivitas.

Skenario Analisis
a. Skenario Analisis Pertama
Pada skenario analasis pertama,
model optimalisasi digunakan untuk
memodelkan kebutuhan KRI dalam operasi
Tabel 2 Bobot Sub Kriteria dan Kriteria laut gabungan di perairan Karang Unarang,
Biaya Operasi
diperoleh hasil optimalisasi sebagai berikut:

IV-4
ASRO JURNAL- STTAL
Vol. 6 ; Jul-Des 2016

Tabel 6 Variabel Keputusan Penempatan Tabel 9 Variabel Keputusan Penempatan


dan Penugasan KRI pada Skenario Analisis dan Penugasan KRI pada Skenario Analisis
Pertama Kedua

Tabel 7 Hasil Efektivitas Coverage Area Tabel 10 Hasil Efektivitas Coverage Area
pada Skenario Analisis Pertama pada Skenario Analisis Kedua

Tabel 11 Hasil Efisiensi Biaya Operasi pada


Skenario Analisis Kedua

Tabel 8 Hasil Efisiensi Biaya Operasi pada


Skenario Analisis Pertama

Analisa Sensitivitas
a. Analisa Sensitivitas Dengan
Perubahan Nilai Bobot Fungsi Tujuan
Analisa sensitivitas pada tahap ini
dilakukan dengan merubah nilai bobot relatif
fungsi tujuan hasil ANP. Bobot relatif fungsi
a. Skenario Analisis Kedua tujuan coverage area dirubah menjadi
Pada skenario analasis kedua, 0,243226, dan bobot relatif fungsi tujuan
model optimalisasi digunakan untuk biaya operasi dirubah menjadi 0,756774.
memodelkan kebutuhan KRI sebagai unsur Hasil analisa sensitivitas tahap ini adalah
tabir untuk satu BTP Marinir, diperoleh hasil sebagai berikut:
optimalisasi sebagai berikut:

IV-5
ASRO JURNAL- STTAL
Vol. 6 ; Jul-Des 2016

Tabel 12 Hasil Optimalisasi Analisa Hasil analisa sensitivitas pada tahap ini
Sensitivitas Perubahan Nilai Bobot dari adalah:
Fungsi Tujuan.
Tabel 14 Hasil Optimalisasi Analisa
Sensitivitas Perubahan Konstrain pada
Fungsi Pembatas

b. Analisa Sensitivitas Dengan


Perubahan Komposisi KRI
Analisa sensitivitas tahap ini adalah
merubah komposisi KRI dari komposisi KESIMPULAN DAN SARAN
awal. Hasilnya adalah sebagai berikut: Kesimpulan
Dari serangkaian pengolahan data dan
Tabel 13 Hasil Optimalisasi Analisa analisa yang dilakukan pada penelitian /
Sensitivitas Perubahan Komposisi KRI tesis ini dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
a. Optimalisasi operasi pengamanan
wilayah perbatasan di perairan Karang
Unarang dapat dimodelkan dengan
kombinasi metode Analytic Network Process
(ANP), Transshipment, Goal Programming
c. Analisa Sensitivitas Dengan dan Weighted Goal Programming untuk
Perubahan Jumlah KRI menghasilkan solusi kompromi (compromise
Analisa sensitivitas tahap ini adalah solution) dalam pelaksanaan operasi
merubah jumlah KRI dari komposisi awal. pengamanan wilayah perbatasan laut di
Hasilnya adalah sebagai berikut: perairan Karang Unarang.
b. Metode pengambilan keputusan
Tabel 14 Hasil Optimalisasi Analisa berupa model Analytic Network Process
Sensitivitas Perubahan Jumlah KRI (ANP) menghasilkan bobot relatif dari fungsi
tujuan operasi pengamanan wilayah
perbatasan di perairan Karang Unarang,
yaitu memaksimumkan coverage area dan
meminimumkan biaya operasi.
c. Metode optimalisasi berupa model
Transshipment, model Goal Programming
d. Analisa Sensitivitas Dengan dan model Weighted Goal Programming,
Perubahan Konstrain pada Fungsi dimana ketiga model tersebut dijalankan
Pembatas secara silmutan, bersama-sama dengan
Analisa sensitivitas pada tahap ini menggunakan software Lingo 11
adalah dengan merubah fungsi pembatas, menghasilkan suatu solusi optimalisasi
yaitu merubah fungsi pembatas pada berupa variabel keputusan berupa matriks
persamaan (6) zero-one penugasan 5 (lima) KRI dari
pangkalan induk ke pangkalan aju dan ke
∑ ∑ 𝑇𝑗𝑘 𝐾𝑖𝑗𝑘 = 𝐸𝑖, ⍱𝑖 (6) sektor operasi, lama operasi di sektor
𝑗=1 𝑘=1
operasi, pencapaian atau deviasi dari fungsi
Menjadi: tujuan pada operasi pengamanan wilayah
∑ ∑ 𝑇𝑗𝑘 𝐾𝑖𝑗𝑘 ≤ 𝐸𝑖, ⍱𝑖 (8) perbatasan di perairan Karang Unarang.
𝑗=1 𝑘=1 Dimana diperoleh rata-rata coverage area
tercapai adalah 450.913 mil2, yang berarti

IV-6
ASRO JURNAL- STTAL
Vol. 6 ; Jul-Des 2016

telah melebihi target coverage area dari luas Ciptomulyono, U. (2010), Paradigma
area sektor operasi sebesar 7929 mil2, dan Pengambilan Keputusan Multikriteria Dalam
rata-rata efisiensi biaya operasi adalah 40% Perspektif Pengembangan Projek dan
dari anggaran yang ditetapkan. Industri Yang Berwawasan Lingkungan,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Saran Surabaya
a. Teoritis, model optimalisasi ini
bersifat fleksibel terhadap perubahan data Guspurlatim, Sops (2015), Peta Sektor
dan dapat digunakan/diaplikasikan pada Operasi RO Perisai Sakti-15, Koarmatim,
jenis operasi yang lain. Model Optimalisasi Surabaya.
ini belum memasukkan faktor kemampuan
real fasilitas pangkalan aju secara Hadi Firmanto, 2006, Riset Operasi, Solver
keseluruhan yang meliputi : faslabuh, : Modul perkuliahan Transportasi Laut,
fasharkan, fasbekal dan faswatpers. Fakultas Teknologi Kelautan ITS, Surabaya.
Sehingga perlu adanya penelitain / kajian
lanjutan mengenai hal tersebut dengan Hozairi (2008), Pengembangan Algoritma
mempertimbangkan secara real kondisi Genetika untuk Optimasi Penempatan
pangkalan.. Armada Kapal TNI AL di Kawasan Timur
b. Praktis, model optimalisasi ini dapat Indonesia. Tugas Akhir, Jurusan Teknik
digunakan sebagai alat bantu dalam Informatika Universitas Islam Madura.
pengambilan keputusan oleh Pimpinan TNI
AL dalam hal ini Guspurlatim dan staf Hozairi (2011), Penerapan Sistim Pakar
operasi Koarmatim guna menghasilkan Untuk Pengembangan Strategi
solusi kompromi yang optimal (optimal Pengamanan Wilayah Perbatasan Laut
compromise solution) terkait penyebaran Indonesia. Tugas Akhir, Jurusan Teknik
KRI (penempatan dan penugasan KRI) pada Sistem dan Pengendalian Kelautan,
operasi pengamanan wilayah perbatasan di Fakultas Teknologi Kelautan Institut
perairan Karang Unarang sehingga dapat Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
dilaksanakan/diaplikasikan di masa yang
akan datang. Hwang, C.L., and K. Yoon (1981), Multiple
Attribute Decision Making Methods and
DAFTAR PUSTAKA Applications.Springer-Verlag, Berlin.
Armatim, Sops (2015), Data Pelanggaran
Wilayah Oleh Unsur Malaysia di Perairan Iskandar (2015), Optimasi Penugasan dan
Karang Unarang, Koarmatim, Surabaya. Penempatan Unsur Patroli di Wilayah
Indonesia Timur. Tugas Akhir, Prodi Analisa
Amatim, Slog (2016), Rekapitulasi Biaya Sistem dan Riset Operasi, STTAL,
Pemeliharaan Kapal Operasi Tahun 2016, Surabaya.
Koarmatim, Surabaya.
Mabes AL, (2004), Buku Petunjuk
A. Taha, Hamdy (1996), Riset Operasi Opskamla, Asops Kasal, Jakarta.
Jilid 1, Bina Aksara, Jakarta.
Mabes AL, (2005), Pembangunan Kekuatan
Chang,Yu-Hern (2009), Using ANP Priorities (Postur) TNI AL 2005 sd. 2024, Kasal,
With Goal Programming for revitalization Jakarta.
strategies in historic transport: A case study
of the Alishan Forest Railway, International Mabes AL, (2014), Keputusan Kasal, Nomor
Journal Expert Systems with Application 36 Kep/294/II/2014 Tanggal 28 Februari 2014,
(2009) 8682-8690. Tentang Kebijakan Perencanaan TNI AL
Tahun 2015, Jakarta.

IV-7
ASRO JURNAL- STTAL
Vol. 6 ; Jul-Des 2016

Purnomo, Joko. (2008), Kombinasi Metode


Mabes AL, (2013), Buku Petunjuk AHP dan Set Covering Problem Dalam
Administrasi Standarisasi Pangkalan TNI Penentuan Lokasi Pangkalan TNI AL
Angkatan Laut (PUM-7.03), tanggal 23 (LANAL). Tugas Akhir, Prodi Magister
Desember 2013, Jakarta. Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember, Surabaya.
Mabes AL, (2016), Revisi Pembangunan
Postur TNI AL 2005 sd 2024, Kasal, Jakarta Puspitasari, A. & Ciptomulyono, U. (2011),
Aplikasi Model Zero-One Goal
Mabes TNI, (2011), Buku Petunjuk Programming, DEMATEL dan ANP Untuk
Pelaksanaan Operasi Pengamanan Wilayah Optimasi Pemilihan Strategi Pemasaran,
Perbatasan (Perpang TNI nomor: Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi
Perpang/173//XII/2011), tanggal 29 Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Desember 2011, Jakarta.
Saaty, T.L. (1993), “Pengambilan Keputusan
Mabes TNI, (2016), Komponen dan Indeks Bagi Para Pemimpin” (Terjemahan), PT.
Giat Operasi dan Latihan TNI Tahun 2016 Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.
(Surat Telegram Pang TNI
nomor:STR/37/2016), tanggal 01 Januari Saaty, T.L 1996. Decision Making with
2016, Jakarta. dependence and feedback: The Analytical
Network Process. 1st ed. Pittsburgh, PA:
Marsetio, (2014), Sea Power Indonesia, RWS publication.
Universitas Pertahanan, Jakarta.
Saaty, T.L. (2001), Decision Making With
Ming,Wann and Yang, Kuei (2007) Using Dependence and Feedback The Analytic
ANP Priorities with Goal Programming in Network Process (2nd ed.), RWS
Resource Allocation in Transportation, Publication. Pittsburgh, USA.
International Journal Mathematical and
Computer Modelling 46 (2007) 985-1000. Singgih,Annas.(2007), Integrated Fuzzy
AHP and Weighted-Fuzzy Goal
Muhammad, Candra (2013) Optimalisasi Programming Approach to Solve Supplier
Model Transshipment di PT. PRIMATEXCO Selection Problem With Subjective Factors.
Menggunakan Program Solver, UNNES Majalah IPTEK-Vol. 18, No. 1, Februari
Journal of Mathematics 2 (1) (2013). 2007.

Mustika, Mirah, (2007) Pendekatan Suhardi, Bambang. (2002), Aplikasi


Weighted Fuzzy Goal Programming dan Analytical Hierarchy Process dan Goal
Fuzzy AHP untuk Optimasi Pengelolaan Programming untuk Merencanakan
Limabh Industri pada Perairan Kali Pembangunan Perekonomian.Jurnal
Surabaya. Performa (2002) Vol. 1, No.1:14-19

Okol, (2008), Model Optimasi Penempatan Suhirwan (2007), Studi Perbandingan


Armada (Studi Kasus Kapal Patroli TNI AL Kemampuan dan Alokasi KRI TNI AL ke
di Kawasan Timur Indonesia). Tugas Akhir, Sektor Patroli Wilayah Laut Indoensia Barat
Prodi Transportasi Kelautan Fakultas Dengan Metode Set Covering. Tugas Akhir,
Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Prodi Magister Manajemen Teknologi,
Sepuluh Nopember, Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
Surabaya.

IV-8
ASRO JURNAL- STTAL
Vol. 6 ; Jul-Des 2016

Sunarta, (2015) Analisa Pemilihan Surface


to Surface Missile Menggunakan Metode
Dematel, ANP dan Zero-one Goal
Programming. Tugas Akhir, Prodi Analisa
Sistem dan Riset Operasi, STTAL,
Surabaya.

Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004


Tentang Tentara Nasional Indonesia

Weare, Elin.(2012), Optimal fleet


composition and periodic routing of offshore
supply vessels.European Journal of
Operasional Research 223 (2012) 508-517.

IV-9

Anda mungkin juga menyukai